Komodo Island - Terpilih Menjadi Salah Satu dari Tujuh Keajaiban Alam Dunia

Komodo Island - Terpilih Menjadi Salah Satu dari Tujuh Keajaiban Alam Dunia

Komodo Island atau nan biasa dikenal sebagai Pulau Komodo ialah sebuah pulau nan terletak di kepulauan Nusa Tenggara. Lebih tepatnya, Komodo Island ini berada di antara jajaran pulau Flores dan di sebelah timur Pulau Sumbawa nan dipisahkan oleh Selat Sape.

Secara administratif, komodo island merupakan bagian dari wilayah kecamatan Komodo, kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pulau komodo merupakan ujung paling barat provinsi Nusa Tenggara Timur nan berbatasan langsung dengan provinsi Nusa Tenggara Barat.

Komodo island memiliki luas permukaan 390 km² dengan populasi permanen lebih dari 2000 jiwa. Penduduk orisinil dari pulau komodo tersebut merupakan keturunan dari narapidana nan diasingkan kepulau tersebut dan telah mengalami percampuran dengan suku Bugis dari Sulawesi. Mayoritas penduduk di pulau komodo ialah pemeluk agama Islam, namun ada juga nan beragama kristen dan sebagian penganut ajaran Hindu.

Komodo island sendiri merupakan rumah bagi binatang nan bernama Komodo, kadal terbesar di dunia. Oleh sebab itulah di pulau ini terdapat taman nasional komodo nan terdiri dari tiga pulau besar, yaitu pulau komodo itu sendiri, Pulau Rinca, dan Pulau Padar serta beberapa pulau kecil lainnya. Luas darat holistik dari taman nasional Komodo tersebut ialah 603 km² dan luas wilayah taman nasional tersebut secara total ialah 1817 km².

Taman Nasional Komodo didirikan dengan berpusat di Komodo island pada tahun 1980. Tujuan primer dari didirikannya Taman Nasional Komodo tersebut ialah buat melindungi Komodo dan habitat aslinya nan terdapat di pulau komodo dan sekitarnya.

Di dalam Taman Nasional Komodo ini terdapat 277 spesies hewan nan merupakan perpaduan hewan nan berasal dari Asia dan Australia. Bersama dengan Komodo, setidaknya terdapat 25 spesies hewan nan dilindungi baik dari jenis hewan darat maupun dari jenis burung. Hewan-hewan tersebut dilindungi sebab jumlah populasinya nan terbatas, penyebarannya nan terbatas, maupun sebab mengalami ancama dari kegiatan perburuan nan dilakukan oleh orang-orang nan tak bertanggung jawab.



Komodo Island - Sejarah Pulau Komodo

Kisah akan naga nan mendiami kepulauan bagian tengah dan timur Indonesia. Naga nan merupakan reptil raksasa dengan reputasi sebagai predator puncak di kelasnya. Ekornya nan dapat merubuhkan seekor kerbau dengan hanya satu kibasan. Naga tersebut juga memiliki rahang nan besar dan kuat, hingga mampu menelan bulat-bulat seekor babi hutan dalam satu gerakan. Dan dari mulut sang naga tersebut senantiasa menyemburkan api. Pencarian dan verifikasi terhadap keberadaan sang naga tersebut inilah nan merupakan awal mula dilakukannya ekspedisi terhadap Komodo Island.

Pada awalnya, tidak ada nan berani mendekati Komodo island sebab takut akan kabar keberadaan sang naga tersebut. Sampai akhirnya pada awal tahun 1910, muncul laporan dari gugus satuan tempur armada kapal Belanda di Flores tentang makhluk misterius nan diduga naga. Makhluk nan diduga naga tersebut mendiami sebuah pulau kecil di wilayah jajaran kepulauan Flores, Nusa Tenggara Timur.

Laporan dari para pelaut Belanda menyebutkan bahwa panjang dari makhluk nan diduga naga tersebut mencapai tujuh meter dengan tubuh nan berukuran raksasa dan mulut nan senantiasa menyemburkan api. Laporan tersebutlah nan mendorong Letnan Steyn Van Hansbroek, seorang pejabat administrasi kolonial Belanda buat melakukan perjalanan ke Komodo island . Letnan Steyn Van Hansbroek melakukan perjalanan dengan mempersenjatai diri secara lengkap dan dikawal oleh satu regu tentara terlatih.

Setelah beberapa hari melakukan perjalanan di pulau komodo tersebut, pejabat Administrasi kolonial Belanda itu sukses membunuh satu spesies aneh nan diduga naga itu. Selanjutnya, Letnan Steyn Van Hansbroek membawa spesies nan sukses dibunuhnya tersebut ke markas kolonial Belanda buat dilakukan penelitian terhadap makhluk tersebut.

Ternyata makhluk nan pada awalnya diduga naga tersebut lebih mirip seperti kadal, hanya saja dengan ukuran badannya nan raksasa. Panjang dari makhluk hasil buruan Letnan Van Hansbroek itu mencapai kira-kira 2,1 meter. Makhluk tersebut kemudian buat didokumentasikan oleh Peter A Ouwens, seorang Direktur Zoological Museum and Botanical Garden di Bogor, Jawa Barat. Inilah dokumentasi pertama terhadap komodo nan kemudian mendorong Peter A Ouwens buat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai makhluk nan menjadi penghuni di Komodo Island tersebut.

Peter A Ouwens kemudian menyewa seorang pemburu pakar buat menangkap spesimen bagi dirinya. Sang pemburu nan disewanya tersebut sukses membunuh dua ekor komodo nan masing-masingnya memiliki ukuran panjang 3,1 meter dan 3,35 meter. Selain itu, pemburu itu juga sukses menangkap dua anak komodo nan berukuran panjang kurang dari satu meter dari pulau komodo.

Berdasarkan hasil tangkapan sang pemburu nan disewanya ini, Ouwens melakukan penelitian dan menyimpulkan bahwa komodo bukanlah naga penyembur api, melainkan termasuk jenis kadal monitor (monitor lizard) di kelas reptilia. Hasil penelitiannya ini kemudian dipublikasikan pada koran terbitan tahun 1912.

Dalam pemberitaan itu, Ouwens memberi saran nama pada kadal raksasa itu Varanus komodoensis sebagai pengganti julukan Komodo Dragon (Naga Komodo). Sadar arti krusial komodo sebagai satwa langka, Pemerintah Belanda mengeluarkan peraturan perlindungan terhadap komodo dan pulau komodo pada 1915. Jadilah kawasan itu sebagai wilayah perlindungan komodo.

Temuan komodo sebagai legenda naga nan hidup, memancing rasa ingin tahu global internasional. Beberapa ekspedisi ilmiah dari berbagai negara secara bergilir melakukan penelitian di pulau komodo.



Komodo Island - Terpilih Menjadi Salah Satu dari Tujuh Keajaiban Alam Dunia

Keindahan dan rahasia serta legenda naga Komodo nan melingkupi Komodo Island selama ini menjadi daya tarik tersendiri bagi kalangan internasional buat terus menggali dan sekaligus menjaga keeksotisan dari pulau komodo tersebut. Daya tarik itulah nan menyebabkan yayasan New 7 Wonders memasukkan pulau komodo sebagai salah satu dari nominasi buat tujuh keajaiban Alam baru di dunia.

Bernard Weber, Presiden sekaligus pendidiri New 7 Wonders Foundation, pada tahun 2007 berinisiatif buat membuat daftar tujuh keajaiban alam global nan akan dipilih melalui sistem pemilihan dunia nan akan diikuti oleh masyarakat luas sebagai pemilih.

Setelah melalui kampanye dan sistem penyaringan nan cukup ketat, dari sekitar 440 lokasi di 220 negara sebagai calon peserta pemilihan Tujuh keajaiban alam dunia, akhirnya New 7 Wonders Foundation mendapatkan 77 lokasi nan memenuhi kriteria buat dipilih menjadi Tujuh Keajaiban alam dunia. Dimana di dalamnya termasuk pulau komodo.

Tahapan selanjutnya ialah penyaringan dari 77 lokasi nominasi itu menjadi 28 finalis. Pada termin ini, penyaringan melibatkan para pakar buat memberikan evaluasi terhadap tempat-tempat tersebut. Tugas para pakar tersebut ialah memastikan bahwa tempat-tempat nan masuk ke dalam nominasi 28 finalis nantinya benar-benar memiliki keistimewaan buat menjadi New 7 Wonders of Nature . Pada tahapan ini, lagi-lagi pulau komodo sukses lolos dalam penyaringan dan masuk ke dalam 28 finalis nan akan dipilih melalui polling masyarakat secara global.

Akhirnya setelah menunggu dan melalui proses perhitungan penjelasan berkali-kali, akhirnya Komodo Island terpilih buat dinobatkan menjadi salah satu New 7 Wonders Of Nature (tujuh keajaiban baru dunia). Pulau komodo terpilih bersama dengan Halong Bay (Vietnam), Amazon (Amerika Latin), Pulau Jeju (Korea Selatan), Air terjun Iguazu (Amerika Latin) dan Puerto Princea Underground River (Filipina). Dengan terpilihnya pulau komodo sebagai salah satu dari tujuh keajaiban baru dunia, maka pulau komodo pun menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.

Keberhasilan dari terpilihnya Komodo Island ini sebagai salah satu dari tujuh keajaiban alam di global merupakan hasil dari dukungan seluruh rakyat Indonesia. Namun, semua hal tersebut tak lantas akan berhenti di sini sebab selanjutnya menjadi kewajiban seluruh bangsa Indonesia buat terus menjaga dan melestarikan Komodo dan legendanya di pulau komodo.