Negara Australia

Negara Australia

Sekali waktu Anda menikmati wisata Australia , singgahlah ke Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta. Anda akan menyaksikan fajar menyingsing lebih awal dan menjadi saksi terbitnya matahari nan perlahan membuka selimut lereng dan warna-warna Uluru (Ayers Rock) atau mendapatkan pengalaman keajaiban Kata Tjuta (Olgas), serta serangkaian kubah berbatu nan muncul dari padang pasir Australia. Ini ialah loka nan kudus bagi orang Aborigin.



Uluru, Monolith Raksasa Merah

Australia atau tepatnya Negara Persemakmuran Australia (Commonwealth of Australia) ialah negara di bagian selatan bumi nan dulu merupakan benua tersendiri. Australia cukup dekat dengan Indonesia, Timor Leste, Papua Nugini, dan Selandia Baru.

Meskipun wilayahnya terletak sangat dekat dengan kawasan Asia, Australia lebih tepat disebut sebagai bagian dari global Barat sebab mayoritas penduduknya ialah orang kulit putih keturunan Inggris, Irlandia, Eropa Barat, Afrika, dan sedikit Amerika. Bahasa nasionalnya pun Bahasa Inggris. Namun, saat ini Australia sudah masuk ke dalam benua Asia.

Uluru juga disebut dengan Ayers Rock merupakan sebuah formasi batuan besar nan terletak di Australia tengah, di Northern Territory. Uluru terletak di Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta, 400 km barat daya Alice Springs.

Uluru merupakan monolit terbesar kedua di global (setelah Mount Agustus, juga ada di Australia) tingginya lebih dari 318 meter dan kelilingnya 8 km. Kedalaman Uluru kira-kira 2,5 km ke dalam tanah. Uluru dijelaskan oleh penjelajah Ernst Giles pada 1872 sebagai kerikil luar biasa.

Uluru akan mengubah warnanya ketika bergantung pada kilatan cahaya nan menyinarinya pada waktu nan berbeda. Sinar matahari terbenam akan menampilkan pemandangan luar biasa pada Uluru.

Monolit ini terbentuk dari batu pasir nan disusupi dengan berbagai mineral, seperti felspar (batu pasir Arkosik) nan memantulkan cahaya merah matahari terbit dan terbenam hingga membuat Uluru tampak bersinar. Monolit ini mendapatkan rona zat oksidasi dari proses oksidasi.

Uluru merupakan loka kudus bagi Aborigin (penduduk orisinil Australia) dan memiliki banyak mata air, lubang-lubang air, gua, dan lukisan-lukisan kuno. Ayers Rock ialah nama nan diberikan oleh pemukim-pemukim Eropa, nan diambil dari nama Perdana Menteri Australia Selatan, Henry Ayers.

Uluru sendiri merupakan nama dalam bahasa lokal Aborigin (Arrente) dan sejak itu menjadi nama resmi, meskipun bagi banyak orang terutama bagi rona non-Australia, masih menyebutnya dengan Ayers Rock. Masyarakat Aborigin Mutitjulu tinggal di ujung barat Uluru. Kota wisata Yulara, berjarak 21 km dari Uluru nan terletak di luar taman nasional.

Kata Tjuta, secara harfiah berarti 'Banyak Kepala’ terlihat dari bentuknya nan aneh, merupakan formasi batuan nan berjarak kira-kira 25 km dari Uluru. Sebagian orang Australia menyebut Kata Tjuta dengan Olgas.

Wilayah dengan pemandangan spesifik dan akses jalan, serta parkir luas telah dibangun buat memberikan kepuasan pada wisatawan berupa pemandangan terbaik dari kedua situs di waktu fajar maupun senja.

Pada 26 Oktober 1985, pemerintah Australia mengembalikan kepemilikan Uluru kepada masyarakat Aborigin setempat. Anangu (orang) dari suku Pitjantjara kemudian menyewakan kembali Uluru kepada pemerintah selama 99 tahun sebagai Taman Nasional, meskipun pemerintah melanggar dua dari kesepatan nan telah mereka untuk sebelumnya, nan menyangkut permintaan masyarakat adat, yaitu pengunjung menghormati status kudus Uluru dengan tak mendaki batu.

Negara Australia terdiri atas 6 negara bagian dan 2 teritorial. Negara bagian nan ada di Australia antara lain New South Wales, Australia Selatan, Queensland, Victoria, Tasmania, dan Australia Barat. Sementara itu, territorial nan ada di daratan Australia antara lain Teritorial Utara dan Teritorial Ibu Kota Australia.

Daerah territorial di Australia berfungsi seperti negara bagian. Akan tetapi, parlemen persemakmuran dapat menolak legislasi dari parlemen teitorial. Sebaliknya, legislasi Negara federal dapat menolak legislasi Negara bagian hanya di kawasan-kawasan nan ditentukan dalam konstitusi Australia.

Di Australia, Negara bagian dan daeral territorial memiliki parlemen masing-masing. Parlemen di Negara bagian bernama Bikameral, sedangkan parlemen nan ada di daerah territorial bernama unikameral.

Negara bagian dipimpin oleh premier, sedangkan daerah territorial dipimpin oleh ketua menteri. Negara Australi pun memiliki daerah nan berada di luar Benua Australia. Daerah nan berada di luar di Benua Australia ini diperintah langsung oleh parlemen federal.



Negara Australia

Sejarah Australia memang berbeda dengan sejarah kebanyakan negara di sekitarnya. Anda niscaya juga sudah mengetahui hal ini, bahwa penduduk orisinil Australia, secara fisik, tak berbeda jauh dengan tampilan masyarakat Indonesia, khususnya Papua atau Irian Jaya.

Sejarah Australia mencatat bahwa penduduk orisinil mereka ialah suku Aborigin. Sekelompok manusia nan memiliki tampilan fisik nyaris sama dengan orang Indonesia, Papua Nugini, atau kepulauan Fiji dan Samoa.

Kulit cokelat cenderung hitam dengan budaya tradisional nan sangat kuat. Namun, suku tersebut nyaris tidak terdengar kiprahnya dalam kehidupan modern Australia saat ini.

Mirip dengan nasib suku Indian, orang-orang orisinil Amerika Serikat. Keberadaan suku Aborigin kini sepertinya hanya dapat dinikmati dalam cerita sejarah Australia. Dahulu, sekitar 40.000 tahun nan lalu, keturunan masyarakat Papua melakukan penjelajahan hingga sampailah masyarakat tersebut di sebuah pulau nan belum berpenghuni, pulau itulah nan kini dikenali sebagai Australia.

Dalam sejarah Australia kemudian diceritakan bahwa penduduk awal Australia ini mengandalkan hayati dari berburu dan mencari ikan. Pada saat itu, bertani dan beternak masih tak dikenali. Alasan itulah nan membuat masyarakat orisinil Australia ini tak dapat jauh dari sumber air. Loka tinggal suku Aborogin hanya berupa tumpukan ranting pohon dan daun.

Dalam sistem kepercayaan, masyarakat Australia tempo dulu juga hanya percaya kepada roh leluhur. Secara garis besar, sejarah Australia ternyata hampir sama dengan sejarah masyarakat Indonesia kebanyakan.

Tradisi serta kepercayaan juga mirip dengan nan terjadi pada masyarakat Indonesia. Jadi, tak hiperbola rasanya jika menyebutkan bahwa Australia masih "saudara" dari Indonesia.

Kemudian berlanjut ketika inovasi James Cook itu menjadi buah bibir di Inggris dan menimbulkan berbagai ide buat memanfaatkannya. Salah satu nan kemudian terealisasi ialah mengirimkan para narapidana di Inggris sebab kondisi penjara di negara itu semakin sesak. Australia dianggap menjadi solusi. Sebuah loka baru nan luas dan cocok sebagai daerah buangan para pelaku kejahatan.

Dilihat dari ceritanya, sejarah Australia memiliki sisi kelam. Tanah nan belum terjamah oleh banyak orang, nan mulanya menawarkan banyak estetika kemudian dimanfaatkan oleh orang-orang Inggris sebagai pembuangan para narapidana. Sungguh sebuah peristiwa besar dalam sejarah Australia.

Jika saja, orang Inggris tak bertindak sesuka hati dengan mengirimkan para tahanan di tanah nan jelas-jelas bukan miliknya, penduduk Australia mungkin tak akan jauh berbeda dengan penduduk Indonesia. Bahasa nan mereka gunakan pun tak berbeda jauh dengan bahasa kita.Tapi, sejarah Australia memang sudah ditakdirkan buat berjalan seperti itu.

Kemudian, berbagai hal baru ditemukan dan menarik minat warga Inggris buat mengetahuinya. Salah satu inovasi paling menarik ialah tambang emas. Ternyata, benua ini menyimpan kandungan emas nan tak sedikit. Jika Anda sempat menonton film “Australia” nan dirilis pada 2009 dan dibintangi oleh Nicole Kidman, akan terlihat sekelumit sejarah terbentuknya kehidupan "beradab" di Australia. Sejarah Australia menjadi fokus cerita pada film tersebut.

Warga Inggris mulai berdatangan secara bergelombang ke Australia, setelah ditemukannya tambang emas. Tentu saja, jumlah penduduk terus meningkat. Wilayah Australia nan sangat luas memunculkan koloni-koloni baru, baik di utara, selatan, maupun timur.

Pada 1901, koloni-koloni tersebut manunggal dan membentuk sebuah negara. Sejak itulah, Australia ikut berkiprah dalam percaturan global sebagai sebuah negara. Australia ikut dalam berbagai perang nan melibatkan Amerika, Asia, dan Eropa.

Karena berasal dari Inggris dengan budaya Eropa modern, maka keikutsertaan dalam kancah internasional sudah menjadi Norma mereka. Dalam sejarah Australia, Australia selalu menjadi sekutu Inggris atau Amerika Perkumpulan dalam berbagai konflik antarnegara.

Mulai dari Perang Global I, Perang Global II, Perang Vietnam, berlanjut sampai pada perang masa modern di Timur Tengah, Irak, dan Afganistan. Dampak perang-perang tersebut, kemajuan Australia tersendat. Para petinggi negara itu, nan berasal dari mantan narapidana atau pendatang dari Inggris, tidak mampu memacu pembangunan.

Mereka menjadi semakin kuat dan maju justru setelah Perang Global II. Saat itu, kondisi global rancu balau. Banyak orang nan eksodus dari negaranya, terutama di Eropa Timur. Salah satu tujuan mereka ternyata benua Australia. Peristiwa-persitiwa tersebut menjadi bagian dari sejarah Australia nan tak terpisahkan.

Saat ini, diperkirakan penduduk Australia sebanyak 22 juta jiwa. Sebagian besar penduduk Australia merupakan keturunan imigran nan dulu menginvasi penduduk orisinil Australia.

Populasi terbesar penduduk Australia merupakan keturunan Eropa, sepeti keturunan Inggris, Skotlandia, dan Irlandia. Pada 2001, sekitar 23% penduduk Australia berasal dari warga keturunan nan bukan orang Australia. Lima kelompok terbesar nan ada di Australia antara lain Inggris, Selandia Baru, Italia, Vietnam, dan Cina.

Dari sejarah negara Australia tersebut, kita menjadi tahu seluk beluk negara ini ketika akan wisata Australia, sehingga hal tersebut memudahkan kita berjalan-jalan di sana.