Budidaya Ternak Sapi – Jenis Sapi Unggulan

Budidaya Ternak Sapi – Jenis Sapi Unggulan



Prospek Bisnis Budidaya Ternak Sapi

Menurut data dari Dinas Peternakan Indonesia, kebutuhan nasional terhadap daging sapi hingga sekarang belum mampu tercukupi oleh produksi dalam negeri sendiri. Maka dapat dikatakan bila usaha budidaya ternak sapi di Indonesia masih terbuka lebar buat mendapatkan pangsa pasar nan luas. Berapa pun hasil produksi ternak nan dihasilkan, dapat dipastikan akan dapat terserap habis oleh masyarakat.

Apalagi ketika menghadapi hari-hari besar seperti Idul Fitri, Idul Adha atau Natal. Kebutuhan daging sapi maupun sapi hayati buat dijadikan binatang korban dipastikan akan meningkat berlipat-lipat. Hal ini menunjukkan bila pasar domestik buat usaha ternak sapi punya prospek bisnis nan bagus dan peluang buat pengembangannya masih terbuka lebar. Apalagi ketika melihat pasar ekspor nan juga tak kalah luasnya dengan pasar dalam negeri sendiri.



Teknik Budidaya Ternak Sapi

Bila Anda tertarik buat terjun dalam pengembangan dan budidaya ternak sapi, berikut ini taktik dan langkah nan dapat ditempuh dalam melakukan budidaya ternak sapi.



1. Mempersiapkan Bibit Sapi

Untuk mendapatkan bibit nan baik, pilihlah sapi nan usianya sudah cukup dewasa, minimal satu tahun. Pada usia ini kondisi sebenarnya dari seekor sapi sudah terlihat jelas. Bila ada kelainan atau stigma ditubuhnya juga akan kelihatan. Beda dengan sapi nan masih muda atau kecil.

Selain itu, teliti kondisi tubuhnya. Sapi berkualitas baik selalu punya pantat nan lebar dan besar. Perhatikan juga ekornya. Sapi nan baik justru bila pertumbuhan ekornya tak pesat. Jadi pilihlah sapi nan mempunyai ekor lebih pendek.

Untuk pemula nan belum punya banyak pengalaman, bila kita akan membeli bibit disarankan mengajak serta seorang konsultan peternakan nan lebih memahami tentang cara memilih bibit sapi nan bagus dan sehat.



2. Lokasi dan Kandang

Lokasi usaha budidaya ternak sapi sebaiknya berada jauh dari pemukiman penduduk, agar limbah dan bau dari kotoran sapi tak mengganggu masyarakat. Untuk kandangnya dapat dibuat dari bambu atau kayu nan kuat. Lantai dasar kandang diusahakan pada posisi nan lebih tinggi dari tanah dan diberi semen atau cor. Namun, bila tak mau menggunakan semen, tanahnya harus dipadatkan lebih dulu.

Perhatikan juga masalah jendela buat pengaturan udara dan sistem pembuangan limbahnya. Kotoran sapi itu banyak dan sering menimbulkan bau nan tak sedap. Hal ini juga perlu mendapat perhatian. Adapun ukuran kandang nan baik adalah, bila sapinya berjenis kelamin betina setiap satu ekornya membutuhkan loka sekitar satu setengah buat lebar dan dua meter buat panjangnya. Sementara itu, buat sapi jantan ukuran kandang nan ideal adalah, satu koma delapan dan dua meter.



3. Perawatan dan Pemberian Pakan

Untuk membuat sapi agar cepat tumbuh besar dan gemuk, maka pakan nan paling bagus buat diberikan ialah campuran konsetrat dan hijaun. Untuk jenis konsetrat dapat memilih kombinasi antara ampas tahu, bekatul, tebu, kulit kedelai atau kulit buah nanas dan lain-lain.

Bila kesulitan memperoleh pakan jenis ini, kita dapat mendapatkannya di toko-toko spesifik peternakan dengan kondisi siap dimakan. Namun, kita perlu berhati-hati, sebab ada produsen pembuat pakan sapi nan suka mencampur dengan bahan kimia.

Pilihlah jenis makanan nan sudah terdaftar di departemen peternakan atau kesehatan. Untuk menjaga kesehatannya, secara berkala sapi dapat diperiksakan ke dokter hewan, agar bila terdapat kelainan atau gangguan kesehatan pada tubuhnya dapat segera ditangani dan diberi obat. Selain itu, bila terkena suatu penyakit, segera pisahkan sapi itu dengan sapi nan lain buat menghindari terjadinya penularan.



Budidaya Ternak Sapi – Jenis Sapi Unggulan

Dalam melakukan usaha ternak sapi, ada beberapa jenis sapi nan sangat baik buat dijadikan bibit ternak sapi. Jenis sapi unggulan nan baik buat dijadikan ternak antara lain sapi bali, sapi madura, sapi ongole, sapi hereford, sapi limousin, dan lain sebagainya. Nah, berikut ini penjelasannya.



1. Sapi Bali

Dalam usaha budidaya ternak sapi, sapi bali meupakan salah satu jeanis sapi nan baik buat diternakkan. Sapi bali merupakan sapai keturunan bos sondaicius (bos banteng) nan sukses dijinakkan dan mengalami perkembangan pesat di Bali. Jenis sapi ini pun termasuk jenis sapi nan fertile sehingga menjadi slaah satu pilihan peternak. Karena banyak ditemukan di Bali, jenis sapai ini pun identik dengan sebutan sapi bali.

Pada usia pedet, jenis sapi bali memiliki karakteristik berupa bulu cokelat muda gelap, sedangkan nan betina dewasa berbulu merah/putih dan tanduknya agak ke dalam dari kepala. Sementara itu, sapi jantan jenis ini memiliki rona bulu hitam dan tanduknya agak di bagian luar kepala. Berat badan jenis sapi bali berkisar 350 kg.



2. Sapi Ongole

Jenis sapi ongole merupakan jenis sapi keturunan bos indicus nan sukses dijinakkan di India. Di Indonesia, jenis sapi ini lebih dikenal sebagai Sumba Obgole. Persilangan antara sapi ongole jantan dengan sapi betina jawa menghasilkan keturunan nan disebut Peranakan Ongole (PO).

Ciri sapi jenis ini memiliki punguk nan besar dan kulit nan longgar dengan banyak lipatan di bawah leher dan perut. Jenis sapi ongole ini pun memiliki cirri khas telinga nan panjang dan menggantung. Bicara soal warna, jenis sapi ongole memiliki rona putih kusam agak kehitaman dan rona kulit nan kuning.



3. Sapi Madura

Salah satu jenis sapi unggulan nan baik buat budidaya ternak sapi ialah sapi Madura. Sapi jenis ini merupakan keturunan dari hasil perkawinan silang antara bos sondaicus dengan bos indicus. Sapi jenis ini memiliki karakteristik warisan dari dua golongan sapi tersebut.

Sapi Madura memiliki karakteristik punguk nan kecil dan rona kulit nan cokelat atau merah bata. Pada bagian kepalanya, sapi ini memiliki tanduk nan melengkung ke depan dengan melingkar seperti bulan sabit.



4. Sapi Brahman

Sapi Brahman merupakan jenis sapi keturunan bos indicus nan sukses dijinakan di India. Namun, jenis sapi ini mengalami berkembang pesat di Amerika Serikat. Jenis sapi ini diekspor ke Amerika Perkumpulan pada 1849 dan telah dilakukan penelitian buat dikembangkan gentikanya. Penelitian nan dilakukannya pun cukup lama.

Jenis sapi ini memiliki karakteristik punuk nan besar dan kulit nan longgar dengan lipatan di bagian leher dan perut. Jenis sapi ini pun memiliki kulit nan mengelambir di rahang bagian bawah hingga bagian ujung tulang dada bagian depan. Jenis sapi ini memiliki rona putih keabuan dan merah. Jika dibudidayakan di daerah tropis, seperti Indonesia, sapi jenis ini memiliki daya tahan nan kuat. Kulit jenis sapi ini pun sangat tebal. Berat rata-rata jenis sapi ini antara 500 kg (betina) hingga 600 kg (jantan).



5. Sapi Hereford

Jenis sapi Hereford merupakan salah satu jenis sapi unggulan buat budidaya sapi potong. Jenis sapi ini berasal dari daerah Hereford, Wales, Inggris. Sapi jenis ini masuk ke Amerika Perkumpulan pada 1817. Di Amerika Serikat, jenis sapi ini berkembang pesat.

Jenis sapi Hereford memiliki karakteristik bulu badan berwarna merah, kecuali bulu bagian muka, dada, perut bagian bawah, dan ekor nan umumnya berwarna putih. Jenis sapi ini ada nan memiliki tanduk ada juga nan tak memiliki tanduk. Berat badan jenis sapi ini antara 725 kg (betina) hingga 900 kg (jantan).



6. Sapi Limousin

Sapi jenis limousin merupakan jenis keturunan bos taurus nan sukses dikembangbiakan di Prancis. Sapi jenis ini memiliki bulu rona merah mulus dan tumbuh agak panjang bulu di bagian bawah kepala. Bentuk tubuh sapi jenis ini memanjang dan bagian perut mengecil, tapi paha dan pinggulnya cukup besar sebab penuh dengan daging. Berat badan sapi jenis ini mencapai 650 kg buat betina dan 850 kg buat jantan.

Nah, itulah klarifikasi mengenai teknik budidaya ternak sapi. Semoga bermanfaat bagi Anda.