Pembaca Cerpen Religi

Pembaca Cerpen Religi



Novel Cerpen Religi

Apakah Anda tahu denga Novel Cerita Religi? Novel cerita religi ini menceritakan tentang nan berkaitan dengan Islami. Kita harus bersyukur dengan adanya pameran buku islam nan terbesar di asia tenggara yaitu Islamic Book Fair nan terselenggara di Indoneisa ini. Dengan adanya pameran ini maka kita akan mudah mencari informasi buku-buku nan baru diterbitkan.

Seperti pada Novel cerita religi, Novel ini sangat banyak peminat dan pembacanya sehingga novel nan berceritakan religi ini sangat laku dipasaran. Selain itu novel cerita religi ini juga sangat banyak judul-judulnya. Oleh sebab itu, para penulis novel cerpen religi ini banyak nan sudah membuat karya-karyanya.

Agar Anda mengetahui cara menulis karya cerpen religi dapat Anda lihat di bawah ini:

Lukisan kaligrafi ialah sebuah cerpen sufistik nan sangat mempesona. Menceritakan tentang seorang ustad nan bernama Bachri nan ikut serta dalam pameran sebuah lukisan, padahal dia sama sekali belum pernah melukis dan tak tahu menahu soal global seni rupa.

Namun, ternyata lukisan nan sederhana itu laku 10.000 US Dollar dan menjadi lukisan termahal dan terfavorit dalam pameran lukisan itu.Ceritanya sederhana saja. Seorang teman Ustad Bachri nan seorang pelukis datang berkunjung kepadanya, kemudian bicara soal lukisan-lukisannya, termasuk lukisan kaligrafi.

Temannya, Hardi, bicara banyak tentang tulisan kaligrafi. Padahal, dia sama sekali tak tahu bagaimana hukum-hukum menulis kaligrafi, tapi toh dia mampu menulis kaligrafi dan lukisannya laku. Sedangkan Ustad Bachri nan tahu hukum-hukum menulis kaligrafi tak melukis kaligrafi.

Ketika temannya pulang, dia melihat tulisan arab di atas pintu rumah ustad itu. Hardi bertanya, “Itu apa?”.Ustad Bachri menjawab, "Itu hanya rajah buat mengusir jin."Karena tulisannya sangat bagus dan sinkron dengan kaidah penulisan huruf arab, si tamu menyarankan agar Ustad Bahcri ikut dalam pameran lukisannya nan akan diadakan tiga bulan mendatang.Awalnya, Ustad Bachri menolak tawaran temannya, namun setelah dirayu dan dipaksa akhrinya dia mengiyakan ajakan itu.

Temannya saja dapat melukis kaligrafi padahal dia tak tahu bagaimana kaidah penulisan huruf arab, masa dia tak bisa. Karena merasa tertantang, Ustad Bachri pun nekat akan ikut serta dalam pameran lukisan tersebut.

Akhirnya, dia mulai membeli peralatan buat melukis dan membereskan gudang buat dijadikan sanggar melukis baginya. Awalnya, pihak keluarga sedikit menertawakan niatnya itu. namun sebab dia serius keluarganya pun memberi dukungan penuh.

Ustad Bachri melukis di malam hari kadang sampai subuh selama berhari-hari, bermingu-minggu.Namun, tak satu pun lukisan sukses dibuat. Cat sudah hampir habis. Kanvas sudah berserakan di mana-mana tanpa gambar nan jelas. Dia sudah dilanda dilema; mau ikut atau tidak, dalam pameran itu nan semakin dekat sementara dia belum bisa sebuah lukisan pun.Akhirnya, dia ingat dengan peristiwa belasan tahun nan lalu.

Di suatu pameran kaligrafi dalam rangka MTQ, salah seorang pelukis besar memamerkan hasil karyanya, berupa lukisan kaligrafi nan melukiskan dirinya sedang shalat dan di atas kepalanya terdapat lafal Allah. Maka terbesitlah ide.

Dia akan menuliskan huruf Allah.Namun sayang, dia kehabisan cat. Saat itu dia hanya punya cat rona silver dan putih. Dia pun tetap menuliskan lafal Allah dengan cat nan tersisa. Ketika mulai melukis, ternyata huruf alif nan dia untuk terlalu ke tengah sehingga ketika dia melanjutkan huruf itu, niscaya tak enak dilihat secara estetika.

Akhirnya, dia hanya menuliskan huruf alif saja dengan kaidah nan benar. Dan dia beri judul alifku tegak di mana-mana.Hasil proses kreatif tersebut ternyata membuahkan hasil. Lukisannya menjadi lukisan nan paling disorot media.

Lukisan nan mengandung nilai seni nan tinggi bahkan lukisannya itu tak dapat difoto, sebab ketika di foto lukisan itu hanya tampak sebuah kanvas kosong nan dibingkai sebuah pigura.

Dari sinopsis cerpen religi di atas bisa kita simpulkan bahwa hasil kerja seseorang itu tak bisa instan, apalagi proses melukis. Meski Ustad Bachri pemula dalam global lukisan kaligrafi, tapi dia ialah orang nan paham tentang agama Islam dan paham tentang penulisan huruf Alquran.Memang nan ditulisnya hanya huruf alif saja.

Namun, bagaimana proses kerja dia sebelum dia menemukan ide buat menuliskan huruf alif tersebut. Bukankah dia banyak mengalami kegagalan sebelumnya, tetapi dia terus berjuang. Saat merasa putus asa, terberesit ide tentang pengalamannya belasan tahun nan lalu.

Nah, pengelaman inilah nan membuat lukisannya spektakuler. Sebuah pengalaman nan tersimpan dalam memori otak kita kemudian kita tuangkan menjadi sebuah gagasan. Inilah nan namanya proses kreatifMeski tak sengaja, tapi dalam huruf alif nan ditulis oleh Ustad Bachri ada semacam cerita nan tidak dapat diungkapkan kata-kata.

Cerita tentang bagaimana ia menemukan huruf alif itu, cerita itulah nan memberi ruh pada sebuah lukisan. Cerita nan tersembunyi dan rahasia dalam sebuah lukisan.Keindahan sebuah lukisan bukanlah dilihat dari bentuk dan rona nan terlihat secara kasat mata dalam lukisan tersebut.

Akan tetapi, nilai seni sebuah lukisan ialah sebuah gagasan nan tersembunyi di balik gambar itu. Sebuah proses kreatif seseorang akan memberi ruh dalam sebuah lukisan nan sederahana sekalipun.



Pembaca Cerpen Religi

Untuk Anda penikmat cerpen religi dengan unsur-unsur nan berbau islami. Ketika Anda membaca cerpen religi ini maka pembaca akan tersentuh pertama kali membacanya. Di dalam cerpen religi ini banyak sekali kegunaan nan kita dapatkan, selain dapat mendapatkan ilmu dalam agama cerpen ini memberikan ketenangan bagi pembacanya. Pernahkah Anda berjalan-jalan ke toko buku? Banyak sekali di toko buku novel-novel nan berceritakan tentang cerpen religi.

Anda dapat mebelinya dan membacanya terlebih dahulu sebelum membelinya, selain itu novel nan berceritakan tentang cerita religi ini sangat banyak judul-judulnya, malah banyak novel cerita religi ini nan mendapatkan best seller. Pembaca novel cerita religi pun sangat banyak, sehingga para penulispun banyak nan membuat novel religi.

Banyak tayangan-tayangan televisi nan menceritakan tentang religi islam nan di ambil dalam novel-novel religi seperti pada tayangan televisi Hidayah nan dibintangi oleh seluruh seniman dengan judul-judul nan berbeda.Hidayah ini merupakan sinetron serial, sinetron serial ini mempunyai cerita pesan moral di setiap ceritanya.

Dengan menonton atau membaca novel cerita religi ini, agar supaya kita mendapatkan hidayah-Nya dari setiap kisah cerita nan di ceritakan dari hal-hal jelek nan membuat manusia tak beriman. Dengan adanya cerita religi ini mungkin ada kegunaan nan kita ambil dari cerita-cerita religi tersebut. Biasanya dari cerita religi nan diperankan oleh nan dursila maka nan dursila selalu mendapatkan azab atas perbuatan mereka.

Cara buat membuat karya cerpen religi ini sangatmudah, saran buat membuat karya cerpen religi ini dengan cara banyak membaca dan memahami isi dalam cerita cerpen tersebut. Apabila ingin mendalami cerpen cinta maka seringlah membaca cerpen tersebut dan apabila ingin mendalami cerpen religi maka harus memperdalam keyakinan dan mendalami cerpen nan bernuansa Islami.

Menelaah karya-karya orang bukanlah meniru tetapi menjadikan sebuah surat keterangan dan acuan bagaimana cara membuat dan menulis karya sastra nan kita buat. Cerpen juga dapat menghidupkan dan memberi pengalaman kepada pembacanya.

Untuk membuat cerpen religi cukup dengan sering membaca cerpen-cerpen nan telah terbit di global perbukuan, maka dengan sering membaca cerpen kita akan mendapatkan kritik dan saran negativ ataupun positif.

Selain itu kita dapat berbagi pengalaman dengan teman-teman nan pakar nan suka dengan menulis cerpen halnya dalam membuat cerpen religi. Jangan berhenti menulis cerpen agar suatu hari cerpen nan kita untuk menjadi salah satu cerpen nan terbaik di Indonesia khususnya dalam Novel cerpen religi ini.