5. Maria Magdalena

5. Maria Magdalena

Pernahkah kita sebagai pembaca Alkitab menggali lebih dalam sosialisasi terhadap karakter tokoh Alkitab ? Mungkin ada nan sudah, mungkin juga ada nan belum. Sosialisasi terhadap karakter tokoh ini krusial buat dilakukan supaya kita makin paham dan mudah menjelaskan ke orang lain tentang kemunculan tokoh tersebut di Alkitab.

Khususnya, jika kita ialah seorang guru sekolah minggu atau pengajar kerohanian tentunya harus paham tokoh Alkitab terlebih dulu, sebab banyak teladan-teladan baik nan dapat kita sampaikan pada anak-anak atau orang lain.

Pengenalan terhadap karakter tokoh Alkitab dapat dibaca melalui buku-buku dan browsing di internet. Oleh sebab itu, artikel berikut akan membahas tentang tokoh-tokoh di Alkitab dan masa hidupnya. Supaya kita dapat dari belajar teladan mereka.

Selain itu, sosialisasi terhadap tokoh Alkitab akan menambah pengetahuan kita tentang kehidupan pribadi mereka dengan Tuhan, sehingga tak hanya sekadar tahu tentang tokoh A namun dapat paham dengan cara berpikir mereka dan kita dan mencontoh sikapnya. Tidak semua tokoh Alkitab akan dibahas dalam ulasan ini, mungkin hanya beberapa tokoh saja dalam perjanjian lama dan perjanjian baru.



Tokoh Alkitab dalam Perjanjian Lama

Banyak tokoh nan dimunculkan dalam Alkitab dan berikut ialah ulasan tentang karakter dan kehidupan tokoh di Alkitab perjanjian lama.



1. Abraham

Tokoh Alkitab nan satu ini sudah sering dibahas di saat kotbah rahib di gereja atau pun cerita-cerita di sekolah minggu. Bahkan, ada lagu sekolah minggu nan menceritakan Abraham nan berjudul “Bapa Abraham.” Abraham dikenal sebagai bapa orang beriman sebab ketika Dia diuji buat menyerahkan anaknya nan tunggal sebagai korban bakaran buat Tuhan.

Abraham mau melakukannya, padahal jika ishak anak satu-satunya ini mati, Ia tak akan mempunyai anak lagi. Melihat Iman Abraham nan begitu besar pada Tuhan, maka Tuhan tak jadi meminta Ishak sebagai korban persembahan namun menyuruh Abraham mengambil anak domba sebagai ganti Ishak.



2. Musa

Tokoh Alkitab ini juga tak kalah tenarnya dalam cerita keluarnya bangsa Israel dari penjajahan di tanah Mesir. Musa ialah orang nan dipilih Tuhan buat mempimpin bangsa Israel keluar dari Mesir dan Musa mengalami banyak pengalaman nan sepertinya tak mudah.

Bahkan ketika Tuhan memilih Musa buat membawa bangsanya keluar, Ia masih ragu dan hampir tak mau, sebab Musa merasa sebagai orang nan tak mempunyai kemampuan apa-apa. Tetapi, Tuhan meyakinkan Musa bahwa Tuhan tak akan meninggalkan Musa. Maka, Musa mau menjadi penuntun buat membebaskan bangsa Israel dari Mesir.

Melalui cerita kehidupan Musa kita bisa belajar banyak teladan, misalnya jangan selalu menolak kehendak Tuhan, karena jika Tuhan menyuruh kita melakukan sesuatu hal tentunya Tuhan tetap beserta. Selain itu, apa nan tak mungkin terjadi dapat terjadi jika Tuhan sudah berkehendak.



3. Yusuf

Kehidupan Yusuf dari awal cukup menderita, sebab Ia dibenci oleh saudara-saudaranya, sampai-sampai Yusuf dijual sebagai budak. Namun seiring berjalannya waktu, meskipun Yusuf menderita, Ia tak lupa pada Tuhan. Hingga suatu kali Ia bekerja di rumah Potifar, Ia difitnah oleh istri Potifar hingga masuk penjara.

Mungkin kita berpikir, hayati Yusuf akan berkahir disini. Namun tak demikian, justru melalui penjara inilah Yusuf nantinya diangkat menjadi salah satu tentara di mesir. Sebab ketika Ia dipenjara, Yusuf berjumpa dengan dua orang pegawai raja (juru makan dan juru minuman raja).

Suatu hari, dua pegawai raja ini bermimpi dan menceritakannya pada Yusuf. Yusuf nan mempunyai kelebihan mengartikan mimpi pun memberitahukan arti mimpinya. Singkat cerita kemampuan buat mengartikan mimpi membawa Yusuf menjadi orang nan kepercayaan Raja buat soal pangan.

Sehingga ketika bala kelaparan menimpa, bangsa Mesir tak mengalami kesulitan pangan karena sudah ada antisipasi sebelumya. Bahkan ketika Yusuf berjumpa kembali dengan saudara-saudaranya nan dulu pernah menjualnya sebagai budak, Yusuf tak balas dendam, justru mengampuni.



4. Daud

Tokoh Alkitab ini sering juga sering disebut dalam kitab perjanjian lama sebab kisah hidupnya nan cukup banyak menerima berkat Tuhan seperti tokoh Alkitab lainnya. Ketenaran Daud nan mengalahkan Goliat, tentara raksasa dari bangsa Filistin, hanya membuat Ia di anggap menjadi panglima perang.

Hingga Saul menjadi iri dan mengejar Daud buat dibunuh. Namun sebab pertolongan Tuhan, Daud selalu selamat dan akhirnya menjadi raja buat bangsa Israel. Sayangnya, dalam perjalanan hidupnya di nodai dengan perbuatan Daut nan mengingini istri Uria yaitu Betsyeba.

Tuhan sangat marah atas tindakan Daud tersebut, hingga akhirnya mengutus nabi Natan buat mengingatkan Daud. Melalui cerita kisah hayati hidup Daud, kita sebagai orang nan percaya Tuhan harus hayati percaya Tuhan dan jangan berbuat berdasarkan keinginan pribadi, melainkan melaksanakan kehendak Tuhan.

Tokoh Alkitab dalam Perjanjian Baru

Jika ulasan sebelumnya membahas tokoh-tokoh dalam kitab perjanjian lama, maka berikut ini ialah ulasan tentang tokoh Alkitab dalam perjanjian baru.



1. Lazarus

Dia ialah seorang nan amat miskin dan penyakitan, namun memiliki iman nan tinggi kepada Tuhan. Dalam injil, Lukas diceritakan tentang Lazarus nan dapat tinggal di surga setelah mati, sedangkan orang nan kaya justru masuk neraka.

Hal ini membuktikan bahwa kuasa Tuhan melebihi apapun tak memandang kaya atau miskin. Siapa nan mengimani Tuhan baru dapat masuk surga dan tentunya kekayaan tak dapat membeli surga.



2. Saulus

Tokoh Alkitab nan satu ini juga sering dibahas sebab sikapnya nan cukup kontroversi. Awalnya Saulus sangat membenci pengikut Tuhan Yesus. Hingga suatu kali saat perjalanannya ke Damaskus, Tuhan menampakkan diri ke hadapan Sauluas secara pribadi melalui sebuah sinar hingga Saulus menjadi buta.

Setelah seorang nabi bernama Barnabas mengingatkan Saulus buat bertobat, dan Ia percaya akan Tuhan maka barulah Ia sembuh dari buta. Saulus justru menjadi pengabar Injil ke orang banyak dan berganti nama menjadi Paulus. Melalui sikap hayati Paulus ini kita diajarkan buat tetap tak saling membenci pemeluk kepercayaan lain.



3. Zakheus

Hal nan diingat dari cerita tokoh Akitab ini ialah Zakheus seorang nan mempunyai fisik pendek. Hingga suatu ketika Ia melihat kerumunan orang sebab Tuhan Yesus datang dan orang-orang ini ingin melihat dari dekat.

Karena Zakheus pendek, Zakheus rela naik pohon, tanpa dia sadari sebenarnya iman Zakheus inilah nan membuat Ia berbuat demikian. Sewaktu Ia naik di atas pohon, Tuhan Yesus tahu dan menyuruh Zakheus turun, bahkan Tuhan Yesus mau datang ke rumah Zakheus.

Padahal, Zakheus pada masa itu dianggap sebagai orang berdosa karena pekerjaanya ialah memungut atau mengambil pajak lebih dari nan ditetapkan. Tapi pada akhirnya setelah Tuhan Yesus singgah di rumah Zakheus, Ia mau bertobat dan Ia membagi-bagikan kekayaannya pada orang miskin.



4. Stefanus

Cerita tokoh Alkitab nan satu ini juga sering dibahas dalam kotbah-kotbah pendeta, meskipun dalam perjanjian baru mungkin tak banyak disebut. Namun, keteladanannya dalam mempertahankan iman patut kita contoh. Sebab Stefanus dianugrahi wafat martir, Ia wafat dilempari batu ketika menceritakan ajaran Tuhan Yesus.



5. Maria Magdalena

Salah satu tokoh Alkitab wanita dalam kitab perjanjian baru ini dikenal setelah Ia datang pada Tuhan Yesus dan membasuh kaki Tuhan Yesus dengan minyak narwastu lalu menyekanya dengan rambutnya. Padahal, minyak narwastu pada ialah minyak nan sangat mahal.

Maria Magdalena memohon ampun atas perbuatannya nan selama ini buruk, karena Ia bekerja menjadi pelacur. Maria Magdalena akhirnya mau bertobat dan percaya Tuhan setelah Tuhan Yesus menunjukannya kasihnya dengan mau mengampuni semua kesalahan Maria.

Belajar dari keteladanan Maria Magdalena ialah ketika kita berbuat salah hendaknya lekas datang pada Tuhan dan mohon ampun sebab Tuhan niscaya dengan penuh kasih akan mengampuni. Tetapi ingat, tentunya kalau sudah diampuni, jangan berusaha berbuat jelek lagi.

Semoga ulasan buat beberapa tokoh Alkitab nan sudah dijelaskan di atas bisa menambah pengetahuan kita semua. Sikap nan jelek hendaknya dapat dijadikan sebuah pembelajaran supaya kita tak berbuat demikian dan sikap nan baik nan seperti keinginan Tuhan, hendaknya senantiasa dilakukan.