Ternak Lele Jumbo

Ternak Lele Jumbo

:

Ternak lele jumbo dapat saja menghasilkan lembaran uang nan diinginkan jika Anda bisa mengelolanya dengan baik. Cara ternak lele jumbo membutuhkan pengetahuan nan cukup sebab pemeliharaannya tak terlalu mudah. Butuh banyak hal nan diperhatikan dalam ternak lele, apalagi lele jumbo.



Ternak Lele Jumbo

Lele jumbo ialah salah satu jenis lele nan memiliki taraf pertumbuhan nan lebih cepat dibandingkan jenis lele lainnya.



Kolam

Salah satu pengetahuan generik tentang pembudidayaan lele ini ialah cara mengisi air kolam. Isi air kolam setinggi 40 sentimeter buat ukuran lele jumbo sepanjang lima hingga tujuh sentimeter. Hal ini bertujuan agar lele tak merasa kelelahan saat naik turun mencari oksigen di permukaan air.

Selain itu, nan bisa dilakukan pada lele ialah memberi ruang tersembunyi atau cukup berikan epilog pada sebagian kolam buat loka lele bersembunyi dan berilah pakan cukup dua kali sehari dalam dosis nan sedikit. Perhatikan kebersihan air kolam sebab hal ini berpengaruh terhadap kesehatan lele nan merupakan hewan rentan penyakit pada air kotor. Jika lele terlanjur terserang penyakit, Anda bisa mengatasinya dengan pemberian garam dapur, formalin, larutan kalium permanganat buat penyakit nan disebabkan oleh protozoa, bakteri, jamur, dan lain sebagainya.

Anda harus teliti dalam mengikuti perkembangan lele jumbo ini. Karena lele ialah jenis hewan nan mampu memangsa sesamanya nan berukuran kecil. Oleh sebab itu, Anda perlu memerhatikan lele nan bergerak lebih lincah dan berukuran besar. Lele tersebut dipindahkan ke loka lain agar tak memangsa kawananya nan lebih kecil dan kurang aktif saat berebut makanan.



Penangkaran Terpal

Menangkar lele jumbo nan paling ekonomis ialah dengan penangkaran terpal, loka perkembangbiakan lele nan terbuat dari terpal. Jika memiliki kapital nan cukup besar, Anda bisa membuatnya dari semen nan dibentuk menjadi sebuah kolam berukuran sinkron kebutuhan.

Selain itu juga, dengan terpal, lele akan lebih terlindungi dari hewan pemangsa liar lainnya. Terpal dilengkapi dengan pengatur volume air sehingga memudahkan Anda buat mengganti air dan saat penangkapan. Dengan pengatur volume, hal ini juga akan membantu kita menjaga kebersihan air sehingga lele sporadis terserang penyakit.

Untuk mengisi air ke kolam terpal, hal pertama nan bisa Anda lakukan ialah dengan memeriksa kebersihan terpal. Sikat terpal sampai higienis dari zat kimia nan menempel. Setelah itu, keringkan selama satu hari dalam keadaan panas. Jika keadaan hujan, waktu dapat saja mundur hingga dua atau tiga hari. Pastikan benar-benar kering dan masukkan air dengan ketinggian 30 hingga 40 sentimeter sinkron dengan ukuran lele dan biarkan selama kurang lebih satu minggu sebelum bibit lele dimasukkan ke dalam terpal.

Hal ini bertujuan buat menumbuhkan planton buat pakan alami lele. Bibit baru sebaiknya tak langsung masuk ke dalam terpal. Biarkan tetap di dalam ember buat menyesuaikan diri dengan suhu air kolam. Saat akan dimasukkan ke dalam terpal, pastikan lele sudah dapat makan pallet butiran.



Tahapan Beternak Lele Jumbo

Agar lebih jelas mengenai hal-hal nan perlu diperhatikan saat beternak jumbo, berikut ialah penjelasannya.

a. Membersihkan Air

Membersihkan air perlu dilakukan saat air Pakan nan diberikan pada lele ialah pakan pabrikan nan ukurannya sama dengan mulut lele. Lele usia tiga sampai empat hari sebaiknya diberi pakan alami seperti planton, cacing kecil, jentik-jentik, dan kutu air. Pada dua minggu pertama, pakan nan baik buat lele ialah pallet butiran. Setelah itu, Anda bisa memberi pakan berupa pakan tambahan atam tiren, keong emas, dan usus ayam, asal sebelumnya direbus terlebih dahulu.

c. Masa Panen

Dengan kolam terpal, bisa dilakukan panen dengan dua cara, yakni dengan panen sekaligus dan panen sortir. Panen sortir dilakukan dengan pemilihan ikan nan layak konsumsi dan pada umumnya berukuran satu kilo buat 5 sampai 10 ekor lele jumbo. Sementara nan masih belum layak konsumsi, kembali dipelihara. Jika Anda berminat melakukan panen sekaligus, hal nan biasa dilakukan ialah dengan menambah masa pemeliharaan lele jumbo.



Pembenihan

Untuk pembenihan lele jumbo, dikenal tiga sistem nan biasa dilakukan, yaitu sebagai berikut.

  1. Sistem massal, yaitu dengan menempatkan lele jantan dan lele betina dalam satu kolam. Dalam hal ini, tentu saja dibutuhkan perbandingan agar bisa berkembang biak dengan baik. Perbandingan nan baik buat lele ialah 5:3, lima buat jumlah jantan dan tiga buat jumlah betina. Perlu diberi perbandingan seperti ini dengan tujuan agar jantan bisa memilih dengan leluasa betina nan akan dikawininya sehingga terjadi pola rimba, yaitu keaktifan jantan menentukan kelangsungan hidupnya.
  1. Sistem berpasangan. Sama dengan sistem massal, pada sistem ini, diperlakukan jantan dan betina dalam satu kolam, hanya saja tak dibutuhkan perbandingan seperti pada sistem massal. Pada sistem ini, cukup 1:1 buat betina dan jantan. Hal ini dibutuhkan ketepatan memilih pasangan nan cocok buat masing-masing pasangan sehingga hal ini menentukan keberhasilan sistem.
  1. Pembenihan dengan injeksi atau hyphofisasi, yakni dengan merangsang agar lele mau kawin. Perlakuan ini dengan memberikan suntikan ektrak kelenjar Hyphofise nan berada tepat di sebelah bawah otak besar.


Tahap Pembuatan Kolam

Pada termin pembuatan kolam, ada majemuk macam kolam nan bisa dibuat sinkron dengan huma nan tersedia. Ada kubangan atau kolam galian dan bak nan secara teknis memerlukan huma agak luas dan lapisannya tak mengandung sumber air. Ada pula kolam tandon. Kolam ini berfungsi buat mengendapkan lumpur, menyediakan air, dan mengembangbiakkan planton. Kolam ini merupakan penyedia air bagi kolam nan lainnya.

Selain kedua jenis kolam nan telah disebutkan, ada pula kolam pemeliharaan, kolam nan dibuat spesifik buat memelihara lele jantan dan betina secara terpisah selama masa pematangan sel telur dan sperma. Di samping itu, ada pula kolam pemijahan, nan digunakan spesifik buat menyatukan lele jantan dan lele betina sehingga dibutuhkan batu bata, bambu, dan lain sebagainya buat sarang pemijahan. Setelah masa pemijahan, ada pula kolam pendederan atau biasa disebut kolam peranakan, yakni buat membesarkan anakan nan berumur tiga sampai empat hari.



Pemilihan Induk

Dalam pemilihan induk , carilah induk jantan nan memiliki bentuk kepala pipih, rona nan lebih gelap dibanding lele lainnya, gerakannya lincah, dan badannya ramping. Untuk induk betina carilah dengan bentuk kepala cembung, rona nan justru lebih cerah dibanding lele lain, dan gerakannya tak terlalu lincah.

Memang agak rumit jika hanya membaca teori. Jangan putus harapan sebelum Anda mencoba. Lakukan dengan hati, maka Anda akan merasakan nikmatnya memelihara lele dan tentu saja saat panen tiba akan sepadan dengan usaha Anda. Selamat mencoba ternak lele jumbo dan berhasil selalu.