Teknis Budidaya katak Hijau

Teknis Budidaya katak Hijau

Katak ialah salah satu hewan amphibi nan cukup disukai sebagian orang. Anak-anak biasanya menyukai suara dan gerakannya. Dalam hal ini katak hijau menjadi salah satu komoditas nan cukup memilki peluang. Oleh karenanya budidaya katak hijau menjadi menjajikan buat dikembangkan. Permintaan dan peluangnya pun cukup besar.

Ilustrasi

Banyak sudah negara-negara nan mengembangkan budidaya katak hijau ini, diantaranya China, India, Hongkong, Meksiko, Perancis, Belanda, Belgia, Albania dan Negara Eropa lainnya. Biasanya budidaya katak dilakukan di negara nan mengenal 4 musim.

Mengenal Katak Hijau

Sebelum Anda memutuskan membudidayakan katak hijau , maka perlu diketahui seperti apakah katak hijau itu, mulai dari jenis, habitat, pakannya dan lain sebagainya. Secara umum, katak hijau mirip dengan katak lainnya, hanya saja katak hijau kebanyakan tinggal atau mendiami sawah-sawah. Dia bisa dikenali dari warnanya nan hijau. Tapi, hati-hati dalam memilih katak hijau, jangan sampai salah dengan mengambil jenis katak nan beracun.

Katak hijau ini memiliki nama lain yaitu Rana Macrodon, nan berasal dari Taiwan. Walaupun awalnya hewan ini didatangkan dari Amerika Selatan. Katak hijau selain berwarna hijau, juga dikenali dengan adanya totol-totol coklat kehijauan. Besarnya katak hijau dapat mencapai 15 cm.

Manfaat Katak

Katak dipercaya menyembuhkan berbagai penyakit . Hal itu dikarenakan katak memiliki kandungan protein nan tinggi. Dan seperti kita ketahui bahwa protein ialah suatu zat/nutirisi nan dibutuhkan tubuh buat memulihkan dan menyembuhkan penyakit. Selain itu hasil olahan katak nan tak dikonsumsi manusia, bisa digunakan menjadi pakan ternak, semisal ayam dan bebek. Olahan kulit dari katak hijau pun dapat dijadikan menjadi kerupuk kulit.

Daerah Pengembangan Katak

Di Indonesia terdapat sentra-sentra pengembangan katak, nan termasuk bagian dari sentra perikanan. Sentra itu terdapat di Klaten (Jawa Tengah) dan menyebar ke daerah-daerah di Jawa Tengah lainnya. Selain itu, daerah nan menjadi Sentra pengembangan katak ialah Sumatera Barat dan Bali.

Persyaratan Lokasi Budidaya

Ada beberapa syarat nan harus dipenuhi, jika Anda tertarik buat mengembangkan budidaya katak hijau ini, berikut syarat nan harus diperhatikan:

  1. Lokasi budidaya, hendakanya di daerah nan cukup tinggi, yaitu berada pada ketinggian 1600 diatas permukaan bahari (dpl).
  1. Membuat lokasi budidaya dengan aturan, daerahnya dibuat tak terlalu miring dan tak terlalu datar. Kemiringannya berkisar antara 1-5%, hal ini berarti dalam hitungan 100 meter jeda kemiringannya ialah 1-5 meter pada ujung kolamnya.
  1. Kolam budidaya nan selalu bersih, walaupun sedikit becampur dengan lumpur. Hal ini agar membantu proses penetasan telur. Sumber air juga diusahakan bisa keluar masuk dengan lancar, dan mengusahakan tak kebanjiran ataupun kekeringan.
  1. Suhu lokasi juga diatur sedemikian rupa. Katak bisa hayati pada suhu air nan berkisar 24-27 derajat celcius. Selain itu kelembaban kolam diatur dengan taraf kelembaban 60-65%.
  1. Kandungan air kolam harus terdapat oksigen minimal 3 ppm, lebih baik jika mencapai 6 ppm, serta kandunagn zat karbondioksida nan terlarut diusahakan tak mencapai 25 ppm.


Teknis Budidaya katak Hijau

Untuk menyiapakan budidaya ini, diperlukan langkah teknis sebagai berikut :

1.Menyiapkan Wahana dan Peralatan Diantara wahana dan peralatan nan dibutuhkan ialah :

Kolam
Kolam dibentuk dengan konstruksi nan ideal, yaitu menggali dan menimbun air. Saluran air dibuat dengan memperhatikan keluar dan masuknya air. Konstruksi kolam bisa dibuat dari batubata merah atau batako nan diaci semen. Kolam-kolam nan dibutuhkan adalah, kolam perawatan katak, kolam penampungan induk dan kolam penetasan.

2. Pembibitan
Proses pembibitan ialah krusial buat diperhatikan. Bibit nan dipilih ialah nan sehat, tak cacat, kaki tak bengkok dan normal. Untuk itu diperhatikan juga jangan sampai ada penyakit pada bibit katak, dengan melihat kakinya, apakah ada penyakit, seperti kaki merah.

Katak induk, nan dipilih berukuran besar dan sehat, serta diperhatikan jenis kelamin baik utama maupun sekundernya. Setelah itu, pisahkan induk jantan dan betina selama 1-2 hari, agar lebih meningkatkan kesamaan buat kawinnya.

Katak induk, jantan dan betina juga harus dijaga dengan disuntik sebulan sekali. Ada zat atau obat nan digunakan seperti Gonadotropin intramuscular dengan takaran 200 IU/ekor/bulan. Penyuntikan ini dilakukan pada katak setelah berumur 4 bulan. Sebelum dikawinkan katak jantan dan betina juga harus diberi pakan nan cukup. Makanan nan berasal cincangan daging bekicot atau makanan protesis lainnya.

Pada proses perkawinan bisa dilakukan dengan dua cara :

a. Cara Alami
Induk jantan dan betina nan sudah dipisisahkan selama 2 hari, kemudian disatukan ke dalam kolam pemijahan.Kontrol terus proses perkawinan ini, sebab jangan sampai ketika katak betina sudah bertelur, ternyata telurnya terbawa air pada saluran pembuangan. Untuk mempercepat proses bertelur, Anda juga dapat membantu perkawinan katak dengan membuat hujan buatan.

b. Sistem Hipofisasi
Sistem ini ialah cara nan mutakhir, yaitu perkawinan dengan cara penyuntikan. Katak betina diberi suntikan dengan tambahan enzim dari ekstrak hipofisa. Penyuntikan ini dilakukan buat merangsang katak agar kawin sinkron keinginan kita. Penyuntikan dilakukan pada punggung, rongga perut dan kepala.

3. Pemeliharaan
Pemeliharaan katak ini sangat penting, guna mendapat hasil nan maksimal. Pertumbuhan katak serta kesehatannya menjadi baik. Caranya ialah mengganti air kolam dan membersihkannya secara teratur, dengan frekuensi seminggu sekali. Selain itu tindakan nan dilakukan dalam pemeliharaan ini ialah :

a. Memperhatikan sanitasi dan tindakan preventif
Dalam proses kawin dan bertelur, suhu air harus berkisar 24-27 derajat Celsius, dan pengaturan suhu ini harus selalu dikontrol. Jika telur-telur sudah keluar, maka telur tersebut harus dipisahkan dari induknya. Karena rentannya telur pecah, maka pemindahan telur harus sangat hati-hati. Telur-telur tadi akan menetas setelah 2-3 hari kedepan. Nah, setelah menetas, maka langsung pindahkan ke kolam anak katak (kecebong) selama 10 hari.

b. Pemberian pakan
Ketelatenan pemberian pakan, ialah absolut dilakukan. Pakan dapat berasal dari olahan atau cincangan daging bekicot, selain juga bisa dibuat dari bahan lainnya, seperti ikan, ulat, serangga, atau bahkan mie dan bakso.

4. Mencegah Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit bukan hal baru dalam global budidaya. Dalam hal ini, ada beberapa hama dan penyakit nan dapat menyerang katak hijau. Diantaranya ialah agresi jamur dan bakteri.

Serangan ini biasanya dialami katak nan berusia 1-2 bulan, nan dapat dilihat dari paha kaki merah, ataupun kulit dan luka nan melepuh. Penyakit ini dapat menjalar dan menyerang syaraf dan mengakibatkan kematian katak hanya berselang beberapa jam saja.

Oleh sebab itu, Anda bisa melakukan hal-hal sebagai berikut:

  1. Membersihkan kolam secara teratur dan mengatur PH air nan stabil.
  1. Pemberian vaksianasi dan obat

Jika sudah terkana kaki merah, maka Anda bisa mengobatinya dengan memberikan katak larutan nifurene. Pemberian larutan ini dengan cara memandikan kataknya. Dosis larutan ini ialah 50–100 gram/m² air.

Selain penyakit kaki merah, ada juga penyakit ambein, nan terjadi pada katak hijau muda. Cara mengobatinya ialah mengurangi jumlah katak dalam satu kolam, jangan terlalu padat, serta kolam harus bersih. Makanan nan diberikan pun harus diatur kalorinya, yaitu dengan takaran 3400 cl/kg makanan.

5. Proses Panen
Hasil panen dari katak hijau ialah dagingnya, sementara hasil tambahannya ialah limbah hasil pangkas dagingnya. Sebelum dilakukan proses mutilasi dan diambil daging dan kulitnya, maka dilakukan penangkapan terlebih dahulu.

Itulah klarifikasi terkait dengan budidaya katak hijau. Semoga bermanfaat dan bisa dipraktikkan. Selamat mencoba.