Mengenal Proses Terbentuknya Janin

Mengenal Proses Terbentuknya Janin

Seperti apa proses terbentuknya janin ? Dimulainya kehidupan manusia bisa dilihat dari dua sisi, yaitu biologis dan psikologis. Janin nan bereaksi terhadap rangsangan dari luar menandakan bahwa secara psikologis kehidupan manusia telah dimulai. Reaksi ini dimulai pada termin paling awal. Proses terbentuknya janin menjadi sesuatu nan sangat krusial dan perlu diikuti perkembangannya.

Sementara itu, ketika sel telur (ovum: tunggal; ova: jamak) dan sel spermatozoa bertemu, terjadilah proses pembuahan. Sel telur dihasilkan oleh ovarium pada tubuh wanita, sedangkan sel sperma dihasilkan oleh testis pria. Bertemunya kedua sel tersebut menjadi indikator bahwa pada saat itulah kehidupan manusia ditinjau dari sisi biologis telah dimulai.

Sel telur dan sel sperma kemudian bergabung dan berkembangan dalam organ reproduksi wanita. Proses nan terlihat sederhana ini nyatanya sangat rumit sebab sel telur wanita matang dalam siklus 28 hari. Setelah itu, selama 3-7 hari, sel telur akan menuju rahim dan menunggu sel sperma datang. Jika proses pembuahan berhasil, sel telur akan menempel kuat pada dinding rahim dan proses dari terbentuknya janin pun dimulai.

Perkembangan kedua sel tersebut dalam pembentukan janin berlangsung sangat teratur. Urutan dalam setiap perkembangannya berjalan berurutan tanpa ada nan terlewat. Hal tersebut dikarenakan kromosom dari sel telur dan sel sperma nan mengandung DNA melakukan perintah pembentukan dengan terstruktur.



Mengenal Proses Terbentuknya Janin

Periode bayi sebelum lahir berlangsung selama kurang lebih 10 bulan. Periode pertama ialah periode zigot nan dimulai setelah sel telur berjumpa dengan sel sperma sampai akhir minggu kedua. Periode selanjutnya ialah pembentukan embrio nan berlangsung hingga akhir bulan kedua dan dilanjutkan dengan periode janin nan berlangsung sampai proses kelahiran .



Periode Zigot

Pada periode ini, setelah sel telur berjumpa dengan sel sperma dan menjadi satu kesatuan, sel tersebut akan memisah dan berkembang. Jumlah sel nan terdapat pada zigot diperkirakan 100 sampai 150 buah. Sekitar 10 hari setelah pembuahan, zigot akan melekatkan diri ke dinding rahim. Peristiwa melekatnya zigot tersebut disebut implantasi.



Periode Pembentukan Embrio

Ketika zigot berada dalam termin ini, pembelahan selnya mengalami penambahan kecepatan, sehingga akan ada banyak sel nan mengalami pembelahan membentuk organ-organ. Embrio terbentuk ketika zigot nan inheren pada dinding rahim telah membentuk dua lapisan.

Lapisan terluar dinamakan ektoderm. Lapisan ini dalam perkembangannya akan membentuk sistem syaraf seperti hidung, mata, kulit, dan telinga. Sementara bagian di bawahnya, yaitu mesoderm akan berkembang menjadi sistem reproduksi, sistem sirkulasi peredaran darah, sistem ekskresi (pengeluaran), dan sistem gerak. Lapisan dalam atau endoderm akan berkembang menjadi sistem pencernaan dan sistem pernapasan.

Tentunya, embrio nan mengalami banyak perkembangan ini didukung oleh tubuh ibu. Secara alami, terbentuklah ari-ari, tali pusar, dan cairan amnion. Masing-masing bagian tersebut memiliki fungsi spesifik. Ari-ari atau plasenta merupakan jaringan pendukung dimana terdapat pembuluh darah ibu dan embrio namun tak menyatu. Tali pusar atau umbilical cord berfungsi menghubungkan embrio dengan ari-arinya. Lewat tali pusar inilah, sang bayi akan mendapatkan asupan energi makanan dari ibu serta udara buat bernapas.

Hebatnya, tali pusar hanya bisa dilewati molekul-molekul berukuran kecil. Molekul berukuran besar seperti kotoran (feses) tak bisa melewatinya sehingga kondisi bayi di dalam perut tetap aman. Cairan amnion berada dalam suatu kantong. Cairan tersebut melindungi bayi dari guncangan dan benturan sehingga bayi tetap berada pada kondisi kondusif sekalipun ibu aktif bergerak. Amnion tak dihasilkan dari tubuh ibu, melainkan oleh telur.

Seiring dengan bertambah kompleksnya sel dalam tubuh bayi, kurang lebih pada usia 16 minggu, terbentuklah ginjal janin sehingga janin mampu memproduksi air kencing sendiri. Carian kencing ini menjadi sangat krusial sebab menjadi sumber cairan di dalam kantong amnion. Janin nan sedang mengalami pertumbuhan tadi mengeluarkan cairan nan masuk ke dalam tubuhnya melalui paru-paru .

Ketika janin berusia 3 - 10 bulan, jumlah cairan meningkat hingga sepuluh kali lipat. Janin menelan sebagian cairan dan tali pusar menyerap sisanya. Dengan adanya cairan amnion, janin bisa bertahan pada suhu nan sinkron disertai kelembaban nan cocok.

Pada termin perkembangan embrio ini, susunan tulang belakang bayi dibentuk dari perkembangan saluran syaraf. Jenis kelamin bayi bisa terlihat meskipun belum jelas ketika usianya menginjak minggu keempat sebab saluran kencing mulai tampak. Bagian bilik jantung pun mulai terbentuk. Perkembangan berikutnya ialah pemisahan bagian lengan dan kaki bayi. Proses pembentukan organ nan terjadi kontemporer disebut organogenesis .



Periode Janin

Perkembangan tersebut dikatakan telah menjadi janin atau fetus ketika berusia kurang lebih 4 bulan. Pada periode janin nan berakhir pada bulan ketujuh, organ tubuh bayi sudah menjadi lebih kompleks dibandingkan sebelumnya. Jenis kelamin bayi bisa dikenali dengan jelas. Bayi pun sudah bisa menggerakkan jari tangan dan jari kakinya, serta lengan dan kaki.

Tidak sporadis sang ibu akan merasa ada nan menendang pelan perutnya. Hal ini menandakan bahwa bayi sedang aktif bergerak dan melakukan gerakan-gerakan refleks. Selain gerakan tangan dan kaki, janin aktif membuka dan menutup mulut. Kepala janin juga mulai digerak-gerakkan. Pada periode ini pula, bayi telah memiliki sidik jari. Kemampuan bayi seperti mengisap dan menelan mulai mengalami perkembangan. Bayi juga mengalami pertambahan panjang hingga 3 inci dan berat badannya berkisar 1 ons.

a. Pertumbuhan Janin Trimester Kedua (3 Bulan Pertengahan)

Pertumbuhan janin pada saat ini bisa dikatakan sudah mengalami banyak perubahan drastis. Fungsi organ tubuhnya menjadi lebih terstruktur dan lebih baik seiring dengan berkembangnya sel-sel tubuh lainnya. Panjang bayi pada akhir periode ini mencapai 14 inci dengan kisaran berat 1 sampai 1,5 pon. Perkembangan signifikan lainnya ialah bisa terbukanya kelopak mata. Tangan bayi bisa menggenggam dengan kuat. Gerakan-gerakan refleks bayi pun sudah terkoordinasi.

b. Pertumbuhan Janin Trimester Ketiga (3,5 Bulan Terakhir)

Pada 3,5 bulan terakhir ini, sang bayi mendapatkan kekebalan dari tubuh ibu. Bayi pun sudah berada pada posisi siap buat dilahirkan sehingga gerakannya menjadi kurang aktif. Bayi memiliki periode tidur dan bangun nan lebih banya. Pertambahan panjang bayi menjadi 16 inci dengan berat sekitar 6 pon.



Faktor nan Memengaruhi Pertumbuhan Janin

Bagi seorang ibu, segala aktivitas berat harus dihindari ketika hamil demi melindungi calon bayinya. Namun, seringkali faktor eksternal justru diabaikan seperti pemakaian obat penenang nan justru bisa menggugurkan kandungan. Selain itu, penggunaan sinar rontgen ternyata sangat berpengaruh pada janin. Sinar tersebut bisa mengakibatkan perubahan tingkah laku bayi dan aktivitasnya di dalam kandungan.

Emosi ibu juga turut memengaruhi janin sebab wanita nan sering mengalami stres akan memiliki susunan syaraf otonom dengan kondisi labil. Hal itu akan memengaruhi kondisi janin dan membuatnya lebih aktif. Akibatnya, ketika lahir, janin akan memiliki bobot nan kurang dari bobot ideal dan mengalami gangguan kesehatan lainnya.

Itulah ulasan seputar proses terbentuknya janin. Semoga bermanfaat!