Para Pemeran dalam Film Laskar Pelangi

Para Pemeran dalam Film Laskar Pelangi

Film Laskar Pelangi ialah sebuah karya pengarah adegan Riri Riza. Film ini berlatar belakang kondisi di Belitong sekitar tahun 1970-an. Film ini diadopsi dari salah satu novel Tetralogi Laskar Pelangi karya Master Piece Novelis Andrea Hirata.

Cerita nan diangkat dalam film ini tepatnya merupakan cerita dalam novel pertama karya Andrea Hirata yakni Laskar Pelangi. Sebuah novel nan bercerita tentang kehidupan di Belitong zaman dulu, ketika daerah ini sedang gegap-gempitanya dengan hasil timah nan terkenal.

Novel Laskar Pelangi sendiri merupakan novel best seller nan mampu terjual 500.000 eksemplar. Sebuah novel karya Andrea Hirata nan menjadi cikal bakal ditulisnya novel lain nan menjadi sambungan dari novel Laskar Pelangi.

Film Laskar Pelangi sudah tayang sekitar tahun 2008 nan lalu. Film ini muncul di tengah berjubelnya film-film Indonesia nan dihiasi oleh film-film Horor dan film-film dengan mutu dan kualitas nan kebanyakan tak mendidik sama sekali. Sempat menjadi bahan perbincangan nan hangat antara sineas Indonesia, banyak nan memberikan evaluasi positif dan akhirnya mengantarkan film ini meraih penghargaan sebagai film terbaik Indonesia Movie Award 2009.

Secara pribadi sebagai orang nan telah membaca holistik cerita Tetralogi Laskar Pelangi yaitu Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov. Juga Dwilogi Padang Bulan dan Cinta Di dalam Gelas sebagai rangkaian novel Laskar Pelangi, terbersit sedikit kekecewaan terhadap film ini.

Novel Laskar Pelangi sendiri seperti nan aku sampaikan tadi, merupakan novel pertama dari 4 novel nan bercerita tentang keinginan dan cita-cita nan sangat kuat dari anak-anak Belitong buat mengenyam pendidikan. Selain novel Laskar Pelangi, kelanjutan cerita nan menjadikan Ikal sebagai tokoh utama, berlanjut kepada novel kedua yaitu Sang Pemimpi, lalu Edensor, dan diakhiri oleh novel berjudul Marymah Karpov.

Dwilogi Padang Bulan dan Cinta Di dalam Gelas merupakan novel kelanjutan selanjutnya. Dwilogi ini memang tak secara langsung dipatok sebagai kelanjutan dari novel Tetralogi Laskar Pelangi. Akan tetapi ceritanya merupakan akhir dari semua kejadian-kejadian nan pernah terjadi pada semua novel Laskar pelangi nan dikarang oleh Andrea Hirata.

Terlepas dari beberapa adegan dalam film ini nan tak sinkron dengan nan diceritakan dinovel aslinya. Saya merekomendasikan film ini sebagai film wajib Anda tonton. Berikut kita simak, hal apa saja nan menarik dalam film fenomenal ini.



Jalan Cerita Pada Film Laskar Pelangi

Film Laskar Pelangi dimulai dengan pemandangan Belitong nan sangat Indah. Keadaan pantainya nan tenang dan hiruk pikuk pasarnya nan terkenal dengan deretan warung kopi khas daerah Melayu. Hanya sedikit mobil nan lalu lalang di pulau ini, rata-rata masyarakat menggunakan sepeda sebagai wahana transportasi.

PN Timah,sebuah perusahaan Timah di Belitong menjadi loka ribuan masyarakat Belitong menggantungkan nasib mereka sebagai kuli. Sebuah pemandangan nan paradoksal dengan fenomena bahwa mereka merupakan masyarakat asli. Mereka nan seharusnya lebih punya hak daripada pekerja pendatang nan bekerja di PN Timah dengan gaji dan jabatan nan tinggi.

Masyarakat Belitong pada saat itu merupakan citra konkret dari keputusan-keputusan pusat (Jakarta), nan mengeksploitasi sumber daya kekayaan alam Belitong tanpa mempedulikan peningkatan nasib rakyat setempat. Sebuah potret penjajahan di negara nan katanya sudah merdeka, namun masih banyak rakyatnya nan terjajah dalam kungkungan penjajahan oleh bangsa sendiri.

Begitupan fenomena bahwa anak-anak Belitong hanya diberikan fasilitas pendidikan nan tak memadai, jauh dari kata manusiawi. Lihatlah anak-anak para pejabat tinggi di PN Timah, mereka mendapatkan fasilitas pendidikan nan mewah. Bangunan sekolah nan kokoh, tenaga pengajar nan komplit, serta fasilitas-fasilitas penunjang lainnya.

Keadaan itu jauh berbeda dengan nan dialami oleh SD Muhammadiyah Belitong. Di sinilah pak Harfan dan Bu Mus berdiri di depan kelas nan bangunannya telah miring tersebut.

Hari ini ialah hari pertama dimulainya tahun ajaran baru. Sebagai sebuah sekolah partikelir di Belitong, SD Muhammadiyah Belitong harus mampu menghadirkan paling sedikit 10 siswa baru buat membuka kelas baru pada tahun ini. Jika tak sampai 10 orang, maka kelas baru tak akan diizinkan dibuka, dan sekolah terancam ditutup.

Fakta ini kemudian membuat seisi kelas nan menjadi harap-harap cemas. Pada saat itu telah ada 9 siswa baru nan dari tadi telah menunggu sejak pagi hari. Di tengah ketakutan tersebut, dari jauh terlihat sesosok anak nan berlari di depan Ibunya nan terus memanggil-manggil namanya.Ya, Harun, siswa terakhir nan datang pagi itu. Seorang siswa nan sebenarnya mempunyai keterbelakangan mental, namun hari ini menjadi pahlawan bagi SD Muhammadiyah Belitong.

Hari-hari selanjutnya dilalui dengan perasaan bangga dan gembira ke 10 siswa-siswi baru tersebut. Sebut saja nama mereka Ikal, Mahar, Lintang, Kucai, Trapani, Syahdan, Borek, Sahara, A Kiong, dan harun. Mereka jadi sahabat nan sangat akrab. Mengisi hari-hari kecil mereka dengan berbagai kisah senang, sedih, bahkan tragis.

Ceritapun berlanjut dengan kejadian-kejadian nan memaksa kita berpikir, bahwa sekolah di Belitong sepertinya tak berpihak pada mereka nan mempunyai ekonomi kurang mampu. Lintang, seorang anak Belitong tercerdas nan pernah ada, harus menghadapi fenomena bahwa ayahnya nan seorang nelayan itu, meninggal di tengah laut. Pilihannya buat sekolah akhirnya kandas. Ia memutuskan buat berhenti sekolah, demi menafkahi ketiga adiknya.

Ketiadaan Lintang, nan anggota Laskar Pelangi disebut sebagai Albert Einsten-nya Belitong. Membuat anggota Laskar Pelangi lainnya merasa kehilangan. Seorang siswa nan bahkan mampu mengalahkan siswa SDN PN Timah pada lomba cerdas cermat nan lalu. Inilah fenomena nan harus diterima oleh anak-anak seperti Lintang. Tapi seperti film-film tentang perjuangan lainnya, kisah Laskar Pelangi tak berhenti sampai di situ.

Meninggalnya pak Harfan kemudian menambah peliknya permasalahan di SD Muhammadiyah Belitong. Bu Mus harus berjuang sendiri mempertahankan sekolah. Namun hingga akhir cerita, SD Muhammadiyah tetap berdiri kokoh sebab prestasi para laskar Pelanginya nan cemerlang.



Apa Manfaat nan Dapat Kita Dapatkan dari Film Laskar Pelangi?

Untuk siapapun nan telah menyaksikan film ini, niscaya tergerak hatinya buat lebih memperhatikan kualitas pendidikan di daerah-daerah terpencil seperti Belitong. Semua anak mempunyai hak nan sama buat menimba ilmu pengetahuan. Dari film Laskar Pelangi ini kita bisa mengambil beberapa kegunaan di antaranya :

  1. Semangat Pantang Menyerah

Semangat pantang menyerah nan ditunjukkan oleh anak-anak Laskar Pelangi patut dicontoh. Di tengah kegetiran ekonomi nan pas-pasan, keinginan mereka bersekolah mengalahkan semua masalah nan ada. Mereka hanya punya satu impian, yakni menjadikan mereka lebih dihargai sebab ilmu, dan suatu saat bisa mengeluarkan pulau mereka dari jeratan kemiskinan.

  1. Gambaran Kebudayaan Belitong

Film ini juga memberi citra pada kita tentang kebudayaan masyarakat Belitong nan sangat sporadis diangkat dalam bentuk film. Keberagaman suku di Belitong juga menjadi daya tarik tersendiri, baik nan diceritakan difilm maupun nan dikupas secara cerdas oleh Andrea Hirata di novelnya tersebut.

Berbagai suku nan tinggal di Belitong diceritakan dalam film ini, walau tak secara khusus diketengahkan. Bahkan aku menyarankan Anda agar membaca novelnya. Di dalam novel Laskar Pelangi banyak diceritakan tentang keunikan berbagai suku nan ada di Belitong. Gaya bahasa Andrea Hirata juga menjadikan segmen cerita tentang suku-suku ini menarik buat diketahui.

  1. Sifat Tokoh Sentral dalam Film Patut Dicontoh

Ada beberapa anggota Laskar Pelangi nan menjadi tokoh sentral dalam film ini,sifat mereka patut kita contoh. Seperti Bu Mus nan dengan gigih mempertahankan SD Muhammadiyah. Lintang nan hanya seorang anak nelayan namun menjadi murid terpintar di SD Muhammadiyah Belitong.

Selain itu, ada Mahar nan dengan talenta seninya mampu membawa SD Muhammadiyah tampil sebagai pemenang pada acara HUT kemerdekaan. Kucai nan nan punya jiwa pemimpin dan suatu saat nanti akan jadi anggota DPRD Belitong.

  1. Film Berkulitas

Film Laskar Pelangi juga memberikan kita kegunaan dari segi kualitas. Film ini telah mampu memberikan kita tontonan. Bukan hanya sekedar hiburan, namun juga pendidikan secara luas. Agar kedepannya tak ada lagi subordinat di global pendidikan nan menjadi bagian dari tanggung jawab pemerintah buat menjamin itu semua.



Para Pemeran dalam Film Laskar Pelangi

Berikut ini para pemeran dalam Film Laskar Pelangi.

  1. Ikal diperankan oleh Zulfanny

  2. Lintang diperankan oleh Ferdian

  3. Mahar diperankan oleh Verrys Yamarno

  4. Sahara diperankan oleh Dewi Ratih Ayu Safitri

  5. Kucai diperankan oleh Yogi Nugraha

  6. Harun diperankan oleh Jeffry Yanuar

  7. Trapani diperankan oleh Suharyadi Syah Ramadhan

  8. A Kiong diperankan oleh Suhendri

  9. Borek diperankan oleh Febriansyah

  10. Syahdan diperankan oleh M.Syukur Ramadan

  11. Flo diperankan oleh Marcheilla El Jholla

  12. A Ling diperankan oleh Levina

  13. Bu Mus diperankan oleh Cut Mini

  14. Pak Harfan diperankan oleh Ikranagara

  15. Pak Zulkarnaen diperankan oleh Slamet Raharjo

  16. Ayahnya Ikal diperankan oleh Mathias Muchus

  17. Pak Bakri diperankan oleh Teunku Rifnu Wikana

  18. Ibunya Ikal diperankan oleh Rieke Diah Pitaloka

  19. Istri Pak Harfan diperankan oleh Jajang C Noer

  20. Bapaknya Lintang diperankan oleh Alex Komang

  21. Ayahnya A Ling diperankan oleh Robby Tumewu

  22. Pak Mahmud diperankan oleh Tora Sudiro

  23. Ikal dewasa diperankan oleh Lukman Sardi

  24. Lintang dewasa diperankan oleh Ario Bayu

Secara holistik film Laskar Pelangi ini sangat bagus buat ditonton semua kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa. Mudah-mudahan memberikan kesadaran kepada kita semua. Terima kasih kepada Andrea Hirata sebab telah menciptakan sebuah novel menarik seperti ini. Selamat kepada Riri Riza dan Mira Lesmana telah menghadirkan film nan bermutu ini ke tengah-tengah masyarakat.