Produk Jurnalistik

Produk Jurnalistik

Kita telah banyak mengenal global jurnalistik dengan produk-produk jurnalistik nan ada sekarang, seperti media cetak, visual ataupun audio visual. Di dalam global jurnalistik juga dikenal beberapa istilah jurnalistik.



Produk Jurnalistik

Seiring dengan perkembangan zaman, media informasi mengalami perkembangan juga. Kebutuhan manusia akan informasi juga semakin meningkat dan keadaan ekonomi di Indonesia semakin meningkat.

Media cetak mengalami perkembangan juga. Perusahaan media cetak mulai banyak nan berdiri dan melebarkan pemasarannya sampai pedesaan. Orang-orang nan berada jauh dari perkotaan bisa menikmati media cetak tersebut.

Jenisnya pun menjadi bermacam-macam. Mulai dari koran harian sampai bulanan, tabloid, majalah, dan buletin. Informasi nan diberikan pun bukan hanya sekadar tentang politik atau ekonomi nan sedang terjadi, tapi juga ada bidang hiburannya nan tercantum dalam media tersebut.

Konsumen media cetak ini pun bukannya hanya dari kalangan ekonomi mengah ke atas saja, tapi kalangan ekonomi mengengah ke bawah juga sudah bisa menikmati informasi dari media cetak tersebut. Harga nan terjangkau oleh semua kalangan tersebut, membuat semua kalangan mampu buat membeli dan menikmati informasi nan diberikan oleh media tersebut.

Jenis media cetak pun sudah bermacam-macam. Semua usia mempunyai media cetak masing-masing. Dari anak-anak sampai orang tua pun punya jenisnya. Media cetak berupa tabloid merupakan media informasi nan dikonsumsi oleh kalangan anak-anak dan remaja.

Informasi nan didapat melalui media elektronik dan digital sangat mudah dan cepat, serta up to date. Wahana nan mendukung buat media elektronik dan digital tersebut juga mudah didapatkan.

Kemudahan tersebut menjadikan media cetak dan media elektronik dan digital semakin bersaing. Akan tetapi, masing-masing media mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Hal tersebut membuat seorang jurnalistik dituntut buat memberikan warta atau informasi nan menarik bagi para penikmat media tersebut. Untuk itu, pendidikan spesifik buat jurnalistik banyak dibuka di perguruan tinggi.

Untuk menjadi seorang jurnalistik nan handal dan profesional, harus dibekali ilmu nan berhubungan dengan global jurnalistik, seperti nan sudah dijelaskan sebelumnya.

Kemajuan sebuah perusahaan media informasi, tergantung pada informasi nan diberikan perusahaan tersebut. Apakah informasi nan diberikan menarik banyak perhatian para konsumen atau tidak.

Informasi nan diberikan pun harus bisa dipertanggungjawabkan oleh seorang jurnalistik. Tidak boleh asal-asalan sebab kalau itu terjadi dan ada nan tersinggung, maka akan menjadi masalah bagi perusahaan media tersebut.

Di zaman sekarang, media itu terangkai dalam berbagai macam bentuk produk jurnalistik. Macam-macam media tersebut ialah media cetak, media elektronik, dan media internet. Surat kabar, tabloid, dan buletin terangkai dalam bentuk produk jurnalistik nan dinamakan dengan media cetak.

Sementara itu, buat media elektronik ada stasiun televisi dan radio, dan nan terakhir tentu saja media internet nan sekarang sedang berkembang dengan hadirnya portal-portal warta berbentuk website. Informasi nan diberikan oleh produk-produk jurnalistik tersebut memiliki beberapa hal nan menjadi dasar, yaitu sebagai berikut.



1. Bersifat tentang Norma dan kebutuhan hayati masyarakat sehari-hari.

Sebagai contoh kita dapat melihat, apa nan dibutuhkan masyarakat sekarang, harga handphone, jadwal bioskop, berita-berita bala alam, informasi olahraga, dan lain-lainnya.



2. Informasi nan bersifat memerlukan perhatian dari masyarakat.

Seperti misalnya kondisi ekonomi, politik, sosial nan sedang terjadi. Sebagai contoh, kita tentunya sering kali melihat adanya warta di berbagai media seperti bala alam, warta tentang naiknya harga kebutuhan dan lain-lainnya.



3. Menyampaikan hal-hal baru.

Biasanya ini terkait dengan konten dari masing-masing produk jurnalistik. Contohnya ialah sekarang ini ada beberapa warta nan menampilkan tentang lifestyle, kesehatan, bahkan warta nan mengajak dan memotivasi kita buat mampu mengelola keuangan sendiri.

Informasi dari kegiatan-kegiatan jurnalistik tersebut mempunyai kandungan nan bisa merubah sikap, pendapat serta membujuk masyarakat buat menanggapi informasi tersebut. Dan kategori pemberitaan nan diberikan dari beberapa produk jurnalistik nan tersaji saat ini selain mengambarkan berita, dapat juga menampilkan komentar atau ulasan.

Komentar atau ulasan di media cetak biasanya terjadi pada rubrik-rubrik opini, sementara itu dalam media elektronik, seperti televisi atau radio disampaikan dalam bentuk sesi tanya jawab nan ditampilkan secara visual, sementara itu dalam media internet, melalui sebuah rubrik nan dikenal dengan citizen journalism, di mana masyarakat nan bukan jurnalis atau wartawan pun dapat memberikan warta mereka sendiri.



4. Bersifat advetorial.

Di mana produk jurnalistik ini memberitakan sebuah informasi dari beberapa perusahaan tentang produk-produk mereka, berupa warta atau informasi nan dibutuhkan mereka.

Tetapi apa nan paling krusial ialah tampilan pemberitaan nan akan dipaparkan dalam produk-produk jurnalistik. Setiap tulisan nan dibuat haruslah selalu mengandung konsep dasar jurnalistik yaitu, 5W+1H, yaitu what, who, where, when, why dan how . Semua terapan tersebut wajib digunakan oleh para wartawan dalam setiap penyajian beritanya. Bahkan masyarakat nan ingin menyampaikannya dalam bentuk citizen journalism.

Lalu, bagaimana dengan blog? Pertumbuhan blog saat ini berkembang dengan cepat. Jika ingin menuliskan sebuah berita, tentunya setiap dari masyarakat nan ingin menuliskan blog, pastilah harus mengandung unsur 5W+1H, tapi jika hanya ingin berbagi cerita, dengan tulisan nan lebih ringan dan sederhana, maka tulisan di blog tak harus selalu mengandung 5W+1H.

Akan tetapi, jika banyak masyarakat nan ingin melatih dan mengolah keterampilannya dalam menulis disarankan buat membuat blog. Semakin sering menulis di blog, dan melihat beberapa surat keterangan dari blog-blog lain, maka tulisan kita akan semakin baik. Begitu pula arahnya jika kita ingin membuat tulisan-tulisan nan ditampilkan dalam produk jurnalistik.



Istilah Jurnalistik

Selain produk jurnalistik, ada juga istilah jurnalistik nan sering digunakan. Berikut beberapa istilah jurnalistik nan sering disebutkan dalam global jurnalistik.

  1. Balance. Pembuatan warta nan berimbang tanpa memberatkan suatu pihak/ narasumber Reportase, liputan langsung narasumber, orang nan diminta informasinya dalam sebuah warta fakta.

  2. Booth side writing. Dalam penulisan sine qua non dua sudut pandang dari nan pro dan kontra.

  3. Caption. Keterangan nan diberikan buat warta photo.

  4. Chek n Richek. Mencari kebenaran warta sebelum menulis informasi tersebut.

  5. Dead-Line. Batas akhir mengumpulkan berita/ informasi.

  6. Dewan pers. Tempat mengadukan masalah seputar pemberitaan baik dari narasumber ataupun nan lainnya.

  7. Editor. Orang nan bertanggung jawab buat mengkoreksi kata-kata terhadap informasi supaya lebih relevan dan mudah dimengerti. Ini juga dijadikan salah satu proses mengkoreksi informasi.

  8. Editorial. Ini merupakan sebuah kolom buat membuat evaluasi dari media terhadap sebuah berita.

  9. Freelance. Penulis nan sifatnya tak terikat/ lepas.

  10. Hard news. Warta liputan langsung nan tak dapat ditunda, kejadian akan basi bila ditunda sampai besoknya.

  11. Headline. Judul berita.

  12. Hak Jawab. Ini merupakan sebuah hak nan dapat disampaikan seseorang kepada media penyampai berita. Sifatnya dapat berupa sanggahan atau dapat juga tanggapan. Ini dapat dilakukan kalau saja warta tersebut merupakan informasi nan dapat merugikan orang nan diberitakan.

  13. Hak Tolak. Hak wartawan buat menolak member tahu nama atau bukti diri dari narasumber. Ini dapat kita lihat dari inisial ataupun kadang dalam sebuah informasi narasumber tak ingin disebut namanya.

  14. Hunting. Proses pencarian warta di lapangan.

  15. Jurnalis. Orang nan bergerak di bidang jurnalistik.

  16. Kode Etik Jurnalistik. Adalah batasan etika nan harus dipatuhi oleh orang-orang jurnalistik.

  17. Kontributor. Pencari warta lepas tanpa ikatan dinas dengan perusahaan.

  18. Koresponden. Wartawan resmi nan ditugaskan di luar daerah.

  19. Lay Out. Kegiatan lay out merupakan kegiatan mengotak atik gambar/ ilustrasi termasuk seting penempatan gambar tersebut.

  20. Off the record. Narasumber hanya menceritakan ketika wawancara, tapi jangan sampai pengakuan tersebut naik ke media

  21. Organisasi pers. Sebuah serikat nan mewadahi semua orang nan bergelut dalam global pers.

  22. Penyensoran. Ini ialah hasil dari penyaringan dari berbagai informasi. Informasi atau warta nan tak etis ataupun menyalahi anggaran nan berlaku, maka akan dilakukan penyensoran terhadap informasi tersebut. Misalkan, adanya warta nan memojokan seseorang atau dapat membuat bahaya orang lain.

  23. Pers nasional. Yang mengurus semua kegiatan jurnalistik atau kegiatan pers nan penyelenggaraannya dilakukan oleh perusahaan media bersekala nasional.

  24. Pers asing. Orang nan menyelenggarakan kegiatan jurnalistiknya ialah orang asing.

  25. Re-Wraiting. Melakukan proses menulis ulang warta atau mengumpulkan beberapa sumber buat satu berita.

  26. Redaksi. Orang nan mengatur dan bertanggung jawab di media.

  27. Wartawan. Orang nan kesehariannya melakukan kegiatan jurnalistik, seperti pencarian berita, foto atau orang nan berkontribusi buat hal tersebut.

Demikian informasi mengenai istilah jurnalistik nan merupakan bagian dari produk jurnalistik. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan menambah wawasan Anda.

Kita telah banyak mengenal global jurnalistik dengan produk-produk jurnalistik nan ada sekarang, seperti media cetak, visual ataupun audio visual. Di dalam global jurnalistik juga dikenal beberapa istilah jurnalistik.



Produk Jurnalistik

Seiring dengan perkembangan zaman, media informasi mengalami perkembangan juga. Kebutuhan manusia akan informasi juga semakin meningkat dan keadaan ekonomi di Indonesia semakin meningkat.

Media cetak mengalami perkembangan juga. Perusahaan media cetak mulai banyak nan berdiri dan melebarkan pemasarannya sampai pedesaan. Orang-orang nan berada jauh dari perkotaan bisa menikmati media cetak tersebut.

Jenisnya pun menjadi bermacam-macam. Mulai dari koran harian sampai bulanan, tabloid, majalah, dan buletin. Informasi nan diberikan pun bukan hanya sekadar tentang politik atau ekonomi nan sedang terjadi, tapi juga ada bidang hiburannya nan tercantum dalam media tersebut.

Konsumen media cetak ini pun bukannya hanya dari kalangan ekonomi mengah ke atas saja, tapi kalangan ekonomi mengengah ke bawah juga sudah bisa menikmati informasi dari media cetak tersebut. Harga nan terjangkau oleh semua kalangan tersebut, membuat semua kalangan mampu buat membeli dan menikmati informasi nan diberikan oleh media tersebut.

Jenis media cetak pun sudah bermacam-macam. Semua usia mempunyai media cetak masing-masing. Dari anak-anak sampai orang tua pun punya jenisnya. Media cetak berupa tabloid merupakan media informasi nan dikonsumsi oleh kalangan anak-anak dan remaja.

Informasi nan didapat melalui media elektronik dan digital sangat mudah dan cepat, serta up to date. Wahana nan mendukung buat media elektronik dan digital tersebut juga mudah didapatkan.

Kemudahan tersebut menjadikan media cetak dan media elektronik dan digital semakin bersaing. Akan tetapi, masing-masing media mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Hal tersebut membuat seorang jurnalistik dituntut buat memberikan warta atau informasi nan menarik bagi para penikmat media tersebut. Untuk itu, pendidikan spesifik buat jurnalistik banyak dibuka di perguruan tinggi.

Untuk menjadi seorang jurnalistik nan handal dan profesional, harus dibekali ilmu nan berhubungan dengan global jurnalistik, seperti nan sudah dijelaskan sebelumnya.

Kemajuan sebuah perusahaan media informasi, tergantung pada informasi nan diberikan perusahaan tersebut. Apakah informasi nan diberikan menarik banyak perhatian para konsumen atau tidak.

Informasi nan diberikan pun harus bisa dipertanggungjawabkan oleh seorang jurnalistik. Tidak boleh asal-asalan sebab kalau itu terjadi dan ada nan tersinggung, maka akan menjadi masalah bagi perusahaan media tersebut.

Di zaman sekarang, media itu terangkai dalam berbagai macam bentuk produk jurnalistik. Macam-macam media tersebut ialah media cetak, media elektronik, dan media internet. Surat kabar, tabloid, dan buletin terangkai dalam bentuk produk jurnalistik nan dinamakan dengan media cetak.

Sementara itu, buat media elektronik ada stasiun televisi dan radio, dan nan terakhir tentu saja media internet nan sekarang sedang berkembang dengan hadirnya portal-portal warta berbentuk website. Informasi nan diberikan oleh produk-produk jurnalistik tersebut memiliki beberapa hal nan menjadi dasar, yaitu sebagai berikut.

1. Bersifat tentang Norma dan kebutuhan hayati masyarakat sehari-hari.

Sebagai contoh kita dapat melihat, apa nan dibutuhkan masyarakat sekarang, harga handphone, jadwal bioskop, berita-berita bala alam, informasi olahraga, dan lain-lainnya.

2. Informasi nan bersifat memerlukan perhatian dari masyarakat.

Seperti misalnya kondisi ekonomi, politik, sosial nan sedang terjadi. Sebagai contoh, kita tentunya sering kali melihat adanya warta di berbagai media seperti bala alam, warta tentang naiknya harga kebutuhan dan lain-lainnya.

3. Menyampaikan hal-hal baru.

Biasanya ini terkait dengan konten dari masing-masing produk jurnalistik. Contohnya ialah sekarang ini ada beberapa warta nan menampilkan tentang lifestyle, kesehatan, bahkan warta nan mengajak dan memotivasi kita buat mampu mengelola keuangan sendiri.

Informasi dari kegiatan-kegiatan jurnalistik tersebut mempunyai kandungan nan bisa merubah sikap, pendapat serta membujuk masyarakat buat menanggapi informasi tersebut. Dan kategori pemberitaan nan diberikan dari beberapa produk jurnalistik nan tersaji saat ini selain mengambarkan berita, dapat juga menampilkan komentar atau ulasan.

Komentar atau ulasan di media cetak biasanya terjadi pada rubrik-rubrik opini, sementara itu dalam media elektronik, seperti televisi atau radio disampaikan dalam bentuk sesi tanya jawab nan ditampilkan secara visual, sementara itu dalam media internet, melalui sebuah rubrik nan dikenal dengan citizen journalism, di mana masyarakat nan bukan jurnalis atau wartawan pun dapat memberikan warta mereka sendiri.

4. Bersifat advetorial.

Di mana produk jurnalistik ini memberitakan sebuah informasi dari beberapa perusahaan tentang produk-produk mereka, berupa warta atau informasi nan dibutuhkan mereka.

Tetapi apa nan paling krusial ialah tampilan pemberitaan nan akan dipaparkan dalam produk-produk jurnalistik. Setiap tulisan nan dibuat haruslah selalu mengandung konsep dasar jurnalistik yaitu, 5W+1H, yaitu what, who, where, when, why dan how . Semua terapan tersebut wajib digunakan oleh para wartawan dalam setiap penyajian beritanya. Bahkan masyarakat nan ingin menyampaikannya dalam bentuk citizen journalism.

Lalu, bagaimana dengan blog? Pertumbuhan blog saat ini berkembang dengan cepat. Jika ingin menuliskan sebuah berita, tentunya setiap dari masyarakat nan ingin menuliskan blog, pastilah harus mengandung unsur 5W+1H, tapi jika hanya ingin berbagi cerita, dengan tulisan nan lebih ringan dan sederhana, maka tulisan di blog tak harus selalu mengandung 5W+1H.

Akan tetapi, jika banyak masyarakat nan ingin melatih dan mengolah keterampilannya dalam menulis disarankan buat membuat blog. Semakin sering menulis di blog, dan melihat beberapa surat keterangan dari blog-blog lain, maka tulisan kita akan semakin baik. Begitu pula arahnya jika kita ingin membuat tulisan-tulisan nan ditampilkan dalam produk jurnalistik.

Istilah Jurnalistik

Selain produk jurnalistik, ada juga istilah jurnalistik nan sering digunakan. Berikut beberapa istilah jurnalistik nan sering disebutkan dalam global jurnalistik.

· Balance. Pembuatan warta nan berimbang tanpa memberatkan suatu pihak/ narasumber Reportase, liputan langsung narasumber, orang nan diminta informasinya dalam sebuah warta fakta.

· Booth side writing. Dalam penulisan sine qua non dua sudut pandang dari nan pro dan kontra.

· Caption. Keterangan nan diberikan buat warta photo.

· Chek n Richek. Mencari kebenaran warta sebelum menulis informasi tersebut.

· Dead-Line. Batas akhir mengumpulkan berita/ informasi.

· Dewan pers. Tempat mengadukan masalah seputar pemberitaan baik dari narasumber ataupun nan lainnya.

· Editor. Orang nan bertanggung jawab buat mengkoreksi kata-kata terhadap informasi supaya lebih relevan dan mudah dimengerti. Ini juga dijadikan salah satu proses mengkoreksi informasi.

· Editorial. Ini merupakan sebuah kolom buat membuat evaluasi dari media terhadap sebuah berita.

· Freelance. Penulis nan sifatnya tak terikat/ lepas.

· Hard news. Warta liputan langsung nan tak dapat ditunda, kejadian akan basi bila ditunda sampai besoknya.

· Headline. Judul berita.

· Hak Jawab. Ini merupakan sebuah hak nan dapat disampaikan seseorang kepada media penyampai berita. Sifatnya dapat berupa sanggahan atau dapat juga tanggapan. Ini dapat dilakukan kalau saja warta tersebut merupakan informasi nan dapat merugikan orang nan diberitakan.

· Hak Tolak. Hak wartawan buat menolak member tahu nama atau bukti diri dari narasumber. Ini dapat kita lihat dari inisial ataupun kadang dalam sebuah informasi narasumber tak ingin disebut namanya.

· Hunting. Proses pencarian warta di lapangan.

· Jurnalis. Orang nan bergerak di bidang jurnalistik.

· Kode Etik Jurnalistik. Adalah batasan etika nan harus dipatuhi oleh orang-orang jurnalistik.

· Kontributor. Pencari warta lepas tanpa ikatan dinas dengan perusahaan.

· Koresponden. Wartawan resmi nan ditugaskan di luar daerah.

· Lay Out. Kegiatan lay out merupakan kegiatan mengotak atik gambar/ ilustrasi termasuk seting penempatan gambar tersebut.

· Off the record. Narasumber hanya menceritakan ketika wawancara, tapi jangan sampai pengakuan tersebut naik ke media

· Organisasi pers. Sebuah serikat nan mewadahi semua orang nan bergelut dalam global pers.

· Penyensoran. Ini ialah hasil dari penyaringan dari berbagai informasi. Informasi atau warta nan tak etis ataupun menyalahi anggaran nan berlaku, maka akan dilakukan penyensoran terhadap informasi tersebut. Misalkan, adanya warta nan memojokan seseorang atau dapat membuat bahaya orang lain.

· Pers nasional. Yang mengurus semua kegiatan jurnalistik atau kegiatan pers nan penyelenggaraannya dilakukan oleh perusahaan media bersekala nasional.

· Pers asing. Orang nan menyelenggarakan kegiatan jurnalistiknya ialah orang asing.

· Re-Wraiting. Melakukan proses menulis ulang warta atau mengumpulkan beberapa sumber buat satu berita.

· Redaksi. Orang nan mengatur dan bertanggung jawab di media.

· Wartawan. Orang nan kesehariannya melakukan kegiatan jurnalistik, seperti pencarian berita, foto atau orang nan berkontribusi buat hal tersebut.

Demikian informasi mengenai istilah jurnalistik nan merupakan bagian dari produk jurnalistik. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan menambah wawasan Anda.