Melestarikan Kantong Semar

Melestarikan Kantong Semar

Kantong Semar , saat pertama kali mendengar nama ini rasanya tak akan menduga kalau nama ini ialah sebutan buat sebuah tanaman. Nama ini memang cukup unik, kata Kantong menunjukkan sebuah loka penyimpanan, dan Semar ialah nama salah satu tokoh pewayangan bagian dari Punakawan nan bijaksana.

Jadi, jika ditinjau dari namanya memang menjadi seolah-olah Kantong nan dimiliki oleh Semar. Untuk mengetahui Kantong Semar nan sebenarnya perlulah kiranya kita kenal tanaman nan satu ini.

Kantong Semar bernama latin Nephentes sp atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Tropical Pitcher Plant, merupakan tanaman nan biasanya bisa kita temui di hutan-hutan hujan tropis. Kantong Semar ialah genus tanaman nan termasuk ke dalam famili monotipik nan memiliki lebih dari seratus spesies.

Tanaman ini tersebar hampir di seluruh negara-negara beriklim tropis, dan Indonesia merupakan negara terkaya bagi kepemilikan ragam spesies Kantong Semar. Di Indonesia populasi terbanyak dari spesies tanaman ini berada di Kalimantan dan Sumatera (lebih dari 60 spesies Kantong Semar ada dikedua pulau ini).

Penyebaran tanaman Kantong Semar cukup meluas, hal ini disebabkan sebab Kantong Semar terdiri dari Kantong Semar dataran tinggi (Kantong Semar masih bisa tumbuh di ketinggian 3000an) dan Kantong Semar dataran rendah (Kantong Semar juga bisa tumbuh di daerah-daerah pesisir pantai). Dengan demikian, Kantong Semar juga bisa hayati di pegunungan, gunung kapur, hutan meranggas, hutan gambut, hingga padang savana.

Cara hayati Kantong Semar pegunungan ialah dengan menempel pada batang tanaman lain menggunakan batang nan dimilikinya, dengan batang-batang tubuh nan menempel ini Kantong Semar bisa mencapai ketinggian hingga 20 meter. Lain halnya dengan Kantong Semar nan tumbuh di padang savana. Di daerah ini Kantong Semar tumbuh berdikari bersama batangnya dengan ketinggian maksimal 2 meter saja.

Setiap Kantong Semar memiliki sulur-sulur, sulur inilah nan kemudian membentuk kantong-kantong berbentuk oval, silinder, dan seperti corong. Untuk menghasilkan keturunannya, Kantong Semar lebih banyak melakukan persilangan alami sebab setiap Kantong Semar hanya memiliki satu jenis kelamin bunga. Namun, Kantong Semar juga bisa dikembangbiakkan dengan menggunakan tunas.

Kantong Semar dikenal sebagai tanaman pemangsa sebab merupakan jenis tanaman hewan pemakan daging atau pemakan daging. Daging-daging nan dimangsanya ialah daging kodok, pacet, lalat, semut, rayap dan majemuk serangga. Ketika Kantong Semar masih berusia muda, kantong nan dimilikinya tertutup dan baru akan terbuka saat sudah dewasa.



Kantong Semar Sang Pemangsa

Kantong Semar memiliki caranya sendiri dalam memangsa korban-korbannya. Untuk menjerat korbannya, Kantong Semar memancing mereka dengan warna-warnanya nan mencolok dan indah, selanjutnya para korban dibuai dengan wanginya nan manis. Saat mangsanya sudah mulai terjerat oleh tipuan rona dan aromanya nan manis, Kantong Semar akan langsung melumat mangsanya dan kantongnya kembali tertutup.

Dengan tertutupnya kantong, menandakan tanaman ini sedang mencerna mangsanya dengan menggunakan enzim proteolase nan bersifat asam kemudian diolah menjadi garam posphat dan nitrat buat diserap oleh tubuh Kantong Semar.

Dalam hal selera makan, Kantong Semar Sang Pemangsa ini memiliki selera nan berbeda-beda. Jenis Nephentes Mirabillis misalnya, Kantong Semar jenis ini sangat menyukai semut sebagai mangsanya. Jenis lain seperti Nephentes Algomarginata menyukai rayap. Selain itu, salah satu jenis Kantong Semar yaitu Nephentes Ampullaria merupakan vegetarian, Kantong Semar jenis ini hanya memangsa daun-daun tumbuhan nan gugur dan memasuki kantongnya.

Lain halnya dengan Kantong Semar jenis Nephentes Lowi, Kantong Semar jenis ini sangat menyukai kotoran burung. Untuk mendapatkan mangsa favorit mereka, dengan daya tarik nan dimiliki Kantong Semar, Sang Pemangsa sepertinya tak perlu mengalami kesulitan dan kelaparan.



Kantong Semar, Pemangsa nan Menolong

Dalam lingkungan kegiatan di alam bebas seperti nan dilakukan oleh kelompok maupun organisasi-organisasi pecinta alam, Kantong Semar begitu dikenal baik. Bentuk kegiatan mereka sangat dekat dengan hutan, padang savana, gunung-gunung batu dan pesisir pantai. Wilayah-wilayah tersebut merupakan loka mereka melaksanakan kegiatan seperti mendaki gunung, memanjat tebing, maupun susur pantai.

Untuk mendukung kegiatan mereka nan selalu berada di alam bebas, mereka dibekali teknik survival atau teknik bertahan hayati di alam bebas. Pengetahuan buat bertahan hayati di alam bebas ini diberikan sebab alam bebas merupakan loka nan penuh dengan kejutan nan diberikan oleh alam, berbagai hal tak terduga bisa terjadi sebab begitu jauh dari zona kenyamanan.

Dalam sebuah warta kita tentu pernah mendengar kasus-kasus beberapa orang nan tersesat di hutan, sebab hutan tropis seperti di Indonesia memiliki cuaca nan cukup ekstrim dengan kerapatan tanaman dan perdu nan masih cukup menyulitkan buat dilalui. Untuk itu, para penggiat alam bebas perlu memahami teknik bertahan hayati di alam bebas. Kaitannya dengan Kantong Semar Sang Pemangsa, tanaman ini ialah salah satu tanaman nan bisa menolong para penggiat alam saat menghadapi kondisi survival.

Bentuk pertolongan nan diberikan oleh Kantong Semar saat kondisi survival ialah Kantong-Kantong nan dimiliki tanaman ini mampu memenuhi kebutuhan air nan diperlukan para survivor (sebutan bagi orang-orang nan sedang menghadapi kondisi survival). Kondisi survival ialah kondisi saat seseorang tak memiliki perbekalan baik makanan maupun minuman dan pada posisi lokasi nan medannya tak mereka kuasai..

Pada kondisi ini mereka harus tetap memenuhi kebutuhan akan air buat tetap bertahan hidup. Dalam teknik survival disebutkan tiga hal nan menyangkut dengan kemampuan bertahan hayati manusia, bahwa manusia bisa bertahan hayati tiga menit tanpa udara, tiga hari tanpa air, dan tiga minggu tanpa makanan. Manusia bisa bertahan hayati lebih lama tanpa makanan namun tak tanpa air, oleh sebab itu keberadaan air sangat dibutuhkan.

Kantong Semar menjadi penolong survivor buat memeroleh air, air nan bisa ditampung oleh Kantong Semar saat hujan maupun nan berasal dari embun cukup banyak dan kondusif diminum oleh manusia. Keberadaannya nan meluas pada beberapa wilayah menjadi acuan bahwa tanaman ini bisa menjadi penolong bagi para survivor nan tersesat di hutan-hutan dalam memenuhi kebutuhan air bagi mereka.



Melestarikan Kantong Semar

Kantong Semar merupakan salah satu tanaman nan terancam kelestariannya. Ancaman ini datang dari hilangnya hutan-hutan nan menjadi habitat Kantong Semar, hutan-hutan ini hilang sebab industri maupun alih fungsi hutan menjadi perkebunan misalnya. Selain itu, Kantong Semar juga menjadi tanaman komoditi nan diperdagangkan sebab rona dan bentuknya nan indah, sayangnya Kantong Semar nan diperdagangkan ini diambil langsung dari hutan-hutan.

Untuk menjaga kelestarian tanaman ini, pemerintah telah memasukkan Kantong Semar ke dalam salah satu tanaman nan dilindungi melalui Undang-Undang No.5 Tahun 1990 Tentang Perlindungan Sumber Daya Hidup dan Ekosistem, serta Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Dengan adanya kebijakan pemerintah ini maka Kantong Semar menjadi tanaman nan perlu dilestarikan sebagai kekayaan hidup Indonesia.

Semakin banyak orang nan mengenal dan menyenangi Kantong Semar, maka aktivitas jual beli Kantong Semar pun meningkat. Agar kegunaan hemat Kantong Semar bisa dirasakan oleh masyarakat namun tetap terjaga kelestariannya maka sebaiknya dilakukan budidaya pada tanaman Kantong Semar.

Untuk melakukan budidaya Kantong Semar bisa digunakan cara generatif (dengan biji) atau vegetatif (dengan tunas). Cara nan paling mudah dilakukan ialah menggunakan teknik vegetatif, ketika Kantong Semar telah memiliki tunas-tunas kecil dengan jumlah akar nan sudah terlihat cukup banyak, maka tunas ini bisa dipisahkan dari induknya dan segera ditanam.

Penanaman tunas menggunakan media berbahan campuran Sepagnum Moss dan butiran Zeolith nan bisa diperoleh di toko-toko pertanian, perbandingan campuran ini ialah 4:1. Kantong Semar tak membutuhkan pupuk, dan media nan subur, nan perlu diperhatikan ialah pemenuhan kebutuhannya akan mangsa.

Selain itu, Kantong Semar juga tak membutuhkan tanah nan subur, semakin miskin medan tanam akan hara maka kantong nan dihasilkan akan lebih besar dengan rona nan lebih indah. Di sisi lain kebutuhan Kantong Semar akan suguhan mangsa (kodok, lalat, rayap, semut dll), Kantong Semar merupakan tanaman nan membutuhkan banyak air, oleh sebab itu pemberian air sebaiknya cukup dan tak terlambat.

Untuk menghasilkan Kantong Semar nan sehat, penyiraman perlu dilakukan 2-3 kali dalam sehari dan usahakan medan tanam selalu dalam kondisi basah. Selain itu, Kantong Semar juga membutuhkan sinar matahari nan cukup buat bisa tumbuh dengan baik. Kantong Semar bisa ditanam di dalam maupun di luar ruangan asalkan air dan sinar matahari nan diperolehnya cukup.

Dengan teknik budidaya nan cukup mudah dan sederhana ini, kita bisa menikmati estetika Kantong Semar Sang Pemangsa sekaligus ikut menjaga kelestariannya.