Keluarga ialah bekal awal sebelum ke global luar bagi para anak. Agar mencintai kebudayaan daerah tergantung bagaimana sosialisasi orang tuanya. Apakah orang tuanya juga mengajarkan agar cinta kebudayaannya sendiri dengan mengajak ke acara-acara kesenian

Keluarga ialah bekal awal sebelum ke global luar bagi para anak. Agar mencintai kebudayaan daerah tergantung bagaimana sosialisasi orang tuanya. Apakah orang tuanya juga mengajarkan agar cinta kebudayaannya sendiri dengan mengajak ke acara-acara kesenian

Ada nan dapat menari jaipong? Ada nan dapat memainkan alat musik sasando? Ada nan suka menyaksikan ludruk? Mungkin ada nan menjawab bisa, ada nan menjawab hanya sekadar tahu saja atau pernah mendengar. Namun di antara Anda, niscaya ada juga nan bertanya apa sih jaipong, sasando, dan ludruk?

Jaipong merupakan salah satu jenis tarian nan berasal dari tataran Sunda, Jawa Barat. Sementara sasando merupakan alat musik petik nan berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Adapun ludruk merupakan kesenian drama tradisonal nan berasal dari Jawa Timur.

Saat ini, banyak anak muda nan mengetahui atau bahkan memainkan kesenian dan alat musik nan ada di Indonesia tersebut? Walaupun ada, tetapi mungkin anak muda banyak nan lebih mengetahui tentang budaya negara lain, seperti budaya Korea, budaya Amerika, dan budaya-budaya dari negara lainnya.



Penyebabnya Kurangnya Cinta terhadap Kesenian Daerah

Terkadang tak dapat disalahkan juga banyak nan tak tahu kebudayaan daerah sendiri sebab di lingkungan sekitar nan kurang mendukung buat itu. Banyak nan lebih mengenal budaya asing dan lebih tertarik serta sibuk mempelajarinya. ada beberapa hal nan perlu diketahui tentang cara memperoleh pengetahuan tentang kesenian daerah, antara lain sebagai berikut.



a.Media informasi

Internet, global tanpa batas nan dapat dilihat oleh semua orang. Dengan cepatnya arus informasi nan masuk membuat banyak anak muda dengan mudah mendapatkan informasi. Namun sayangnya anak muda mencari tahu informasi bukan tentang kesenian daerah dari negara indonesia tetapi kesenian dari luar negeri.

Informasi tentang kesenian melalui internet biasanya hanya dilihat ketika ada tugas sekolah dan itu pun kurang bersemangat buat mencari tahunya. Apalagi saat ini banyak anak muda nan suka kebudayaan korea dimulai dari bahasanya, pakaiannya, dramanya atau bahkan lagu-lagunya.

Mereka lebih bersemangat ketika mencari tahu lagu-lagu terbaru boyband Korea atau dramanya. Mereka menganggap budaya asing lebih keren daripada budaya sendiri nan terkesan antik dan tak kekinian.

Sementara bagi nan suka menonton televisi, sporadis sekali tayangan nan memperlihatkan kebudayaan Indonesia, tetapi terkadang lebih banyak menampilkan acara tayangan lain, seperti drama luar negeri. Padahal televisi sebagai media informasi nan banyak ditonton masyarakat.

Sebagian besar orang kegiatan sehari-harinya tersita dengan menonton televis,i tetapi tak mengenal budayanya sendiri sebab kurangnya proram tentang kebudayaan daerah. Mereka lebih memilih acara musik lagu-lagu barat, drama luar negeri, TV series negara barat, sedangkan acara nan berhubungan dengan kebudayaan sendiri sedikit sekali.

Sudah acaranya sedikit, terkadang bukan di jam prime time dan acaranya tak semenarik acara lain. Hal ini membuat para penonton di rumah lebih memilih acara televisi nan menayangkan acara-acara dari negara barat.



b. Lingkungan Sekitar

Di sekolah, kesenian daerah biasanya sebatas ekstrakurikuler. Kegiatan tambahan nan dilakukan di sekolah biasanya sedikit peminatnya sebab para siswa lebih memilih kegiatan marching band atau tarian modern. Adapun jika termasuk ke dalam pelajaran seringnya dianggap sebagai pelajaran tambahan dan tak terlalu diperhitungkan.

Orang tua pun tak risi jika anaknya memiliki nilai nan rendah pada pelajaran kesenian daripada nilai matematika atau bahasa inggris nan kurang bagus. Padahal pelajaran tersebut sama-sama krusial buat menyeimbangkan otak kanan dan kirinya.
Di rumah pun atmosfer keseniannya biasanya kurang dimulai dengan tak dibiasakannya menggunakan bahasa daerah, tetapi menggunakan bahasa asing, seperti bahasa Inggris. Sejak kecil anak sudah diajarkan bercakap-cakap menggunakan bahasa Inggris dan memasukkan anak ke sekolah dengan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya.

Bagaimana dapat anak mengenal dan tertarik terhadap budayanya sendiri jika orang tua lebih suka mengajak anaknya ke bioskop bukan ke acara kesenian tradisional. Orang tua sekarang biasanya lebih memilih anaknya buat ikut les tarian modern atau kursus alat musik, seperti piano, gitar, biola bukan mengikuti les menari tarian tradisional atau mengikuti sanggar Sunda, dan sebagainya.

Hal ini mengakibatkan anak tak kenal bahkan mencintainya budayanya sendiri. Terkadang di dua lingkungan inilah nan membuat sporadis adanya sanggar kesenian sebab sedikitnya peminat nan mengikuti sanggar tersebut, sudah ada tetapi tak ada nan mengikuti membuat sanggar kesenian menjadi hilang di tengah banyaknya wahana buat kebudayaan negara lain.



c. Pemerintah

Masyarakat nan kurang merespon dengan baik kesenian nan sedang dipentaskan biasanya dikarenakan acaranya nan sporadis dan biasanya membosankan. Terkadang fasilitas gedung-gedung kesenian juga kurang mendapat perhatian pemerintah setempat sehingga kurang terawat. Fasilitas nan kurang memadai, acaranya nan sporadis sudah cukup menjadi alasan banyak warga nan tak tertarik dengan acara-acara kebudayaan.

Seniman pun kurang mendapat perhatian oleh pemerintah, banyak artis nan melestarikan kesenian tradisional tetapi buat kehidupannya kurang berkecukupan.



Cara Menumbuhkan Cinta pada Kesenian Daerah

Ada beberapa cara nan bisa dilakukan agar bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap kesenian daerah, antara lain sebagai berikut.



a. Keluarga

Keluarga ialah bekal awal sebelum ke global luar bagi para anak. Agar mencintai kebudayaan daerah tergantung bagaimana sosialisasi orang tuanya. Apakah orang tuanya juga mengajarkan agar cinta kebudayaannya sendiri dengan mengajak ke acara-acara kesenian tradisonal, memperkenalkan tentang kesenian dan mendukung anak apabila ingin mengenal lebih dalam tentang budaya indonesia dengan masuk sanggar seni tradisional?

Orang tua harus menanamkan rasa cinta kepada budaya sendiri sejak dini. Namun, pastikan orang tuanya sendiri mencintai kebudayaan sendiri. Mengapa demikian? Karena bagaimana mengenalkan anak tentang kebudayaan negara sendiri apabila orangtuanya sendiri kurang cinta terhadap kesenian tradisional.

b. Sekolah

Sebagian besar anak menghabiskan waktunya di sekolah dimulai dari pagi hari dan terkadang hingga sore sebab banyaknya kegiatan. Nah, sekolah harus menyediakan wadah bagi para siswa agar tertarik dengan budayanya sendiri.

Para pengajar harus mengajarkan pentingnya kebudayaan daerah dengan melibatkan setiap siswa ketika mengadakan pertunjukan kesenian, mengikutkan siswanya buat perlombaan tentang kesenian daerah, dan sebagainya.

Pihak sekolah juga harus memperhatikan wahana buat mendukung kegiatan-kegiatan tersebut, memperhatikan ekstrakurikuler kesenian daerah agar tak dipandang sebelah mata,dan sebagainya.



c.Televisi

Televisi banyak menyita perhatian orang-orang sebab hampir setiap orang menyaksikan tv dari anak kecil sampai orang dewasa, dari kalangan menengah ke bawah sampai orang kaya. Hal ini membuat apabila televisi menayangkan program acara kesenian daerah nan menarik, bayangkan berapa banyak orang penonton nan akan menyaksikan dan menikmatinya sehingga membuat penontonnya lebih tertarik akan kebudayaan dari daerahnya sendiri.

Untuk itu, stasiun televisi partikelir harus menayangkan acara-acara kesenian dengan mengemasnya secara berbeda, tak membosankan. Mungkin dengan membuat program acara kesenian dan dibawakan oleh seniman nan sedang digemari sebagai presenternya atau para seniman nan melakukan tarian daerah di salah satu acara musik nan diiringi alat musik daerah.

Dengan banyaknya program acara nan berhubungan dengan kesenian tradisional dan dikemas dengan menarik akan membuat masyarakat menyukai kesenian dari negara sendiri.



d. Pemerintah

Pemerintah sebagai pemilik kekuasaan nan mengatur pemerintahan dapat membuat kesenian daerah lebih diminati oleh masyarakat Indonesia. Untuk itu, pemerintah harus memperhatikan para artis Indonesia sehingga artis terus melestarikan kesenian kebudayaan daerah dan dapat mewariskan kepada penerus bangsa sehingga kebudayaan Indonesia tetap bertahan dan semakin berkembang.

Para anak muda pun melihat artis dapat menjadi pilihan hayati buat mereka. Buatlah banyak kompetisi atau beasiswa tentang kebudayaan. Selain itu, rawat gedung-gedung dan museum kesenian daerah dan dibuat senyaman mungkin sehingga masyarakat banyak nan ingin berkunjung.

Dengan mencintai kebudayaan sendiri, mengenalnya, melestarikannya maka akan tumbuh rasa cinta terhadap kebudayaan tradisional dan tak mudah terpengaruh oleh budaya dari negara lain sehingga akan selalu cinta Indonesia dan lebih bangga terhadap budaya nan ada.

Kesenian daerah akan tetap selalu ada apabila ada campur tangan dari semua pihak sebab apabila bukan kita siapa lagi nan akan melestarikannya.