Menuliskan Nama Pengarang

Menuliskan Nama Pengarang

Dalam sebuah karya tulis nonfiksi, daftar pustaka merupakan sebuah keharusan. Dari daftar pustaka akan terlihat literatur apa saja nan dijadikan rujukan. Daftar pustaka pun memungkinkan pembaca karya tulis itu menelusuri literatur asal nan dikutip. Lebih dari itu, daftar pustaka juga menunjukkan keluasan pengetahuan dan tanggung jawab intelektual seorang penulis. Oleh sebab itu, seorang penulis nonfiksi harus menguasai penulisan daftar pustaka .

Sebenarnya penulisan daftar pustaka ini tidak sulit. Unsur-unsur nan sine qua non di dalam daftar pustaka sudah berlaku universal atau berlaku sama di seluruh negara nan ada di dunia. Unsur-unsur nan sine qua non dalam daftar pustaka itu ialah nama pengarang, penerjemah, tahun terbit, judul buku, kota terbit, dan penerbit. Selain itu ada pula unsur-unsur nan dapat ada namun tidak selalu ada, misalnya: nama editor atau penyunting, jilid buku, edisi buku, dan anak judul. Disebut tidak selalu ada sebab tidak semua buku memiliki unsur-unsur ini.

Yang sering menimbulkan kebingungan dalam penulisan daftar pustaka ialah pada cara penulisan nama pengarang. Dalam daftar pustaka, nama pengarang harus dituliskan terbalik, artinya nama belakang dituliskan lebih dahulu. Di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat, nama belakang ini ialah nama keluarga. Akan tetapi, tak semua bangsa memiliki nama keluarga.

Begitu pula dengan bangsa Indonesia. Di Indonesia, hanya beberapa suku nan memiliki nama marga sebagai nama keluarga, misalnya Suku Batak. Meskipun demikian, anggaran pembalikan nama dalam penulisan daftar pustaka ini tetap diberlakukan.



Menuliskan Nama Pengarang

Berikut tata cara pembalikan nama pengarang dalam penulisan daftar pustaka:

  1. Nama belakang ditulis lebih dahulu daripada nama depan, meskipun bukan merupakan nama keluarga.

    Misalnya: Dewi Rieka..............> ditulis sebagai: Rieka, Dewi.
  1. Nama belakang nan bagian akhirnya berupa singkatan tak diletakkan di bagian depan pembalikan.

    Misalnya: Triani Retno A ..................> ditulis sebagai: Retno A, Triani dan bukan A, Triani Retno
  1. Nama nan mencantumkan gelar tradisi, maka nama nan diletakkan di depan dalam pembalikan ialah nama nan tercantum setelah gelar.

    Misalnya: Rahman Sutan Radjo ....................> ditulis sebagai: Rajo, Rahman Sutan
  1. Nama nan mencantumkan kata bin atau binti, maka nan dicantumkan di depan dalam penulisan daftar pustaka ialah nama nan tercantum setelah kata bin atau binti tersebut.

    Misalnya: Siti Nurhaliza binti Rustam .................> ditulis sebagai: Rustam, Siti Nurhaliza binti
  1. Nama pengarang memiliki nama beragam

    Misalnya: Hillary Rodham-Clinton ...........................> ditulis sebagai: Rodham-Clinton, Hillary dan bukan Clinton, Hillary Rodham.
  1. Nama keluarga berada di bagian depan nama seperti nama-nama orang Cina, maka tak perlu ada pembalikan nama dalam penulisan daftar pustaka. Misalnya: Wong Kam Fu ...........> ditulis sebagai: Wong, Kam Fu

    Kecuali jika mencantumkan nama Barat, maka asas pembalikan nama ini tetap berlaku. Misalnya: Michelle Yeoh .............> ditulis sebagai: Yeoh, Michelle
  1. Penulisan nama-nama pengarang dari Eropa nan memiliki kata depan, kata sandang, atau perpaduannya juga memiliki peraturan tersendiri dalam penulisan daftar pustaka. Misalnya nama-nama Italia nan nama keluarganya didahului dengan awalan, maka kata primer ada pada awalan tersebut. Misalnya: Leonardi Di Caprio .....................> ditulis sebagai: Di Caprio, Leonardo

    Akan tetapi, nama-nama Italia nan nama keluarganya berawalan d’ de, de’, degli, dei, dan de li , maka kata primer ada nama setelah awalan itu. Misalnya: Lorenzo d’Montana ............> ditulis sebagai: Montana, Lorenzo d’