Beberapa Karya Tokoh Islam Ibnu Sina

Beberapa Karya Tokoh Islam Ibnu Sina



Tokoh Islam Ibnu Sina dan Latar Belakang Kehidupannya

Tokoh Islam Ibnu Sina ialah salah satu tokoh kebanggaan dalam global Islam. Lahir pada 980 M dengan nama lengkap Abu Ali al-Husayn bin 'Abdullah bin Sina. Ia lahir di daerah bernama Afsyahnan nan berjarak dekat dengan Bukhara. Masyarakat kini mengenal daerah itu dengan nama Uzbekiztan.

Kepintaran dan keahlian nan didapatkan oleh tokoh Islam Ibnu Sina ini taklepas dari kemudahan nan secara tak langsung diberikan oleh kedua orangtuanya. Kedua orang tua Ibnu Sina bekerja sebagai pegawai tinggi di zamannya pemerintahan Dinasti Saman.

Tokoh Islam Ibnu Sina mempelajari ilmu serta falsafah tentang kedokteran di daerah kelahirannya. Menginjak usianya nan kesepuluh, tokoh Islam Ibnu Sina ini bahkan sudah menguasai dan memahami ilmu-ilmu nan ada di Al-Qur'an. Deretan lafadz-lafadz Allah sudah ia kuasai sejak dini dengan baik.

Kepintaran nan dimiliki oleh tokoh Islam Ibnu Sina ini diperoleh dari banyak ahli. Ia belajar bersama orang-orang hebat, seperti Abu Abdellah Natilli. Dari dirinyalah Ibnu Sina belajar banyak tentang ilmu logika elementer. Setelah itu, Ibnu Sina mulai banyak belajar buat menambah wawasannya. Ia mempelajari ilmu agama dan metafisika.

Tokoh Islam Ibnu Sina ini juga memelajari tentang filsafat dan seluk beluknya. Ia belajar secara otodidak. Ia banyak memelajari ilmu-ilmu filsafat nan dibawa oleh Aristoteles. Untuk memahami filsafat nan diajarkan Aristoteles, Ibnu Sina harus membacanya berulang kali. Berkat donasi Al-Farabi buat memahami ilmu filsafat, Ibnu Sina menasbihkan bahwa dirinya ialah murid dari Al-Farabi.

Selesai memelajari filsafat, tokoh Islam Ibnu Sina kemudian melanjutkan dengan menekuni ilmu kedokteran pada Isa bin Yahya. Di usianya nan masih sangat mudah, 16 tahun, tokoh Islam Ibnu Sina sudah mahir dan menguasai berbagai ilmu penyembuhan. Teori serta prakteknya tentang kesehatan membuat Ibnu Sina menjadi tokoh nan dipuji.

Tokoh Islam Ibnu Sina meninggal pada bulan Juni 1037 di Iran. Semasa hidupnya, Ibnu Sina telah melahirkan kurang lebih 450 buku. Buku-buku nan lahir dari pemikirannya tersebut meliputi banyak bidang. Selain dikenal dengan buku kedokterannya, Ibnu Sina juga terkenal dengan buku-buku filsafat serta buku-buku syair.



Tokoh Islam Ibnu Sina dan Karyanya nan Bermanfaat

Tokoh Islam Ibnu Sina ialah seorang filosof besar sekaligus dokter dan bergelar Master Pengobatan Modern. Ibn Sina atau sering ditulis Ibnu ialah pengarang lebih dari 300 judul buku. Buku-buku hasil karyanya sebagian besar dijadikan acuan oleh beberapa pakar nan datang dari berbagai negara.

Sejak Socrates, Plato, dan Aristoteles, bahkan setelah ribuan tahun para filosof besar wafat. Pembahasan tentang jiwa (spirit, roh) seperti tak ada ujungnya. Lalu kemudian, tokoh Islam Ibnu Sina pun hadir takingin ketinggalan mengkaji hakikat jiwa. Hal ini disebabkan sebab rasa gelisah dan rasa ingin tahu dari tokoh Islam Ibnu Sina terhadap ilmu jiwa nan seolah menjadi teka-teki.

Tokoh Islam Ibnu Sina mencari pengetahuan tentang jiwa sebab "siapa nan mengenal diri (jiwa)-nya berarti mengenal Tuhannya" seperti tercantum dalam Risâlah al-Quwâ an-Nafsâniyyah (Risalah tentang Fakultas-fakultas Jiwa) nan disusun oleh Ibnu Sina buat al-Amîr Nûh bin Manshûr. Buku karyanya ini termasuk salah satu karyanya nan paling awal dan cukup fenomenal.

Buku karya tokoh Islam Ibnu Sina lain nan cukup memberikan pengaruh besar pada global ialah Asy-Syifâ' . Asy-Syifâ' ialah buku karyanya nan berisi berbagai informasi tentang kesehatan dan teknik-teknik pengobatan. Buku ini dipandang terlalu luas dan berat. Akibatnya buku ini dikaji hanya oleh kalangan eksklusif saja.

Masyarakat lebih bahagia membaca an-Najâh nan merupakan kompendium dari asy-Syifâ' , alasannya sebab an-Najâh lebih mudah dipahami. Mengetahui hal tersebut, Tokoh Islam Ibnu Sina kemudian berusaha menghimpun an-Najâh dan menyusunnya secara sistematis dalam sebuah selebaran nan diberi judul Ahwâl an-Nafs.

Buku susunan tokoh Islam Ibnu Sina tersebut telah banyak digunakan oleh masyarakat dunia. Mereka menggunakan buku tersebut sebagai acuan dalam memelajari ilmu tentang kesehatan. Bukunya bahkan digunakan oleh calon-calon dokter dari seluruh negara.



Beberapa Karya Tokoh Islam Ibnu Sina
  1. Hâdzihî ar-Risâlah fî 'Ilm an-Nafs
  2. Risâlah fî an-Nafs wa Baqâ'ihâ wa Ma'âdihâ.
  3. al-Kabîr fî al-Haqq an-Nafs.
  4. Mu'allafât Ibn Sînâ
  5. Risâlah fî Haqîqah an-Nafs al-Insâniyyah wa Ma'rifatihâ.
  6. Maqâlah fî an-Nafs nan lebih dikenal dengan al-Fushûl.
  7. Fushûl fî an-Nafs wa ath-Thabî'iyyât.
  8. Risâlah fî al-Quwâ al-Insâniyyah wa Idrâkâtihâ.
  9. Al-Jumal min al-Adillah al-Muhaqqiqah li Baqâ' an-Nafs an-Nâthiqah.
  10. Zubdah Quwâ al-Hayawâniyyah.
  11. Maqâlah fî al-Quwâ al-Insâniyyah wa Idrâkâtihâ.
  12. Risâlah fî an-Nafs al-Falakî .
  13. Risâlah fî al-Quwâ al-Jismâniyyah.
  14. Risâlah fî an-Nafs.
  15. an-Nufûs" (Jiwa-jiwa).
  16. Mu'allafât Ibn Sînâ
  17. Ahwâl an-Nafs
  18. an-Najâh
  19. asy-Syifâ'.
  20. al-Isyârât
  21. al-Mukhtashar al-Ausath dalam bidang logika (manthiq)
  22. al-Ausath al-Jurjânî
  23. an-nasy'ah ats-tsâniyah
  24. Ahwâl an-Nafs . (Psikologi Ibn Sina)



Sebagian dari Isi Buku Psikologi Ibn Sina (Salah Satu Karya Terbaik)
  1. Uraian ringkas tentang definisi jiwa.
  2. Uraian ringkas tentang definisi fakultas-fakultas jiwa.
  3. Pembuktian sesuatu nan karenanya aktivitas fakultas-fakultas nan mempersepsi berbeda dari jiwa.
  4. Pembuktian bahwa setiap fakultas nan mempersepsi bentuk-bentuk nan berupa partikular hanya dapat mempersepsinya dengan alat.
  5. Pembuktian bahwa setiap fakultas nan mempersepsi bentuk-bentuk berupa universal tak dapat mempersepsinya dengan alat jasmaniah, dan fakultas tersebut tak bergantung pada fisik.
  6. Penjelasan tentang bagaimana dan kapan jiwa membutuhkan raga dan bagaimana jiwa tak membutuhkan raga, bahkan raga merugikannya.
  7. Menegaskan otentisitas jiwa nan berdikari tanpa membutuhkan raga, verifikasi ke mandiriannya dengan faktor-faktor esensi sebab kemandiriannya dengan akal tanpa melibatkan suatu alat pun, dan isyarat tentang bagaimana interaksi antara jiwa dan raga ketika jiwa tak bergantung pada raga.
  8. Pembuktian bahwa jiwa tercipta bersamaan penciptaan raga.
  9. Pembuktian bahwa jiwa tak wafat sebab kematian raga.

Karya-karya tokoh Islam Ibnu Sina patut dijadikan surat keterangan handal. Sebab, ia termasuk cendekiawan muslim nan sampai saat ini masih dijadikan acum primer seputar global medis.