Konsep Ekuilibrium dalam Pendapatan Nasional

Konsep Ekuilibrium dalam Pendapatan Nasional

Ekonomi merupakan istilah nan tak asing bagi kita semua. Tetapi, pernahkah Anda mendengar istilah perekonomian dua sektor ? Baiklah, mari kita simak ulasan berikut ini.

Perekonomian dua sektor bisa dikatakan sebagai bentuk sederhana dari sistem ekonomi secara keseluruhan. Perekonomian ini terdiri dari sektor rumah tangga dan sektor perusahaan.

Dalam sistem ini kegiatan ekonomi pemerintah dan kegiatan perdagangan internasional dianggap tak ada. Tidak adanya interaksi dengan perdagangan internasional membuat sistem ini disebut sebagai perekonomian sederhana tertutup.



Sejarah Perekonomian Dua Sektor

Teori tentang sistem perekonomian ini didorong oleh peristiwa inflasi tahun 1970-an nan terjadi di berbagai negara. Para ekonom akhirnya terdorong buat meneliti tentang adanya ekuilibrium ekonomi.

Konsep ini muncul sebagai hasil analisis John Maynard Keynes dengan pendekatan nan lebih sederhana dalam menganalisis taraf kegiatan ekonomi suatu negara. Taraf kegiatan ekonomi suatu negara dapat dikatakan sebagai ekuilibrium ekonomi. Teori nan dimunculkan John Maynard Keynes berbeda dengan pendapat para ekonom Klasik.

Para ekonom Klasik berpendapat suatu perekonomian sangat ditentukan oleh prosedur pasar. Anggapan ini didasarkan oleh prosedur pasar dengan penggunaan tenaga kerja penuh. Ekonomi klasik berkeyakinan ekonomi tak akan kekurangan permintaan. Jean Baptiste Say berpendapat “Penawaran akan menciptakan sendiri permintaannya”.

Jika produsen menaikkan jumlah produksi barang dan jasa, penawaran akan tercipta dengan sendirinya. Jika produksi berlebih prosedur pasar akan melakukan penyesuaian buat menciptakan permintaan barang dan jasa. Sehingga penawaran agregat dengan tenaga kerja penuh akan diimbangi dengan permintaan agregat.

John Maynard Keynes tak setuju dengan pendapat ekonom Klasik tentang penggunaan tenaga kerja penuh. Pendekatan Keynes menitikberatkan pada aspek permintaan. Aspek permintaan dilihat dari peranan permintaan segolongan masyarakat dalam menentukan ekuilibrium ekonomi. Permintaan nan dimaksud ialah permintaan nan disertai kemampuan membayar barang dan jasa. Permintaan ini dinamakan permintaan efektif.

John Maynard Keynes melakukan analisis permintaan berdasarkan jenis pengeluaran. Jenis pengeluaran ini berasal dari konsumsi rumah tangga dan investasi oleh sektor swasta. Inilah nan akhirnya menjadi dasar dari konsep perekonomian dua sektor.



Konsep Pendapatan Nasional

Pendapatan dalam sistem ekonomi ini berasal dari faktor-faktor produksi, yaitu gaji dan upah, bunga, sewa, dan laba. Konsep ekuilibrium ialah ekuilibrium pendapatan dan pengeluaran. Pendapatan dan pengeluaran berasal dari sektor rumah tangga dan sektor swasta. Sifat sistem ini tertutup dan sederhana sehingga pendapatan dan pengeluaran sektor pemerintah dan luar negeri diabaikan.

Konsep pendapatan nan digunakan dalam sistem ini bisa digambarkan dalam arus melingkar dari aktivitas ekonomi (circular flow of economic activities). Arus ini memiliki beberapa ciri-ciri yaitu :

  1. Sektor rumah tangga memperoleh pendapatan dari sektor partikelir berupa sewa, gaji dan upah, bunga, dan laba. Pendapatan ini ialah timbal balik atas jasa nan diberikan oleh sektor rumah tangga kepada sektor swasta.
  1. Sebagian pendapatan nan diterima sektor rumah tangga akan digunakan buat aktivitas konsumsi. Konsumsi dilakukan buat membeli barang dan jasa nan dihasilkan sektor swasta. Inilah sumber pendapatan bagi sektor swasta.
  1. Bagian pendapatan sektor rumah tangga nan tak digunakan buat konsumsi akan ditabung di forum keuangan .
  1. Sektor partikelir nan memerlukan kapital akan meminjam dana dari forum keuangan. Forum keuangan ini tentunya memperoleh dana dari tabungan sektor rumah tangga

Di dalam sistem perekonomian ini terdapat aktivitas konsumsi, tabungan, dan investasi. Ada beberapa faktor nan mempengaruhi jumlah konsumsi, tabungan, dan investasi.

Faktor-faktor nan berpengaruh terhadap konsumsi dan tabungan antara lain :

  1. Suku bunga
  2. Gaya hayati hemat
  3. Jumlah kekayaan nan dimiliki
  4. Distribusi pendapatan
  5. Kondisi ekonomi suatu negara
  6. Ada tidaknya dana pensiun

Dari faktor-faktor di atas, ada faktor nan paling berpengaruh yaitu pendapatan nan siap dibelanjakan (disposibel income). Pendapatan nan siap dibelanjakan ialah pendapatan nan benar-benar tersedia bagi rumah tangga buat kegiatan konsumsi.

John Maynard Keynes menyebutkan semakin tinggi pendapatan disposibel maka semakin besar konsumsi. Namun pertambahan konsumsi tak akan lebih besar dari pertambahan pendapatan .

Dari konsep ini diperolehlah persamaan tentang fungsi konsumsi. Fungsi konsumsi merupakan kurva nan menggambarkan interaksi taraf konsumsi rumah tangga dengan pendapatan nasional. Fungsi konsumsi ini bisa ditulis sebagai :

C = a + bYd

Keterangan :

C = konsumsi

a = konsumsi diri (autonomous consumption)

b = kesamaan konsumsi marginal

= pertambahan konsumsi dibagi

pertambahan pendapatan

Yd = pendapatan disposibel

= pendapatan dikurangi pajak (jika ada)

Pendapatan (Y) sektor rumah tangga digunakan buat konsumsi (C ) dan tabungan (S). Jumlah tabungan (S) bisa diketahui dari jumlah pendapatan (Y) dikurangi jumlah konsumsi (C).

Dari konsep ini bisa digambarkan fungsi tabungan. Fungsi tabungan sendiri ialah kurva nan menunjukkan interaksi tabungan sektor rumah tangga dengan pendapatan nasional. Fungsi ini bisa ditulis dalam persamaan :

S = -a =(Y - bY)

Investasi dalam sistem perekonomian ini ialah penanaman kapital berupa pengeluaran nan dilakukan perusahaan buat buat membeli barang kapital dan perlengkapan produksi buat meningkatkan kemampuan menghasilkan barang dan jasa.

Aktivitas investasi dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut :

  1. Ramalan tentang masa depan perekonomian
  2. Ramalan taraf laba sebuah investasi
  3. Suku bunga
  4. Kemajuan teknologi
  5. Laba nan diperoleh perusahaan
  6. Tingkat pendapatan nasional dan perubahannya


Konsep Ekuilibrium dalam Pendapatan Nasional

Setelah memahami tentang konsep konsumsi, tabungan, dan investasi kita bisa menentukan konsep ekuilibrium dalam perekonomian dua sektor. Suatu perekonomian dikatakan seimbang jika permintaan agregat sama dengan penerimaan agregat.

Untuk menentukan ekuilibrium perekonomian bisa ditempuh dengan tiga cara, yaitu :

  1. Membandingkan pendapatan nasional dan pengeluaran agregat
  2. Dengan grafik nan menunjukkan kecenderungan pendapatan dan pengeluaran agregat serta kecenderungan investasi dan tabungan
  3. Ditentukan secara aljabar

Dengan ketiga cara diatas ekuilibrium perekonomian bisa dinyatakan dalam persamaan berikut ini :

Permintaan agregat = penawaran agregat
C + I = C + S
I = S

Kondisi ekuilibrium di atas akan tercapai jika memenuhi syarat-syarat berikut :

• Y = C + I

Artinya ialah pendapatan digunakan buat aktivitas konsumsi dan investasi

• S = I

Artinya ialah tabungan sama dengan investasi

Dalam suatu sistem perekonomian taraf ekuilibrium bisa berubah. Dalam sistem perekonomian ini ekuilibrium pendapatan ditentukan oleh berubahnya jumlah investasi. Perubahan teknologi dapat saja mempengaruhi jumlah investasi. Berkembangnya teknologi akan menambah jumlah investasi.

Pertambahan investasi ini akan membuat pendapatan nasional bertambah. Begitu juga dengan menurunnya investasi nan dikeluarkan. Keadaan perekonomian nan memburuk misalnya, tentu akan membuat investasi menurun. Hal ini juga akan menyebabkan menurunnya pendapatan nasional.

Perubahan taraf investasi ini dinamakan multiplier. Analisis tentang multiplier berfungsi buat menunjukkan pengaruh naiknya atau turunnya pengeluaran agregat pada taraf ekuilibrium ekonomi.

Perubahan ini juga dilihat pengaruhnya terhadap taraf pendapatan nasional. Misalnya taraf pendapatan nasional bertambah sebesar dua kali lipat dari bertambahnya pengeluaran agregat, sehingga nilai multiplier ialah dua.

Demikianlah ulasan mengenai ekuilibrium dalam perekonomian dua sektor. Semoga ulasan ini bisa memberi kegunaan kepada Anda.