Sejarah sebagai Seni - Beberapa Contoh Candi Unik

Sejarah sebagai Seni - Beberapa Contoh Candi Unik

Kita tentu tak asing dengan mata pelajaran Sejarah nan biasa kita pelajari dari SD hingga SMA, pernahkah kita berpikir bahwa sejarah sebagai seni merupakan warisan adiluhung dari nenek moyang bangsa kita? Kebanyakkan dari kita sering malas belajar Sejarah sebab harus hafalan tanggal-tanggal.

Terlepas dari itu semua, sejarah sebagai seni mempunyai fungsi nan luar biasa besar pada perkembangan kesenian kita. Tapi sayangnya, banyak nan melupakan sejarah bangsa ini sehingga kesenian nan ikut menempel lambat laun juga luntur. Padahal, estetika seni budaya dapat terlihat dari peninggalan-peninggalan sejarah nan ada.

Sejarah sebagai seni warisan adiluhung sebab ada unsur-unsur nan membuat pembaca tertarik buat melihatnya. Oleh sebab itu, seni nan ditawarkan dalam sejarah biasanya mengandung ciri-ciri sebagai berikut.

Pertama intuisi, yaitu pemahaman langsung terhadap objek, dalam hal ini misalnya ingin meneliti harus menempatkan diri sebagai seniman. Karakteristik kedua, berupa imajinasi, dimana pembaca berimajinasi tentang peristiwa apa nan sebenarnya telah terjadi dan ada Borobudur, maka kita akan mendapatkan sebuah cerita tentang ramayana. Jika tak ada imjinasi sebuah peristiwa mungkin akan kesulitan menyerap maknanya.

Selain intusi dan imaji nan mendukung sebuah sejarah sebagai seni, karakteristik selanjutnya atau karakteristik ketiga ialah emosi. Pembaca di loka ini hendaknya dilibatkan langsung dari segi perasaan seolah-olah mengalami sendiri peristiwa nan pernah terjadi, sehingga ada penyatuan objek dan perasaan.

Ciri keempat ialah gaya bahasa. Hal ini menyangkut naskah-naskah lama nan mungkin menggunakan tulisan Jawa antik dan Sansekerta. Meskipun tulisannya mungkin bagi generasi muda sudah tak banyak nan dapat membacanya, namun apabila tetili dikaji arti dari tulisan itu lugas dan tegas sehingga mudah dipahami pembaca.



Sejarah sebagai Seni - Candi merupakan Sejarah sekaligus Seni

Siapa nan pernah pergi ke Candi Borobudur atau prambanan? Pastinya tak asing bukan dua buah candi terbesar nan ada di Indonesia ini. Kalau sudah pernah pergi ke sana, tentunya juga tak asing bukan dengan pahatan atau ukiran nan ada di setiap dinding candi? Pahatan atau ukiran nan ada di candi borobudur banyak menceritakan tentang kisah Ramayana dari agama Budha, sedangkan ukiran dari Candi Prambanan merupakan sebuah cerita mengenai zaman kejayaan agama Hindu.

Candi Borobudur dan Candi Prambanan merupakan sejarah sekaligus kesenian sebab telah menyedot begitu banyak pembaca sejarah buat tertarik menggali informasi sejarah tentang kejadian nan ada di masa silam. Hal itu sebab kejadian nan ada di masa silam ialah estetika sekaligus informasi nan perlu diungkap. Kita bisa kejadian atau peristiwa nan ada pada silam dengan melihat ukiran dan patung-patung nan biasanya ada di sekitar candi.

Pengalaman aku ketika melihat tukang pahat di daerah Mojokerto nan memang terkenal sebagai loka jual beli patung, pada kenyataannya sangat sulit dan dibutuhkan waktu nan lama. Apalagi pada zaman dulu, tentunya belum ada alat nan lebih baik dari zaman nan digunakan buat memahat. Tidak terbayang betapa susahnya memahat Candi Borobudur dan Prambanan pada kala itu ya. Oleh sebab itulah peninggalan sejarah dikatakan sebagai seni warisan nan adiluhung, bukan sembarang orang nan dapat memahat sebanyak itu.



Sejarah sebagai Seni - Beberapa Contoh Candi Unik

Selain kedua candi terbesar di atas, ada beberapa candi unik nan menyebar di seluruh Indonesia. Pada umumnya, candi-candi ini memiliki gaya ukiran dan patung nan khas serta menarik buat dilihat. Sejarah sebagai seni benar-benar dibuktikan oleh keberadaan candi-candi ini. Bahkan ada nan tak mempunyai relief namun tetap memiliki keindahan. Berikut ialah daftar dari candi-candi unik tersebut.



1. Beberapa Contoh Candi Unik - Candi Sukuh nan Berada di Daerah Karanganyar, Solo

Candi ini bentuknya trapesium mirip dengan bangunan dari suku Maya. Candi Sukuh merupakan peninggalan dari agama Hindu Jawa. Hal nan membedakan candi ini dengan candi lainnya ialah ukiran dan patung dari candi ini terkesan agak porno atau erotis. Contohnya ialah di candi ini ada arca tanpa kepala nan sedang memegang kelaminnya, patung manusia dengan kepala burung nan mirip bangsa sumeria, serta lantai batu mendatar nan berbentuk penis dan vagina saling menempel.

Bangunan nan menyerupai lingga dan yoni juga terdapat di candi ini. Dilihat dari adaanya lingga dan yoni nan merupakan lambang kesuburan, maka bisa disimpulkan bahwa candi sukuh menceritakan sebuah perjalanan hayati manusia. Dimana ketika manusia dilahirkan hanya ada dua sifat nan akan inheren pada orang tersebut, yaitu baik atau buruk. Hanya ada dua pilihan, entah mana nan nanti lebih dominan dalam perjalanan hayati orang tersebut.



2. Beberapa Contoh Candi Unik - Candi Simping

Candi ini mungkin agak asing di telinga kita, namun bagi masyakarat di Desa Kadhemangan, kabupaten Blitar, Jawa Timur tentu sudah biasa. Relief nan terdapat di candi ini juga tak terlepas dari unsur lingga dan yoni sebagai lambang kesuburan. Hal nan membedakkannya ialah banyak terdapat reilef gambar hewan seperti kura-kura, babi hutan, kuda poni, bahkan ada relief kembang dan tanaman suluran.

Bangunan Candi Simping terkenal unik sebab tersusun dari berbagai jenis batu, tepatnya batu andesit dan batu bata. Buktinya ialah reruntuhan dari candi ini nan berlubang, namun masih bisa merekat kuat meski tak ada campuran semen. Hal ini menunjukkan bahwa batu itu ialah batu sambungan dari jenis bebatuan nan tidak sama.

Sayangnya, candi nan bersejarah nan memiliki nilai seni ini hanya dapat dilihat reruntuhannya saja. Melalui reruntuhannya ini, kita dapat melihat relief dan arca nan ada pada Candi Simping. Meskipun candi ini tinggal reruntuhannya saja, tetapi setiap harinya selalu ada pengunjung nan datang. Hal ini mungkin terkait dengan Candi Simping nan merupakan loka pandhermaan Raden Wijaya, pendiri kerajaan majapahit.



3. Beberapa Contoh Candi Unik - Candi Pari dan Candi Sumur

Candi ini juga merupakan peninggalan sejarah nan berseni tinggi. Syahdan kabarnya, kedua candi ini tak mempunyai relief dan ukiran. Dua candi ini terletak bersebelahan dan berada di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Candi ini bernilai seni tinggi sebab anak tangga dari candi ini cukup curam, sehingga kalau hendak naik harus hati-hati, serta bangunan candi nan tetap bercirikan khas bangunan candi Jawa timur yaitu tersusun dari batu bata merah.



4. Beberapa Contoh Candi Unik - Candi Ngawen

Candi Ngawen terletak 5 km dari komplek Candi Mendut, lebih tepatnya terletak di tengah area persawahan. Candi ini juga bernilai seni tinggi sebab ada empat patung singa nan ada di setiap sudut candi dan di setiap mulutnya ada pipa saluran air. Lalu ,di bagian tengah candi terdapat patung Budha nan sudah tak ada kepalanya lagi.

Untuk masuk ke area candi ini tak perlu membayar retribusi, cukup dengan menulis nama di daftar tamu. Candi ini terdiri dari 5 candi, 3 candi di sisi barat, dan 2 candi di sisi timur. Suasana di sekitar candi nan dekat area persawahan juga mendukung estetika dari candi ini. Pertama kali candi ini ditemukan oleh seorang nan bernama Hopermans pada tahun1864 dari Belanda.



5. Beberapa Contoh Candi Unik - Candi Barong

Candi Barong ialah salah satu candi bersejarah nan bernilai seni sebab bentuknya nan unik, yaitu meruncing ke atas. Kemungkinan bentuk candi ini dikaitkan dengan fungsinya buat pemujaan kesuburan, karena tanah di sekitar memang terlihat tandus dan kurang subur. Candi barong dibangun dibangun pada abad IX-X masehi dengan latar agama Hindhu. Lokasi candi ini tak jauh dari Candi prambanan, tepatnya di perbukitan Dusun Candi Sari, desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman.

Candi pada dasarnya memang contoh gampang dari sejarah nan memiliki seni budaya tinggi. Hal itu sebab dengan melalui seni, kita dapat belajar tentang keindahan, baik estetika kata-kata atau pun estetika visual. Sedangkan kita ketahui bahwa candi memuat begitu banyak relief nan bercerita tentang kejadian suatu hal.

Begitu juga dengan pahatan dari arca-arca nan biasanya di candi-candi juga latif buat dilihat. Kita merasakan sebuah kepuasan dan kekaguman kala melihat di estetika masing-masing candi. Ketika itu kita bisa menyimpulkan bahwa candi merupakan sejarah sebagai seni.