Koki Sebagai Gerbang dalam Bisnis

Koki Sebagai Gerbang dalam Bisnis

Siapa nan tak kenal dengan profesi nan satu ini, banyak menghasilkan berbagai produk makanan, sering menghadirkan makanan-makanan nan enak, dan merupakan profesi nan cukup menjanjikan. Betul sekali, jawabannya ialah koki.

Profesi nan berkecimpung di dapur ini sering dijadikan sebagai target buat mereka nan menggemari bidang masakan. Dengan menjalani profesi tersebut semua kuliner akan bisa disajikan dengan mudahnya. Tentu dengan rasa nan pastinya memanjakan lidah. Menjadi seorang juru masak merupakan suatu anugerah nan tak dapat terlepaskan dari semua orang. semua orang hampir dipastikan kan bergantung kepadanya.

Meskipun loka kerja nan terdapat di belakang, namun profesi sebagia juru masak ini akan menjadi suatu kehormatan. Selain memang akan diminta buat membuat berbagai masakan, juga dapat menyajikan santapan buat beberapa orang penting. Itu nan sering terjadi di beberapa loka kerja sang juru masak.

Dapur merupakan wahana nan dapat menjadi ruang kerja baginya, juga banyak peralatan dapur nan senantiasa menjadi sahabat untuknya. Semua itu nan akan selalu mengiringi waktu kerja sang koki. Dapur pun dapat disulap menjadi suatu loka nan menawan. Tengok saja dapur nan berada di banyak hotel berbintang. Semua nan terdapat di dalamnya menjanjikan kebersihan dan kenyamanan.

Akan tetapi, hal itu tidaklah harus dijadikan sebagai patokan bahwa buat menjadi juru masak harus selalu dengan dapur nan bersih. Kebersihan memang menjadi hal nan primer dalam masak-memasak, namun semua ini ialah bagaimana caranya membuat kuliner menjadi lezat dan dapat memanjakan lidah para pelanggan.

Semua orang dapat menjadi koki, tak terlepas dari orang tersebut ialah seorang wanita atau lak-laki, memiliki status kemapanan, juga gelar akademik. Hal itu dapat dilakukan dengan menjadikan keinginannya sebagai suatu kegemaran atau hobi. Dengan menjadikan profesi ini sebagai suatu hobi maka semua nan akan dijalan akan terasa nyaman, tak penuh dengan beban.

Citra memasak memang masih menjadi suatu bukti diri buat seorang wanita, namun lambat laun gambaran tersebut semakin tergusur dan beralih ke arah sebaliknya. Banyak sekali di dapur nan menjalani pekerjaan sebagai juru masak ialah seorang laki-laki. Jika kita melihat ke berbagai sumber nan memiliki chef di dalamnya maka sebagian besar dari mereka ialah laki-laki.

Menjadi seorang koki nan tangguh tidaklah diperlukan banyak biaya, meskipun dapat saja jika memakai biaya. Misalnya dengan mengikuti kursus memasak atau dengan mengenyam pendidikan di sekolah pariwisata. Terlepas dari itu semua, buat menjadi chef dapat dilakukan dengan otodidak, selain sisanya ialah merupakan keturunan dari nenek moyangnya.

Sekarang ini di banyak toko buku sudah berserakan berbagai judul mengenai masakan, mulai dari kuliner lokal hingga kuliner luar negeri nan serba sulit. Dengan mempelajari dari buku resep tersebut pasti jika kita ingin menekuninya maka akan menjadi suatu keahlian dalam mengolah berbagai masakan. Hal itu sudah merupakan suatu ketentuan nan tak akan terlepas. Hanya saja jika kita memang ingin serius dalam menekuninya.



Koki Rumahan nan Selalu Dicintai

Siapa bilang jika ingin menjadi chef harus selalu di loka umum? Katakanlah restoran atau hotel nan memiliki gambaran nan bagus. Tidak usah jauh-jauh buat menjadi koki nan tangguh bisa dilakukan di rumah kita sendiri. Bagaimana bisa? Tentu saja bisa.

Ketika suatu keinginan dan akan menjadi cikal bakal suatu keahlian maka hal itu dapat dilakukan di mana saja. Saat ingin menjadi juru masak, lakukanlah dari hal nan paling kecil dan dari lingkungan nan kecil pula. Dengan menjadi juru masak di rumah sendiri maka akan dapat dilakukan banyak kreasi. Kita akan dapat melakukan banyak eksplorasi tanpa ada nan mengujatnya.

Mulailah dari membuat kuliner nan ringan, seperti halnya nasi goreng. Untuk permulaan menjadi seorang chef nan hebat, semuanya dilakukan dari hal nan kecil. Banyak bahan nan dapat didapat di sekitar kita buat membuatnya. Jika memang tak tahu sama sekali resepnya, kita dapat menanyakan ekpada orang terdekat atau browsing di internet.

Setelah mencoba memasak makanan nan ringan maka beralihlah ke kuliner lainnya, tentu dengan level nan masih mudah, seperti sayur bayam. Siapkan berbagai bahannya, kemudian aturlah buat pemasukkan bumbunya. Di tengah pemasakan jangan segan-segan buat mencicipinya apa saja nan masuh perlu buat ditambahkan.

Apabila telah selesai, hidangkanlah buat seluruh anggota keluarga dan biarkan mereka melakukan evaluasi terhadap kuliner kita. Jika mereka berkomentar bahwa kuliner kita kurang memuaskan, janganlah sedih. Kegagalan memang terkadang diperlukan buat dapat menjadi seorang koki nan andal. Di sanalah letak keberhasilan suatu keinginan. Dengan adanya kegagalan tersebut maka kita akan dapat meriset ulang di bagian manakah nan kurang memuaskan tersebut.

Anggota keluarga ialah “konsumen” nan tak kejam, seperti halnya ketika kita memutuskan buat menjadi juru masak di loka generik nan akan menikmati ialah seluruh lapisan masyarakat. Keluarga ialah bagian nan selalu menjadikan keinginan kita menjadi semakin kuat. Setelah kita dapat menjadi tulang punggung dalam hal masak memasak dan kuliner kita pun semakin hari semakin membaik, keahlian kita sebagai chef akan mendapat sanjungan.



Menyalurkan Keahlian Sebagai Koki dalam Sebuah Turnamen

Siapa nan sekarang ini tak mengenal dengan acara televisi Master Chef nan ditayangkan di sebuah stasiun televisi swasta? Acara tersebut menyajikan bagia siapapun nan memiliki keahlian dan tentu saja menggemari dengan global masak memasak, serta memiliki hasrat buat menjadi juru masak terbaik.

Dalam acara tersebut dihadirkan banyak peserta nan berasal dari berbagai latar belakang, dengan sebelumnya melalui audisi nan sangat ketat. Acara tersebut ditayangkan juga di beberapa negara di dunia. Untuk itu, seleksi buat peserta pun tak main-main. Juga juri nan dihadirkan di acara tersebut merupakan juri-juri nan sangat tangguh dan telah memiliki kualitas.

Kali ini acara Master Chef menghadirkan tiga juri nan bagus, yakni chef Juna, chef Marinka, dan chef Degan. Ketiga chef tersebut telah memiliki kualitas nan tinggi dalam urusan masak memasak. Terkadang ketiga juri tersebut seringkali melayangkan komentar nan pedas terhadap para kontestan mengenai masakannya jika kurang pas.

Dengan mengikuti acara Master Chef tersebut kemampuan buat menjadi koki nan tangguh dan mumpuni akan semakin cepat menjadi kenyataan. Setiap tema kuliner nan diminta oleh ketiga juri tersebut harus mampu dibuat dengan semaksimal mungkin, serta dengan ciri kuliner nan baik.

Sebagai contoh sajian kuliner nan harus dibuat oleh calon koki tersebut ialah bagaimana mematangkan daging nan akan dijadikan steak, dengan ukuran nan tebal, tapi memiliki taraf kematangan nan merata. Peserta Master Chef pun memutar otak bagaimana caranya agar daging tersebut bisa matang dengan merata dan tak kering di bagian luarnya. Itu nan menjadi salah satu teknik nan harus diketahui oleh setiap peserta.

Acara tersebut rupanya selalu menjadi trend di berbagai negara. Di Jepang bahkan sangat sering diselenggarakan acara tersebut, sebut saja nan paling menyita perhatian ialah TV Champion. Dalam acara tersebut menyajikan banyak peserta nan diminta buat membuat berbagai krasi dari masakan-masakan, baik khas Jepang maupun dari luar. Pesertanya pun tak dengan status sebagai koki, dari berbagai latar belakang pun hadir. Acara seperti ini memang selalu dinanti, khususnya bagi nan getol kuliner.



Koki Sebagai Gerbang dalam Bisnis

Langkah buat menjadi juru masak dapat diarakan menuju berbagai tujuan, salah satunya adalah buat membuka pintu rezeki. Sahih sekali, jika kita menginginkan hal itu maka dapat terwujud. Kita dapat mengolah berbagai kuliner buat dijual kepada khalayak. Banyak nan dapat diandalkan, selain dari rasa nan berani diadu, juga dari sajian/kreasi nan dapat membuat konsumen terpana.

Banyak nan dapat disajikan ketika kita mampu menjadi seorang koki nan andal. Dengan mencapai strata itu maka pundi-pundi keuangan akan masuk ke kantung kita. Kita tak akan merasa kesulitan saat keahlian juru masak sudah kita pegang. Bahkan bukan tak mungkin kita dapat menjual banyak variasi masakan, seperti international food misalnya. Jalan menuju global masak memasak taraf global akan semakin terbuka.