Memulai Bisnis Peternakan Ayam Petelur

Memulai Bisnis Peternakan Ayam Petelur

Adakah nan tahu bagaimana cara memulai bisnis ayam petelur? Sebelum mulai menjelaskan apa saja nan harus dilakukan sebelum memulai bisnis ayam petelur ini, penulis akan menyajikan terlebih dahulu sekilas informasi mengenai peternakan ayam. Setelah itu, dilanjutkan dengan menguraikan tipe-tipe ayam petelur nan dapat dijadikan sebagai ladang usaha.



Sekilas Tentang Peternakan Ayam

Peternakan ayam merupakan jenis usaha nan sudah dilakukan sejak zaman dulu. Tujuan peternakan ayam ialah buat mengambil hasil nan bermanfaat dari ayam nan diternakan. Sejauh ini ada 2 jenis peternakan ayam nan banyak dilakukan masyarakat, yakni peternakan ayam pedaging dan peternakan ayam petelur.

Peternakan ayam pedaging ialah aktivitas peternakan nan mengkhususkan pada tujuan pemeliharaan ayam guna diambil hasilnya berupa daging. Sedang peternakan ayam petelur adaha aktivitas ternak ayam nan memiliki tujuan buat mendapatkan hasil berupa telur ayam. Kedua aktivitas peternakan ini, meskipun beda hasil, namun tujuannya sama, yakni buat kondumsi masyarakat.

Pada artikel kali ini, penulis akan menyampaikan beberapa hal krusial mengenai peternakan ayam, namun lebih mefokuskan pembahasan kepada jenis peternakan ayam petelur. Ini dimaksudkan agar pembaca sekalian dapat mendaptkan informasi nan lengkap mengenai jenis peternakan ini dan memahami hal-hal krusial jika hendak memulai bisnis ayam petelur. Untuk peternakan ayam pedaging akan penulis bahas di lain kesempatan.



Peternakan Ayam Petelur Sebagai peluang Bisnis

Sejak zaman dulu, peternakan ayam petelur sudah banyak dilakukan. Selain buat memenuhi kebutuhan pribadi, peternakan ayam ini pun dilakukan buat keperluan bisnis. Ya, bisnis peternakan ayam petelur ini memiliki prospek nan sangat bagus dan menguntungkan, mengingat kebutuhan masyarakat akan telur selalu tinggi. Lantas, jika kita hendak menggeluti usaha peternakan dan bisnis ini, apa sajakah hal-hal nan harus diperhatikan?



Memulai Bisnis Peternakan Ayam Petelur

Memulai bisnis ini tak terlalu sulit, terlebih jika kita memiliki kapital nan besar. Namun, sebelummemutuskan terjun sebagai "pengusaha" ayam petelur, ada beberapa hal nan harus diketahui oleh Anda agar bisnis nan akan digeluti yidak akan mendatangkang kerugian. Berikut ialah beberapa hal nan harus diperhatikan sebelum memulai bisnis ayam petelur.



1. Tipe Ayam Petelur

Sampai saat ini, terdapat dua tipe ayam petelur nan banyak diternakan oleh masyarakat Indonesia. Tipe pertama ialah ayam petelur ringan. Ayam petelur ini dikenal juga dengan sebutan ayam petelur putih.

Ayam ini spesifik diternakan buat diambil telurnya saja sehingga kemampuannya diarahkan pada kemampuan bertelur. Ayam ini mampu bertelur hingga lebih dari 260 butir per tahun. Rona telur ayam ini ialah putih.

Tipe nan kedua ialah tipe ayam petelur medium. Ayam ini memiliki bobot nan cukup berat sebab bisa menghasilkan telur nan lumayan banyak, juga bisa diambil dagingnya. Dengan kemampuannya itu, ayam ini disebut sebagai ayam dwiguna.

Telur nan dihasilkan ayam ini jauh lebih sedikit dibanding tipe pertama dan biasanya berwarna coklat. Di pasaran, telur-telur seperti inilah nan lebih diminati daripada telur nan berwarna putih meskipun harganya lebih tinggi.



2. Bibit Ayam Petelur

Jika Anda hendak memulai bisnis ayam petelur, sebaiknya perhatikan dulu bibit ayam petelur nan akan diternakan. Anda dapat memilihnya dengan menentukan tujuan bisnis Anda dari awal, apakah hanya akan memproduksi telur atau memproduksi telur sekaligus daging.

Untuk bibit ayam petelur ini sendiri, setidaknya terdapat dua cara, yakni menetaskan telur sendiri atau membeli DOC (Day Old Chicken) atau anak ayam nan sudah berumur 1 hari sampai 2 minggu. Guna kemudahan, biasanya peternak lebih memilih bibit DOC ini.



3. Kandang Ayam Petelur

Setelah memilih bibit, hal nan selanjutnya harus Anda siapkan ialah kandang. Kandang merupakan salah satu bagian nan paling krusial dalam peternakan sebab di sinilah ayam akan tinggal dan berproduksi. Ketika hendak membangun kandang, ada beberapa hal nan harus diperhatikan, di antaranya ialah sebagai berikut.

Pertama, sirkulasi udara dan intensitas cahaya matahari harus baik. Kedua, permukaan huma sebaiknya datar atau tak di kawasan berbukit. Ketiga, sistem kandang nan digunakan (sistem koloni: satu kandang ribuan ayam dan sistem individual: satu ayam memiliki kandang sendiri-sendiri) harus tepat.



4. Pakan Ayam Petelur

Jika bibit sudah ada dan kandang sudah siap, langkah selanjutnya nan harus menjadi perhatian Anda ialah pakan ayam petelur. Untuk pakan ayam, selain memerhatikan kandungan gizinya, ketersediaan bahan pakan juga tak boleh dipandang sebelah mata. Ya, ketersediaan pakan di pasaran harus nan benar-benar mencukupi agar ternak ayam Anda tak mendapatkan kesulitan pakan.

Biasanya, pakan buat ayam petelud berupa dedak, bekatul, bungkil kedelai, atau bungkil kelapa. Selain itu limbah dapur pun dapat digunakan sebagai pakan. Bahan-bahan tersebut memiliki harga nan mudah, namun beberapa kandungan gizi nan dibutuhkan ayam petelur, seperti protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral tersedia dalam pakan nan disebutkan tadi.

Nah, itulah beberapa persiapan nan harus dilakaukan sebelum memulai bisnis ayam petelur. Hal nan selanjutnya harus dilakukan adah memelihara ayam-ayam petelur tadi dengan baik agar mampu memberikan hasil nan maksimal. Berikut ialah klarifikasi mengai cara merawat ayam petelur.

Cara Merawat Ayam Petelur
Dalam peternakan atau bisnis ayam petelur, perawatan menjadi hal nan sangat penting. Perawatan ayam petelur memiliki beberapa tahapan nan berbeda. Berikut ini ialah tahapan perawatan ayam petelur.



1. Perawatan Masa Awal

Yang dimaksud perawatan masa awal ialah perawatan pertama nan dilakukan ketika usia bibit ayam masih beberapa hari atau minggu. Pemeliharaan nan dilakukan pada termin ini ialah dengan mempersiapkan lampu penerangan nan mencukupi, baik pada siang hari maupun malam hari.

Selain itu, perawatan dilakukan dengan memantau kegiatan harian bibit nan meliputi aktivitas makan dan minum ayam, kegiatan ini dapat dilakukan peternak sambil membersihkan kandang.

Perawatan terakhir di termin ini ialah dengan melakukan pencegahan penyakit pada anak ayam. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan peternak dengan beberapa cara, di antaranya member pakan nan sesuai, memerhatikan kualitas ransum agar sinkron dengan kebutuhan gizi ayam, dan melakukan sanitasi serta isolasi nan biak.



2. Perawatan Ayam Masa Remaja

Perawatan ayam masa remaja tak jauh berbeda dengan perawatan awal. Yang sedikit berbeda ialah dalam hal kualitas dan kuantitas pakan. Kualitas pakan buat ayam remaja sebaiknya agak diturunkan dari kualitas pakan di masa awal, namun, kuantitas atau jumlahnya harus ditambah. Di luar dari pemberian pakan ini, langkah perawatannya masih sama dengan perawatan awal.



3. Pengapkiran

Pangapkiran ini dilakukan pada minggu terakhir masa remaja. Ayam-ayam nan tak memenuhi syarat sebagai ayam petelur sebaiknya diapkir dan dijual, sebab tak akan memberikan hasil telur nan maksimal.



4. Perawatan Masa Bertelur

Perawatan ayam pada masa bertelur (tipe ringan bertelur sudah mulai bertelur pada usia 1-16 minggu, sedangkan tipe medium pada usia 22-24 minggu) lebih ditekankan pada pemberian ransum dan kualitas ransum. Selama masa ini, pemberian ransum ayam berganti dua kali.



5. Pemanenan Ayam Petelur

Pemanenan atau pengambilan telur dari kandang sebaiknya dilakukan dua kali sehari, yakni saat pagi dan sore hari. Pengambilan telur di pagi hari dapat mulai dilakukan sekitar pukul 08.00 dan sore hari pada pukul 16.00. pengambilan telur ini sebaiknya dilakukan sambil melakukan pengontrolan pakan dan minumana ternak.



6. Pemasaran telur Ayam

Setelah panen dilakukan, Anda dapat segera memasarkan telur-telur itu. Ada beberapa cara nan dapat dilakukan buat memasarkan telur ayam nan diproduksi. Dari sekian banyak cara tersebut, nan paling mudah dilakukan ialah dengan menjualnya sendiri. Anda dapat menjadi menjadi agen penyalur telur ke seluruh wilayah Anda. Jika produksi telur Anda cukup besar, biasanya pedagang telur akan datang sendiri ke loka Anda.

Nah, itulah beberapa hal nan harus diperhatikan ketika hendak memulai bisnis ayam petelur. Sebenarnya bisnis ayam petelur ini tidaklah begitu sulit, hanya dibutuhkan ketekunan buat mulai menggelutinya. Jadi, bagaimana, apakah Anda tertarik buat memulai bisnis ayam petelur? Selamat mencoba.