Siapa Saja Pelaku Ekonomi?

Siapa Saja Pelaku Ekonomi?

Istilah " pelaku ekonomi " tentu cukup familiar di telinga Anda, bukan? Kira-kira apa arti dari pelaku ekonomi? Secara sederhana, pelaku ekonomi itu bisa dijelaskan sebagai pihak-pihak nan melakukan kegiatan ekonomi. Para pelaku ekonimi inilah nan menggerakkan laju perekonomian, termasuk Anda.



Setiap Orang Adalah Pelaku Ekonomi

Setiap orang ialah pelaku ekonomi, tanpa kecuali. Kegiatan atau aktivitas ekonomi itu sendiri meliputi proses produksi, distribusi, dan konsumsi. Setiap manusia sebagai pelaku ekonomi niscaya tak mungkin terlepas dari proses di atas. Anda biasanya menjalani beberapa proses sekaligus. Pada tiap pelaku ekonomi berlangsung aneka kegiatan nan niscaya berhubungan dengan ekonomi.

Banyak faktor pendorong nan membuat kegiatan ekonomi ini mangalami banyak sekali pergeseran di global ini. Kemajuan zaman, akses internet, kebutuhan nan semakin tinggi, membuat manusia sebagai pelaku ekonomi menjadi lebih kreatif dalam menata kehidupan perekonomiannya. Demikian juga halnya dengan cara memenuhi kebutuhannya. Semua hal tersebut dapat memberi pengaruh terhadap perputaran roda perekonomian.

Pelaku ekonomi juga dituntut kreativitasnya. Karena beratnya persaingan serta beragamnya permintaan sehingga para pelaku ekonomi ini harus mempunyai karakteristik khas eksklusif buat dapat berjalan dengan maksimal.

Setiap manusia sebagai pelaku ekonomi mempunyai kebutuhan beraneka ragam. Semuanya harus dipenuhi agar bisa hayati dengan nyaman dan layak. Makanan dan minuman ialah kebutuhan primer bagi setiap makhluk kreasi Tuhan bernama manusia. Apakah itu saja sudah cukup?

Tentu saja belum! Masih ada baju nan akan digunakan buat melindungi tubuh manusia dari panas dan dingin, gigitan hewan, dan salah satu syarat dalam pergaulan nan beradab. Selain itu, manusia juga membutuhkan rumah sebagai loka berteduh. Rumah akan menjadi loka manusia berlindung dari berbagai kondisi alam nan kadang tak bersahabat. Juga buat melindungi diri dari kemungkinan mendapat agresi dari binatang buas.

Untuk memenuhi semuanya, manusia sebagai pelaku ekonomi sudah niscaya tak dapat dipisahkan dari alat tukar-menukar. Awalnya dilakukan barter, alias pertukaran barang dengan barang juga. Namun manusia masa itu belum menemukan ukuran atau nilai nan akan dijadikan acuan pada proses barter.

Tentu cukup sulit buat menentukan berapa nilai barter nan pas jika Anda ingin menukar sapi dengan emas, misalnya. Demikian juga dengan benda-benda lainnya. Hingga akhirnya orang-orang menemukan cara nan lebih baik, menggunakan alat tukar nan sudah disepakati.

Untuk memenuhi semua kebutuhan hidupnya, manusia sebagai pelaku ekonomi pun melakukan tindakan ekonomi. Sebagai makhluk nan rasional, sudah sangat jamak bagi manusia buat berusaha mendapatkan laba nan sebesar-besarnya. Sehingga sat melakukan proses produksi, distribusi, serta konsumsi ini manusia pun merencanakannya dengan matang. Sebuah contoh sederhana dapat dilihat berikut ini.

Seorang pengusaha keramik mendapat pesanan dari berbagai loka di kota nan berbeda. Untuk mengirim pesanan ke loka tujuan tentu saja membutuhkan alat transportasi. Ada beberapa pilihan alat transportasi nan tersedia, misalnya saja truk, bis, atau pesawat.

Masing-masing tentu dengan risiko nan berbeda pula. Jika memilih menggunakan jasa transportasi udara atau pesawat, otomatis biaya akan mengalami pembengkakan dikarenakan mahalnya ongkos pesawat. Otomatis si pengusaha akan mencoret pesawat dari daftar pilihan nan sedang disusunnya.

Ongkos nan lebih murah akan didapat jika si pengusaha ini mempertimbangkan menggunakan truk atau kereta api. Akan tetapi, masih ada faktor lain nan harus dihadapi. Mengirim keramik dengan truk cukup berisiko sebab kemungkinan akan menemukan kondisi jalan nan tak rata. Juga keramik nan mudah pecah.

Jadi, cara nan dianggap paling kondusif ialah mengirim keramik tersebut menggunakan jasa kereta api. Kesimpulannya, dengan kereta barah ongkos lebih murah namun risiko barang mengalami kerusakan juga cukup kecil.



Siapa Saja Pelaku Ekonomi?

Ada beberapa pihak nan tergolong kepada pelaku ekonomi. Berikut ini ialah penjabarannya.



1. Pelaku Ekonomi - Rumah Tangga

Rumah tangga ialah pelaku ekonomi dalam lingkup nan paling kecil. Anda tentu tahu bahwa sebuah rumah tangga terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya. Bisa dikatakan bahwa rumah tangga merupakan unit ekonomi nan paling kecil di global ini. Meski demikian, bukan berarti tak penting. Rumah tangga sebagai pelaku ekonomi justru memiliki fungsi nan cukup sentral dalam perekenomian.

Rumah tangga menjadi penyedia jasa dari berbagai faktor produksi. Faktor inilah nan nantinya akan dimanfaatkan oleh pelaku ekonomi lainnya buat memproduksi barang dan jasa. Di sisi lain, rumah tangga juga akan menjadi pihak nan nantinya akan menggunakan barang dan jasa nan telah dihasilkan oleh perusahaan. Tujuannya tentu saja buat memenuhi aneka kebutuhan hidupnya.

Jadi, bisa dikatakan bahwa tanpa adanya rumah tangga, pasti sangat sulit atau mustahil bagi pelaku ekonomi lainnya buat menjalankan roda perekonomian.



2. Pelaku Ekonomi - Koperasi

Koperasi bisa didefinisikan sebagai badan usaha nan beranggotakan orang-orang atau badan hukum nan sekaligus menjadi gerakan ekonomi rakyat nan berasaskan kekeluargaan atau kegotongroyongan. Di sini nan mendapat perioritas ialah kepentingan para anggotanya.

Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi berupaya buat memajukan kesejahteraan anggotanya. Sehingga koperasi dijalankan dengan seefisien mungkin dan mengikuti prinsip-prinsip koperasi serta kaidah-kaidah dalam global ekonomi.

Pada dasarnya, ada beberapa prinsip dalam koperasi, antara lain keanggotaan nan bersifat terbuka dan pengelolaan nan dilakukan secara demokratis. Selain itu, pembagian residu hasil usaha pun dilakukan secara adil dan sebanding dengan jasa usaha dari tiap anggota. Selain memajukan kesejahteraan anggotanya, koperasi juga bertugas buat ikut serta dalam pembangunan tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat nan adil dan makmur.



3. Pelaku Ekonomi - Perusahaan

Pelaku ekonomi lainnya nan memiliki peran sangat vital dalam kehidupan perekonomian tentu saja perusahaan. Perusahaan sendiri bisa diartikan sebagai kesatuan teknis nan mengombinasikan aneka faktor-faktor produksi buat menghasilkan barang dan jasa.

Meski melakukan kegiatan ekonomi lainnya, namun bisa dikatakan bahwa kegiatan primer nan dilakukan oleh sebuah perusahaan ialah produksi atau menghasilkan barang. Sehingga sebagai salah satu pelaku ekonomi perusahaan bisa disebut juga produsen.

Perusahaan dan badan usaha itu berbeda, namun keduanya tak bisa dipisahkan. Perusahaan ialah bagian nan tak terpisahkan dari suatu badan usaha meski tak berada dalam suatu loka nan berdekatan. Bisa dikatakan bahwa perusahaan ialah bagian dari suatu badan usaha.



4. Pelaku Ekonomi - Negara

Negara atau pemerintah ialah salah satu pelaku ekonomi nan sangat besar. Cakupannya ialah seluruh forum atau atau badan pemerintahan nan berwenang dan memiliki tugas buat mengatur masalah ekonomi. Negara berperan lewat BUMD dan BUMN nan berada di bawah pengelolaannya.

Pada dasarnya, BUMD dan BUMN sangat mirip, hanya saja keduanya beroperasi pada level nan berbeda. BUMD berada di taraf daerah dan mendapatkan kapital dari pendapatan pemerintah daerah nan disisihkan. Contohnya Bank Jabar.

Sementara BUMN mendapatkan sumber kapital dari pendapatan perintah pusat nan disihkan. Sekadar menyebut contoh ialah PT Kereta Barah Indonesia.

Sebagai pelaku ekonomi, negara memegang peran nan sangat penting. Negara atau pemerintah bertugas mengatur perekonomian negara sedemikian rupa sehingga tercipta stabilitas ekonomi nan diinginkan. Pada akhirnya, menguntungkan bagi masyarakat.

Dalam menjalankan tugasnya, ada kalanya negara melakukan kegiatan konsumsi, produksi, bahkan distribusi. Undang-Undang telah mengatur secara rinci semua hal berkaitan dengan ini.



5. Pelaku Ekonomi - Masyarakat

Yang dimaksud masyarakat di sini ialah masyarakat luar negeri. Tak dapat dipungkiri, mereka memegang peranan nan sangat krusial dalam roda perputaran ekonomi global dan dicapai melalui aneka transaksi luar negeri nan melibatkan banyak pihak.

Beberapa contoh transaksi luar negeri nan melibatkan masyarakat internasional sebagai pelaku ekonomi ialah perdagangan, tukar-menukar tenaga kerja, penanaman modal, pemberian pinjaman, dan banyak lagi. Semuanya mengacu pada kolaborasi nan bertujuan buat meningkatkan kesejahteraan penduduk suatu negara.