Manfaat Penanaman Hidroponik

Manfaat Penanaman Hidroponik

Pertambahan penduduk di bumi ini semakin membengkak, maka bertambah pula kebutuhan pangan. Apakah dengan ledakan penduduk dan dengan kondisi pertanian nan tergantung dengan tanah dan musim bisa memenuhi kebutuhan semua orang? Kalau tidak, adakah solusinya? Bisakah menanam tanaman tanpa tanah atau tak tergantung oleh musim? Berikut ini sejarah hidroponik .



Sejarah Hidroponik

Pada tahun 1840, seorang sarjana Jerman bernama Justus Von Liebig menunjukkan bahwa tanaman membutuhkan zat-zat mineral eksklusif serta zat-zat lain dari dalam tanah. Sejak 1850 para sarjana telah mengetahui kebutuhan tumbuhan akan nutrisi.

Pada waktu itu juga telah diketahui bahwa tumbuhan membutuhkan zat karbon nan besar dalam pertumbuhannya, juga hidrogen dan oksigen nan diambil dari udara, atau dari air nan terdapat di tanah, juga zat-zat lain seperti fosfor, kalium, kalsium dan zat-zat lain nan diambil dari tanah.

Percobaan pertama dilakukan oleh seorang sarjana Prancis nan bernama Jean Boussinggault, dengan menanam beberapa tumbuhan di dalam bak-bak nan diisi tanah protesis dari bahan nan tak bisa larut, yaitu pasir dan kuarsa, nan disiram dengan air nan mengandung nutrisi tumbuhan, dan hasilnya bagus.

Percobaan lain juga pernah dilakukan oleh Julius von Sachs, pada 1850 dengan membenamkan akar-akar tanaman ke dalam air nan mengandung zat-zat nutrisi tumbuhan. Inilah nan disebut hidroponik atau disebut juga kultur air. Julius juga sukses melakukan percobaan menanam dengan menggunakan gergaji.

Namun pada waktu itu, menanam tanpa di tanah hanya dilakukan di ruang laboratorium, nan bertujuan hanya buat memecahkan masalah mengenai nutrisi dan fungsi bagian tumbuhan. Karena adanya percobaan-percobaan itulah sukses diperoleh data tentang unsur-unsur lainnya, seperti kalsium, kalium, magnesium, nitrogen, fosfor, dan belerang.

Pada 1929, sarjana Amerika G.F. Gericke dari Universitas California membuat kejutan, dengan menggunakan sistem kultur atau hidroponik ia sukses menanam tomat dengan ketinggian 8 meter dengan hasil nan memuaskan, buahnya pun bagus



Manfaat Penanaman Hidroponik

Walaupun penanaman hidroponik belum dapat menggantikan sistem pertanian biasa, namun sistem ini menunjukkan kegunaan dan kegunaan. Contohnya pada saat Perang Global II, pasukan-pasukan militer ditugaskan di pelosok-pelosok dengan kondisi tanah nan berbeda-beda, tak semua tanah bagus buat ditanam. Penanaman hidroponik pun membantu penyediaan pangan mereka.

Di Jepang pada saat perang, sulit mendapatkan pupuk dan bahan pangan. Saat pendudukan Amerika tahun 1945 Jepang diperkenalkan pada sistem penanaman hidroponik dengan membuat petak-petak nan diisi dengan pasir dan kerikil nan telah dicuci sampai bersih. Hasil tanaman dengan cara ini pun sangat memuaskan. Tahun 1961 setelah perang usai, kondisi tanah nan mulai membaik ladang-ladang hidroponik pun kemudian ditinggalkan.

Di India, pada 1946 seorang pakar agrikultur, Sholto Douglas, melakukan percobaan menanam tanaman di dalam pot dengan beberapa bagian. Yang pertama diisi dengan dua bagian pasir dan lima bagian diisi pecahan-pecahan genteng atau batu bata. Zat-zat nutrisi diberikan dalam bentuk padat, yaitu tepung atau tablet. Ketika hujan atau saat dilakukan penyiraman sudah melarutkan zat-zat tersebut sehingga terserap oleh medium tersebut.

Penanaman hidroponik semakin menyebar. Penanaman dengan cara ini sangatlah sederhana dan tak dipengaruhi oleh iklim nan berubah-ubah.