Tentang Ciri dan Pembengkakan pada Nodus Limfa

Tentang Ciri dan Pembengkakan pada Nodus Limfa

:

Tahukah Anda apa itu nodus limfa ? Nodus limfa merupakan komponen krusial dalam sebuah sistem imun pada tubuh. Keberadaannya bisa melawan infeksi. Wujudnya berupa struktur-struktur berukuran kecil dan lunak berbentuk bulat telur atau bulat. Posisinya berada pada seluruh tubuh dan sebagian berada di bawah kulit. Bahkan, nan berada paling dekat dengan kulit biasanya sulit terlihat. Keberadaannya hanya dapat dirasakan dengan sentuhan kecuali pada saat mengalami pembengkakan.

Satu sama lainnya, di antaranya erat berhubungan dan saling mengikat seperti rantai pada pembuluh darah . Penghubung ini dinamakan pembuluh limfatik. Sementara itu, jaringan penghubungnya berbentuk kapsul nan menyelubunginya.

Kandungan nodus limpa ialah bagian eksklusif dari sel-sel imun atau sel lymphocytes penghasil protein-protein buat memerangi virus serta mikroba lainnya. Lymphocytes juga menghasilkan macrophages yang berguna sebagai penghancur serta penghilang unsur nan ditangkap. Komponen ini bergabung pada tempat-tempat berbeda. Tugasnya memfilter darah dan melakukan fungsi imunologi pada daerah eksklusif dari tubuh. Cairan pembuluh limfatik inilah nan akhirnya menembus sistem vena di dalam tubuh.



Tentang Ciri dan Pembengkakan pada Nodus Limfa

Berikut ini beberapa ciri dari nodus limfa.

  1. Dirangkaikan oleh pembuluh limfatik nan terikat secara lepas.
  2. Bergabung pada daerah berbeda dalam tubuh.
  3. Bertugas memfilter darah dan melaksanakan fungsi imunologi area tertentu.
  4. Cairan dari pembuluh limfatik akan masuk ke dalam sistem vena dalam tubuh.


Pembengkakan

Jika terjadi pembengkakan pada nodus limfa atau dalam artikel ini kita singkat pembengkakan saja, berarti menujukkan ada sesuatu nan terganggu atau sakit. Oleh sebab itu, kita perlu pandai-pandai mendeteksi gejala-gejala dari pembengkakan tersebut. Gejala pembengkakannya bervariasi. Gejala secara langsung dapat berupa pada bagian nan diserang terasa sangat peka dan menyakitkan. Ada juga beberapa gejala nan dimunculkan terkait dengan suatu penyakit.

Berikut ini gejala pembengkakan nan berhubungan dengan suatu penyakit.

  1. demam
  2. berkeringat pada malam hari
  3. berat badan menyusut
  4. sakit gigi
  5. tenggorokan luka


Penyebab Pembengkakan

Pembengkakan biasanya disebabkan oleh adanya infeksi , agresi peradangan, dan kanker. Namun, infeksi menjadi penyebab paling umum. Penyebab-penyebab infeksius ini bersumber dari virus, parasit, bakteri, dan jamur. Jenis virus penyebab infeksi nan mengakibatkan nodus limfa atau kita sebut komponen penyaring darah bengkak di antaranya infectious mononucleosis , chickenpox, measles , HIV, herpes, virus-virus selesma, dan adenovirus .

Sementara itu, jenis bakteri penyebab infeksi terdiri atas streptococcus , staphylococcus, cat scratch disease, syphilis, tuberculosis, chlamydia , dan penyakit seksual menular lainnya. Untuk parasit penyebab infeksi, ada dua jenis, yakni toxoplasmosis dan leshmaniasis . Begitupun dari jamur, yaitu coccidiomycosis dan histoplamosis . Sementara itu, penyebab nan sifatnya peradangan serta imunoligik berupa penyakit lupus dan rheumatoid arthritis . Dapat juga dibebabkan oleh kepekaan pada obat tertentu. Penyebab lainnya dalah kanker.

Ada juga penyebab nan sifatnya kurang generik seperti penyakit bawaan penyimpanan lipid dan cangkokan transplantasi nan ditolak. Selain itu, perlu dipahami juga, tak semua pembengkakan menjadi pertanda ada kondisi nan sakit. Contohnya nodus limfa kecil tak lebeih dari 1cm di bawah rahang anak-anak.



Diagnosis

Pembengkakan nan dekat dengan permukaan tubuh tak sulit didiagnosa. Dokter akan mudah mengetahui kondisi ini seperti pembengkakan di bawah lengan, di sisi leher, di selangkangan atau amandel nan terletak di belakang tenggorokan.

Sementara nan letaknya di dalam tubuh memerlukan kecermatan khusus. Dokter akan mengevaluasi sejarah medis secara lengkap dan melakukan inspeksi mendalam. Bahkan, mesti menggunakan alat buat mendiagnosanya seperti menggunakan CT scan atau computed tomography . Lalu, dokter mengelompokkan ke dalam golongan nan seringkali terjadi.

Berikut ini beberapa golongan dari pembengkakan .

  1. berdasar ukuran: kecil atau besar.
  2. berdasarkan reaksi: peka atau tidak.
  3. berdasarkan perpindahan: bergerak atau menetap.
  4. berdasarkan kekuatan: keras atau lunak.
  5. berdasarkan kelenturan: elastis atau kokoh.

Penggolongan tersebut buat mempermudah mengetahui penyebabnya. Contohnya, jika keras, tak bergerak, tak peka, berkecenderungan mengarah pada ciri kanker. Sementara nan peka, lunak, bergerak lebih cenderung pada infeksi. Seandainya pembengkakan diprediksi terkait dengan kanker, diperlukan langkah biopsi guna menentukan jenis dan strata kanker. Misalnya, pembengkakan di antara tulang selangka bercenderungan pada kanker paru.



Biopsi

Bila dokter memprediksi tumbuh kanker, setelah melihat gejala kanker, biasanya dilakukan biopsi. Biopsi ialah pengambilan sampel pada jaringan tubuh sebab terserang penyakit kepentingan inspeksi mikroskopik. Biopsi akan menentukan karakter tumor apakah jinak atau termasuk tumor ganas. Tindakan biopsi akan melukai area jaringan tubuh. Jika diikuti tindakan pengobatan, biopsi tak akan menimbulkan masalah. Akan tetapi, jika sesudah biopsi tak diikuti dengan tindakan pengobatan, dapat menjadi ganas.

Setelah mengetahui kanker jenis apa, dokter akan bisa mengantisipasi kesamaan sifat kanker. Sebab, masing-masing jenis kanker mempunyai pertumbuhan dan kesamaan penyebaran nan berbeda. Karenanya, pengobatan akan lebih tepat pada sasaran.

Ada dua jenis biopsi, yaitu biopsi insisional dan biopsi eksisional. Biopsi insisional ialah pengambilan sampel jaringan pada tumor besar. Jadi, hanya sedikit bagian nan diambil, kira-kira 1-2cm, sehingga penyebarannya rendah. Pada biopsi eksisional, nan diambilnya seluruh tumor ditambah dengan semua jaringan sehat nan ada di sekitarnya. Ukuran tumor pada kasus ini biasanya kecil, antara 1-2cm.

Setelah jenis kanker serta penyebarannya diketahui, biasanya langsung dilakukan pengobatan. Contohnya, jika ukuran pada kanker payudara terlalu besar, maka dilakukan kemoterapi terlebih dahulu agar kankernya mengecil serta akar kanker memendek.



Perawatan

Tidak ada ketentuan perawatan nan khusus pada pembengkakan, karena nan perlu dirawat ialah apa nan membuat pembengkakan tersebut. Contohnya, memberikan penanganan pada infeksi akan menyebabkan pembengkakan menyusut. Jika pembengkakan disebabkan suatu kanker, pembengkakan kemunginan akan menyurut setelah dilakukan penanganan terhadap lymphoma .

Lalu, kalau pembengkakan terkait dengan keringat malam, demam, atau penyusutan berat badan, tetapi pasien tak berinfeksi, perlu penilaian menyeluruh seorang dokter. Segera berobat ke dokter apabila seseorang pernah berobat dampak suatu infeksi, tetapi mendapatkan pembengkakan nan gigih. Selain itu, jika pernah terjangkit suatu kanker di waktu lampau, tetapi menemui pembengkakan kembali di area kanker, cepat-cepat memberi tahu dokter.

Berikut ini area pembengkakan nan sering terjadi.

  1. Sisi leher atau bawah rahang. Kemungkinan mewakili infeksi di sekitarnya, misalnya infeksi gigi, tenggorokan, saluran pernapasan, dan penyakit virus. Kebanyakan pembengkakan di area ini tak berbahaya. Akan tetapi, kita harus tetap waspada, karena terkadang mungkin juga menandakan suatu kanker di kepala atau leher.
  1. Belakang telinga. Kemungkinan terkait dengan infeksi di sekitar wilayah kulit kepala.
  1. Di bawah lengan. Berkecenderungan dengan kanker payudara.
  1. Di atas tulang selangka. Pada umumnya, berkecenderungan dengan suatu kanker atau infeksi. Contohnya kanker paru, infeksi paru, atau kanker payudara. Bahkan, kemungkinan juga cenderung pada kanker kolon dan tuberculosis .
  1. Di selangkangan. Berkecenderungan dengan berbagai macam penyakit seksual menular, kanker genital, atau infeksi pada kaki.

Nah, itulah ulasan seputar nodus limfa. Semoga bermanfaat!