Sekilas Tentang Pengembangan Karakter Tokoh dalam Skenario

Sekilas Tentang Pengembangan Karakter Tokoh dalam Skenario

Jika Anda sedang sedih, gundah, kesal, uring-uringan dan perasaan unhappy lainnya, Anda niscaya ini sesuatu nan menghibur. Selain lagu-lagu favorit nan dapat didengar, makan-makanan kesukaan hingga tidur sampai merasa bahagia, ada kalanya Anda harus menonton film drama lucu nan membuat Anda tertawa.

Tulisan ini bukan hendak mengulas film-film lucu. Tetapi mencoba berbagi bagaimana membuat skenario drama lucu nan mengundang tawa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), drama artinya ialah sebuah syair atau prosa nan bisa menggambarkan kehidupan dan tabiat melalui tingkah laku atau akting berupa sebuah kisah.

Lucu ialah sesuatu nan menggelikan atau mengundang tawa dan jenaka. Jadi skenario drama lucu ialah sebuah skenario nan berisi kisah kehidupan di mana di dalamnya terdapat kisah-kisah nan menggelikan.



Mengupas Bagian-Bagian dari Komedi

Skenario drama lucu lebih dikenal dengan skenario komedi. Karena lawak atau kelucuan-kelucuan dapat muncul dari berbagai macam hal maka lawak pun dibagi lagi menjadi beberapa bagian. Di antaranya adalah:

1. Lawak satire, ialah lawak nan menceritakan kisah-kisah kehidupan dengan cara menyindir dan sindirannya itu seringkali menciptakan kelucuan.

2. Lawak situasi, ialah lawak nan tercipta dari sebuah situasi rumit atau ketidaksengajaan sebuah kejadian. Misalkan situasi di sebuah komplek perumahan petak nan tempatnya menimbulkan sebuah situasi atau keadaan lucu dan tak terkesan dipaksakan.

3. Lawak slapstick, ialah lawak nan paling mudah dibuat ketika menuliskan skenario drama lucu. Karena slapstick ialah kelucuan-kelucuan nan diciptakan dari gerakan-gerakan nan mengundang tawa. Seperti adegan kepeleset kulit pisang, jatuh dari tangga, kejedot kaca dan hal-hal lain nan berhubungan dengan fisik.

Dari tiga jenis lawak tadi, tentu saja, lawak satire lebih sulit dituliskan dalam skenario drama lucu.

Bagi seorang pemula, akan lebih mudah menuliskan skenario drama lucu dalam bentuk lawak slapstick. Karena membuat sebuah insinuasi dari kejadian sedih atau kejadian memprihatinkan harus penuh ketelitian dan kehati-hatian. Alih-alih lucu malah terkesan menghina dan mengejek.



Tips Singkat Membuat Skenario Drama Lucu

Dalam membuat skenario drama lucu, ada beberapa tips nan dapat dijadikan pegangan saat menulis. Yaitu sebagai berikut :

1. Jangan memaksakan diri buat menulis cerita skenario drama lucu jika Anda sedang dalam keadaan tak santai dan rileks.

2. Cobalah buat membaca buku-buku lucu, joke-joke ringan nan banyak beredar di masyarakat, komik-komik nan lucu dan tentu saja film-film lucu nan dapat dijadikan referensi.

3. Dalam membuat skenario drama lucu aliran lawak situasi, usahakan membuat cerita nan kelucuannya tercipta sebab kesalahpahaman atau situasi nan lucu bukan hanya bersifat slapstick semata.

4. Untuk skenario drama lucu anak-anak, sebaiknya jangan menggunakan lelucon-lelucon dewasa sebab daya tangkap humor anak-anak masih sebatas slapstick dan visualisasi nan mengundang tawa.



Sekilas Tentang Pengembangan Karakter Tokoh dalam Skenario

Seorang tokoh dalam skenario drama ialah suatu hal nan penting. Namun tokoh tidak berdiri sendiri. Ia harus membawa karakter dan watakh nan khas, memiliki lingkungan hayati dan orang-orang nan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kehidupannya.

Seorang tokoh meski ia berada dalam kondisi rekaan, namun sebenarnya bukan semata-mata rekaan, tetapi lebih sebagai replika dari sebuah kehidupan nan nyata. Seperti manusia biasa, tokoh-tokoh berbicara sinkron dengan tabiat dan karakter masing-masing, nan satu sama lain berbeda.

Jadi setiap tokoh nan direka dalam sebuah sinetron, ketika dia berbicara, bukan lagi seperti omongan penulisnya. Sebaliknya, si penulis harus mengacu pada karakter nan diingikan. Hanya dengan membangun sebuah karakter seperti itu, sebuah drama menjadi enak ditonton.



Bentuk Penulisan Skenario

Ketika penulis menyusun sebuah treatment dan kemudian akan mengembangkannya ke dalam naskah kemudian akan mengembangkannya ke dalam sebuah skenario drama, ada beberapa istilah standar nan telah disepakati sebagai petunjuk dari penulis cerita kepada sutradara, tentang apa nan diinginkan oleh penulis. Dalam prakteknya, ada dua karakter nan berbeda dari pengarah adegan dalam menghadapi pencantuman istilah-istilah dalam penulisan skenario tersebut.

Yang paling krusial dari penulisan skenario ialah menyusun dialog. Untuk menyusun obrolan lucu nan menarik ialah dengan memperhatikan bagaimana dua orang nan bercakap-cakap lucu dalam hayati keseharian kita. Biasanya dalam alam keseharian, dalam alam nyata, telinga kita telah terbiasa mendengar kata-kata nan mengalir, dialog-dialog pendek, bicara sinkron dengan tempo dan Norma orang per orang, sehingga dengan menutup matapun telinga kita bisa menangkap siapa nan sedang berbicara. Sesekali muncul canda, bicara nan sangat ekspresif, dan sebagainya.

Sejatinya, cara berbicara seperti itu menjadi patokan ketika menyusun sebuah percakapan drama sehingga telinga bisa menerima dengan baik. Tanpa semua itu, jangan harap drama nan dibangun akan bisa diterima dengan baik.

Cerita dramatis harus bisa menyedot perhatian pendengar dan meninggalkan kesan nan mendalam. Sesuatu nan dianggap dramatis biasanya sebab melibatkan emosi. Emosi ini dapat dibangun sebab ada kedekatan pengalaman, kedekatan nan berbicara, menemukan pengalaman baru nan dapat diterima oleh nalar.

Emosi pendengar bisa kita bangun melalui tahapan-tahapan eksklusif nan telah dipersiapkan. Pada termin (1) introduksi , kita mulai memperkenalkan tokoh. Biasanya tokoh itu mulai berbicara tentang sesuatu nan negatif atau langsung berbagi pengalaman. Pada termin introduksi ini emosi pendengar dapat langsung kita sedot dengan menciptakan sesuatu nan menarik pethatian, dapat dibantu dengan music atau sound effect, atau pun nan lain nan bisa membangkitkan perhatian.

Pada termin (2) situasi , di sini si tokoh mulai terlibat dalam konflik dengan versus mainnya. Pada bagian ini harus tergambar betul bagaimana karakter dan latar belakang masing-masing tokoh dan tokoh mana nan menjadi penyampai informasi. Karakter-karakter khas sangat membantu dalam penciptaan konflik, sehingga pada termin (3) resolusi , yaitu pada saat penyelesaian masalah, konklusi dari naskah drama nan ditulis akan logis, alami, tanpa paksaan, tetapi memberi kesan.

Oleh sebab itu, peran tokoh dalam drama lucu nan disampaikannya mesti mencakup beberapa hal:



1. Realistis dan bisa dipercaya

Artinya, kelucuan nan dimunculkan mestilah nan bisa diterima. Bukan hal-hal nan menghina. Sehingga tokoh nan tampil dalam drama nantinya benar-benar menunjukkan kelucuan dari fisik maupun cara berbicaranya. Ia tidak boleh menyindir atau menyinggung SARA sedikit pun



2. Memiliki Pesan nan Tepat

Lelucon nan dimunculkan mesti memiliki pesan nan tepat. Bukan sekedar pesan lucu nan tanpa makna. Karena ketika pesan lucu nan tidak ada maknanya, maka akan hilang begitu saja dari evaluasi pendengar nantinya. Hendaklah pesan nan membuatnya selalu teringat akan pesan nan disampaikan.

Sehingga ketika ia mendengar drama tersebut akan tampil, maka ia sudah teringat akan humor-humor lucu nan dimunculkan oleh tokoh. Bukan tak mungkin, gara-gara pesan moral tersebut membuatnya ingin menyaksikan kembali drama tersebut buat nan kedua kalinya.



3. Tepat buat Pendengar

Pendengar harus bisa mengenali budaya, Norma hidup, dan baku generik dari karakter tokoh, sebab hal itu akan membantu pendengar buat percaya. Ketika kita akan menginformasikan lucu dalam karakter orang jawa, maka hendaklah tokohnya berpenampilan seperti orang jawa.



4. Berbeda dalam Hal Personalitas

Biar drama nan ditampilkan menarik. Penulis skenario harus dapat menimbulkan dua tokoh. Satu tokoh serius dan satu lagi tokoh humoris. Sehingga dengan adanya variasi seperti ini akan membuat pendengar menjadi lebih menarik menikmati drama nan diampilkan.

Karena itu, sosok sutrada mesti bekerja ekstra dalam membangun karakter tokoh humoris dan serius. Yakinlah, tanpa kombinasi keduanya tidak akan muncul cerita nan mengandung humoris.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda semua, khususnya nan berminat buat menulis skenario drama lucu. Semoga skenario nan Anda untuk bisa menghibur masyarakat dan ingat, dalam setiap kelucuan sebaiknya meninggalkan pesan moral nan baik oleh pendengar.