Aksi

Aksi



Selera

Mungkin orang mengira kalau cukup mudah buat mempengaruhi selera para penonton. Ternyata tak semudah itu. Film besutan Ang Lee dengan judul, Life of Pi, mendapatkan penghargaan buat sinematografi, tetapi hal ini bukan semata menjadi pendorong orang buat menontonnya. Tidak sedikit nan tak dapat menikmati film seperti ini. Sebaliknya ada juga nan dapat menikmati estetika pemandangan dan cara Ang Lee mengambil gambar dengan berbagai efek.

Film Die Hard 5 nan tetap dibintangi oleh Bruce Willis, terlihat biasa saja. Tidak sporadis sebuah film itu menjadi sangat terkenal sebab ada kontroversi atau ada kejadian nan sengaja atau tak sengaja mendongkrak kepopuleran film tersebut. Sebut saja film 2012. Film ini menjadi begitu menarik dimata masyarakat sebab mengangkat tema nan pada saat pembuatan dan peredarannya sedang menantikan apa nan sebenarnya akan terjadi.

Banyak nan percaya bahwa kiamat ini memang akan datang. Bahkan ada versi bahwa badai matahari nan akan terjadi pada tahun 2012 itu akan banyak mengganggu aktivitas kehidupan manusia. Orang ingin tahu seperti apa film nan akan diputar itu. Di Indonesia sendiri, film ini cukup berhasil menuia untung. Adanya imbauan dari para ulama buat tak menontonnya, malah membuat semakin penasaran.

Orang Indonesia nan paham dengan ilmu agama, tentu tahu bahwa tak akan terjadi kiamat sebelum tanda-tanda nan konkret seperti keluarnya Dajjal, matahari terbit di sebelah timur, dan sebagainya, telah terlihat dengan nyata. Namun, tetap saja orang banyak nan ingin tahu bagaimanakah citra kiamat nan ada difilm tersebut. Bahwa ketika kiamat datang, gunung-gunung berhenti hidup, manusia beterbangan bagaikan kapas.

Setelah film ini benar-benar dirilis, orang langsung berbondong-bondong menuju bioskop buat menonton filmnya. Tidak sedikit nan kecewa. Tetapi banyak juga nan memuji kejeniusan orang dalam mencari sensasi nan menghasilkan uang. Kini 2012 telah berlalu dengan tak menyisakan sesuatu nan sangat luar biasa. Bahkan badai matahari nan katanya akan merusak jaringan internet, jaringan listrik terutama di wilayah Inggris, malah tak terbukti.

Manusia dapat saja berusaha membuat satu gambaran, namun, tak ada satu pun nan dapat memberikan citra nan paling tepat selain Allah Swt semata. Inilah sesuatu nan memang dirahasiakan keberadaannya agar manusia menjadi sadar dan berusaha memberikan nan terbaik dalam hidupnya di global ini. Bagaimanapun, film Hollywood, film Bollywood, dan film lainnya nan diproduksi oleh para sineas dari seluruh global ini, membuat film berharap dapat untung besar. Sayangnya, selera masyarakat tak dapat didikte.



Film-Film nan pernah Berjaya

Beberapa film nan baru saja dirilis, umumnya mendapat respon bagus dari penonton. Namun evaluasi dan kritik dari para pengamat terhadap suatu film tampaknya turut mempengaruhi selera penonton. Berikut ialah sejumlah film bioskop nan sukses masuk box office setelah dirilis di Amerika Serikat.

Non-Laga
Hingga bulan Oktober 2010, daftar top box office banyak didominasi film-film jenis non-laga. Beberapa di antaranya ialah Wall Streets: Money Never Sleep nan berkisah tentang global makelar dan pasar saham. Film nan dibintangi Michael Douglas dan Shia LaBeouf ini bahkan telah meraup 43,6 juta dolar AS hanya dalam waktu 3 minggu sejak diluncurkan.

Begitu juga dengan beberapa film bergenre drama ternyata sukses menyita perhatian penonton, seperti You Again produksi Walt Dysney (20,7 juta dolar AS dalam 3 minggu), film Easy A produksi Sony Pictures (48 juta dolar AS dalam 4 minggu), dan Secretariat nan meraih 12 juta dolar AS dalam waktu 1 minggu. Untuk film You Again, rasanya cukup lucu dan menggelitik sebab berkisah tentang apa nan dialami oleh banyak orang ketika masih di bangku sekolah.

Sebenarnya, ide ini sudah sering menjadi tema sebuah film, namun, You Again sukses membuatnya menjadi lebih menyenangkan buat ditonton. Gaya bertentangan dengan harapan nan ditampilkan mengundang decak kagum dan kelucuan nan tampak berjalan dengan sedarhana dan lancar saja. Film dibuka dengan lagu Queen, We are The Champion. Selanjutnya ialah kisah nan cukup menggelikan tentang pertentangan, persaingan, dan rasa tersisih nan dialami ketika masih di SMA.

Sedangkan film tentang kisah petualangan nan berjudul Legend of the Guardians: The Owls of Ga'Hoole nan meraup 39,4 juta dolar AS dalam waktu 3 minggu. Film Life as We Know It nan bergenre drama roman dan lawak juga sukses meraih pemasukan 14,6 juta dolar AS hanya dalam waktu seminggu sejak dirilis. Sedangkan flm Case 39 nan bergenre suspens sukses meraih pendapatan 9,6 juta dolar dalam 2 minggu peluncurannya.

Posisi teratas box office pada bulan Oktober 2010 ini ditempati oleh film The Social Network. Film produksi Columbia TriStar Motion Picture Group ini berkisah tentang penemu situs jejaring social Facebook nan fenomenal. Hanya dalam waktu 2 minggu, film ini sukses meraup pemasukan sebesar 46 juta dolar AS. Orang tentu sangat ingin tahu siapa dan bagaimana seorang Mark Zuckerberg dapat melahirkan jejaring sosial nan paling terkenal dan paling sering dibicarakan dan dipakai oleh banyak orang.

Kisah ini sangat inspiratif. Bahwa suatu keberhasilan itu awalnya tak mudah. Bahkan tak sporadis harus kehilangan teman seperjuangan. Seperti nan dialami oelh almarhum Steve Jobs nan sempat keluar dari Apple, inc, sebelum akhirnya kembali ke perusahaan nan didirikannya itu dan semakin banyak membuat gebrakan sehingga banyak orang angkat topi bagi penemu nan sangat cerdas ini. Buktinya ialah bahwa walaupun Steve Jobs telah meninggal dunia, orang masih saja membicarakannya.

Hollywood sendiri sedang mempersiapkan sebuah film tentang Steve Jobs nan rencananya akan dimainkan oleh Aston Kutcher. Upaya Kutcher menurunkan berat badan menjadi warta hangat. Tidak dipungkiri bahwa para seniman Hollywood itu selalu total dalam berakting. Mereka tahu bahwa kalau mereka tak profesional, artinya sama dengan membunuh diri sendiri. Tentu saja Aston Kutcher bukan satu-satunya orang nan berani melakukan banyak hal demi sebuah peran.

Janet Jackson bahkan harus menaikan berat badannya dan menurunkan berat badannya sekaligus demi sebuah film. Bahkan ada nan bersedia mengoperasi bagian dari tubuhnya demi sebuah film. Mereka menganggap ini sebagai totalitas dalam berkesenian. Memang tak dapat dipungkiri bahwa terkadang totalitas itu termasuk juga dalam adegan percintaan nan dianggap sangat hebat. Tentu saja tampilan gambar seperti ini bukan sesuatu nan nyaman ditonton.

Tetapi gambar ini sangat disukai oleh orang-orang nan tak memahami bahwa menonton aurat orang lain itu ialah perbuatan nan salah. Orang nan tak peduli dengan dosa ini menganggap bahwa adegan itu ialah bagian dari skenario. Apa-apa dikaitkan dengan skenario. Skenario ini seolah lebih berkuasa dibandingkan dengan Tuhan. Sayang sekali. Namun, ternyata hal ini tak hanya terjadi di Hollywood, global perfilman Indonesia juga seperti itu.



Aksi

Beberapa film bioskop jenis aksi nan baru saja dirilis diprediksi oleh para pengamat juga akan meraih sukses. Diantaranya ialah film Red nan dibintangi Bruce Willis dan Morgan Freeman. Drive Angry nan memperlihatkan kembali laga aksi dari Nicolas Cage. Jackass nan diperankan John Knoxville, dan Conviction nan berkisah tentang kisah konkret perjuangan wanita beranak dua dalam membebaskan saudaranya nan dituduh melakukan pembunuhan dan diperankan Hilary Swank, nan juga bertindak selaku produser.


Salah satu film aksi nan juga memperoleh sambutan besar penonton dan masuk dalam daftar box office ialah Salt nan dibintangi aktris cantik Angelina Jolie. Film nan berkisah tentang perjuangan seorang agen CIA nan dituduh menjadi mata-mata Rusia ini sukses meraup 117 juta dolar sejak diluncurkan akhir Juli 2010. Film nan penuh dengan adegan nan berbahaya ini memberikan inspirasi nan luar biasa bahwa seorang wanita pun dapat melakukan adegan nan cukup berani.