Musik sebagai Media Komunikasi

Musik sebagai Media Komunikasi

Tidak sedikit orang nan menyukai seni musik. Selain lantunan nada-nadanya nan enak didengar, seni musik pun mampu menenangkan hati para pendengarnya.

Pengertian seni musik amatlah luas. Seni merupakan hasil ungkapan rasa sedih, keindahan, gembira, dan lain sebagainya. Wujud seni pun bisa berupa lukisan, pahatan, grafis, tari, musik, dan lain-lain.

Sedangkan musik ialah bunyi atau kesan terhadap sesuatu nan ditangkap oleh indra pendengar. Bunyi tersebut pada umumnya dihasilkan oleh alat musik atau media pendukungnya. Seni musik bisa diartikan sebagai suatu wujud karya dalam bentuk nada, serta memiliki tempo nan bisa diikuti oleh penikmatnya.

Unsur bunyi merupakan elemen primer dalam seni musik. Unsur lainnya berupa melodi, harmoni, dan notasi. Sedangkan media seni musik ialah instrumen dan vokal. Bunyi nan dihasilkan pun bermacam-macam. Keanekaragaman alat musik merupakan rona latif nan menggugah penikmatnya.

Musik sebagai salah satu bentuk hiburan merupakan sesuatu nan bergerak maju dan selalu berubah-ubah mengikuti perkembangan zaman. Oleh sebab itulah sekarang ini muncul jenis-jenis musik pada masa ini nan inovatif dan disukai publik.

Sebut saja musik rap, R&B, Ska, Hip Hop, Underground dan sebagainya. Belum lagi musik pop nan sekarang ini sudah terbagi-bagi menjadi pop kreatif, pop alternatif dan pop rock. Salah satu musisi papan atas Indonesia, Dhani Ahmad Manaf menyebutkan satu jenis musik pop menurut versinya sendiri yaitu pop progresif romantik. Begitu juga halnya dengan musik dangdut, sekarang ini ada dangdut modern, dangdut reggae dan dangdut klasik, semuanya campur baur dan membuat global musik semakin menarik.

Apapun berbagai jenis musik diatas, terlepas apakah kita menyukai musik-musik itu, tak dapat dipungkiri bahwa musik merupakan hal nan selalu dapat diterima dengan apresiasi nan baik oleh masyarakat.

Pengertian musik itu sendiri pun beragam. Atan Hamdju dan Armillah Windawati dalam Pengetahuan Seni Musik menyebutkan "musik ialah cetusan aktualisasi diri isi hati nan dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bahasa bunyi (lagu)" (1986:9). Sementara menurut Dieter Mack dalam Pendidikan Musik, Antara Asa dan Empiris mengemukakan "musik adalah bentuk kesenian nan bisa mengeluarkan aneka perasaan dan gelora jiwa melalui suara". (2001:19).

Dari kedua definisi diatas, bisa disimpulkan bahwa musik ialah sebuah aktualisasi diri dari hati nan dikeluarkan melalui suara atau lagu sebagai bentuk kesenian.



Pengelompokan Alat Musik

Alat musik ada nan dipetik, ditiup, digesek, dan lain-lain nan termasuk ke dalam alat musik modern dan tradisional. Jenis alat musik modern atau Barat antara lain musik elektronik, saksofon, piano, gitar, flute, drum, dan terompet. Sedangkan jenis alat musik tradisional di antaranya meliputi angklung, rebana, kecapi, gambang kromong, seruling, gamelan, dan arumba serta kolintang.

Ketika memikirkan pengertian seni musik, nan ada dibenak kita pastilah sebuah lantunan melodi-melodi latif nan dihasilkan dari beberapa alat musik dan membentuk harmonisasi nan indah. Genre nan dibawakan pun berbeda-beda, seperti jazz , country , pop , rock serta klasik .



Kualitas Musik

Ketika kita menikmati seni musik, taraf kenyamanannya pun berbeda-beda. Jika nan membawakannya ialah seorang nan berpengalaman serta memiliki kualitas ilmu nan baik, seperti pemahaman pengetahuan musik nan mencakup melodi, harmoni, dan notasi musik, maka akan terdengar begitu indah.

Kecerdasan musikal dan jiwa seni nan tinggi pun akan memungkinkan seseorang mampu beradaptasi secara cepat dengan perangkat musik. Sehingga para penikmatnya pun akan betah buat berlama-lama menyaksikannya.

Namun jika sebaliknya, tidak sedikit orang nan merasa cepat bosan dengan penampilannya itu. Faktor selera pun menjadi salah satu faktor primer nan digunakan para penilai seni dalam menilai suatu karya.



Musik sebagai Media Komunikasi

Seni musik bisa dijadikan sebagai media penyampaian pesan. Jika Anda merasa sedih atau bahagia, Anda bisa mengekpresikannya dengan bermusik. Tak jarang, musik dijadikan sebagai media apresiasi diri terhadap realita nan ada. Insinuasi terhadap individu maupun kelompok terntu misalnya, bahkan menyindir jalannya suatu pemerintahan atau kepemimpinan.

Penataan musik nan baik akan membantu keberhasilan Anda dalam menyampaikan pesan kepada audiens . Oleh sebab itu, diperlukan pemaknaan artikulasi penataan musik terhadap cara penyampaian makna agar bisa dipahami penonton.

Dengan demikian, makna penataan musik akan semakin mudah dimengerti dan bisa menjadi media komunikasi antara penata musik dengan penghayatnya. Seni musik memang memiliki daya tarik tersendiri nan mengundang siapa saja buat hanyut dalam irama-iramanya.

Suatu karya musik tak boleh dipahami sebagai objek dengan berbagai karakteristik khas bunyi-bunyi dan bentuk, melainkan nan krusial ialah interaksi antara musik dan manusia sebagai titik tolak, artinya :

  1. Musik menimbulkan imbas dan reaksi.

  2. Musik ialah nilai untuk seseorang.

  3. Musik mempengaruhi kelakuan dan sikap (Mack, 2001:139).

Satu karya musik nan tak mengisi atau tak memenuhi Norma niscaya akan menarik perhatian orang, walaupun dengan kesan dan reaksi nan bermacam-macam, yaitu reaksi positif dan negatif bahkan agresif. Tidak mengisi di loka ini maksudnya ialah musik nan secara generik berbeda dengan musik nan akrab dengan masyarakat. Misalnya masyarakat terbiasa mendengarkan musik pop, tetapi saat diperkenalkan musik pop nan lainnya, nan berbeda dengan musik pop nan biasa mereka dengarkan, niscaya akan menimbulkan reaksi. Kita pun tahu bahwa musik pop sekarang sudah terbagi-bagi menjadi berbagai jenis misalnya pop kreatif, pop alternatif dan pop rock.

Atau ketika seorang musisi menyajikan musik nan berbeda dari alirannya pun akan mendapatkan perhatian dari pendengarnya, terutama pendengar fanatiknya. Tentu saja menimbulkan reaksi sebab biasanya seorang musisi nan menjadi idola akan dijadikan imitasi bagi pengidolanya. Bukan tak mungkin si pengidola akan merubah gaya dan penampilannya seperti musisi idolanya, walaupun sudah bertolak belakang dari kebiasaannya. Demikian juga halnya dengan pesan pada lagu. Bagaimana seorang penulis lirik menyampaikan apa nan ada di pikirannya sebagai suatu ide ke dalam lagu, nan pada akhirnya dapat membuat pendengar melakukan apa nan disampaikan dalam lirik.

Jadi, dalam musik dapat terjadi sebuah proses komunikasi apabila ia menimbulkan reaksi bagi pendengarnya dan juga menimbulkan imbas baik itu imbas kognitif, konatif maupun afektif. Berikut ini ialah langkah-langkah proses komunikasi dalam musik menurut Dieter Mack :

  1. Perhatian nan disebabkan oleh suatu karya musik merupakan langkah pertama dalam proses komunikasi.
  2. Langkah kedua ialah pendekatan nan lebih inti. Pendekatan ini tergantung usaha kita sendiri. Tetapi semakin kita mengamati karya-karya musik nan berbeda, semakin mudah proses pendekatannya.
  3. Langkah ketiga dapat digabung dengan pendekatan nan lebih kognitif, artinya kita berusaha mempelajari tentang latar belakang musik semacam itu, tujuan komponisnya, lingkungannya dan sebagainya.

Usaha demikian memang selalu dalam proses. Tidak ada batasan sebab seni musik juga tak terbatas. Tinggal kita saja mulai dengan usaha itu buat meningkatkan mutu kita sendiri dan budaya kita pada umumnya nan sudah cukup terancam oleh faktor-faktor dengan tujuan tak manusiawi (Mack, 2001).

Nah begitulah setidaknya, beberapa pengertian seni musik, dari definisi, jenis, kualitas, dan tujuan dari musik sendiri. Sebagai seni nan usianya sudah setua usia manusia, sebab alat musik pertama di temukan pada era manusia cro magnon di Jerman, berupa seruling dari tulang. Seni musik akan terus berkembang. Walau basisnya, bahasa nada sudah mencapai titik nan sulit di rubah.