Ketika Warta Tentang Seniman Tidak Baik Untuk Hati

Ketika Warta Tentang Seniman Tidak Baik Untuk Hati

Anda tentu bosan dengan berbagai suguhan warta selebritis (selebritas) dalam negeri ini nan terkesan sangat monoton. Ya, warta seputar selebritas negeri ini lebih banyak berisi sensasi buat mendongkrak popularitasnya sendiri-sendiri. Sedikit fakta, semua hanya berisi pendapat, bahkan banyak nan sengaja dibuat-buat oleh si pembuat berita.



Menikmati Berita, Menuai Dosa

Banyak nan tak sadar bahwa ketika menikmati semua warta tentang seniman itu ternyata menuai dosa. Bagaimana tak menuai dosa kalau warta nan dihadirkan merupakan berita-berita menggosipkan orang lain. Warta nan menganggap apa nan diperbuat oleh orang lain itu salah dan hanya apa nan ia perbuat nan benar. Belum lagi kalau ada warta nan tak benar.

Siapa nan bahagia mendengar dirinya dijelek-jelekkan oleh orang lain di televisi nasional, di dengar, dan ditonton oleh banyak orang. Orang lain nan seharusnya tak perlu tahu tentang suatu hal nan sangat pribadi, harus tahu tentang hal itu nan sedikit banyak menjadi bahan pembicaraan. Siapa nan rela ibu atau ayahnya dijadikan bahan diskusi hangat dengan tawa ejekan dan hinaan. Pastilah tak ada nan sudi menjalani hayati seperti itu. Keadaan inilah nan sebenarnya membuat menonton acara gosip nan tak sahih itu ialah dosa.

Buat apa melakukan sesuatu nan dianggap menyenangkan malah menghasilkan dosa? Hebatnya lagi ialah bahwa warta itu tak hanya sekali. Melainkan seluruh program hiburan nan disiarkan oleh pihak televisi nasional itu, memberitakan hal nan sama. Jadi, penonton dipaksa mendengarkan warta nan sama sepanjang pagi hingga petang. Hanya orang-orang nan sadar bahwa menonton acara seperti itu hanya akan membawanya terbenam dalam dosa, nan akan menolak menontonnya. Dia lebih baik tak tahu tentang selebritas atau perkembangan apapun tentang mereka sebab memang tak memberikan kegunaan apa-apa.

Lebih baik menonton acara lain atau melakukan hal lain nan lebih bermanfaat nan akan mendatangkan kebaikan dan pahala nan banyak nantinya. Kegiatan nan positif itu, misalnya, membaca buku dan membahas bacaan buku itu dengan teman-teman. Mengadakan acara kunjungan ke panti asuhan atau panti jompo. Berdialog dengan orang-orang nan kurang beruntung nan tinggal di sana. Mempelajari kehidupan mereka akan membawa berkah tersendiri.

Bagi pihak televisi, membuat acara gosip itu sangat menguntungkan. Mencari beritanya hanya sekali, tetapi menyiarkannya hingga berkali-kali dan masyarakat seolah tetap suka. Masyarakat terkadang terpaksa suka sebab tak ada pilihan menonton acara nan lebih baik. Tidak sporadis mereka menonton acara seperti itu di rumah sakit atau di apotek ketika sedang mengantri obat nan dipesannya. Warta tentang kehidupan para selebritas itu hanya memberikan informasi sampah nan akan menambah berat beban otak. Ada baiknya sedikit mengurangi warta sampah agar otak dapat berfungsi lebih baik.



Berita Rekayasa

Yang lebih membuat miris ialah ketika masyarakat disuguhi warta nan telah disetting sedemikian rupa sehingga orang mengira apa nan diberitakan itu benar. Padahal warta tersebut hanyalah warta bohongan alias warta rekayasa buat membuat seorang seniman menjadi dikenal oleh masyarakat. Kalau seniman nan akan diorbitkan itu menjadi terkenal, maka ada pihak-pihak eksklusif nan akan mendapatkan keuntungan. Tidak sporadis juga si seniman malah merasa dirugikan. Itulah bisnis hiburan. Semua hal dihalalkan demi menangguk ketenaran dan laba finansial.

Apa nan menyebabkan berita selebritis negeri ini seperti itu? Rasanya, para selebritas kita banyak nan lupa pada tokoh atau kalangan nan secara tak langsung telah mengangkat mereka ke loka paling tinggi bernama popularitas. Banyak selebritas nan asalnya “anak bawang” menjadi begitu jumawa setelah bertahta. Mereka terkadang malah menjadi arogan dan merasa mempunyai kekuatan sehingga merasa dapat berbuat apa saja nan mereka suka.

Mereka lupa pada pihak media, pihak nan mengantarkan mereka meraih singgasana dan tahta. Jika mereka memang “public figure” - seperti nan banyak didengungkan media- selayaknya mereka “berilmu padi” dan menghargai media, serta memberi contoh baik bagi khalayak lain. Namun kenyataannya, jauh panggang dari api! Maka jangan heran jika warta selebritas negeri ini terkesan “asal-asalan”.

Baru membintangi satu video klip saja merasa seperti selebritas. Tidak masalah kalau memang apa nan dilakukannya memang berkualitas. Tidak sporadis seniman menjadi terkenal bukan sebab kualitasnya, melainkan sebab kontroversinya nan semakin menjadi. Herannya, masyarakat malah menganggap para seniman itu mampu membela dan membantu mereka keluar dari kesulitan hayati sehingga mereka memilih selebritas sebagai pemimpin. Luar biasa kehidupan para seniman ini. Apa nan mereka lakukan di sinetron atau di film, dianggap sesuatu nan mampu mereka lakukan di global nyata.

Jangan-jangan pikiran orang Indonesia ini sudah sangat melenceng jauh dari baku berpikir kritis. Mengapa seniman nan hanya menghibur itu dijadikan idola. Bagaimana dengan para peneliti negeri ini? Jelas-jelas mereka berusaha melakukan sesuatu nan baik buat kehidupan. Tetapi warta tentang mereka sangat sedikit. Kalaupun ada, warta itu diletakkan di loka nan tak strategis. Kerja keras mereka tak menjadi contoh sebab memang tak diberitakan. Kalau selebritas, warta mereka menjadi warta utama. Kehidupan mereka seolah masuk ke dalam rumah-rumah rakyat Indonesia sehingga rakyat Indonesia ini hayati bersama para selebritas itu.

Kecantikan dan ketampanan serta gaya hayati nan begitu bebas dan liar menjadi panutan anak muda Indonesia. Sangat mengkhawatirkan dan sangat mengenaskan nasib anak-anak muda nan tak mendapatkan pendidikan nan cukup sebagai bekal agar mereka mampu bangkit dan tak melihat seniman idola mereka saja. Selain itu, banyak hal lain nan membuat warta selebritas negeri ini seakan menjadi sesuatu nan membosankan, tak penting, dan kadang-kadang tak beretika. Apa saja hal lain tersebut, berikut ialah beberapa di antaranya.



Ketika Warta Tentang Seniman Tidak Baik Untuk Hati

Kalau diperhatikan dengan saksama, warta tentang seniman itu tak jauh-jauh tentang pribadi sang seniman dan bukan masalah kreativitasnya. Mungkin orang mengira bahwa warta nan agak serius tentang seniman itu tak akan menarik sebab memang warta itu tak seru buat ditonton. Masyarakat ini cinta kepada kehidupan seperti drama. Buktinya ialah kalau ada lagu nan dinyanyikan oleh seorang seniman walaupun suaranya tak bagus, tetapi isi lagu itu merupakan kisah perjalanan hayati terutama tentang cinta sang artis, maka lagu itu akan menjadi lagu nan disukai bahkan dapat menduduki tangga pertama di lagu-lagu favorit.

Tidak peduli apa suara sang seniman direkayasa atau tidak. Yang harus dimiliki oleh sang seniman ialah penampilan nan menarik, paras nan melankolis dan sedap dipandang. Penghayatan lagu nan maksimal dan video klip nan bena-benar telah seperti sebuah film. Lalu, sang seniman akan tayang secara langsung dan meneteskan air mata nan sebenarnya. Setelah itu ia akan diwawancarai tentang kisah hidupnya nan menjadi inspirasi lagunya.



Mengangkat Kisah Cinta Sebagai Sajian Utama

Ketika ada selebritas nan tengah naik daun, tidak hanya karya dan keahliannya saja nan diperbincangkan. Kehidupan pribadi sang selebritas pun menjadi target primer para pemburu berita. Kisah asmara biasanya menjadi menu teristimewa. Mereka akan mengorek berbagai warta tentang kisah asmara si selebritas

Jika si selebritas nan bersangkutan dapat bekerjasama, bukan mustahil, faktalah nan akan tersaji. Namun, jika selebritas nan bersangkuatan enggan berkomentar, jangan salahkan pemburu warta jika kemudian ada selentingan tidak sedap nan dapat bikin panas telinga si selebritas.



Banyak Mengangkat Aib Pribadi

Beberapa selebritas seakan bangga dengan aib nan menimpanya. Mereka tidak malu-malu membuat sensasi dengan cara mengekspos sesuatu nan seharusnya menjadi misteri pribadinya. Tujuannya satu, popularitas. Salah media? Tentu tidak, media hanyalah penyalur berita.

Masih ingat dengan kasusnya Melinda dan Syaiful Jamil. Dengan bangga, Melinda mengakui bahwa dirinya sempat melakukan interaksi satu malam dengan Syaiful Jamil. Alhasil, tak lama setelah warta tersebut muncul, Melinda tiba-tiba meroket dengan tembangnya nan berjudul Cinta Satu Malam. Dapat jadi pernyataan nan dibuat Melinda hanya sekadar mengangkat citranya nan hendak membuat sebuah single lagu. Dan itu berhasil



Selalu Mengedepankan Masalah Keluarga

Persoalan lain nan selalu menjadi sajian warta selebritas negeri ini ialah permasalahan nan terjadi di lingkungan keluarga, termasuk masalah rumah tangga. Sebagai contoh, bagaimana warta nan menimpa Arumi Bachsin dengan keluarganya nan selalu menjadi sajian utama, selain itu kisruh rumah tangga anang dan KD, semua berita selebritis semacam itu merupakan menu primer nan sangat membosankan.