Tipe-tipe Diabetes (Penyakit Gula)

Tipe-tipe Diabetes (Penyakit Gula)

Tahukah Anda penyakit gula? Berdasarkan survei badan kesehatan global World Health Organization (WHO), Indonesia menduduki urutan ke-4 dalam hal jumlah terbanyak penderita penyakit kencing manis atau penyakit gula (diabetes mellitus ).

Hal ini tentu sangat memprihatinkan. Betapa tidak, walaupun penyakit gula ini merupakan penyakit "sumbangan atau warisan" genetis dari orangtua, sebenarnya penyakit gula dapat dihindari dan dapat dikendalikan. Mungkinkah faktor ketidaktahuan menjadi salah satu penyebabnya? Jika demikian, mari kita kenali lebih dekat penyakit mematikan nan satu ini.



Apa Itu Diabetes atau Penyakit Gula?

Diabetes atau penyakit gula ialah penyakit nan disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi insulin nan cukup. Insulin ini sendiri merupakan hormon nan dihasilkan pankreas buat mengubah gula darah (glukosa) menjadi gula otot (glikogen). Jadi, pada penderita diabetes atau penyakit gula, kadar gula (glukosa) dalam darahnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan orang nan normal (lebih dari 60-120 mg/dl dalam keadaan puasa, dan di atas 140 mg/dl pada dua jam sesudah makan).



Tipe-tipe Diabetes (Penyakit Gula)

Penyakit gula atau diabetes ada 2 jenis, yaitu tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 disebut juga sebagai diabetes juvenile. Diabetes tipe ini ialah diabetes nan terjadi sejak awal kehidupan penderita. Jadi, dapat dikatakan, diabetes tipe 1 ialah diabetes nan dibawa sejak lahir sebab tubuh tak mampu memproduksi insulin nan cukup. Banyak penderita diabetes juvenile ini merupakan anak-anak. Satu-satunya cara buat mengatasi hal ini ialah dengan pemberian insulin setiap jangka waktu eksklusif selama hidupnya.

Diabetes tipe 2 ialah diabetes nan paling generik terjadi di masyarakat. Diabetes ini banyak terjadi pada orang-orang nan menginjak usia paruh baya. Diabetes tipe 2 sangat berhubungan erat dengan obesitas, gaya hidup, dan ketidakaktifan tubuh. Jadi, pada penderita diabetes tipe 2, tubuh sudah tak efisien lagi dalam memproduksi insulin. Akibatnya, gula darah akan terus meningkat jika konsumsi makanan nan mengandung gula tak diatur.



Faktor Risiko Diabetes (Penyakit Gula)

Meningkatnya kasus diabetes atau penyakit gula ternyata memang diakibatkan oleh semakin meningkatnya taraf obesitas, menurunnya taraf olahraga, serta proses penuaan nan terjadi (diabetes tipe 2). Dan kalaupun ada orang muda nan menderita diabetes, itu lebih dikarenakan faktor genetis (diabetes tipe 1) nan jumlahnya tak sebesar diabetes tipe 2.

Selain hal-hal tersebut, kebangsaan atau asal seseorang ternyata dapat menjadi faktor risiko buat menderita diabetes. Di antaranya ialah orang-orang Hispaniks (berkebangsaan Spanyol), orang-orang Afro-Amerika, penduduk orisinil Amerika, dan orang-orang Asia.



Pengontrolan Diabetes (Penyakit Gula)

Penyakit gula atau diabetes (terutama diabetes tipe 2) tidak hanya membahayakan ketika masih menjadi penyakit tunggal di dalam tubuh penderita. Penyakit gula atau diabetes ternyata dapat menjadi pemicu primer bagi penyakit stroke dan kerusakan jantung koroner. Jadi, bagi para penderita, mengontrol penyakit ini secara teratur pada dokter merupakan hal nan wajib dilakukan.

Berikut ini ialah hal-hal nan dapat Anda lakukan sebagai penderita diabetes atau penyakit gula agar tak berisiko buat terkena stroke dan kerusakan jantung koroner.

  1. Kontrol tekanan darah Anda setiap saat. Usahakan agar tekanan darah stabil pada 130/80 mmHg.
  2. Jangan pernah merokok dan hindari orang-orang nan sedang merokok.
  3. Konsumsi obat pemberian dokter sinkron anjuran dan tepat waktu.
  4. Berolahraga minimal 30 menit setiap hari.
  5. Jangan meminum alkohol.


Gejala Generik Diabetes (Penyakit Gula)

Penyakit gula atau diabetes dikarenakan kekurangan insulin dan kandungan kadar gula nan berlebi dalam darah. Gejala generik bisa dialami penderita penyakit gula atau diabetes, baik diabetes tipe 1 dan tipe 2. Secara umum, gejala-gejala nan terjadi pada penyakit gula atau diabetes antara lain sebagai berikut.

  1. Sering buang air kecil.
  2. Sering merasa sangat haus.
  3. Sering lapar sebab tak memiliki cukup energi sehingga tubuh memberi frekuwensi lapar.
  4. Penurunam beratr badan secara tiba-tiba meski tak ada usaha menurunkan berat badan. Hal ini sebab sewaktu tubuh tak bisa menyalurkan gula ke dalam sel-selnya, tubuh membakar lemak dan proteinnya sendiri buat mendapatkan energi.
  5. Sering mengalami kesemutan pada bagian kaki atau tangan.
  6. Mengalami masalah pada kulit seperti gatal atau borok.
  7. Jika mengalami luka, butuh waktu lama buat bisa sembuh.
  8. Perubahan konduite seperti mudah tersinggung. Penyebabnya sebab penderita diabetes tipe 1 sering terbangun pada malam hari buat buang air kecil sehingga tak bisa tidur nyenyak.
  9. Mudah merasa lelah.


Cara Mencegah dan Mengendalikan Diabetes (Penyakit Gula)

Mencegah lebih baik daripada mengobati . Ya, pepatah tersebut memang sahih adanya. Karena diabetes atau penyakit gula memiliki akibat nan sangat bahaya (dapat menimbulkan komplikasi), diperlukan pencegahan dan pengendalian nan dilakukan oleh pribadi sendiri. Berikut ini cara buat mencegah dan mengendalikan penyakit gula atau diabetes.

  1. Menurunkan berat badan agar lemak dalam tubuh bisa menyerap insulin.
  2. Hindari makanan berlemak, makanan nan diawetkan, dan makanan nan diproses secara digoreng.
  3. Pilihlah makanan nan berserat tinggi dan kurangi makanan nan mengandung banyak glukosa dan berkalori tinggi.
  4. Perbanyak mengkonsumsi air.
  5. Jangan lupa, berolah raga secara teratur dan hindari stres.
  6. Hindari minuman alkohol dan softdrink .
  7. Hindari merokok sebab penderita diabetes lebih berisiko terhadap imbas nan ditimbulkan oleh rokok, yaitu merusak jantung dan mempersempit saluran pembuluh darah.
  8. Minumlah obat nan dianjurkan dokter utuk menurunkan kadar gula dalam darah.
  9. Bagi penderita diabetes tipe 1, pemberian insulin secara teratur perlu diberikan melalui terapi insulin.


Bahaya Penyakit Gula (Diabetes)

Bahaya diabetes atau penyakit gula bisa mengakibatkan komplikasi jangka panjang, seperti agresi jantung, stroke, kebutaan dampak glukoma, penyakit ginjal, dan luka nan tak bisa sembuh nan bisa menyebabkan infeksi sehingga harus diamputasi. Taraf nan paling mengerikan dari komplikasi penyakit gula ini ialah kematian. Komplikasi tersebut disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah, kerusakan saraf, dan ketidakmampuan tubuh melawean infeksi.

Selain komplikasi jangka panjang, diabetes melitus pun bisa mengakibatkan hipoglikemia. Hipoglikemia ialah penurunan kadar gula dalam darah sangat rendah di bawah ambang normal secara tiba-tiba. Hipoglikemia sangat berbahaya sebab penderita diabetes akan mengalami gemetar, berkeringat, lelah, lapar, mudah tersinggung, pandangan kabur, detak jantung tak stabil, atau bahkan pingsan.



Komplikasi Diabetes (Penyakit Gula)

1. Komplikasi pada Mata

Penderita penyakit gula mempunyai peluang lebih tinggi mengalami gangguan pada penglihatan. Gangguan-gangguan nan biasanya timbul ialah katarak dan glaucoma (memengaruhi kejelasan mata saat meilhat). Gangguan lain dampak komplikasi penyakit gula ini yakni pada retina nan dapat terakumulasi sehingga menyababkan kebutaan.



2. Komplikasi pada Kaki dan Kulit

Sebagian besar penderita penyakit gula akan mengalami kekeringan pada kulit kaki serta bagian tubuh lainnya. Disamping itu, jika terjadi luka di bagian kulit, akan terbentuk bekas berwarna merah gelap dan sulit hilang.



3. Hipertensi

Para penderita penyakit gula biasanya memiliki prevelensi hipertensi nan semakin meningkat. Peningkatan kadar gula dalam darah ini akan mengakibatkan risiko peningkatan tekanan darah.



4. Hearth Dissease dan Stroke

Ketika seseorang terkena penyakit gula atau diabetes, prevelensi penyakit jantung akan semain meningkat. Penyebab primer munculnya penyumbatan pembuluh darah ialah konsumsi lemak nan berlebihan. Pada akhirnya terjadilah peningkatan risiko terserang stroke. Fakta menyebutkan bahwa dua dari tiga penderita penyakit gula mengalami stroke.

Nah, setelah Anda mengetahui segala sesuatu tentang diabetes atau penyakit gula, siapkah Anda buat menghindari penyakityang satu ini?