Semakin Diamalkan, Semakin Bertambah

Semakin Diamalkan, Semakin Bertambah

Ilmu atau pengetahuan merupakan segala bentuk usaha sadar buat menyelidiki, menemukan, serta meningkatkan pemahaman manusia dalam berbagai bidang kehidupan. Pengetahuan itu digunakan secara sadar buat meningkatkan tingkat hayati dan mengembangkan kepribadian serta keimanan diri kepada Tuhan.

Bidang-bidang pengetahuan tersebut dibatasi agar menghasilkan rumusan-rumusan pasti. Ilmu membatasi lingkup pandangannya buat memberikan kepastian. Restriksi ini sebagai upaya agar menemukan spesifikasi nan memberikan detail terhadap wawasan sehingga wawasan itu dapat memberikan solusi dan keterangan ilmiah terhadap masalah-masalah nan terkait dengan bidang tertentu.



Bukan Sekadar Pengetahuan

Ilmu tak hanya dipandang sebagai pengetahuan dilihat secara permukaan saja, tetapi merangkum berbagai pengetahuan berdasarkan beberapa teori nan disepakati. Setelah disepakati, ilmu diuji menggunakan seperangkat metode nan diakui dalam bidang keilmuan nan bersangkutan. Dari segi filsafat, hal ini terbentuk sebab manusia memiliki rasa ingin tahu serta selalu berpikir jauh tentang pengetahuan nan dikuasainya.

Pengetahuan itu sendiri akan semakin berkembang seiring dengan berkembangnya kehidupan dan keingintahuan manusia terhadap hidupnya. Kalau ada manusia nan tak berkembang dan tak berusaha mengembangkan pengetahuannya, itu artinya manusia tersebut tak mau bertambah pandai dan takut memiliki pengetahuan nan luas.

Hal ini terjadi sebab ada tuntutan-tuntutan tersendiri nan harus dipenuhi ketika pengetahuan itu semakin luas. Orang tak akan dianggap berdosa ketika dia tak tahu. Sebaliknya, dia anggap menanggung dosa nan sangat besar kalau ia telah tahu tetapi ia tetap melanggar apa nan telah ditetapkan. Konsekuensi inilah nan membuat banyak orang tidak mau menjadi orang nan pengetahuannya bertambah.

Padahal ketika tahu kalau tak mempunyai pengetahuan tetapi tetap saja membiarkan diri dalam kebodohan nan nyata, dosa nan harus ditanggung juga tak ringan. Intinya ialah mencari dan mendapatkan pengetahuan itu ialah satu kewajiban nan harus dilakukan oleh laki-laki dan wanita hingga akhir hayatnya.

Kalau semakin tua tak semakin memiliki pengetahuan, umur orang tersebut dapat dikatakan tak berkah. Seharusnya semakin tua, semakin banyak pengalaman dan semakin banyak pengetahuan sehingga dapat menjadi acum dan loka bertanya anak-anak muda.

Selain itu, bertambahnya pengetahuan ini artinya ialah satu indikator kalau waktu nan telah terpakai itu digunakan buat hal-hal nan bermanfaat dan bukan hanya buat berfoya-foya dengan waktu dan energi.

Misalnaya, mempunyai sebuah Blackberry, dapat menjadi ajang mencari pengetahuan nan bermanfaat dan juga dapat menjadi ajang memfoya-foyakan waktu. Kalau nan dibicarakan dalam satu grup ialah hal nan akan menambah keimanan, maka mempunyai BB atau Blackberry ialah satu hal nan baik.

Sebaliknya, bila hal nan dibicarakan hanya menyangkut hal-hal nan tak sinkron dengan nilai pengetahuan nan seharusnya dimiliki atau bahkan BB itu sendiri lebih sering dicek dan dilihat daripada menjalin silaturrahmi dengan orang-orang terkasih nan ada di rumah, maka keberadaan BB ialah satu cobaan nan harus ditandai sebagai sesuatu nan merugikan.

Menempatkan gadget pada posisi nan sahih juga merupakan pengetahuan nan harus dicari. Jangan sampai tak mempunyai prioritas sehingga kehidupan nan seharusnya lebih bermanfaat hanya sekedar menghabisakan waktu percuma tanpa menambah tabungan pahala.



Ilmu Sebagai Tuntunan

Setiap manusia niscaya pernah mengalami proses belajar, baik formal maupun nonformal. Berbagai pelajaran nan diperoleh tersebut bisa dikategorikan sebagai ilmu. Ilmu terdiri atas berbagai cabang dan bidang. Di antaranya, bidang pengetahuan sosial, biologi, fisika, kimia, komunikasi, hukum, dan agama.

Setiap cabang pengetahuan itu bisa diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan. Manusia bisa tumbuh dengan ilmu , manusia mampu berpikir dan menciptakan sesuatu berkat pengetahuannya.

Tidak ada pengetahuan nan tak memiliki nilai kegunaan selama pengetahuan itu nan dipelajari berada di lajur nan benar, bukan ilmu hitam maupun pengetahuan nan mendustakan Tuhan.
Pengetahuan ialah jalan cahaya nan mampu menuntun manusia dari kesesatan.

Tanpa adanya pengetahuan nan semestinya nilai satu ibadah dapat berkurang. Disebutkan bahwa taraf kualitas ibadah nan dilakukan oleh orang nan mempunyai pengetahuan itu berbeda dengan orang nan mempunyai pengetahuan. Inilah salah satu hal nan sangat krusial dalam menggali pengetahuan nan baik. Apalagi derajad orang-orang nan berpengetahuan ini akan ditinggikan dibandingkan orang nan tak memiliki pengetahuan.

Ilmu atau pengetahuan ini ialah kapital awal seseorang buat hayati dan menempatkan diri dalam lingkup sosial. Pengetahuan ialah jalan terang nan akan mendekatkan manusia dengan Tuhannya. Sekali lagi, pengetahuan merupakan nilai positif nan sarat kegunaan dan kebaikan. Orang dipandang seberapa banyak ia mempunyai pengetahuan.

Penunjukkannya sebagai salah seorang nan diutamakan atau nan dituakan juga berdasarkan luas tidaknya pengetahuannya. Pemilihan seorang imam sholat juga pada strata eksklusif berdasarkan keilmuannya.

Seseorang nan mempunyai pengetahuan nan luas tak akan mendapati kesulitan dalam hidup. Pengetahuan layaknya dijadikan penuntun arah dalam hal kebajikan. pengetahuan bukan sebuah alat buat saling memojokkan dan menjatuhkan.

Pergunakanlah ilmu pengetahuan sinkron bidangnya sebab kesalahan pemanfaatannya akan menuntun manusia pada kesesatan dan keserakahan serta kesombongan nan hanya akan menjerumuskan manusia ke dalam barah neraka.



Harta nan Tidak Membebani

Pasti Anda sering mendengar peribahasa nan mengatakan bahwa memiliki banyak pengetahuan tak akan berat dibawa. Ya. Memang demikian faktanya. Pengetahuan merupakan harta nan tak memiliki berat. Sebanyak apapun pengetahuan didapat tak akan membebani pemiliknya. Hal ini berbeda sekali dengan harta berwujud emas, misalnya. Semakin bertambah, semakin berat pula massanya.

Semakin banyak harta semakin pusing juga mau di letakkan di mana. Sebaliknya, semakin banyak pengetahuan, semakin entenglah memandang kehidupan. Semua terasa jelas dengan pengetahuan. Semua terasa mudah dan tak ada beban hayati nan harus dirisaukan sebab pengetahuan mengatakan bahwa semua biasa-biasa saja dan hanya harus menata hati agar tetap berada di jalan nan diridhoi.

Pengetahuan merupakan sesuatu nan abstrak atau tak berwujud tetapi mampu mengubah dunia. pengetahuan hanya berupa rekaman nan tersimpan rapi dalam otak dan bisa digunakan kapan pun sinkron kehendak. pengetahuan akan selalu berguna sejak manusia memperolehnya hingga akhir hayat.

Tidak ada batas kadaluwarsa dalam setiap pengetahuan nan telah didapat. Pengetahuan itu juga tidak dapat dicuri. Kalaupun dicuri, malah akan mendapatkan pahala nan sangat luas. Apalagi kalau pengetahuan nan dicuri itu diamalkan oleh banyak orang, maka jadilah ladang amal jariyah tanpa disadari. Nanti setalah kematian hadir dan kehidupan abadi telah didapatkan baru tahu kalau mempunyai ladang amal jariyah nan didapatkan dari pengetahuan nan telah dicuri tersebut.



Semakin Diamalkan, Semakin Bertambah

Satu lagi disparitas pengetahuan dengan harta berwujud lainnya. pengetahuan memiliki sifat nan tergolong ajaib. Bagaimana tidak? Sewajarnya, semakin disebarkan atau diberikan pada orang lain, sesuatu niscaya semakin berkurang. N

amun, tidaklah berlaku demikian bagi pengetahuan. Semakin disebarkan, semakin bertambah pula pengetahuan tersebut. Malah akan memperbarui dan akan memperdalam inspirasi nan telah didapatkan sebelumnya.

Misalnya, satu alat diamalkan dan diberikan kepada banyak orang. Alat itu akan mengalami perubahan ke arah nan lebih baik sebab memang sifat manusia tak mau merasa puas dan selalu ingin berkembang. Walaupun bukan orang nan pertama kali menemukan alat itu nan mengembangkan alat tersebut, pahalanya tak akan tertukar.



Ciri Ilmu Bermanfaat

Apakah Anda tahu ciri-ciri ilmu nan bermanfaat? Ketika mencari suatu pengetahuan, seseorang tentu mengharapkan kegunaan pengetahuan nan dipelajarinya. Sayangnya, tak semua orang mampu memanfaatkan pengetahuan nan dimilikinya.

Seseorang nan notabene jenius pun belum tentu memiliki nilai kegunaan atas pengetahuan nan dimilikinya. Bahkan pengetahuan itu membawanya menjadi seorang atheis nan tak mempercayai adanya Tuhan walaupun ia meneliti tentang patikel tuhan atau hal-hal nan berkaitan dengan alam semesta.

Kecerdasan malah membuatnya arogan dan merasa adalah nan paling sahih dan orang lain tak ada nan melebihi kecerdasannya. Lalu bagaimanakah mengetahui kalau semakin banyak pengetahuan, semakin meningkatlah keimanan alias mendapatkan kegunaan sebesar-besarnya dari pengetahuan nan dimiliki.
Berikut ini merupakan beberapa karakteristik ilmu nan bermanfaat.

  1. Membuat manusia semakin takut terhadap Tuhan.

  2. Membuat manusia semakin dapat melihat dan menyadari kesalahan dalam dirinya.

  3. Membuat manusia semakin bersemangat dan rajin beribadah.

  4. Membuat manusia mengurangi kegemarannya terhadap hal-hal bersifat duniawi.

  5. Membuat manusia lebih terobsesi dengan kehidupan akhirat.

  6. Membuka mata hati manusia.

  7. Mengantar dan membuat manusia memahami segala bentuk tipu makar setan.