Indonesia dalam Pandangan Berbeda-beda Tunggal Ika

Indonesia dalam Pandangan Berbeda-beda Tunggal Ika

Artikel Berbeda-beda Tunggal Ika saat ini banyak dibahas di kalangan penduduk Indonesia. Tidak hanya di kalangan aktivis-aktivis sosial, pembahasan mengenai Berbeda-beda Tunggal Ika juga banyak dibahas di setiap permasalahan sosial nan menyangkut konflik atau perselisihan antar masyarakat di Indonesia.

Saat ini, di Indonesia banyak mengalami konflik-konflik sosial antar saudara. Bahkan, beberapa etnis mengalami perpecahan sebab disparitas nan terdapat dalam lingkungannya. Hal inilah nan membuat Berbeda-beda Tunggal Ika menjadi suatu pembahasan nan sangat krusial buat dikemukakan.

Bhineka Tunggal Ika merupakan slogan negara Indonesia. Arti dari slogan Berbeda-beda Tunggal Ika ialah berbeda-beda, namun tetap satu. Artinya, meskipun masyarakat Indonesia terdiri atas majemuk macam suku, etnis, agama, budaya, tradisi, hingga bahasa, namun masyarakat Indonesia tetap satu.

Masyarakat Indonesia memiliki bangsa satu, yaitu Bangsa Indonesia, memiliki tanah air satu, yaitu tanah air Indonesia, memiliki bahasa satu, yaitu bahasa Indonesia. Oleh sebab itu, sebanyak apapun disparitas bisa dipersatukan dengan satu kesamaan.

Semboyan Berbeda-beda Tunggal Ika menggambarkan keragaman suku, bangsa, ras, agama, hingga bahasa nan ada di Indonesia. Keragaman dari setiap penduduk di Indonesia tersebut dipersatukan dengan unsur budaya dan juga bangsa Indonesia.

Dapat disimpulkan bahwa slogan resmi Negara Indonesia ini merupakan slogan nan bisa mempersatukan bangsa, suku, agama, dan unsur lain nan ada di Indonesia.

Begitu bermaknanya slogan Berbeda-beda Tunggal Ika sehingga membuat banyaknya artikel-artikel nan membahas mengenai slogan resmi negara Indonesia tersebut.

Artikel-artikel Berbeda-beda Tunggal Ika nan ditulis oleh penulis-penulis sangat bermanfaat sebagai pengingat bahwa Indonesia memiliki pegangan buat tetap bersatu, berpegang kuat, dan saling bahu membahu meningkatkan kebersamaan, dan rasa persatuan di negara Indonesia.

Dengan adanya artikel nan membahas mengenai slogan Indonesia ini, diharapkan seluruh penduduk di Indonesia manunggal dan jauh dari konflik-konflik antar saudara.



Sejarah Berbeda-beda Tunggal Ika

Dalam perkembangannya, artikel Berbeda-beda Tunggal Ika tak hanya menjelaskan mengenai fungsi dan tujuannya. Artikel-artikel nan memuat pembahasan mengenai Berbeda-beda Tunggal Ika juga sering membahas mengenai sejarah dari slogan negara Indonesia tersebut.

Dalam salah satu artikel nan membahas Berbeda-beda Tunggal Ika, sejarah slogan tersebut dibahas. Sejarah Berbeda-beda Tunggal Ika nan dijadikan slogan resmi Indonesia itu sangatlah panjang. Pada awalnya, slogan tersebut dituliskan dalam kalimat Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharmma Mangrwa.

Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharmma Mangrwa memiliki arti tak ada kebenaran nan bermuka dua. Maksud dari slogan secara lengkap ialah suatu himbauan nan ditujukan kepada masyarakat agar senantiasa berpegang dan berlandaskan kebenaran nan satu.

Semboyan resmi Indonesia tersebut buat pertama kalinya digunakan pemerintah pada masa Kerajaan Majapahit. Ketika itu, slogan Berbeda-beda Tunggal Ika Tan Hana Dharmma Mangrwa digunakan oleh Kerajaan Majapahit pada era kepemimpinan Wisnuwardhana.

Ketika itu, slogan Kerajaan Majapahit tersebut dirumuskan oleh Mpu Tantular nan diambil dari Kitab Sutasoma.Perumusan slogan tersebut dilakukan atas dasar permasalahan nan terjadi pada penduduk di lingkungan kerajaan.

Ketika itu, penduduk Kerajaan Majapahit mengalami perpecahan nan diakibatkan oleh disparitas kepercayaan dan keagamaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Mpu Tantular kemudian merumuskan slogan agar terciptanya rasa persatuan dan kesatuan pada setiap penduduk di lingkungan Kerajaan Majapahit.

Dengan digunakannya slogan Berbeda-beda Tunggal Ika Tan Hana Dharmma Mangrwa, maka pemerintahan Kerajaan Majapahit bisa mengatasi permasalahan disparitas kepercayaan dan keagamaan di lingkungan penduduknya.

Untuk negara Indonesia, slogan resmi Berbeda-beda Tunggal Ika digunakan sebagai pemersatu penduduk nan ada di Indonesia.
Slogan Berbeda-beda Tunggal Ika pada negara Indonesia tak hanya memberikan nilai-nilai inspiratif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Semboyan ini telah banyak membantu dalam menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam Kitab Sutasoma, definisi Berbeda-beda Tunggal Ika lebih diperuntukkan kepada masalah disparitas kepercayaan dan keagamaan nan terjadi di lingkungan Kerajaan Majapahit.

Bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia, slogan Berbeda-beda Tunggal Ika Tan Hana Dharmma Mangrwa ini menjadi tujuan dan panduan akan bersatunya segala disparitas nan ada di Indonesia. Baik itu disparitas agama, kepercayaan, bahasa, suku , etnis, adat, tradisi, dan lainnya.

Segala disparitas tersebut bisa dipersatukan melalui lambang atau slogan Berbeda-beda Tunggal Ika. Sebagai slogan atau lambang negara, Berbeda-beda Tunggal Ika, secara resmi menjadi bagian dari Negara Republik Indonesia.

Peresmian slogan Berbeda-beda Tunggal Ika ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 pada tanggal 17 Oktober 1951. Selain diatur dalam Peraturan Pemerintah, slogan Berbeda-beda Tunggal Ika ini juga terdapat dalam undang-undang negara pada 28 Oktober 1951.

Undang-undang tersebut menerangkan bahwa, Berbeda-beda Tunggal Ika diakui secara resmi sebagai lambang negara. Jika diuraikan dari sejarah terbentuknya slogan Berbeda-beda Tunggal Ika, penggunaan slogan pada masa Kerajaan Majapahit dan pada masa pemerintahan Indonesia pada dasarnya memiliki kecenderungan dalam berpandangan.

Pandangan masa Kerajaan Majapahit dan pemerintahan Indonesia sama-sama menatap pada tujuan buat meningkatkan semangat rasa persatuan, kesatuan dan juga kebersamaan. Persatuan, kesatuan, dan kebersamaan iniah nan menjadi kapital dasar dalam penegakkan suatu negara.



Indonesia dalam Pandangan Berbeda-beda Tunggal Ika

Jika dilihat dari sejarah terbentuknya Berbeda-beda Tunggal Ika, negara Indonesia merupakan negara nan memiliki keanekaragaman dan peradaban nan besar dan unik.

Negara Indonesia ini berdiri di atas tanah nan pernah dikuasai oleh berbagai kerajaan dan negara-negara besar di dunia, seperti kerajaan Hindu, Kerajaan Budha, Kerajaan Islam, Bangsa Portugis, Inggris, Jepang, dan Belanda. Peradaban-peradaban tersebut mempengaruhi bahasa dan kebudayaan nan ada di Indonesia hingga saat ini.

Pengaruh dari peradaban-peradaban besar tersebut terus berkembang hingga pada 1945, bangsa Indonesia manunggal dan kemudian merdeka pada 17 Agustus 1945.

Ketika itu, tak hanya ada seremoni proklamasi kemerdekaan nan mewarnai merdekanya Indonesia, tetapi juga keberagaman nan dimiliki bangsa Indonesia. Keberagaman inilah nan akhirnya melahirkan kemerdekaan buat seluruh bangsa Indonesia.

Dari klarifikasi singkat tersebut, bisa disimpulkan bahwa Berbeda-beda Tunggal Ika tak hanya digunakan sebagai slogan persatuan, bukan juga sekedar visi bangsa Indonesia buat meraih kemerdekaan. Berbeda-beda Tunggal Ika dijadikan sebagai sebuah ide dari seluruh negara Indonesia. Ide nan meningkatkan keberadaan Negara Indonesia.

Pada dasarnya, Berbeda-beda Tunggal Ika merupakan sebuah ideologi bangsa. Ideologi inilah nan kemudian mampu meningkatkan kecintaan masyarakat kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Slogan ini jugalah nan pernah membawa Negara Indonesia menjadi negara nan besar saat itu.

Akan tetapi saat ini, nilai Berbeda-beda Tunggal Ika dinilai sudah mulai memudar di kalangan masyarkat Indonesia. Hal ini terbukti dengan banyaknya pelanggaran akan hak-hak setiap warga negara, ketidakadilan nan merajalela, kurangnya sikap peduli antar sesama, dan lain-lain.

Untuk itu, diperlukan berbagai gerakan buat mengingatkan dan mendorong masyarakat Indonesia agar berpegang kembali pada slogan Indonesia, yaitu Berbeda-beda Tunggal Ika.

Demkianlah pembahasan mengenai artikel Berbeda-beda Tunggal Ika. Semoga artikel ini bermanfaat.