Tujuh Macam Kelainan Sistem Peredaran Pada Darah

Tujuh Macam Kelainan Sistem Peredaran Pada Darah

Peredaran darah sangatlah kompleks dan bagian terpenting dari kehidupan mahkluk hidup. Darah dapat dikatakan sebagai alat transportasi tubuh, sebab darah nan mengangkut dan menyebarkan zat-zat nan krusial bagi jaringan-jaringan tubuh serta mengambil zat-zat nan tak berguna buat dikeluarkan dari tubuh.

Tanpa darah tentunya manusia tak dapat hayati sebab itu darah bisa dikatakan sebagai bagian nan mendasar bagi makhluk hayati (manusia dan hewan). Maka dari itu sangatlah krusial menjaga dan melindungi sistem peredaran pada darah sebab jika lalai maka efeknya akan sangat besar bagi hayati kita dan dapat menyebabkan kematian.

Tugas darah nan primer dalam tubuh makhluk hayati ialah sebagai alat transportasi, dalam melakukan tugasnya ini darah berkaitan langsung dengan bagian-bagian tubuh lain seperti jantung dan pembuluh darah. Seluruh bagian tubuh nan berkaitan dengan transportasi darah membentuk suatu sistem nan disebut sebagai sistem peredaran darah.



Komponen-komponen Penyusun Sistem Peredaran Darah

Untuk lebih mengenal dan memahami bagaimana peredarah darah pada mahkluk hayati tentunya kita harus mengetahui apa saja komponen-komponen penyusun darah nan generik dimiliki.

1. Darah

Komponen penyusun primer yaitu darah ini memiliki bagian-bagian eksklusif nan terbagi menjadi dua macam, yaitu:

  1. Bagian padat - berupa sel-sel darah nan terdiri dari sel darah merah (eritrosit, sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit).
  2. Bagian cair - berupa plasma darah nan terdiri dari serum dan fibrinogen

2. Pembuluh darah

Pembuluh darah pada manusia bisa dikelompokkan menjadi tiga macam berdasarkan fungsinya, yaitu:

  1. Pembuluh darah Vena (Balik) - merupakan pembuluh darah nan arah mengalirnya darah bukan seperti pembuluh darah lainnya nan meninggalkan jantung, tetapi justru menuju jantung tepatnya pada serambi jantung.
Dinding pembuluh darah ini bersifat tipis dan cukup elastis, letak pembuluh darah berada di dekat permukaan kulit dan berwarna kebiru-biruan, denyut nan dihasilkan tak terasa serta jika terluka darah tak memancar keluar.
  1. Pembuluh darah Arteri/Nadi - merupakan pembuluh darah nan genre darahnya berasal dari bilik jantung, memiliki dinding nan tebal, kuat dan elastis, letak pembuluh darah agak ke dalam (tidak terlihat di permukaan kulit).
Denyut nan dihasilkan cukup kuat serta jika terluka darah akan langsung memancar ke luar dengan deras. Pembuluh darah arteri sendiri bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pembuluh darah aorta dan pembulu darah pulmonalis.
  1. Pembuluh darah Kapiler - merupakan pembuluh darah terkecil pada tubuh letaknya berada pada bagian ujung dari pembuluh arteri, memiliki dinding nan tipis sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran zat-zat eksklusif dengan jaringan nan berada di sekitarnya dengan pengaruh gradien osmotik dan hidrostatik.

3. Jantung

Tidak semua orang tahu seberapa besar ukuran jantung mereka sendiri. Ukuran jantung kurang lebih sebesar kepalan tangan, berfungsi buat memompa darah dan mengedarkannya ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.

Pada dasarnya sistem peredaran pada darah manusia dan hewan vertebrata bisa dikatakan sama, begitu pula dengan jantung nan dimilikinya. Di dalam jantung terdapat empat buah ruangan yang, yaitu bilik kanan, bilik kiri, serambi kanan dan serambi kanan, nan tentunya memiliki fungsi khusus. Berikut ini fungsi dari masing-masing bilik dan serambi pada jantung, yaitu:

  1. Bilik kanan - berfungsi buat memompa darah kotor nan dialirkan oleh serambi kanan menuju paru-paru.
  2. Bilik kiri - berfungsi buat memompa darah higienis nan dialirkan oleh serambi kiri ke seluruh tubuh.
  3. Serambi kanan - berfungsi buat menerima darah kotor dari seluruh tubuh buat dialirkan menuju bilik kanan jantung
  4. Serambi kiri - berfungsi buat menerima darah higienis dari paru-paru buat dialirkan ke bilik kiri jantung


Jenis-jenis Sistem Peredaran Pada Darah

Beberapa jenis sistem peredaran pada darah dari berbagai kategori bisa kita kelompokan buat memudahkan pengenalannya. Secara generik sistem peredaran pada darah dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu:

1. Sistem peredaran darah besar/sistemik

Sistem peredaran nan mendistribusikan darah dengan alur jantung --> seluruh tubuh --> jantung. Darah nan keluar dari jantung banyak mengandung O2 sedangkan darah nan keluar dari tubuh (kembali ke jantung) banyak mengandung CO2.

2. Sistem peredaran darah kecil/paru-paru

Sistem peredaran nan mendistribusikan darah dengan alur jantung --> paru-paru--> jantung. Dalam sistem peredaran darah ini terjadi difusi gas CO2 dengan gas O2 nan dibawa oleh darah dalam paru-paru.

3. Sistem peredaran darah portal

Sistem peredaran nan mendistribusikan darah dengan alur jantung --> sistem pencernaan --> hati--> jantung. Karakteristik spesifik dari pembuluh darah portal ini ialah berwarna coklat.

Berdasarkan keterlibatan pembuluh darah dalam proses peredaran pada darah, maka sistemnya pun akan berbeda. Berikut merupakan sistem peredaran pada darah nan terdiri dari dua macam, yaitu

1. Sistem Peredaran Darah Terbuka

Pada sistem ini pendistribusian darah ke seluruh jaringan tubuh tanpa melewati pembuluh darah atau dengan kata lain darah langsung menuju jaringan tubuh eksklusif tanpa melalui pembuluh darah. Contoh: berbagai jenis serangga

2. Sistem Peredaran Darah Tertutup

Pada sistem ini pendistribusian darah ke seluruh jaringan tubuh melewati pembuluh darah serta tak langsung menembus sel-sel. Contoh: semua makhluk hayati vertebrata (memiliki tulang punggung).

Ada dua jenis sistem peredaran pada darah berdasarkan banyaknya darah nan melalui jantung, yaitu:

  1. Sistem peredarah darah tunggal merupakan sistem pendistribusian darah ke seluruh jaringan tubuh dengan melewati jantung sebanyak sekali.
  2. Sistem peredaran darah ganda merupakan sistem pendistribusian darah ke seluruh jaringan tubuh dengan melewati jantung sebanyak dua kali.


Tujuh Macam Kelainan Sistem Peredaran Pada Darah

1. Jantung Koroner

Penyakit nan disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah sebab adanya penumpukan lemak di dalam pembuluh darah arterikoronaria sehingga mengakibatkan terganggunya genre darah ke otot jantung. Gejala awal penyakit ini biasanya ditandai dengan nyeri dada.

2. Varises

Kelainan sistem peredaran pada darah nan disebabkan oleh adanya pelebaran pada pembuluh darah vena pada kaki atau betis. Hal ini biasanya terjadi sebab aktivitas sering berdiri atau menekuk kaki seusai berlari. Gejalanya berupa tonjolan dari pembuluh darah di sekitar permukaan kulit kaki atau betis.

3. Wasir/Ambeien/Hemoroid

Kelainan sistem peredaran pada darah nan berupa terjadinya pelebaran pembuluh darah vena pada dubur. Biasanya hal ini terjadi sebab aktivitas mengejan nan berlebihan.

Gejala dari wasir ialah buang air besar nan disertai darah, bahkan jika sudah parah pembuluh darah dapat terus membesar seukuran bola tenis dan menonjol keluar. Penderita wasir biasanya mengalami kesulitan ketika duduk atau buang air besar sebab mengalami kesakitan ketika bibir anus mendapat tekanan.

4. Arterisklerosis

Kelainan sistem peredaran pada darah sebab adanya penumpukan endapan kapur di dalam pembuluh darah. Penyebabnya biasanya ialah kurang mengkonsumsi air putih atau terjadinya kerusakan fungsi ginjal

5. Artherosklerosis

Kelainan sistem peredaran pada darah sebab adanya pengerasan pembuluh nadi nan disebabkan oleh endapan lemak nan ada di dalamnya. Penyebabnya biasanya ialah kurangnya enzim pencernaan atau terjadinya kerusakan fungsi ginjal.

6. Embolus

Kelainan sistem peredaran pada darah sebab adanya penyumbatan pembuluh darah nan terjadi di berbagai bagian tubuh oleh suatu zat asing nan terbawa oleh genre darah. Penyebabnya biasanya ialah gumpalan darah nan ikut terbawa dalam genre darah.

7. Trombus

Kelaianan sistem peredaran pada darah sebab adanya penyumbatan pada pembuluh darah oleh keping darah nan membeku.

Penyebabnya biasanya disebut dengan faktor koagulasi, yaitu faktor nan menyebabkan penggumpalan darah oleh zat nan terkandung di dalam darah itu sendiri.



Tindakan Medis Mengatasi Kelainan Sistem Peredaran Pada darah

Untuk beberapa orang nan pernah mengalami kelainan atau penyakit pada sistem peredarah darah, mungkin akan langsung mengecek secara medis. Berikut ini beberapa tindakan medis nan bisa dilakukan buat mengatasi penyakit atau kelainan sistem peredaran pada darah, yaitu:

  1. Angioplasti metode nan digunakan buat membuka genre darah pada pembuluh darah nan tersumbat baik oleh lemak, kapur maupun plak dengan menggunakan balon.

  2. Bypass jantung - metode nan digunakan buat membuka genre darah arteri jantung nan tersumbat dengan cara mencangkok pembuluh darah baru dari aorta menuju jantung

Demikianlah klarifikasi singkat mengenai sistem peredaran pada darah. Semoga bermanfaat dan memberikan pengetahuan bagi Anda bagaimana mengatasi penyakit atau kelainan pada darah.