Berbagai Hama di Hewan Ternak dan Penanggulannya

Berbagai Hama di Hewan Ternak dan Penanggulannya

Hama ialah sesuatu nan menganggu dan merugikan dalam aktivitas keseharian manusia. Baik itu nan menyerang hewan atau tumbuhan. Hewan dan tumbuhan ialah dua hal nan memberi laba pada manusia, sehingga ketika muncul maka hal ini menjadi hal nan menyebalkan.

Secara umum, hama ini dipakai buat menunjukkan gangguan pada semua organisme, tetapi istilah ini lebih banyak dipakai buat hewan atau tumbuhan. Secara visual, dapat diartikan organisme nan merusak hewan serta tumbuhan secara fisik sehingga menyebabkan kerugian nan besar dalam usaha atau kegiatan manusia.



Berbagai Hama di Hewan Ternak dan Penanggulannya

Berikut di bawah ini hama atau gangguan nan menyerang beberapa ternak nan merugikan bagi manusia beserta penanganannya.

  1. Ternak kelinci

Yang paling banyak mengancam ternak kelinci ialah hewan pemangsa nan lebih besar dari tubuhnya sendiri, seperti ular dan anjing. Untuk melindungi ternak, usahakan ukuran kandang dibuat besar dan kondusif dengan bahan nan kuat sehingga tak mudah terkoyak.

Untuk penyakit pada kelinci, seperti scabies, bisul, kudis, eksim, dan lain-lain bisa ditanggulangi dengan selalu menjaga kebersihan kandang, pemberian pakan nan teratur, dan penjagaan jendela serta cahaya cukup pada kandangnya.

Jangan lupa buat menutup kandang dengan kain tebal buat melindungi ternak dari angin malam nan akan menyebabkan kembung pada perutnya.

  1. Ternak belut

Belut sering diganggu binatang bertubuh lebih besar dari belut, meski tak menyerang belut nan berada di kolam budidaya khusus. Namun begitu, supervisi harus ditingkatkan buat meminimalisasi kemungkinan dan risiko.

Sedangkan penyakit nan menimpa belut rata-rata sama dengan penyakit nan menyerang ikan tawar, seperti virus, bakteri, jamur, jangkrik, parasit, dan protozoa. Untuk mengatasi hal ini, kolam harus dijaga agar tetap higienis dengan suhu nan sinkron sehingga air tetap memiliki kandungan oksigen cukup.

  1. Ternak lele

Pada dasarnya, lele ialah jenis ikan nan mudah dipelihara, namun seringkali kelalaian peternak saat memeriksa suhu air dan kualitasnya menyebabkan lele menjadi stres dan sakit. Ular, belut, dan organisme nan hayati di air kotor seringkali menyerang lele.

Penanggulangan buat lele nan sakit ialah dengan memisahkannya dari ikan nan sehat, mengganti air, dan tak memakai air bekas lele sakit buat lele lain dengan maksud penghematan.

Untuk menanggulanginya, biasanya peternak menggunakan insektisida saat pembersihan kolam dan pengisian ulang air kolam.

  1. Ternak bebek/itik

Penyakit nan menyerang bebek biasanya datang dari mikroorganisme, defisiensi (kekurangan) pakan ternak, hingga pemeliharaan perkandangan nan tak terjaga dengan baik. Untuk mengurangi kerugian dampak penyakit, pencegahan dapat dilakukan sebelumnya, yaitu dengan memilih bibit nan tepat buat maksud pemeliharaan.

Misalnya kalau akan beternak bebek pedaging, pilihlah bibit nan diperuntukkan bagi bebek pedaging. Kebersihan kandang dan peralatan juga ikut menentukan datangnya penyakit.

Menjaga kebersihan secara teratur akan membuat bebek terhindar dari banyak penyakit. Berikan pakan sinkron dengan takaran nan disarankan. Jangan melebihi takaran dengan tujuan agar cepat tumbuh sebab ini malah dapat berakibat buruk, bahkan kematian ternak.

  1. Ternak lebah

Lebah nan diternakkan di negara beriklim tropis sporadis terkena penyakit sebab iklim tersebut merupakan penghalang penyakit pada lebah. Hama nan sering mengganggu produktivitas lebah ialah burung, kupu-kupu, kadal, katak, semut, dan tikus.

Untuk menghindarinya peternak harus memperhatikan kebersihan stup (kotak wadah) lebah, memberi air pada kaki-kaki stup buat menghindari semut, dan membuat pintu masuk di stup seukuran dengan lebahnya sendiri.

  1. Ternak sapi pedaging

Penyakit nan menyerang ternak sapi cukup banyak dan mengerikan berkaitan dengan pasokan daging sapi buat kebutuhan manusia. Penyakit nan biasa menjangkiti sapi misalnya anthrax, penyakit mulut dan kaki, ngorok, radang atau kuku busuk, dan lain-lain.

Semua penyakit bisa ditanggulangi dengan penanganan nan tepat, seperti pemberian obat antibiotik, pemisahan sapi sehat dan sakit, juga pemeliharaan kebersihan kandang dan pakan secara saksama.

Hama tidak terlalu dikhawatirkan sebab sapi nan diternakkan dipelihara di masyarakat, kecuali sapi liar nan hayati di hutan mungkin dapat terserang hama, seperti harimau, singa, dan sebagainya.

  1. Ternak sapi perah

Penyakit nan menyerang ternak sapi perah sama seperti nan dialami oleh sapi pangkas atau pedaging. Penyakit nan biasa dialami oleh sapi perah ini antara lain antrax, penyakit mulut dan kaki, ngorok, radang atau kuku busuk, dan sebagainya.

Semua penyakit bisa ditanggulangi dengan penanganan nan tepat seperti pemberian obat antibiotik, pemisahan sapi sehat dan sakit, juga pemeliharaan kebersihan kandang dan pakan secara saksama.

  1. Ternak kambing

Salah satu faktor nan menjamin keberhasilan sebuah usaha ternak ialah faktor kebersihan dan sanitasi. Menjaga kesehatan ternak harus menjadi prioritas primer selain pemberian pakan dan tata laksana pemeliharaan ternak.

Penyakit nan seringkali menyerang kambing etawa ialah scabies (penyakit kulit nan disebabkan oleh tungau), cacingan, kembung, radang kelenjar susu, penyakit mulut dan kuku, serta belatungan. Kambing dimasukkan dalam kandang nan nyaman buat menghindarkan ternak dari agresi binatang buas.

  1. Ternak domba

Penyakit nan banyak menyerang domba ialah antraks, tetanus, cacingan, dan penyakit mulut serta kaki. Untuk mengatasi hal ini, dilakukan vaksinasi dan pemberian vitamin serta suplemen nan membantu ketahanan tubuh ternak.

Selain itu, penjagaan kandang agar tetap higienis dan bersih juga ikut menentukan munculnya penyakit atau tidak. Kandang nan higienis dan pakan nan sehat akan turut menjaga kestabilan pertahanan tubuh ternak.

Hewan nan menyerang domba ialah predator nan bertubuh lebih besar, seperti harimau atau singa. Untuk itulah kandang dibuat, tentu selain buat melindungi kesehatan tubuh ternak.

  1. Burung puyuh

Penyakit nan menimpa burung puyuh berasal dari bakteri, kuman virus dan parasit, seperti tetelo, berak putih, quail bronchitis, cacingan, cacar unggas, dan berak darah. Untuk mengatasi hal ini, kandang harus selalu higienis dan sanitasinya harus selalu terjaga.

Pemberian pakan sinkron dengan dosis dan berasal dari sumber nan sehat dan segar. Hama bagi burung puyuh ialah tikus, ular, dan kucing.

  1. Ikan koi

Hama nan mengganggu ikan koi biasanya hewan nan bertubuh lebih besar dari ikan itu. Adakalanya hama hanya ingin melukai ikan dan tak memangsanya.

Musang ialah ancaman nan paling berbahaya bagi ikan koi. Kolam nan dipelihara dengan baik dan terawat akan mencegah hama masuk. Dapat juga dengan memberi jaring di atas kolam atau pagar di sekeliling kolam buat melindungi ikan dari sergapan hama.

Penyakit nan menyerang ikan koi ialah penyakit gelembung renang, penyakit balon gas, dan penyakit lainnya nan disebabkan oleh parasit, jamur, dan bakteri.

  1. Ikan mas

Hama nan menyerang ikan jenis air tawar umumnya sama, yaitu ular, burung, kepiting, belut, kodok, lingsang, dan bebeasan. Bebeasan ialah homogen serangga air nan memangsa benih ikan.

Untuk melindungi ikan, kolam harus dijaga dengan wahana dan prasarana nan memadai dan spesifik buat bebeasan, kolam dapat disiram dengan sedikit minyak tanah agar serangga wafat dan mengapung.

Setelah itu kolam dapat dibersihkan kembali. Penyakit nan menyerang ikan mas berasal dari cacing, kutu, jamur, virus, dan bakteri.

Secara garis besar, buat melindungi ikan dari penyakit, kolam harus mendapatkan penanganan kebersihan dan sanitasi nan baik, pemberian pakan sinkron dosis, penaburan benih nan tak melampaui kapasitas, serta sistem pengairan nan baik.

Itulah berbagai hama nan mengganggu hewan ternak kita. Penanggulangan nan tepat tentunya banyak mencegah kita dari kerugian.