Peranan Penerbitan Mencerdaskan Anak Bangsa

Peranan Penerbitan Mencerdaskan Anak Bangsa

Siapa nan tak mengenal penerbit Gramedia? Ya, Gramedia Pustaka Primer (GPU)adalah penerbit terbesar di Indonesia. Setiap bulan, GPU dapat menerbitkan puluhan hingga ratusan judul buku berbagai genre. Mulai dari novel, buku how to , buku resep, buku anak, hingga buku non-fiksi.



Penerbit Gramedia Pustaka Utama

Gramedia Pustaka Primer ialah penerbit nan bernaung di bawah KKG atau Kelompok Kompas Gramedia. Perusahaan KKG ini didirikan tahun 1965 oleh PK Ojong dan Jakob Oetama, dan media massa pertamanya ialah Harian Kompas.

Seiring waktu, Harian Kompas semakin maju. KKG kemudian mendirikan media generik lainnya, seperti pers daerah, yaitu koran nan terbit di beberapa daerah, seperti harian Berita Kota. KKG melebarkan sayap ke penerbitan majalah, seperti Bobo, Kawanku, Nova, dan banyak lagi lainnya.

Setelah itu, KKG merambah usaha penerbitan buku dengan mendirikan Gramedia Pustaka Utama, Elex Media, Penerbit Buku Kompas, dan banyak lagi lainnya. Untuk menjual buku-buku terbitan KKG, mereka mendirikan jaringan Toko Buku Gramedia nan kini merajai pasar toko buku Indonesia dan tersebar hingga pelosok Nusantara dan tidak hanya menjual buku terbitan KKG.

Selain media cetak, KKG juga memiliki jaringan radio Otomotion dan Sonora. Jaringan percetakan, yaitu PT. Gramedia Printing Group, PT. Bawen Media Tama (Semarang), dan lainnya.

Seiring perkembangan teknologi internet, KKG juga memiliki situs kumpulan berita, yaitu www.kompas.com. Tak hanya itu, mereka juga memiliki event organizer Dyandra Promosindo, jaringan hotel Santika, Universitas Multi Media Nusantara, dan Forum Bahasa Inggris ELTI. Bisnis mereka semakin menggurita.

Penerbit Gramedia Pustaka Primer nan berkantor di Kompas Gramedia Building Blok I Lantai 4-5 Jl. Palmerah Barat 29-37 Jakarta, ini memiliki situs resmi di www.gramedia.com.

Penerbit Gramedia Pustaka Primer menjadi incaran para penulis buat menerbitkan naskah mereka. Hal ini disebabkan distribusi dan penjualan buku-buku terbitan GPU lebih luas peredarannya sebab mereka memiliki toko buku sendiri. Tidak heran, setiap bulan ratusan naskah diterima oleh para editor GPU dari berbagai penjuru nusantara. Semua menunggu buat dibaca dan direview oleh editor.

Redaksi GPU digawangi oleh editor-editor handal nan siap menerima dan mencari naskah-naskah unggulan buat diterbitkan. Syaratnya tak terlalu rumit. Cukup mengirimkan naskah Anda baik fiksi atau non-fiksi setebal 200 halaman ke alamat redaksi nan tertera di atas. Naskah telah diketik dan sudah dijilid rapi dengan disertai disket berisi arsip naskah Anda. Masa tunggu biasanya sekitar 3 bulan.

Adapun mekanisme penerimaan naskah di penerbit-penerbit nan tergabung dalam kelompok KKG dalam menghasilkan buku nan berkualitas ialah sebagai berikut.

  1. Penulis bisa mengirimkan naskah lengkap maupun proposal kepada masing-masing penerbit, baik melalui email maupun lewat pos.
  1. Penerbit akan menyeleksi setiap naskah nan masuk oleh tim redaksi buat kemudian diajukan lagi kepada tim pemasaran.
  1. Apabila tim redaksi dan pemasaran menerima, maka penulis akan segera diberitahu agar segera melengkapi naskahnya.
  1. Naskah lengkap dari penulis akan melalui proses editing , desain tata letak, serta pembuatan cover . Jika diperlukan penerbit tak akan segan-segan menambahkan suplemen tambahan, seperti poster, stiker, atau CD/DVD, sebagai insentif buku agar menarik.
  1. Sebelum bukunya diterbitkan, penulis akan mendapatkan surat penandatanganan kontrak nan harus ditandatangani.
  1. Saat bukunya diterbitkan penulis akan mendapatkan uang muka royalti, sementara sisanya akan diberikan setiap 6 bulan sekali.

Saran saya, selama masa tunggu itu jangan habiskan dengan melulu menantikan kabar naskah. Coba Anda tulis naskah nan baru agar Anda tetap produktif menulis dan dapat mengirimkan naskah Anda ke penerbit lainnya.



Peranan Penerbitan Mencerdaskan Anak Bangsa

Pada saat ini, teknologi informasi semakin canggih. Orang-orang nan mencari sebuah informasi tak usah repot-repot buat membeli sebuah buku. Dengan adanya teknologi internet, orang tinggal online melalui internet dan mencari d sebuah web, seperti google. Hal tersebut membuat perusahaan penerbitan buku semakin bersaing buat menarik minat para konsumen.

Akan tetapi, tak semua orang menyukai mencari informasi lewat internet. Ada orang nan lebih menyukai membaca buku buat mencari sebuah informasi. Alasannya sebab informasi nan didapat dalam sebuah buku lebih lengkap. Selain itu, kita tak usah repot-repot buat menyalakan komputer atau laptop dan tersambung pada internet. Buku mudah dibawa kemana-mana.

Banyak penerbitan buku nan kualitasnya bagus. Akan tetapi, hal tersebut dikembalikan lagi kepada konsumen, buku jenis apa nan mereka suka. Setiap penerbitan buku tentu punya karakteristik khasnya masing-masing. Mulai dari jenis buku sampai harga bukunya pun bhineka antara penerbitan buku nan satu dengan nan lainnya.

Peran penerbitan buku buat mencerdaskan anak bangsa sangat besar. Dengan banyaknya penerbitan buku nan mengeluarkan buku-buku berkualitas bisa menambah wawasan bagi masyarakat Indonesia.

Akan tetapi, hal tersebut dikembalikan lagi kepada masyarakat. Apakah semua masyarakat Indonesia hobi membaca? Itu nan menjadi pertanyaan primer nan sering terlontar di khalayak umum.

Bagi Anda nan sudah berkeluarga, kegiatan mengoleksi buku favorit akan sangat menyenangkan. Caranya, dapat dengan mengajak keluarga Anda buat berakhir pekan dengan mengunjungi toko buku Penerbit Gramedia .

Beri jatah tiap-tiap anggota keluarga buat membeli buku. Anda bisa memberi kebebasan pada anak-anak buat memilih buku nan mereka sukai. Tentu saja, dengan supervisi Anda.

Jika anak memilih buku, sebaiknya Anda membaca-baca buku pilihannya terlebih dahulu. Jangan sampai anak Anda tak sengaja memilih buku orang dewasa, tetapi sampulnya kartun atau memilih komik nan ternyata buat usia remaja.

Jika Anda tak setuju dengan pilihannya, jelaskan dengan lembut mengapa ia tak boleh memilih buku tersebut. Tawarkan alternatif buku lainnya. Namun, jangan memaksakan pilihan Anda pada anak.

Dengan mengenalkan global buku kepada anak, sejak usia dini, itu ialah langkah awal melatih anak buat getol membaca. Dengan membaca buku, wawasan anak mengenai pengetahuan generik bertambah. Anak bisa belajar dari buku nan dia baca, meskipun itu buku cerita atau dongeng.

Selain itu, dengan melibatkan anak Anda dalam mengoleksi buku, bisa mengajarkan kepada anak tentang disiplin waktu. Waktu luang nan biasanya di isi dengan kegiatan bermain saja, dapat dimanfaatkan dengan membaca buku.

Banyak faktor nan membuat masyarakat Indonesia hobi membaca atau tidak. Faktor nan lebih menonjol ialah masalah keuangan. Harga buku nan dijual di Indonesia nisbi mahal buat kalangan masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Hal tersebut menjadikan masyarakat malas buat membaca buku sebab buat membaca buku harus mengeluarkan uang nan cukup banyak.

Untuk masyarakat ekonomi menengah ke atas mungkin hal tersebut bisa diatasi, sehingga sering kita lihat mereka mengunjungi toko-toko buku. Akan tetapi, hal tersebut masih dapat diatasi dengan disediakannya perpustakaan, sehingga masyarakat nan tak mampu membeli buku bisa meminjam buku di perpustakaan.

Nah, persoalan lainnya ialah apakah perpustakaan tersebut menyediakan buku-buku nan dibutuhkan oleh masyarakat. Perpustakaan nan memiliki koleksi buku nan cukup lengkap, sekarang ini masih sedikit pengunjungnya. Berarti dikembalikan lagi kepada masyarakat itu sendiri.

Padahal buku itu sendiri sangat krusial buat menambah wawasan. Buku-buku nan bermuatan pendidikan, yaitu buku-buku pelajaran, mudah didapatkan dan murah, apa lagi sekarang pemerintah banyak memberikan donasi buku pelajaran.

Untuk buku umum, selain buku pelajaran, donasi dari pemerintah masih jarang, sehingga masyarakat harus membelinya. Padahal buku generik sangat besar khasiatnya buat mencerdaskan bangsa Indonesia.

Untuk mengajak orang getol membaca memang sulit, apabila orang tersebut tak hobi membaca. Hal tersebut ialah satu hambatan buat membudayakan getol membaca di kalangan masyarakat Indonesia.

Di Indonesia, harga buku masih terbilang mahal dibandingkan dengan kondisi perekonomian sekarang. Meskipun penerbitan buku semakin banyak dan buku nan dikeluarkan banyak juga, itu tak mengubah harga bukunya.

Hal tersebut menjadi penghambat bagi orang nan ingin membeli buku, tapi tak mempunyai biaya nan cukup. Meskipun fasilitas perpustakaan di setiap daerah sudah ada, tapi terkadang di perpustakaan tersebut tak lengkap koleksi bukunya. Buku favorit nan ingin dibaca tak ada.

Untuk itu, pengusaha penerbitan buku berusaha buat mengeluarkan buku-buku nan berkualitas, tapi dengan harga nan terjangkau oleh masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Banyak penulis-penulis nan berbakat buat membuat sebuah buku nan berkualitas, tapi terkadang mereka susah buat menyalurkan bakatnya tersebut.

Penerbitan buku nan ada di Indonesia banyak nan mencari penulis berbakat. Akan tetapi, penerbitan buku nan satu dengan nan lainnya berbeda dalam menerapkan syarat buat menjadi penulis. Salah satunya ialah perusahan Gramedia ini mempunyai syarat bagi penulis, nan sudah disebutkan tersebut.

Untuk penulis nan memenuhi syarat tersebut, karya tulisnya bisa diterbitkan dan menjadi sebuah buku dengan Penerbit Gramedia sebagai penyalur talenta Anda. Nah, bagaimana dengan Anda, apakah berminat unuk menjadi penulis dan bisa membantu mencerdaskan bangsa Indonesia?