Fenomena Olahraga Atletik Lari

Fenomena Olahraga Atletik Lari

Makalah olahraga atletik , terutama lari jeda dekat, 100 m, 200 m, 400 m, kali ini akan membahas kenyataan sensasional nan ada di cabang olah raga nan penuh kejutan tersebut. Atletik ialah salah satu cabang olahraga nan banyak menyedot perhatian publik.



Olahraga Atletik

Atletik merupakan salah satu cabang olahraga nan dapat dibilang menjadi dasar dari semua cabang olahraga nan ada. Atletik juga merupakan cabang olahraga tertua nan terlahir pertama kali di Bumi ini. Sebagian besar orang di global beranggapan bahwa atletik berkembang pertama kali dari Yunani, namun hal itu tidaklah benar.

Olahraga atletik telah ada jauh sebelum global mengetahui kemunculan pertamanya pada Olimpiade pertama di Yunani. Menurut penelitian di bidang kesustraan dan ikonografi, olahraga atletik telah ada jauh sebelum masa Olimpiade pertama di Yunani.

Olahraga atletik telah berkembang sejak perkembangan peradaban global nan pertama di masyarakat Mesir antik dan Mesopotamia sekitar 3000 SM. Pada awal perkembangannya, olahraga atletik dimainkan oleh masyarakat antik di sekitar area kuil dan makam kuno. Jenis olahraga nan telah dimainkan majemuk mulai dari gulat, pertarungan tongkat, mendayung, tinju, hingga akrobat.

Olahraga atletik memang telah berkembang pada 3000 SM. Namun, perkembangan olahraga atletik dalam sebuah kompetisi nan berlangsung hingga sekarang, berawal pada 776 SM di Olimpiade pertama di Yunani.

Pada awalnya, kompetisi olahraga ini hanya boleh diikuti oleh para pria dalam stadium Olympia nan berkapasitas antara 45000-50000 orang. Entah kenapa, pada waktu itu seluruh pria nan mengikuti kompetisi diharuskan buat telanjang.

Namun, alasan mengenai wanita dilarang mengikuti kompetisi tersebut, bukan sebab faktor ketelanjangan tersebut. Olympia, nan merupakan kota kudus loka Dewa Zeus bermukim ialah sebuah loka sakral bagi para pria.

Pada awal perkembangan sejarah Olimpiade pertama hingga perhelatannya nan ke-13, hanya satu jenis olahraga nan dimainkan, yaitu stade yang merupakan jenis olahraga lari.

Stade berasal dari kata “ stadia” , nan merupakan jeda perlombaan tersebut, yaitu sekitar 85 meter. Perlombaan stade lainnya melibatkan jeda nan lebih panjang yaitu “diaulos” (365 meter) dan “dolichos” (24 “stadias” atau 2 km).

Pemenang lomba ini akan mendapatkan sebuah mahkota sederhana nan terbuat dari ranting pohon olive. Walaupun sangat sederhana, namun derajat pemenang menjadi meningkat dan terkenal bagaikan seorang selebritas.

Selain itu, mereka juga mendapatkan beberapa fasilitas lain seperti makanan perdeo buat seumur hayati dan juga kebebasan dalam pembayaran pajak. Pada era klasik Eropa, olimpiade pun menampilkan beberapa games di antaranya sebagai berikut.



1. Panhellenink Games
  1. The Pythian Games. Game ini dimulai pada 527 SM. Diadakan di Delphi setiap empat tahun sekali.
  1. The Nemean Games. Game ini dimulai pada 515 SM. Diadakan di Argolid setiap dua tahun sekali.
  1. The Isthmian Game. Game ini diadakan pertama kali pada 523 SM. Diselenggarakan di Isthmus dari Corinth setiap dua tahun sekali.


2. The Roman Games

The roman games berasal dari Yunani murni nan menggunakan perlombaan lari dan melempar.

Dahulu, atletik dikenal sebagai olahraga tempur sebab pada abad pertengahan seorang anak bangsawan akan dilatih dalam hal berlari, bertarung, bergulat, berkuda, memanah, dan pelatihan senjata. Bangsa lain pun sangat menggemari kontes atletik ini, antara lain bangsa Celtic, Teuton, dan Goths.

Pada abad ke-19, organisasi formal dari event modern pun dimulai. Pada saat itu, mulailah dimasukkan olahraga regular dan latihan rezim sekolahan. Pada 1869, saat berlangsungnya olimpiade modern, atletik modern pada saat itu diorganisasi di trek lari berjarak 400 m. Adapun acara lapangan lainnya, yakni melompat dan melempar dengan menggunakan loka nan berada di dalam trek.

Pada 1928, kaum wanita baru mulai diperbolehkan ikut berpartisipasi dalam acara olimpiade, baik nan berada di dalam trek maupun lapangan. Pada 1912, dibentuklah IAAF. Sebuah badan pengelola internasional.

Pada 1983, IAAF menyelenggarakan beberapa kejuaraan global outdoor. Sebagian ada nan merupakan pertandingan regional, seperti kejuaraan Eropa, American Games , dan Commonwealth Games.

Selain itu, ada Sirkuit Perserikatan Emas Profesional nan diakumulasikan dalam IAAF World Athletics Final dan kejuaraan dalam ruangan seperti World Indoor Championship . Olahraga tersebut memiliki profil tinggi selama kejuaraan besar, khususnya olimpiade.

Cabang olahraga atletik nan terkenal ialah lari. Olahraga lari pertama kali dilombakan pada olimpiade Athena pada tahun 779 sebelum masehi. Olahraga lari ialah satu-satu olahraga nan dilombakan dengan jenis lari jeda pendek (sprint) 192 meter. Lalu, timbul pertanyaan. Kenapa mesti di Athena diadakan olahraga lomba lari pertama kali?

Setelah terjadi perang antara Persia dan Yunani, lalu perang itu dimenangkan Yunani. Komandan perang Yunani mengutus seorang perajuritnya buat mengabarkan kepada publik Athena bahwa negaranya telah memenangi perangan. Setibanya di tengah komunitas masyarakat, perajurit tersebut mengabarkan ihwal kemenangan peperangan tersebut.

Untuk mengabarkan kemenangan tersebut, ia berlari dengan 40,8 km dalam tempo sehari. Sedihnya, setelah menyampaikan pesan kemenangan, ia pun pingsang dan tak lama kemudian meninggal. Untuk mengenang jasanya, maka diadakan lomba olahraga lari pertama di Athena.

Saat diadakan lomba olahraga lari pertama, maka pemenangnya ialah Eucles. Ternyata, olahraga lomba lari ini diminati oleh publik Athena. Buktinya pemenang lomba lari selanjutnya ialah Phillippides. Hingga seterusnya, olahraga lari benar-benar diminati publik hingga akhirnya berubah dari olimpiade antik menjadi olimpiade modern.

Sebagai salah satu verifikasi sejarah awal olimpiade modern, olahraga lari nan dilombakan hanya jenis sprint (lari pendek), kini jenis lombanya sudah terbagi menjadi tiga, yaitu lari sprint (jarak pendek), lari middle distance (jarak sedang), dan lari long distance (lari jeda jauh).

Tak cukup sampai disitu perubahannya. Ketiga jenis lari di atas pun terbagi lagi. Lari jeda pendek terbagi ke dalam sembilan jarak, yaitu 50 meter, 55 meter, 60 meter, 100 meter, 150 meter, 200 meter, 300 meter, 400 meter, dan 500 meter. Sedangkan lari jeda sedang terbagi kepada tiga jarak, yaitu jeda 800 meter, 1500 meter, dan 3000 meter.

Adapun lari jeda jauh juga terbagi ke dalam empat jarak. Ada 5000 meter, 10. 000 meter, setangah marathon ( half marathon ), dan marathon. Malah kini sudah ditambah lagi jenis olahraga lomba lari dengan lima jenis lagi, yaitu high jump, triathlon, pentathlon, hepathatlon, dan decathlon. Selain itu, ada beberapa cabang olahraga atletik lainnya, yaitu lempar lembing, lempar cakram, dan lompat.



Fenomena Olahraga Atletik Lari

Tidak sporadis apa nan terjadi di setiap pertandingan atletik menjadi headline di berbagai koran lokal, nasional maupun internasional. Contohnya pada 1936. Jesse Owens, pelari Amerika nan mendapatkan 4 medali emas di Olimpiade Jerman.

Owens menang pada lari jeda pendek 100 m, 200 m, lompat jauh, dan lari estapet 400 m. Owens nan berkulit hitam sebab merupakan keturunan Afrika-Amerika dan juga merupakan cucu dari seorang budak, mematahkan teori hebatnya bangsa Aria nan dibangga-banggakan oleh Hitler.

Di bawah tekanan nan sangat hebat, Owens sukses memecahkan rekor dunia. Owens mengakui bahwa saat itu apa nan membuatnya mampu melakukan semua itu ialah sebab dukungan nan sangat kuat dari keluarga dan teman-temannya. Dukungan tersebut seperti memberinya energi nan luar biasa buat menundukkan semua lawannya terutama nan berasal dari Jerman.

Owens juga dianggap fenomenal sebab tak banyak atlet nan mampu menjaga staminanya dan memenangkan lari jeda dekat 100 m, 200 m, serta 400 m. Terutama buat 400 m, tidaklah mudah menjaga kestabilan napas dan kecepatan dengan jeda sejauh itu.

Cerita nan tidak kalah membangkitkan semangat buat terus bertanding dan menaklukkan kelemahan jiwa ialah ketika Wilma Rudolph, seorang atlet lari Amerika, meraih 3 medali emas di olimpiade musim panas di Roma, Italia pada September 1960.

Wilma Rudolph menjadi fenomenal sebab beratnya saat lahir hanyalah 2.03 kg. Dia pun harus berjuang melawan ganasnya polio nan membuat kakinya tumbuh tak sempurna.

Tapi, dengan keyakinan nan kuat bahwa dia dapat melakukan sesuatu nan luar biasa. Dia sukses menaklukkan ketakutan jiwanya dan memperlihatkan kepada global suatu pelajaran nan sangat berarti tak hanya buat dirinya sendiri, tapi juga orang lain. Pada saat itu dia menjadi wanita tercepat di dunia.

Wilma mempunyai kepribadian nan rendah hati. Hal ini juga nan membuatnya mendapatkan simpati nan besar dari khalayak. Bila ditanya tentang kemenangannya, dia tak akan lupa mengatakan bahwa kemenangan itu ialah hasil dari kerja tim dan dia tak akan dapat berdiri di podium tanpa dukungan dari teman-temannya.

Inilah gabungan dari hati, jiwa, dan kekuatan fisik nan sangat luar biasa. Begitu sayangnya publik kepada Wilma, walikota loka asalnya, Clarksville, Tennessee, William Barksdale, menganugrahi Wilma sesuatu nan begitu mengharukan, yaitu memproklamasikan bahwa tiap tanggal 4 Oktober diperingati sebagai Wilma Rudolph Day.

Peringatan Wilma Rudolph Day dilakukan dengan parade oleh seluruh penduduk kota. Siapa nan dapat mengira begitu hebatnya pengaruh seorang pelari bagi kehidupan di sekitarnya. Demikian sedikit uraian mengenai makalah olahraga Atletik di dunia, nan banyak menginspirasi banyak orang.