Contoh Pidato Hari Kartini

Contoh Pidato Hari Kartini

Hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April, nan bertepatan dengan hari kelahiran tokoh pejuang wanita nan berasal dari Jepara, yaitu R.A. Kartini. Presiden Soekarno mengeluarkan Kepres No. 108 Tahun 1964, nan menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan tanggal 21 April sebagai Hari kartini. Majemuk kegiatan dilakukan buat menyambut Hari Kartini, seperti pawai baju adat, pembacaan puisi sampai pidato Hari Kartini.

Pidato merupakan suatu kegiatan berbicara di depan generik buat menyatakan sebuah pendapat. Biasanya pidato dilakukan buat memperingati suatu peristiwa penting. Sebelum menulis teks pidato, kita harus menentukan terlebih dahulu buat kegiatan apa pidato tersebut dibuat. Sehingga isi nan terdapat dalam pidato benar-benar menggambarkan kegiatan tersebut.

Pembacaan pidato bisa dilakukan buat memperingati peristiwa tertentu, misalnya Hari Kartini. Sebelum membahas tentang bagaimana membuat pidato Hari Kartini, berikut ini dipaparkan kisah R.A Kartini nan bisa menambah wawasan bagi seseorang nan hendak membuat pidato Hari Kartini.



Pidato Hari Kartini - Kisah R.A. Kartini

Raden Ajeng Kartini dilahirkan pada tanggal 21 April tahun 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah. Ayahnya bernama Raden Mas Adipati Sastrodiningrat, cucu dari Bupati Demak. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. R.A. Kartini berasal dari kalangan priyayi atau bangsawan sebab ayahnya ialah seorang Bupati Jepara pada saat itu.

Setelah lulus dari Sekolah Dasar, R.A. Kartini tak diperbolehkan melanjutkan sekolah ke jenjang nan lebih tinggi oleh orang tuanya. Beliau dipingit di dalam rumah sambil menunggu waktu buat dinikahkan.

Kartini kecil sebenarnya tak bahagia dengan keadaan tersebut. Ia ingin menentang, tetapi tak berani sebab takut dianggap anak nan durhaka. Untuk menghibur hatinya, Kartini kecil mengumpulkan buku-buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan lainnya nan kemudian dibacanya.

Membaca ialah kegemaran Kartini, tiada hari dilaluinya dengan membaca. Hampir semua buku dibacanya, termasuk surat kabar dan majalah. Melalui buku-buku nan dibacanya, Kartini mulai tertarik pada kemajuan berpikir para wanita Eropa, khususnya Belanda nan pada saat itu masih menjajah Indonesia.

Timbul keinginan Kartini buat memajukan wanita Indonesia, terutama dalam hal mengenyam pendidikan. Sehingga wanita tak hanya piawai dalam mengurus rumah, tetapi juga memiliki ilmu.

Keinginannya nan mulia tersebut, dimulainya dengan mengumpulkan teman-teman wanitanya buat diajarkan menulis dan ilmu pengetahuan lainnya. Di sela-sela kesibukannya, beliau menyempatkan diri membaca serta menulis surat kepada teman-temannya nan berada di negeri Belanda. Kartini pun sempat menulis surat kepada Mr. J. H. Abendanon buat memohon beasiswa buat belajar di negeri Belanda.

Akhirnya, beliau mendapatkan beasiswa belajar di Belanda. Namun, beasiswa tersebut tak sempat dimanfaatkan Kartini sebab ia dinikahkan dengan Raden Adipati Joyodiningrat. Setelah menikah, Kartini ikut bersama suaminya ke daerah Rembang. Ternyata, impian Kartini buat memajukan wanita Indonesia mendapat dukungan dari suaminya. Yang ditunjukkan dengan memberikan dukungan kepada Kartini buat mendirikan sekolah wanita.

Berkat ketekunan dan kerja kerasnya, jugadorongan nan diberikan oleh suaminya. Akhirnya Kartini bisa mendirikan sekolah kepandaian putri nan mengajarkan tentang kegiatan wanita, seperti menjahit serta kepandaian putri lainnya.

Kartini meninggal global dalam usia nan masih begitu muda, yaitu 25 tahun. Tepatnya pada tanggal 17 September 1904 setelah melahirkan putra pertamanya. Setelah Kartini wafat, Mr. J. H. Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat nan pernah dikirimkan R.A.Kartini kepada teman-temannya di Belanda. Buku itu diberi judul Door Duisternis Tot Licht nan artinya Habis Gelap Terbitlah Terang.



Membuat Pidato Hari Kartini

Kisah R. A. Kartini tersebut bisa dijadikan pedoman buat menulis sebuah pidato Hari Kartini . Agar bisa membuat pidato nan baik hal-hal berikut ini perlu buat di ketahui, yaitu:



1. Tujuan dari pembuat pidato

Pidato pada umumnya memiliki tujuan, di antaranya:

  1. Memberi suatu informasi atau pemahaman kepada orang lain.
  2. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kita dengan suka rela.
  3. Menghibur dan menyenangkan orang lain dengan membacakan pidato secara nan menarik dan kata-kata nan mudah dipahami.


2. Macam-macam/sifat-sifat pidato

Berdasarkan sifat dari isi pidato, pidato bisa dibedakan menjadi:

  1. Pidato pembukaan, yaitu pidato singkat nan disampaikan oleh MC atau pembawa cara.
  2. Pidato pengarahan, yaitu pidato nan dimaksudkan sebagai pengarahan pada suatu pertemuan.
  3. Pidato sambutan, yaitu pidato nan disampaikan pada suatu acara atau kegiatan nan umumnya dilakukan oleh lebih dari satu orang dengan waktu nan terbatas secara bergantian.
  4. Pidato peresmian, yaitu pidato nan biasanya dilakukan oleh seorang tokoh nan berpengaruh nan bertujuan buat meresmikan sesuatu.
  5. Pidato laporan, yaitu pidato nan isinya memaparkan tentang suatu kegiatan atau tugas nan telah dilaksanakan.
  6. Pidato pertanggungjawaban, yaitu pidato nan berisi tentang laporan pertanggungjawaban.


3. Metode pidato

Membacakan sebuah pidato di depan generik bisa dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:

  1. Metode naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan donasi naskah nan telah dibuat sebelumnya dan umumnya digunakan pada pidato-pidato resmi.
  2. Metode impromptu, yaitu membawakan pidato nan dilakukan dengan serta merta tanpa adannya persiapan terlebih dahulu.
  3. Metode ekstemporan, yaitu metode berpidato dengan cara terlebih dahulu menyiapkan garis-garis besar dari pidato nan akan disampaikan.
  4. Metode menghapal, yaitu membuat sebuah teks pidato, kemudian menghapalnya kata per kata.

Setelah mengetahui tentang membuat sebuah pidato nan baik, maka perlu diketahui beberapa persiapan nan sebaiknya dilakukan sebelum membawakan pidato di depan umum. Persiapan tersebut, diantaranya:

  1. Wawasan pendengar pidato secara generik sehingga kita dapat menyusun sebuah pidato nan sinkron dengan pendengar.
  2. Mengetahui durasi pidato atau lamanya waktu nan diberikan dalam membawakan sebuah pidato.
  3. Menyusun kata-kata nan sederhana sehingga mudah dipahami dan dimengerti oleh pendengar.
  4. Mengetahui jenis pidato dan tema acara, misalnya temanya ialah pidato Hari Kartini.
  5. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato. Misalnya, pidato Hari Kartini, maka sebelum menyusun sebuah naskah pidato Hari Kartini terlebih dahulu harus dipersipakan hal-hal nan berkaitan dengan Hari Kartini. Contohnya, kisah perjuangan R. A. Kartini.

Sebaiknya sebelum membuat naskah pidato, dibuat kerangka susunan pidato, nan terdiri dari:

  1. Pembukaan dengan mengucapkan salam pembuka kepada hadirin nan hadir pada acara tersebut.
  2. Pendahuluan nan menggambarkan isi dari pidato nan akan disampaikan. Misalnya, pidato Hari Kartini, maka di bagian pendahuluan dapat dipaparkan tentang makna dari Hari Kartini.
  3. Isi dan materi pidato secara sistematis nan terdiri dari maksud, tujuan, sasaran, rencana, langkah, dan lain-lain.
  4. Penutup nan isinya terdiri dari kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dan lain-lain.


Contoh Pidato Hari Kartini

Berikut ini ialah contoh pidato Hari Kartini.

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh . Salam sejahtera bagi semua.

Pada kesempatan kali ini nan bertepatan dengan peringatan Hari Kartini, marilah kita bersama-sama mengucapkan syukur atas karunia kesehatan dan kesempatan nan diberikan Tuhan Yang Maha Esa sehingga kita bisa berkumpul dan bersama-sama memaknai arti dari Hari Kartini.

Kartini ialah nama nan tak asing lagi bagi bangsa Indonesia, kata Kartini mengingatkan kita pada sosok seorang wanita nan berjuang demi meningkatkan harkat dan prestise kaumnya.

Semangat dan ketekunanya akhirnya membuahkan hasil. Beliau sukses mendirikan sebuah sekolah wanita nan mengajarkan tentang ilmu pengetahuan dan keterampilan-keterampilan nan bisa meningkatkat peran wanita.

Hari Kartini senantiasa kita peringati setiap tahunnya. Namun, hendaknya kegiatan ini bukan hanya sebagai seremonial semata, tetapi kita mampu memaknai dari memperingati Hari Kartini. Sehingga para wanita Indonesia terus berupaya meningkatkan perannya demi kemajuan bangsa dan negara tanpa melupakan kodratnya sebagai seorang wanita.

Semoga Tuhan Yang Mahakuasa senantiasi meridoi kita, khususnya para wanita Indonesia agar terus berperan aktif dalam kemajuan bangsa Indonesia.

Sekian pidato dari saya, billahitaufiq walhidayah, Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh .

Contoh pidato tersebut bisa dijadikan panduan dalam membuat pidato Hari Kartini. Rajin membaca dan terus berlatih akan meningkatkan kemampuan kalian dalam berpidato.