Eksekusi Inseminasi Buatan

Eksekusi Inseminasi Buatan

Inseminasi protesis pada ternak kelinci masih sangat sporadis dilakukan di Indonesia. Padahal di Amerika teknik ini sudah sangat berkembang pesat hingga lahirlah berbagai jenis kelinci dengan bentuk nan beragam. Tentunya dengan keunggulan-keungulan nan dimiliki dari setiap jenisnya.

Hal ini dilakukan buat menghasilkan jenis baru nan memiliki campuran dari dua atau lebih ras kelinci. Walaupun masih sangat jarang, kini para peternak kelinci di Indonesia dan para pakar hewan dan ternak mulai menggalakkan proses inseminasi ini guna mendapatkan ras unggul tanpa pejantan. Jika sudah tahu caranya, sebenarnya proses inseminasi protesis ini tak terlalu rumit buat dilakukan.

Untuk memulai inseminasi protesis pada ternak Anda dapat mengumpulkan alat dan bahan nan dibutuhkan dalam proses ini. Selanjutnya pelajari cara melakukan prosesnya. Mencoba melakukannya tanpa takut gagal sebab kegagalan ialah hal nan biasa jika sedang belajar sesuatu nan baru. Terakhir nan tidak kalah krusial ialah mengevaluasi dari setiap percobaan inseminasi protesis nan telah Anda lakukan. Dengan begitu, bisa diketahui kesalahannya di mana dan dapat lebih baik pada percobaan inseminasi selanjutnya.



Alat dan Bahan nan Diperlukan dalam Inseminasi Buatan

Ada beberapa alat dan bahan nan pada dasarnya sangat dibutuhkan dalam proses inseminasi buatan. Berikut ialah beberapa alat dan bahan dalam proses inseminasi buatan;

1. Kelinci Pejantan nan memiliki keuggulan buat dimanfaatkan semennya.

2. Kelinci betina nan akan menjadi objek dari inseminasi buatan.

3. Kelinci betina lain nan akan digunakan sebagai pembangkit hasrat kelinci pejantan ketika pengambilan semen.

4. Alat-alat penampungan semen nan terdiri atas:

  1. Vagina protesis spesifik buat ternak kelinci.
  2. KY jelly atau vaselin sebagai bahan pelicin.
  3. Termos buat menyimpan air panas.
  4. Tabung gelas nan dilengkapi dengan skala nan akan digunakan buat menampung semen nan keluar.
  5. Gelas piala
  6. Terrmometer
  7. Kertas tissue

5. Peralatan buat melakukan penilaian semen

  1. Mikroskop
  2. 1 set haemoccytometer
  3. Gelas Objek
  4. pH Meter
  5. Pipet pasteur
  6. Gelas penutup

Peralatan ini kadang tak dipergunakan di lapangan sebab kesulitan buat pengadaan dan kondisi nan tak memungkinkan. Biasanya penilaian dilakukan hanya dengan melihat detil fisiknya dari semen itu langsung nan disebut organoleptik.

6. Larutan NaCl fisiologis 0,90% buat menjadi bahan pengencer semen.

7. Bahan dan alat buat proses kawin suntiknya:

  1. Hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin) nan bermerk Chorolon atau LH (Luteinizing Hormone) merek Receptol.
  2. Semen kelinci nan telah diencerkan dengan larutan NaCl
  3. Kateter IB (Inseminasi Buatan) nan spesifik dirancang buat kelinci dan spuit nan berukuran 1 ml.


Langkah-langkah dalam Inseminasi Buatan

1. Menampung semen

Untuk menampung semen kelinci jantan ini digunakan vagina protesis nan telah diisi air hangat bersuhu 39° hingga 41°C. Air hangat ini digunakan buat membuat bagian inner liner menyempit. Selanjutnya Anda tinggal oleskan bahan pelicin pada mulut vagina buatan. Jangan lupa buat memasang tabung penampung semennya nan sudah ditutup alumunium foil pada bagian belakangnya. Untuk proses eksekusinya dilakukan di kandang kelinci dengan kelinci betina sebagai perangsang ereksi kelinci jantan.

Ketika si pejantan terangsang biasanya ia akan menaiki kelinci betina. Pada saat itulah vagina protesis di masukan ke alat kelamin jantan hingga pejantan mengeluarkan semennya. Sebaiknya dilakukan dua kali pengambilan buat mendapatkan semen nan diinginkan. Alasannya sebab seringkali semen nan keluar pertama justru tak mengandung sperma. Pejantan nan dipilih ialah pejantan nan merupakan bibit unggul, berlibido tinggi, dan memiliki riwayat reproduksi nan baik.



2. Mengaevaluasi semen

Penilaian semen ini gunanya buat menentukan seberapa banyak penambahan cairan nan diperlukan. Penilaian nan biasa dilakukan ialah dengan cara organoleptik nan sering disebut inspeksi makroskopis. Caranya yaitu dengan mengukur volume, melihat warnanya, mencium baunya, mengukur pH nya dan memeriksa kekentalannya.

Pemeriksaan lainnya nan disarankan ialah dengan cara mikroskopis. Dengan inspeksi microskopis Anda dapat melihat gerakan massa, konsentrasi dan motilitasnya nan dilakukan di labolatorium dengan preparat ulas dan pewarnaan Eosin. Proses ini seringkali tak dapat dilakukan sebab kondisi dan peralatan nan tak memadai di lapangan.



3. Mengencerkan semen

Fungsi pengenceran semen ialah buat memperbanyak volume semen hingga mencapai konsentrasi eksklusif nan diperlukan buat proses inseminasi protesis ini. NaCl fisiologis 0,90 persen digunakan sebab cairan ini memiliki tekanan osmotis nan equivalen dengan darah.



4. Induksi Ovulasi

Dalam proses inseminasi protesis pada ternak ovulasi diperlukan buat sinkronisasi estrus agar inseminasi protesis bisa dilakukan dengan serentak. Induksi ovulasi nan baik hendaknya dilakukan 5-6 jam sebelum Inseminasi buatan. Preparat hormon nan digunakan dalam proses inseminasi protesis pada kelinci ialah HCG. Selain jenis itu bisa juga menggunakan hormon LH (Lutein-izing Hormone) dengan takaran 30l buat setiap ekornya.



Eksekusi Inseminasi Buatan

Setelah penyuntikan hormon HCG, 5 jam kemudian dilakukanlah inseminasi protesis pada ternak kelinci. Semen nan sudah diencerkan dihisap dengan keteter spesifik buat ternak kelinci sebanyak 0,5 cc. Kateter inilah nan nantinya dimasukan ke dalam vagina. Bagian ujung nan membengkok diarahkan ke bagian punggung induk kelinci. Setelah bagian ini masuk kateter diputar 180° sambil terus didorong dengan hati-hati hingga sukses menyentuh serviks uteri. Pada saat inilah semen cair disemprotkan perlahan sampai habis. Jika sudah habis maka kateter ditarik ke luar dan langsung dibersihkan dengan NaCl fisiologis lalu disterilkan. Sebaiknya buat kesehatan reproduksi sebuah kateter hanya dipakai buat 1 induk saja.



Tips berhasil Inseminasi Buatan

1. Suhu air pada vagina protesis harus 39°- 42° C ketika pengumpulan semen. Suhu air nan terlalu panas bisa membuat sperma wafat sedangkan jika kurang panas bisa menghambat terjadinya ejakulasi .

2. Lakukan penampungan semen dengan hati-hati. Jangan sampai karet vagina buatannya sobek. Itulah sebabnya siapkan juga cadangannya sebagai antisipasi terjadi kebocoran. Jika kebocoran terjadi maka semen akan tercemar dan bisa menyebabkan sperma mati.

3. Untuk menghindari cahaya matahari gunakan alumunium foil sebagai penutup. Jika cahaya matahari mengenai semen akan menyebabkan kematian pada sperma nan bisa membuat proses inseminasi protesis pada kelinci ini tak akan berhasil.

4. Lakukan penyuntikan sperma 5-6 jam setelah penyuntikan hormon.

5. Gunakan semen nan masih dalam keadaan segar sebab proses penyimpanan bisa menurunkan kualias semen.

6. Seluruh rangkaian proses inseminasi protesis harus dilakukan dengan higienis dan steril baik pada peralatan maupun pelakunya agar proses reproduksi dapat dilakukan dengan waktu nan lebih lama.

7. Satu buah kateter digunakan buat 1 induk. Tujuannya tiada lain agar organ reproduksi tetap sehat. Kateter nan sudah dibersihkan NaCl fisiologi dan disterilkan langsung dibungkus alumunium foil.

Jika semua langkah ini diikuti dengan tepat dan sahih maka proses inseminasi protesis ini bisa berjalan dengan baik. Jika prosesnya baik maka hasilnya juga akan baik dan sinkron dengan nan diharapkan. Dengan begitu ternak kelinci dapat dikembangkan buat mendapatkan varian-varian baru dari jenis kelinci dengan menggabungkan keunggulan dari masing-masih jenis kelinci .

Bahkan bila benar-benar serius menggeluti bidang ternak kelinci secara professional, dapat dijadikan usaha serius. Seperti sebagai suplier daging kelinci ke rumah makan atau restoran, jual beli kelinci peliharaan bahkan keahlian Anda melakukan inseminasi protesis dapat dikomersilkan dengan membuka jasa inseminasi buatan. Selamat bereksperimen melakukan inseminasi protesis pada ternak kelinci dan berbisnis!