Struktur Lapisan Bumi - Pengertian Litosfer sebagai Lapisan Bumi

Struktur Lapisan Bumi - Pengertian Litosfer sebagai Lapisan Bumi

Bumi tak hanya memiliki satu lapisan saja namun berlapis-lapis. Struktur lapisan bumi ini dapat diibaratkan sebagai kue lapis. Setiap lapisan memiliki fungsi dan karakternya masing-masing. Berikut ini ialah beberapa lapisan bumi nan harus kita ketahui.



Struktur Lapisan Bumi - Pengertian Litosfer sebagai Lapisan Bumi

Lapisan bumi dalam bahasa ilmiah disebut pula sebagai litosfer. Litosfer memiliki arti kata nan berasal dari litos dengan arti kata batu, dan juga sphaira nan diartikan sebagai bulatan. Litosfer dalam bahasa geografi diistilahkan sebagai lapisan nan mengelilingi bumi dengan ketebalan sekitar 1250km, dengan mengikuti serta menyesuaikan bentuk bumi.

Ketebalan bumi sebenarnya tidaklah merata. Pada beberapa bagian, bumi akan terlihat datar, namun pada beberapa lainnya bumi terlihat nampak seperti jurang-jurang. Seringkali pula bumi terlihat dan nampak sebagai samudera dan lautan.

Lapisan bumi tersusun dari beberapa lapisan nan dapat dicermati sebagai berikut.



1. Barisfer

Barisfer merupakan lapisan inti nan berada di dalam pusat bumi. Lapisan ini tersusun dari beberapa lapisan padat nan terdiri dari lapisan nan disebut sebagai nife . Nife merupakan gabungan antara niccoloum atau nikel, dan juga ferrum=yang merupakan besi. Barisfer memiliki lingkar jari-jari nan memiliki panjang sekitar 3243km, dengan ketebalan nan dimiliki ialah sekitar 2.900km.



2. Lapisan Pangantara

Lapisan pangantara merupakan lapisan nan berada di bagian atas dari lapisan nife . Lapisan ini bersifat sedikit lebih lunak dari lapisan nife . Lapisan pangantara juga merupakan lapisan nan memiliki ketebalan sekitar 1750km. Mempunyai berat jenis nan disebut-sebut memiliki berat sebesar rata-rata ialah 6 gram/cm. Nama lain dari lapisan Pangantara ialah athenosfer atau mantle. Disebut sebagai mantel karena lapisan ini mempunyai bentuk nan mirip dengan mantel. Lapisan ini berbentuk bahan nan cair, dan berpijar.



3. Litosfer

Litosfer terletak di atas lapisan pangantara nan memiliki ketebalan hingga 1230 km. Dengan berat jenis nan dimiliki ialah 2,8 gr/cm. Litosfer dibangun atas dua bagian nan disebut sebagai berikut.

a. Lapisan Sial

Lapisan ini merupakan lapisan pada kulit bumi nan mempunyai susunan atas beberapa logam, yaitu silisium dan logam berupa alumunium. Pada lapisan ini juga terdapat beberapa batu-batuan seperti batuan sedimen, batuan metamorf, dan juga batu-batuan lainnya. Batu-batuan ini biasanya merupakan batuan nan terdapat di berbagai negara, dan juga benua. Lapisan Sial, ternyata memiliki nama lain juga, yaitu lapisan kerak. Sifat dari salah satu struktur dari lapisan bumi ini ialah padat dan juga sangat kaku, serta mempunyai ketebalan hingga lebih dari 36 km.

Lapisan kerak ini ternyata juga dibagi menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut.

  1. Kerak benua, ialah lapisan nan berupa tanah padat dan memiliki susunan batu granit di bagian sebelah atas, sedangkan pada bagian bawahnya dihiasi dengan batuan dari granit dan juga batu basalt. Nama kerak benua ini diambil karena kerak ini ternyata mengisi benua.
  1. Kerak samudera, sebagaimana nama nan disematkan kepadanya kerak samudera ini terletak di bagian dasar dari samudera, yaitu bagian atas dari dasar lautan. Setelah itu, dibagian kedua dari lapisan ini dipenuhi dengan batu-batuan vulkanis dan pada lapisan nan terbawah disusun dari beberapa batuan yaitu batuan beku grabo dan juga batuan peridotit. Seluruh kerak samudera ini mencakup dari holistik dasar samudera di bumi.

b. Lapisan Sima

Lapisan ini tersusun dari beberapa logam silisilum dan juga logam magnesium nan tercampur secara baik dan rapi. Pada lapisan atas terdapat logam-logam nan mempunyai berat jenis nan lebih berat dibandingkan dengan lapisan setelahnya. Pada lapisan sima ini terdapat lapisan berupa batuan dari basalt dan juga batuan dari besi. Ketebalan dari lapisan sima ini ialah sekitar 66km.

Batu-batuan nan terdapat di kulit bumi ini terdiri dari beberapa macam, misalnya ialah batuan nan tergolong jenis batuan beku, batuan sedimen, dan juga batuan metamorf.

I. Batuan Beku

Batuan jenis ini dinamakan dengan batuan beku. Sebab dibentuk dengan proses pembekuan dari adanya magma pijar nan kemudian menjadi dingin lalu mengalami pemadatan. Setiap jenis batuan beku memiliki loka buat memadat, sebab itu kemudian dikenal beberapa jenis batuan beku.

Batuan Tubir (Batuan Beku Dalam)

Batuan tubir ini terletak di dalam bumi, nan jauh dari kulit bumi. Batuan ini terdiri dari kumpulan kristal semata. Disebabkan pendinginannya nan sangat lama sekaligus lambat, maka kita bentuk dari kristalnya malah besar-besar. Contoh dari bakuan beku ini ialah granit.

Batuan Leleran (Batuan Beku Luar)

Batuan ini juga termasuk dari batuan beku namun proses pembekuannya berada di luar bumi. Proses pendinginannya sangat cepat dibandingkan dengan batuan tubir, sebab temperatur dari leleran magmanya sangatlah cepat dan tak lambat. Zat-zat dari magma ini membentuk kristal-kristal nan sangat cepat dan lancip. Namun, ada pula beberapa bagian dari magma ini nan tak bisa menjadi kristal. Sebab itulah batuan leleran ini memiliki bentuk kristal nan besar, namun ada juga nan memiliki bentuk kristal kecil, dan juga batuan nan tersusun dari batuan amorf.

Batuan Beku Korok (Batuan Beku Gang)

Batuan beku korok mengalami proses pembekuan nan berada di antara gang-gang di dalam bumi. Karena itu, proses pendinginannya sangatlah cepat dibandingkan dengan proses pendinginan batuan dalam. Batuan beku korok terdiri dari berbagai macam bentuk, ada nan berupa kristal kecil, ada nan berupa kristal besar, namun adapula nan berupa kristal nan sedang. Contoh dari batuan beku korok ini ialah batuan granit fosfir.

II. Batuan Sedimen (Batuan Endapan)

Batuan beku nan mengalami proses pelapukan, maka akan mengelupas di sana sini. Kemudian kupasan dari batuan nan lepas ini akan terbawa oleh angin, air dingin, juga dengan es. Selanjutnya, batuan nan terkelupas ini mengalami proses pengendapan di beberapa tempat. Sehingga batuan nan sebenarnya pada asalnya telah melunak, kemudian memadat dan mengeras. Inilah proses terjadinya batuan endapan di struktur dari lapisan bumi.

Apabila dicermati dari medium nan membuat batuan beku ini menjadi batuan endapan, ada beberapa mediator nan berbeda. Kemudian batuan sedimen ini akan dikelompokkan menjadi beberapa bagian.

Batuan Sedimen Aeris

Batuan ini memiliki mediator angin sebagai media perantara. Misalnya ialah tanah loss, juga tanah tuf, dan juga tanah pasir nan berada di gurun .

Batuan Sedimen Glasial

Batuan sedimen memiliki mediator es sebagai pengangkutnya. Misalnya ialah moraine.

Batuan Sedimen Aquatic

Seperti hanya nama nan disematkan kepadanya, maka batuan ini ialah batuan dengan pengangkut berupa air. Terdiri dari beberapa batuan seperti berikut.

  1. oBreksi, batuan sedimen ini ialah batuan nan berbentuk tajam dan tampak lancip. Antara satu dengan nan lainnya dilekatkan satu dengan lainnya.
  2. Konglomerat , merupakan batuan sedimen nan memiliki karakter terdiri dari batu-batuan nan berbentuk bulat-bulat dan bisa direkatkan satu dengan nan lainnya.
  3. Batu pasir.

Demikianlah susunan struktur lapisan bumi. Semoga bermanfaat!