Cara Menangkap Musuh

Cara Menangkap Musuh



Cara Bermain Bentengan

Permainan bentengan ini lebih seru jika dimainkan oleh 6 orang atau lebih. Para pemain dibagi menjadi 2 kelompok sehingga masing-masing kelompok berjumlah 3 orang. Masing-masing kelompok memilih pohon atau tiang sebagai bentengnya. Tugas para pemain ialah menjaga bentengnya agar tak dikuasai lawan. Mereka juga harus melindungi teman-temannya agar tak ditawan musuh. Peraturan nan diterapkan mungkin saja berbeda di satu loka dengan loka lainnya. Yang niscaya ialah kekompakan harus ada.

Ada peraturan nan mengatakan kalau penjaga benteng masih menyentuh bentengnya, itu artinya mereka masih dapat mempertahankan bentengnya. Penyerang tak dapat merebut beteng dengan seenaknya. Kalau mereka tersentuh oleh pemilik benteng, artinya pemain itu kalah dan tak boleh lagi menyerang atau dengan kata lain menjadi tawanan. Tawanan ini dapat dibebaskan dengan cara temannya menyentuh tubuhnya.

Yang menjadikan permainan ini seru ialah bahwa pemain nan ada di benteng harus juga menjaga tawanannya. Kalau tawanan telah disentuh oleh temannya, ia harus menyentuhnya kembali sehingga tawanan itu tetap tak dapat lolos. Letak tawanan tak terlalu jauh dari benteng. Aksi rebutan tawanan ini sangat seru. Anak-anak akan berteriak dan saling memanggil nama sebagai satu cara mengatur serangan. Biasanya anak nan dianggap cerdas dan mempunyai kecepatan mobilitas nan lincah akan dijadikan tetua.

Permainan ini dapat berlangsung sangat lama sinkron dengan ketahanan tubuh masing-masing. Kalau di sekolah, permainan ini biasanya dimainkan diwaktu istirahat. Ada beberapa tim nan ikut bermain. Yang dapat dipakai sebagai benteng dapat juga tiang bendera. Tidak sporadis jug apohon nan cukup besar nan dapat dipeluk atau tak akan patah kalau ditarik. Semua anak dapat main bentengan. Anak-anak usia 6-12 tahun itu dapat saja berbaur menjadi satu.

Permainan satu ini tentu saja akan membuat fisik anak bagus. Asalkan mereka tak menunda minum atau malah tak minum sama sekali, permainan ini akan menyehatkan. Yang menjadi hambatan ialah bau badan anak-anak nan berkeringat. Dalam kelas nan berisi anak sejumlah 30-40 orang, dengan bau keringat dari 10 orang anak saja, terkadang malah cukup mengganggu. Apalagi kalau ruang kelas nan ber-AC.

Inilah risiko nan harus ditanggung oleh guru. Pada bulan Ramadhan pun terkadang anak-anak masih main bentengan. Terkadang mereka bermain di koridor sekolah atau di dalam ruang kelas. Permainan ini memang cukup populer terutama pada era tahun 80an hingga 90-an. Pada saat sekarang ini, bentengan mungkin sudah sporadis dimainkan. Dengan adanya berbagai jenis gadget nan membuat anak menjadi sunggan menggerakan fisiknya. Mereka lebih memilih game nan ada di internet atau game nan ada di tab atau iPad-nya.

Permainan nan ada di komputer terasa lebih menantang dan tak harus berkeringat sehingga badan tak bau. Ada untung ruginya juga ketika anak mau bergerak. Fisik nan bergerak itu akan membuat anak dapat sedikit jauh dari terserang penyakit diabetes. Banyaknya anak-anak dengan tubuh obesitas seharusnya menjadi sesuatu nan cukup memprihatinkan. Michelle Obama nan merupakan ibu negara Amerika sangat memperhatikan keadaan ini. Ia melakukan gerakan nasional menghindarkan anak dari obesitas.

Obesitas ini merupakan salah satu penyakit nan akan menyebabkan jenis penyakit lain seperti jantung dan diabetes. Kalau telah terkena penyakit jantung atau diabetes, pengobatan nan cukup rumit akan membuat keluarga repot dan anak akan mengalami kesulitan lain dalam pergaulannya. Anak bertubuh tambun ini sering menjadi salah satu target empuk penghinaan.

Bentengan dapat menjadi salah satu permainan nan digalakan demi menjadi ekuilibrium pertumbuhan tubuh anak. Anak nan banyak bergerak itu akan ,ebih aktif. Ketika mereka aktif, diharapkan mereka akan mudah menerima pelajaran sebab otaknya tetap berfungsi dengan baik. Bila perlu pemerintah dapat menjadikan salah satu permainan tradisional ini sebagai permainan nasional nan dilombakan secara resmi. Tentu saja peraturannya dibuat baku sehingga mudah diikuti.



Fungsi Benteng

Dalam permainan bentengan ini, pohon atau tiang tak saja berfungsi sebagai markas. Ia juga berguna buat memperbarui kekuatan pemain agar bisa menangkap versus nan berada di luar bentengnya lebih lama. Jika pemain bisa menangkap versus tersebut sebelum menyentuh pohon atau tiang bentengnya, maka versus nan tertangkap itu akan menjadi tawanan dan harus berdiri di samping markas.

Terselip makna bahwa ketika memiliki sesuatu, sesuatu itu harus dipertahankan dengan sungguh-sungguh. Keterlibatan semua orang nan ada dalam satu regu itu akan menentukan kekuatan regu itu sendiri. Inilah pelajaran bekerja dalam tim. Bahwa semua orang dalam regu harus tahu fungsi dan posisi masing-masing. Kalaui ia tak disiplin, ia tak hanya akan merugikan dirinya sendiri, namun juga akan merugikan teman-teman nan ada dalam timnya.

Kehilangan benteng artinya kehilangan segalanya. Semua anggota tim tertangkap dan mereka harus menyerahkan apa nan dianggap sebagai sesuatu nan sangat berharga. Kekuatan kekompakan itu akan membuat anak berpikir bahwa dirinya harus berarti bagi kelompoknya. Kalau ia dinilai lemah, maka ia akan sangat mudah menjadi tawanan dari kelompok lain. Dengan demikian, teman-teman satu regunya harus berusaha membebaskannya. Kalau taktik salah, upaya pembebasan ini dapat menjadi menjadi bumerang dan versus dapat mengambil benteng.

Tidak sporadis ada versus nan diserang ternyata sangat mudah bali menyerang dan merebut benteng. Apalagi kalau regu nan merasa hebat meninggalkan bentengnya begitu saja tanpa adanya penjagaan sama sekali. Merasa hebat itu akan merugikan sebab akan membuat terlena. Kalau telah terlena, maka kewaspadaan menjadi berkurang. Hal inilah nan akan menyebabkan kekalahan telak. Pemain bentengan harus tahu itu.



Cara Menangkap Musuh

Jika pemain melihat versus keluar dari bentengnya, biarkan ia mendekat. Pilih salah satu dari teman satu kelompok nan mampu berlari cepat. Ketika dirasa jeda musuh dengan pemain sudah dekat, segera kejar musuh sekuat tenaga dan sentuh badannya. Setelah itu, segera kembali ke markas agar tak dikejar oleh teman sang musuh. Jangan lupa buat menyentuh pohon atau tiang agar kekuatannya pulih. Musuh nan terkena tadi harus rela menjadi tawanan di samping markas.

Cara Membebaskan Teman dari Tawanan Musuh
Aturan dalam bentengan, jika ada teman satu kelompoknya nan tertawan, pemain lain bisa membebaskannya. Caranya hanya dengan menyentuh tangan atau bagian tubuh lain temannya nan tertawan, maka ia bisa melarikan diri dari markas musuh. Hanya saja, jangan sampai versus kembali menangkap tawanannya nan melarikan diri. Alih-alih bebas, bisa-bisa versus malah menangkap tawanan dan temannya nan hendak membebaskan itu.

Cara Menguasai Benteng Lawan
Kemenangan pemain dalam permainan bentengan ini ditentukan oleh dua hal, yaitu
1. Seluruh pemain versus tertangkap dan menjadi tawanan.
2. Pohon atau tiang sebagai benteng versus sukses dikuasai pemain.
Oleh sebab itu, buat memenangkan permainan bentengan ini, pemain harus fokus pada dua hal yaitu menangkap pemain versus atau membidik benteng lawan.

Merebut benteng versus akan sulit jika pemain versus masih komplit dan belum ada nan menjadi tawanan. Penjagaan pun akan lebih ketat sebab mereka bisa menyerang balik secara bergantian.
Jadi, tangkaplah dulu para pemain lawannya. Kemudian bebaskan teman-teman satu kelompok nan tertawan. Jika nan menjaga benteng musuh hanya satu orang, akan lebih mudah jika mengepungnya. Pancing dia agar keluar dari bentengnya, dan rebut benteng ketika ia lengah.

Satu hal lagi, jangan biarkan benteng sendiri tanpa penjaga. Taruhlah seorang pemain buat menjaga markas dan tawanan agar tak kebobolan. Ya, permainan bentengan sangat bermanfaat bagi anak-anak. Tidak hanya olah raga dan olah jiwa, anak-anak pun akan terlatih jiwa sportifitasnya. Menang atau kalah tak menjadi soal, nan krusial seru dan menyenangkan.