Anemia pada Wanita

Anemia pada Wanita

Pada saat kondisi fisik Anda tiba-tiba berubah drastis, seperti cepat lelah, lesu, letih, lemah, dan lunglai; atau dikenal dengan 5L. Ada baiknya Anda segera melakukan inspeksi fisik kurang darah . Apalagi, bila Anda sedang hamil, maka kondisi 5L ini amat sering terjadi. Karena volume darah ketika hamil meningkat hingga 35 persen.



Fakta Tentang Anemia

Anemia diadopsi dari bahasa Greek, nan mempunyai arti tidak ada darah . Kondisi ini mengindikasikan kekurangan tubuh terhadap sel darah merah. Atau lebih populer dikenal dengan sebutan hemoglobin .

Yang dimaksud dengan kurang darah ialah kondisi generik kegagalan membentuk sel darah merah oleh sumsum tulang. Dan gejalanya dapat terdapat pada wanita, orang dewasa maupun kanak-kanak.

Gejala nan terjadi pada umumnya adalah: anemia aplastic idiooatic pada wanita dewasa,kemudian fanconi anemia (FA) nan terjadi pada anak-anak dan wanita, dan anemia aplasia nan terjadi pada kaum dewasa muda.

Kondisi kekurangan sel darah merah ini biasanya dipicu oleh adanya sebab-sebab seperti:

  1. Sebab kecelakaan. Kecelakaan dengan perdarahan hebat menyebabkan tubuh melepas banyak sel darah merah dari tubuh. Disebut pendarahan.
  2. Produksi sel darah merah lambat atau berkurang. Disebut hematopoiesis.
  3. Pemusnahan sel darah merah nan terjadi di dalam tubuh, oleh dampak agresi sel darah putih sendiri. Disebut dengan hemolisis.

Ketiga kondisi tersebut ialah hal nan paling mungkin penyebab seseorang mengalami gejala anemia. Karena itu pemeriksaan fisik anemia secara berkala sangat perlu dilakukan. Terutama sebab karena pada nomer 2 dan 3, nan bisa saja terjadi pada diri seseorang. Mungkin juga termasuk diri Anda.



Anemia pada Wanita

Di awal telah disebutkan tentang bagaimana kurang darah dapat terjadi. Di mana salah satu pemicunya ialah dengan rendahnya produksi sel darah merah, sebab lambat atau berkurang.

Pada wanita, kondisi ini bisa terjadi pada saat sedang mengalami menstruasi. Darah menstruasi nan keluar, apabila tak diimbangi dengan asupan makanan nan banyak mengandung zat besi ( ferum ), maka akan membuat seorang wanita tampak pucat dan lemas.

Meski rasa lemas dan tampak indolen merupakan kondisi generik nan biasa terjadi pada wanita nan sedang mengalami menstruasi. Namun tetap harus diwaspadai berbagai gejala, nan mungkin saja akan menjurus pada kurang darah tersebut.

Memeriksakan kesehatan diri bagi setiap orang ialah perlu. Jangan menunggu sakit buat selalu bisa hayati sehat. Terutama pada wanita. Alasannya, sebab wanita sangat rentan terhadap masalah kesehatan; sehubungan dengan fungsi wanita nan banyak mengalami sistemasi siklus kehidupan nan berhubungan dengan faktor kesehatan. Seperti, menstruasi, hamil, dan menyusui.

Sehingga kemungkinan terkena kurang darah sangat mungkin sekali terjadi pada wanita. Maka, alangkah baiknya apabila wanita juga selalu melakukan pemeriksaan fisik anemia. Setidaknya sebagai antisipasi sebelum benar-benar gejala tersebut muncul.

Kadar hemoglobin seorang wanita dikatakan normal jika ada pada range 12-14 g/dL, sedangkan buat laki-laki 13-16 g/dL. Seorang wanita hamil sudah dikatakan terkena kurang darah jika kadar Hb dalam darah di bawah 11 g/dL pada trimester pertama. Dan di bawah 10 g/dL pada trimester kedua. Jika pada trimester ketiga inspeksi Hb menunjukkan angka 11 g/dL masih dianggap normal (belum dapat dikatakan anemia).



Tahap Inspeksi Fisik Anemia

Untuk mengetahui terkena atau tidaknya gejala kurang darah ini pada diri kita. Langkah nan tepat ialah melakukan inspeksi fisik anemia. Namun sebagian pencerahan tersebut belum diikuti oleh keberanian buat menemui dokter atau paramedis buat melakukan pemeriksaan.

Banyak faktor penyebabnya, antara lain: kurang pengetahuan, ketidakmengertian, dan rasa takut serta ragu-ragu. Karena itu mengetahui bagaimana termin inspeksi fisik tersebut dilakukan, mudah-mudahan sangat membantu Anda buat menjadi lebih konfiden ketika meakukan pemeriksaan.

Yang diperiksa buat mengetahui ada atau tidaknya gejala kurang darah pada tubuh Anda, ialah dengan memeriksa kadar Hb atau hemoglobin Anda. Hemoglobin ialah sel darah merah nan terkandung dalam darah Anda.

Kadar Hb, bisa diketahui melalui inspeksi fisik di laboratorium. Berikut tahapan nan akan Anda lalui ketika melakukan inspeksi fisik terhadap anemia.

  1. Kunjungi laboratorium buat cek darah. Petugas akan mengambil sampel darah agar dapat diteliti sahih tidaknya Anda menderita anemia. Biasanya, cek darah di laboratorium buat kurang darah dilakukan atas acum dokter setelah ada keluhan seperti anemia.
  2. Petugas akan mencari tahu nilai MVC ( Mean Corpuscular Volume ) dan MHC ( Mean Cell Hemoglobin ) pada sampel darah Anda. Nilai MVC dan MHC krusial diketahui agar petugas bisa menyimpulkan penyebab anemia. Karena tak semua kurang darah disebabkan oleh kekurangan zat besi, di dalam laboratorium ditunjukkan dengan nilai MVC dan MHCnya rendah. Adakalanya, kurang darah disebabkan oleh kekurangan folat nan ditunjukkan dengan tingginya kadar MVC dan MHC. Sementara kurang darah nan disebabkan oleh pendarahan hebat nan berlangsung cepat biasanya ditunjukkan dengan kadar MVC dan MHC normal.
  3. Petugas akan mencari tahu citra darah tepi Anda dengan cara meletakkan setetes sampel darah di bawah kaca mikroskop. Dalam inspeksi ini, petugas mencari tahu apakah sel-sel muda masih terdapat dalam sumsum tulang? Tes ini juga memberitahu ciri sel-sel muda dalam darah, apakah menandakan keganasan darah (leukemia), ataukah ada sel-sel abnormal nan menjadi biang keladi anemia. Melalui inspeksi citra darah tepi, kurang darah dampak kekurangan zat besi, asam folat, dan vitamin B12, bisa diketahui secara pasti.
  4. Selanjutnya, petugas akan mencari tahu jumlah normal retikulosit dalam darah Anda. Retikulosit merupakan istilah bagi sel darah nan baru saja keluar dari sumsum tulang menuju peredaran darah. Jumlah retikulosit akan meningkat jika Anda mengalami perdarahan atau jika sel darah mengalami penghancuran secara cepat.
  5. Pemeriksaan jumlah besi dalam darah (Serum Iron atau SI) juga krusial dilakukan buat mengetahui kadar besi dalam darah. Jumlah SI nan normal tak selamanya menunjukkan tak adanya defisiensi zat besi. Ketika terjadi gejala awal kekurangan zat besi, jumlah SI akan dipertahankan tubuh dengan mengambil cadangan zat besi nan tersimpan dalam sel (ferritin). Namun, ketika cadangan zat besi dalam tubuh menipis (jumlah ferritin menurun), kadar SI langsung menurun.

Jika Anda mengalami gejala 5L (lemah, letih, lesu, lelah, lunglai), tak ada salahnya melakukan inspeksi terhadap kurang darah agar penyebab gejala segera diketahui secara pasti.



Kiat-kiat Terhindar Anemia

Berikut ialah kiat-kiat agar Anda bisa terhindar dari gejala anemia. Sebagai berikut:

  1. Rajin berolahraga, agar produksi dan sirkulasi oksigen pada tubuh Anda lancar. Oksigen merupakan unsur krusial nan harus terkandung di dalam darah. Dengan rajin berolahraga, otomatis produksi dan sirkulasi oksigen akan lancar. Dan Anda akan selalu mendapatkan oksigen nan higienis selalu.
  2. Pertahankan gaya hayati sehat. Misal dengan meminum jus buah-buahan nan mampu menghasilkan atau menambah produksi sel darah merah. Misalnya juz buah jambu merah.
  3. Atur aktifitas sehari-hari. Alokasikan kegiatan secara merata dalam jadwal kegiatan Anda. Jangan sampai ada nan menumpuk dalam satu hari, agar Anda tak merasa kelelahan berlebihan. Yang menyebabkan kondisi kesehatan Anda menjadi drop, dan produksi sel darah merah Anda terganggu.

Demikian beberap kilasan tentang anemia, kiat-kiat pencegahan terkena kurang darah serta termin melakukan pemeriksaan fisik anemia . Semoga Anda tetap sehat!