Di Manakah Belut Hidup?

Di Manakah Belut Hidup?

:

Mancing belut atau ngurek (urek) memiliki sejumlah cara di antaranya dengan menggunakan umpan cacing dibakar, anak bebek, dan anak katak. Cara mancing belut dengan anak bebek bukan menggunakan anak bebek (anak itik) hidup-hidup atau anak bebek wafat sebagai umpan buat santapan belut. Melainkan anak bebek nan masih hidup, kakinya digerak-gerakkan ke dekat lubang belut hingga muncul kecipak.



Kecipak nan Menggoda

Kecipak ialah tiruan bunyi permukaan air nan ditampar dengan tapak tangan. Lama-kelamaan belut akan keluar muncul ke permukaan sebab melihat gerakan kaki anak bebek.

Mancing belut bagi nan hobi tentu akan menjadi kegiatan nan sangat mengasyikkan. Sebab, mancing belut bukan seperti mancing ikan biasa nan menggunakan kail (gagang pancing). Namun hanya menggunakan senar saja dan mata pancing nan diberi umpan berupa cacing nan dibakar, anak itik, anak katak. Selain dipancing, belut bisa pula ditangkap dengan cara dibubu (dikurung dengan perangkap bambu).

Sebagian orang menyetrum lubang atau liang belut, kadang pula menggunakan portas (sejenis racun). Keduanya ialah perbuatan nan berbahaya sekali. Setrum atau menyetrum bisa mengakibatkan korslet sebab genre listrik nan bersumber dari batre berjumpa dengan air (kutub negatif).

Lebih berbahaya lagi ada nan secara sengaja mengambil (mencuri) daya listrik langsung dari kabel listrik nan ada di jalan raya. Sedangkan buat nan menggunakan racun portas menyebabkan hewan-hewan air nan ada di sawah dan sekitar galangan sawah, pelan-pelan mengambang akhirnya wafat lemas. Jika ini termakan oleh manusia bisa menyebabkan keracunan dan muntah-muntah. Hati-hati memakai portas.

Belut ialah hewan air nan sebagian besar hayati di sawah maupun rawa-rawa. Belut sebenarnya termasuk dalam spesies ikan . Bentuknya panjang menyerupai ular, kulitnya sangat licin sukar dipegang dan biasanya hayati di lumpur. Belut memiliki nama latin monopterus albus. Ciri-ciri ikan belut kulitnya berminyak atau berlendir. Kulit belut tak kasar, halus, dan tak bersisik.

Belum dalam bahasa Nias disebut baewa ana’a dan menjadi cerita legenda di Nias tentang Belut emat, kulitnya hitam/coklat tua bercampur kuning. Sedangkan baewaulö, belut berwarna hitam/coklat tua. Belut dalam Bahasa Jawa ialah welut. Belut di Flores dan Sumbawa termasuk nan dikeramatkan terutama belut-belut raksasa seukuran 1 meter.

Istilah belut juga dipakai buat menggambarkan sifat licin, licik, tak mudah tertangkap, pencuri nan licin berkelit. Kadang-kadang dalam seremoni HUT RI, belut dijadikan ajang perlombaan menangkap lalu memasukkannya ke dalam botol. Tubuhnya nan liat (licin) membuat belut susah dipegang. Ini bagi sebagian orang menjadi tontonan nan menarik. Bagi sebagian nan lain belum tentu menyukai tontonan seperti ini sebab sudah sering menontonnya setiap tahun.



Di Manakah Belut Hidup?

Belut homogen ikan nan hayati di sawah berlumpur. Kehadiran belut menjadi tanda bahwa di areal persawahan tersebut masih banyak hayati hewan-hewan air seperti katak, kecebong, belalang, burung, dan cacing. Belut harus “dipancing” terlebih dahulu supaya “terpancing.”

Cara mancing belut antara lain:
• Anda tak memerlukan kail (gagang, joran-stick pancing). Gunakan senar buat memancing dan diberi mata kail buat mengaitkan umpan berupa cacing bakar, katak atau makanan lainnya nan disukai belut. Senar atau snur dapat bermacam-macam pilihan. Kalau niatnya mancing belut besar. Senar terbuat dari nilon dijamin tak akan kuat, mudah putus dan tergores di tangan.

• Jika Anda ingin menggunakan bambu atau gagang pancing, boleh-boleh saja sebab biasanya belut sangat sensitif dengan kehadiran manusia. Jika Anda berdiri di atas galangan sawah tepat di bawahnya ada lubang (liang) belut kemungkinan belutnya lari terlebih dahulu. Jalanlah perlahan-lahan jangan sampai membuat belut terkejut sebab sebenarnya waktu nan terbaik memancing belut ialah malam hari.

• Siapkan umpan, dapat anak kodok , anak katak, keong, cacing dibakar, kecebong atau anak bebek . Pilihlah nan paling membuat Anda merasa nyaman ketika memancing belut. Selera orang bhineka dan tergantung ketersediaan umpannya juga. Ada nan merasa geli ketika harus menusukkan mata pancing ke mulut dan perut katak dan memilih cacing sebagai umpannya, boleh-boleh saja.

• Carilah loka persembunyian belut, lubang-lubang, liang-liang di tepi-tepi sawah atau rawa-rawa. Pilih sawah atau rawa-rawa nan masih terdapat banyak air. Masukkan umpan dan senar (snur-knur) pancing ke dalam lubang atau dapat pula dengan menggerakkan mata pancing (mata kail) nan berisi umpan supaya menarik perhatian belut buat keluar dari sarang.

• Saat umpan kena sasaran, belut akan membawanya semakin dalam ke dalam lubang dan tariklah perlahan-lahan agar mata kailnya tak terlepas. Jangan terburu-buru menarik mata kail, biarkan sejenak. Tidak perlu risi sebab belut sudah memangsa umpan.

• Mata kail dapat dibeli di toko-toko alat pancing, dapat pula didapat dari ban bekas nan di dalamnya terdapat kawat. Pangkas sinkron ukuran mata kail lalu diasah supaya tipis dan runcing kemudian bengkokkan agar menyerupai mata kail.

• Setelah belut terpancing lepaskan mata kailnya atau dapat juga belut nan sudah terpancing keluar, jika kepalanya sudah terlihat jelas dapat dijepit dengan jempol dan jari telunjuk. Ada nan melakukan ini, ada pula nan membentur-benturkan belut di tanah supaya lemas. Sepintas tindakan ini sangat “biadab.” Lebih baik membawa wadah. Biar bagaimanapun belut ialah makhluk Tuhan, perlakukan dengan baik supaya apa nan kita makan mengandung berkah.

• Belut sawah, kata nan suka belut lebih enak daripada belut nan diternak atau belut budidaya. Mungkin sebab belut sawah masih alami sedangkan belut ternak pakan ternaknya pun sudah mengandung kimiawi.


• Hati-hati umumnya orang nan memancing belut, terpancing juga ular sawah. Lubang belut kecil, sedangkan lubang ular lebih besar daripada lubang belut. Cara menandai lubang belut ialah bagian tubir/tepi lubang higienis rata. Tidak ada kotoran atau ada apa pun di sekitarnya, bersih. Lubang mengarah/menghadap ke dalam, kiri atau kanan. Sedangkan lubang ular menghadap ke atas. Ini pelajaran krusial cara mancing belut.

• Belut sawah tak ada nan besar-besar, paling sebesar kelingking jari tangan. Mancing belut tak selamanya di sawah. Dapat di tambak, danau, kolam, dan sungai. Belut besar dapat Anda temukan di sungai atau danau. Kalau Anda geli memakannya, lebih baik tak usah dipancing. Mancing ikan saja lebih asyik.

Jika Anda tertarik buat mulai budidaya belut. Perhatikan cara memberi pakannya, cukup sehari sekali. Paling baik memberi makan belut pada sore hari sebab belut mencari makan pada malam hari. Pakan belut ialah cacing sutra, ikan kecil, keong emas, dan bekicot. Dapat pula dicampur dengan pelet. Sebelum mulai ternak budidaya belut. Lebih baik ikuti pelatihan belut nan disediakan oleh dinas peternakan.

Kalau sekedar paham cara mancing belut saja. Tentu tak asyik. Coba sekali-kali berpikir bagaimana belut menjadi lebih dari sekedar hobi melainkan menjadi bisnis. Misalnya Anda ingin membuka kolam pemancingan belut atau membuat usaha rumahan seperti abon belut, belut goreng, belut bakar atau belut kering kemasan. Boleh dicoba, siapa tahu beruntung!