Keamanan Sebuah Baterai

Keamanan Sebuah Baterai

Secara sederhana baterai dapat didefinisikan sebagai alat penyimpan energi nan dibentuk dari proses kimiawi dan mampu mengeluarkan tenaga berupa energi listrik. Sebuah baterai terdiri dari tiga bagian primer sehingga memiliki kemampuan menyimpan energi, kemudian mengeluarkan tenaga dalam bentuk energi listrik.

Ketiga komponen dari sebuah baterai antara lain seng nan berada di kutub negatif dari sebuah baterai. Seng ini berfungsi sebagai katode. Lalu ada batang karbon nan menjadi kutub positif sebuah baterai, nan berfungsi sebagai anode. Serta komponen ketiga dari sebuah baterai ialah penghantar elektrolit nan biasanya terbuat dari pasta atau larutan tertentu.

Baterai termasuk sumber penyimpan energi nan paling sederhana dan sangat akrab dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga saking akrabnya tak pernah berpikir bahwa di dalam sebuah baterai nan kecil itu terdiri dari elemen logam dan cairan atau pasta kimia, nan apabila tak diperlakukan secara sahih akan menimbulkan bahaya.

Baterai sekali pakai nan sudah tak terpakai misalnya sering ditemukan tergeletak di loka nan bukan semestinya, tanpa pernah berpikir tentang akibat jelek dari perlakuan galat tersebut.

Di pasaran baterai ada nan berbentuk tabung atau juga nan berbentuk kotak. Sebuah baterai sekali pakai nan beredar di pasaran memiliki tegangan listrik sebesar 1,5 volt. Dalam bentuk nan lebih canggih, cara kerja baterai dapat ditemukan pada sistem solar cell. Sumber energi berasal dari pancaran sinar matahari nan bervariasi, sehingga memberi energi pada baterai secara konstan. Energi di dalam baterai solar cell ini dapat difungsikan pada malam hari atau pada saat cuaca sedang mendung.

Sebagai sumber energi, sebuah baterai bukan sumber energi nan efisien, sebab pada saat terjadinya charging atau discharging, banyak energi nan hilang baik dalam bentuk panas maupun dampak reaksi kimiawi. Proses charging yakni saat energi dialirkan ke dalam baterai, mengalami defleksi atau ada energi panas dan energi dari reaksi kimiawi nan terbuang. Demikian pula sama halnya ketika discharging atau divestasi energi dari baterai atau saat energi diambil dari sebuah baterai.



Jenis-jenis Baterai

Di pasaran baterai dapat ditemukan baik nan sekali pakai maupun baterai isi ulang atau rechargeable. Demikian pula ukurannya berbagai macam. Jenis baterai isi ulang atau rechargeable dapat ditemukan dalam bentuk baterai telepon genggam serta sistem solar cell pada aki.

Sebuah baterai nan tak dapat diisi ulang atau baterai sekali pakai dikenal pula sebagai baterai primer, sedangkan sebuah baterai nan dapat diisi ulang atau rechargeable disebut pula sebagai baterai sekunder. Baterai sekali pakai disebut sebagai baterai primer, sebab energi nan tersimpan berasal dari sebuah reaksi kimia nan searah atau tak dapat dibalik, sedangkan pada baterai rechargeable dikatakan sekunder sebab sumber energi berasal dari reaksi kimia nan sifatnya dapat dibalik.

Jenis baterai lainnya ialah baterai alkaline. Sebuah baterai alkaline, komponennya terdiri dari lempengan positif dan negatif nan terbuat dari bahan logam putih, sementara cairan elektrolitnya terbuat dari kalium hidroksida. Kalau melihat dari komponen dasar pembentuknya, baterai jenis alkaline menjadi lebih mahal sebab pada saat terjadi reaksi kimia buat menghasilkan energi tak dipengaruhi oleh suhu, sehingga dikenal sebagai baterai nan lebih awet.

Jenis baterai selanjutnya ialah baterai pada aki atau dikenal pula dengan nama baterai lead-acid. Ada dua jenis baterai lead-acid ini yakni nan berbentuk sealed dan bentuk liquid vented atau nan memiliki lubang udara. Pada jenis aki liquid vented atau nan dilengkapi dengan katup pengisian cairan, biasa dipergunakan pada aki mobil nan memerlukan atau dapat menghasilkan arus listrik besar tapi dalam beberapa saat.

Baterai aki jenis liquid vented ini dalam komponennya terdiri dari lempengan timah nan berfungsi sebagai positif dan negatif, serta cairan elektrolit dari asam sulfur.

Sementara jenis kedua dari baterai lead-acid ialah apa nan dikenal dengan sealed baterai, tak dilengkapi dengan lubang atau katup loka pengisian cairan, dengan demikian baterai jenis ini tak memerlukan perhatian buat mengontrol cairan, sehingga cocok dipergunakan mendukung sistem solar cell.

Selain itu baterai jenis ini juga tak risi akan terjadinya cairan nan tumpah. Baterai sealed juga akan lebih kondusif dari terjadinya arus pendek dan tak terpengaruh keadaan cuaca di sekitarnya.



Keamanan Sebuah Baterai

Sebuah baterai nan telah tak terpakai lagi, sebenarnya memerlukan penanganan nan serius sebab sebuah bateri terdiri dari komponen logam dan bahan kimia, nan apabila dibuang sembarangan dapat menjadi sumber kecelakaan seperti ledakan, kebakaran bahkan dapat mencemari tanah dan biota air.

Dengan demikian secara teknis, perlu kehati-hatian apabila sedang berada atau bekerja dengan menggunakan sumber energi dari sebuah baterai. Secara generik misalnya harus menggunakan peralatan baku apabila sedang merakit baterai. Lebih spesifik lagi apabila sedang mengerjakan atau merakit baterai panel surya.

Demi keselamatan, sangat tak diperbolehkan mencampur beberapa jenis baterai nan berbeda, demikian pula perlu dihindari mencampur antara baterai baru dan baterai lama.

Beberapa hal nan harus diperhatikan apabila Anda berhubungan atau akan merakit baterai panel surya. Langkah pertama nan harus diperhatikan ialah gambar diagram. Bekerjalah sinkron dengan urutan dari gambar diagram tersebut. Pada saat merakit panel surya, perlu juga diperhatikan buat menempatkan baterai pada area nan sekiranya memiliki jendela nan baik, sehingga pertukaran udara akan dengan gampang terjadi.

Pada saat merakit baterai panel surya juga Anda harus selalu menyediakan baking soda. Fungsi dari baking soda ialah buat menetralisir apabila terjadi tumpahan, sehingga asam nan bersumber dari panel surya tak membahayakan. Demikian pula ketika Anda merakit baterai panel surya harus tersedia sumber air bersih.

Hal ini diperlukan apabila pada saat merakit panel baterai surya, Anda terkena atau tersiram cairan elektrolit, apalagi bila terkena mata. Sebagai tindakan darurat, apabila Anda tersiram cairan elektrolit, nan harus segera dilakukan ialah menyiramkan air higienis sebelum dibawa ke dokter.

Hal lain nan perlu diperhatikan pada saat merakit baterai panel surya ialah jangan merokok di dekatnya sebab akan menimbulkan percikan nan dapat mengundang kebakaran. Pada saat bekerja, jangan sekali-kali menghubungkan baterai dengan sumber arus lain. Demikian pula sangat tak dianjurkan mengangkat baterai dari terminal dengan cara menekan salah satu sisi baterai sebab akan menyebabkan gesekan.

Langkah nan tepat ketika Anda akan mengangkat baterai dari terminal ialah dengan cara mengangkatnya pada keempat sisi secara seimbang atau biar lebih aman, dengan menggunakan alat pengangkat.
Perusahaan nan memproduksi baterai, telah pula melengkapi petunjukan penggunaan dan petunjuk pembuangan manakala baterai sudah tak dipergunakan lagi.

Ikuti semua petunjuk tersebut dengan tertib, jangan pernah menganggap sepele pada hal-hal nan tak diketahui secara pasti. Sebuah buku petunjuk ialah sumber primer agar memperlakukan baterai dengan baik dan benar. Tidak semata-mata dibuatkan sebuah buku petunjuk, kalau perlakukan menyimpang dari mekanisme nan semestinya tak akan mengakibatkan kecelakaan.

Penting pula diperhatikan manakala Anda berhubungan dengan baterai panel surya, misalnya saja mengikuti petunjuk buat mengatur jadwal pengisian air dan pemeliharaan baterai secara umum. Selalu rutin pula membersihkan baterai dari korosi terutama pada elemen nan berkaitan dengan cairan kimiawi nan mudah sekali menimbulkan korosi.

Pada saat Anda melakukan pemeliharaan, selalu letakan kotak baterai di luar ruangan buat menghindari tumpahnya cairan elektrolit. Senantiasa mengecek dengan akurat angka nan tertera pada interaksi paralel. Hal nan tidak kalah pentingnya ialah bekerja sinkron petunjuk dan senantiasa menggunakan peralatan kerja dan peralatan konservasi diri nan standar.