Lompat Galah

Lompat Galah

Olahraga merupakan salah satu bidang nan digemari banyak orang sebab berhubungan dengan kesehatan. Bahkan, melalui bidang ini, sebuah negara dapat mengharumkan namanya di internasional. Karena itulah, masing-masing negara niscaya memiliki sebuah ajang buat mengembangkan talenta para olahragawan atau atlet buat bertanding di internasional.

Salah satu ajang nan terkenal dalam bidang olahraga ialah atletik. Cabang olahraga ini menjadi cabang olahraga nan diperlombakan di olimpiade pertama, yaitu pada 776 SM. Asal katanya saja berasal dari bahasa Yunani "athlon", nan artinya kontes. Tentu saja, atletik pertama kali dikenal dan dikembangkan oleh bangsa Eropa.

Atletik menjadi salah satu olahraga nan dikembangkan di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Karena tingginya minat masyarakat terhadap atletik, maka di Indonesia secara rutin mengadakan olimpiade dan pelatihan buat para atlet. Bahkan, para atlet juga mendirikan organisasi buat mengambangkan atletik di Indonesia. Induk organisasi nan didirikan oleh para atlet di seluruh Indonesia ialah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia)

Cabang olahraga nan masuk ke dalam kategori atletik terdiri atas tiga jenis, yaitu atletik lari, atletik lempar, dan atletik lompat . Kategori olahraga lompat ini menekankan pada gerakan mendorong tubuh dengan gaya tolakan dari kaki baik ke depan, atas, atau ke belakang, dengan jarak melayang di udara lebih lama juga lebih tinggi.

Melompat bisa dilakukan dengan menggunakan satu atau kedua kaki. Olahraga lompat, dibagi lagi menjadi beberapa macam, seperti lompat tinggi, lompat galah, lompat jauh, dan lompat ganda. Semuanya dilombakan bagi atlet putra maupun putri. Nah, seperti apakah jenis olahrahga nan satu ini? dan bagaimana disparitas masing-masing? Ini dia informasinya.



Lompat Tinggi

Lompat tinggi ialah olahraga melompat dengan tujuan buat mendapatkan lompatan setinggi mungkin dengan melewati sebuah mistar. Ketinggian tiang mistar minimal 2,5 meter, sedangkan panjangnya mencapai 3,15 meter. Ukuran lapangan olahraga ini sama dengan ukuran lapangan pada lompat jauh.

Sebelum melompat, atlet akan melakukan persiapan awalan dengan berlari. Ukuran lapangan buat lompat tinggi sama dengan lompat jauh. Pertandingan pertama lompat tinggi tercatat berlangsung pada awal abad ke-19, tepatnya di Skotlandia, dengan ketinggian hingga 1,68 m.

Seperti halnya jenis olahraga lain, lompat tinggi juga dilakukan melalui tahapan dan anggaran tertentu. Meski terdapat beberapa gaya nan bisa dilakukan, pada dasarnya atlet lompat tinggi melalui empat tahapan. Termin pertama ialah awalan, yaitu berlari menuju mistar. Termin kedua ialah tolakan, gerakan ini dilakukan dengan kaki nan menumpu pada lantai buat menaikkkan badan. Termin ketiga disebut dengan melayang, yaitu saat badan berada di udara dan di atas mistar. Termin terakhir disebut dengan mendarat, yaitu ketika badan jatuh di atas matras.

Dalam lompat tinggi ada beberapa gaya nan biasa diperagakan pada pelompat, yaitu gaya gunting, gaya guling sisi, gaya guling, dan gaya fosbury flop. Semua gaya ini tetap melalui empat tahapan generik lompat tinggi. Namun, terdapat disparitas teknik saat melakukan awalan, tolakan, sikap badan di atas mistar, hingga teknik mendarat. Dalam melakukan lompat tinggi, atlet harus melompat dengan menggunakan sebelah kaki. Lompatan dikatakan batal dan tak absah jika atlet menyentuh palang dan tak melompat.



Lompat Jauh

Lompat jauh merupakan kompetisi olahraga melompat buat memperoleh jeda lompatan nan sejauh-jauhnya. Gerakan lompat jauh merupakan perpaduan antara kecepatan, kekuatan, kelenturan, daya tahan, dan ketepatan. Kepopuleran lompat jauh membuat sekolah-sekolah di Indonesia memasukkan lompat jauh sebagai kegiatan olahraga nan diujikan dan dilatihkan pada para siswanya.

Lapangan lompat jauh berukuran 45 m buat jeda awalan lari sampai balok tumpuan. Balok tumpuan tersebut memiliki ketebalan 10 cm dengan panjang 1,72 m dan lebar 30 cm. Sementara bak lompatan panjangnya 9 m dan lebar 2,75 m dengan kedalaman sekitar 1 m.

Untuk melakukan lompatan, ada beberapa gaya nan biasa digunakan para atlet lompat jauh, di antaranya gaya jongkok, gaya menggantung atau gaya lenting, dan gaya jalan di udara. Sementara teknik lompat jauh dilakukan secara berurutan, mulai dari melakukan ancang-ancang, menumpu, melayang, dan mendarat.

Gaya jongkok dilakukan bersikap jongkok ketika melayang. Gaya lenting dilakukan dengan melentingkan badan waktu berada di udara, atau disebut juga dengan gaya menggantung. Sedangkan gaya berjalan di udara dilakukan dengan menggerak-gerakkan kaki di udara, seperti sedang berjalan.

Awalan atau ancang-ancang dilakukan buat memacu kecepatan nan setinggi-tingginya sebelum mencapai ke balok tolakan. Atlet biasanya melakukan awalan ini dengan jeda kurang dari 45 meter. Dalam melakukan tumpuan, kaki harus kuat. Kekuatan kaki ini akan mempengaruhi tinggi lompatan nan cukup tanpa kehilangan kecepatan maju.

Tahap melayang di udara dilakukan setelah kaki melakukan tumpuan. Pada termin ini badan menjadi terangkat dan seperti melayang di udara. Hasil akhir lompatan tergantung pada kekuatan kaki tolak dan kecepatan meluruskan kaki tumpu hingga lurus.



Lompat Galah

Lompat galah merupakan olahraga lompat nan bertujuan buat melewati mistar dengan ketinggian eksklusif dengan donasi galah. Galah tersebut dibuat dari bahan fiber dengan kelenturan nan disesuaikan dengan berat badan si pelompat agar bisa melenting dengan baik dan tak patah jika digunakan.

Saat melakukan lompat galah, para pelompat diharuskan menguasai teknik lompat galah dan gerakannya. Teknik-teknik tersebut meliputi awalan, gerakan menancapkan galah, berayun dan menggelantung, tarikan dan putaran (Pull and Turn), serta gerakan melentingkan diri (Push-off) dan melintasi mistar.

Lompat galah ini berbeda dengan jenis atletik lompat lain sebab menggunakan donasi alat, yaitu galah. Atlet harus memiliki keterampilan spesifik dan badan nan proposional dengan tinggi dan berat nan telah ditentukan. Persyaratan nan harus dimiliki oleh atlet olahraga ini alah stamina, syaraf nan kuat, pengalaman, dan taktik.

Secara sederhana, lompat galah terdiri atas tiga tahap. Termin pertama ialah lari awalan, yaitu berlari secara progresif dan terkendali dengan membawa galah dengan kedua tangan terpisah. Termin kedua yaitu penancapan galah dan tolakan kaki. Termin ini dimulai dengan galah nan ditancapkan ke dalam kotak galah dan gerakan cepat tolakan kaki. Termin ketiga ialah termin melayang di udara. Termin ini merupakan saat atlet melayang di udara menggunakan galah nan telah ditancapkan.



Lompat Jangkit

Lompat jangkit telah menjadi bagian dalam peristiwa Olimpiade Modern nan pertama, yaitu pada 1896. Lompat jangkit memiliki persamaan dengan lompat jauh. Perbedaannya, ancang-ancang dalam lompat jangkit dilakukan dengan tiga kali lompatan. Oleh sebab itu, lompat jangkit sering juga disebut lompat tiga atau triple jump.

Gerakan lompat jangkit memproyeksikan pusat gaya berat tubuh si pelompat di udara ke arah depan, melalui tiga tahapan lompatan atau tumpuan, yaitu Hop-Step-Jump. Teknik nan biasa digunakan dalam lompat jangkin di antaranya awalan, Gerakan Hop, Gerakan step, dan Gerakan Mendarat (Jump).

Dalam lompat jangkit, terdapat tiga tipe pelompat, diantaranya pelompat datar, pelompat alamiah, dan pelompat terjal. Pelompat datar menekankan pada loncatan pertama nan datar dan lengan kiri dan kanan nan mengayun kea rah berlawanan. Pada pelompat terjal, saat tolakan buat langkah, lengan kiri dan kanan pelompat berayun kea rah nan sama. sedangkan pelompat alamiah, urutan termin saat melakukan lompatan semakin tinggi, yaitu saat jingkat, langkah, dan lompat.

Jenis-jenis pelompat tersebut bisa dipilih dan disesuaikan dengan kecepatan nan dimiliki, tenaga, dan pengalaman si pelompat. Pada jenis atletik lompat ini, memang tenaga nan dibutuhkan lebih besar sebab pelompat harus melakukan tiga kali lompatan berturut-turut.