Komunikasi Antarpribadi - Konsep Cermin Diri

Komunikasi Antarpribadi - Konsep Cermin Diri

Komunikasi antarpribadi sejatinya dibutuhkan oleh setiap manusia. Manusia, sejatinya ialah seorang pengamat. Pengamat bagi siapa? Ia ialah pengamat bagi orang lain dan bagi dirinya sendiri. Dengan kata lain, dalam konteks komunikasi antarpribadi atau komunikasi interpersonal, manusia berperan sebagai subjek dan objek persepsi sekaligus.



Komunikasi Antarpribadi - Konsep Cermin Diri

Sebagai objek nan diamati, manusia akan berusaha membayangkan atau menafsirkan dirinya sebagai orang lain. Dalam ilmu komunikasi, kenyataan ini dinamakan looking-glass self (cermin diri). Layaknya berada di depan cermin, kita akan melakukan beberapa hal.

Pertama, kita berusaha menganalisis kondisi kita nan tampak, misalnya kita sampai pada konklusi bahwa kita cantik, ganteng, atau sebaliknya. Kedua, kita berusaha memposisikan diri sebagai orang lain dan membayangkan apa persepsi orang terhadap kita, misalnya orang takjub dengan kecantikan atau kegantengan kita. Ketiga, kita merasakan sensasi emosi berupa rasa bangga, senang, lebih percaya diri, atau sebaliknya, kecewa.

Melalui proses pengamatan tersebut, kita akan sampai pada suatu konklusi tentang citra dan penilaian