Berbagai Manfaat Kayu Jati

Berbagai Manfaat Kayu Jati

Kayu jati berasal dari pohon jati nan memiliki ciri-ciri: besar, berbatang lurus, berdaun besar nan luruh di musim kemarau, dan dapat tumbuh meraksasa mencapai 30 hingga 40 meter. Pohon jati sendiri punya nama internasional teak (Bahasa Inggris). Kayu jati punya kualitas wahid dan merupakan lambang kemewahan bagi nan memilikinya (mengolahnya menjadi berbagai kebutuhan, seperti furniture ),selain terkenal kuat dan kaya manfaat.



Mengenal Kayu Jati

Pertumbuhan pohon jati sebagai penghasil kayu jati ternyata tergolong lamban dengan germinasi rendah. Ini membuat proses propagasi secara alami menjadi sulit, sehingga permintaan atas kayu jati seringkali tak tertutupi.

Awalnya, pohon jati diduga sebagai jenis asing nan dimasukkan ke Jawa, ditanam oleh orang-orang Hindu ribuan tahun lampau. Tapi, hasil pengujian variasi isozyme nan dilakukan Kertadikara pada 1994 memperlihatkan bahwa jati di Jawa itu ialah hasil evolusi sejak puluhan sampai ratusan ribu tahun lalu.

Stanford Raffles pada 1817 mencatat, pohon jati tak ditemukan di Semenanjung Malaya dan Sumatra. Pohon jati hanya tumbuh di Jawa, serta Madura, Bali, dan Sumbawa. Selain di Jawa, pohon jati juga dapat ditemukan di beberapa negara Asia, seperti Kamboja, Myanmar, Laos, dan India.

Pohon jati dari dulu memang dikenal berharga. Vereenigde Osst Indische Compagnie (VOC) bahkan sangat tertarik pada jati. Sampai-sampai mereka berkeinginan mendirikan loji pertama mereka di Jepara. Pada 1615, VOC juga memperjuangkan izin berdagang kayu jati melalui Semarang, Jepara, dan Surabaya.

VOC menganggap berdagang kayu jati lebih berharga dibandingkan berdagang rempah-rempah. Pemerintah sekarang mengelola hutan jati di bawah Perhutani. Tahun 2003, luas areal hutan jati Perhutani mencapai sekitar 1,5 juta hektare di Jawa.

Kayu jati nan dianggap punya kualitas baik ialah nan bertekstur lingkar besar, batangnya lurus, dan cabangnya sedikit. Kayu jati kualitas baik ini dihasilkan dari pohon jati nan berumur tua, lebih dari 80 tahun. Kayu jati asal Myanmar dianggap lebih kuat dari kayu jati Jawa.

Tapi di Indonesia, kayu jati Jawa masih jadi prioritas atau primadona utama. Hal ini sebab kayu jati asal Jawa lebih halus dan kuat dibandingkan kayu jati lain di Indonesia. Di Jawa sendiri, orang mengenal enam jenis jati yaitu jati lengo atau jati malam, jati sungu, jati werut, jati doreng, jati kembang, dan jati kapur. Kesemuanya itu punya karakteristik khas masing-masing.

Densitas atau kepadatan kayu jati berkisar 700 hingga 930 kilogram per meter kubik. Keawetan kayu jati terkenal nomor wahid sebab kuat terhadap agresi rayap, jamur, dan udara lembap. Kayu jati juga dikenal tahan terhadap perubahan suhu udara. Misteri awetnya kayu jati ialah adanya zat ekstraktif ( tectoquinon ).

Kayu jati mengandung 47,5 persen selulosa, 30 persen pentosan, 1,4 persen abu, dan 0,4 sampai 1,5 persen silika. Kayu jati punya rona nan khas yaitu cokelat dan emas rona gelap. Bagian kayu gubal berwarna krem atau bahkan putih kecokelatan. Pada beberapa jenis kayu jati terdapat rona kemerahan, saat baru saja dibelah. Setelah beberapa lama diletakkan di udara terbuka, di bawah sinar matahari, rona tersebut akan berubah cokelat muda.

Meski keras dan kuat, kayu jati dapat dipotong dengan mudah. Kayu jati digolongkan sebagai kayu mewah sebab kehalusan tekstur dan estetika rona kayunya. Maka dari itu, kayu jati banyak diolah menjadi mebel, kerajinan, tiang, panel, dan anak tangga nan berkelas.

Nilai kayu jati nan tinggi, menyebabkan pohonnya dikembangkan di luar daerah penyebaran alaminya, seperti di Afrika, Amerika Tengah, Australia, Selandia Baru, dan Taiwan. Nilai kayu jati nan tinggi ini pula nan memicu banyaknya kasus penyelundupan kayu. Saat ini, konsumen Eropa dan Amerika Perkumpulan menuntut adanya sertifikasi pada seluruh produk furniture dari kayu jati.

Di Indonesia, kayu jati hanya dapat dibeli dari Perum Perhutani, sebagai instansi pemerintah nan berkuasa penuh buat perawatan dan supervisi distribusi kayu jati di Indonesia. Selain kayunya, bagian lain pohon jati punya manfaat.

Pada abad ke-17, akar jati digunakan masyarakat Sulawesi Selatan sebagai penghasil pewarna kuning dan kuning cokelat alami. Pewarna tersebut mereka gunakan buat anyaman. Masyarakat Pulau Bawean di Jawa Timur menggunakan daun jati buat mendapatkan rona cokleat merah alami dengan cara diseduh.

Masyarakat Lamongan menyeduh tumbukan daun jati nan masih muda. Sedangkan, di Pulau Madura orang-orang membuat campuran tumbukan daun jati dengan asam jawa. Pada masa itu, daun jati juga digunakan sebagai penawar sakit buat pengidap penyakit kolera. Caranya dengan meminum seduhan daun jati dan kayu nan pahit.



Berbagai Manfaat Kayu Jati

Kayu jati bisa dimanfaatkan buat membuat peralatan-peralatan berkualitas dan bernilai tinggi. Sejak lama, kayu jati sudah dimanfaatkan orang sebagai bahan baku. Pada abad ke-17, kayu jati digunakan sebagai bahan standar pembuatan kapal-kapal laut, termasuk kapal-kapal bahari VOC. Selain itu, kayu jati dimanfaatkan pula buat bahan infrastruktur bangunan umum, seperti jembatan nan megah dan bantaran rel kereta api.

Kayu jati digunakan juga dalam struktur bangunan rumah. Misalnya saja rumah-rumah tradisional Jawa, seperti rumah joglo di Jawa Tengah. Rumah tradisional ini memanfaatkan kayu jati hampir di seluruh bagian bangunannya mulai dari tiang, dinding, hingga rangka bagian atas (atap rumah). Kayu jati juga diolah menjadi venir untuk melapis paras kayu lapis mahal, dan dapat pula dijadikan keping-keping parket buat menutup lantai menjadi terlihat elegan.

Mebel atau furniture banyak memanfaatkan kayu jati. Biasanya orang mendambakan memiliki furniture nan berbahan kayu jati. Kualitas furniture dari kayu jati ini memiliki kelebihan dibandingkan furniture dari bahan kayu lainnya.

Ini nan menjadikan furniture berbahan kayu jati "seksi" di mata para pecinta furniture . Furniture dengan bahan kayu jati merupakan produk ekspor unggulan di bidang kerajinan furniture . Di Indonesia, biasanya produksi furniture dilakukan di daerah Jepara oleh penduduk dan pengusaha furniture setempat.

Meskipun keras dan kuat, kayu jati mudah dipotong dan dikerjakan. Hal ini mengakibatkan kayu jati banyak disukai buat dijadikan furniture dan ukiran. Untuk memperjelas pola kayu jati ialah dengan cara diampelas halus hingga permukaannya licin seperti berminyak. Lingkaran tahun nan ada di kayu juga akan menjadi jelas, sehingga akan menghasilkan suatu pola kayu nan indah.

Dengan kehalusan dan estetika tekstur rona furniture nan terbuat dari kayu jati, maka kayu jati termasuk dalam golongan sebagai kayu mewah. Oleh sebab itu, kayu jati banyak diolah menjadi mebel taman, mebel interior, kerajinan, panel, dan anak tangga. Lemari jati juga termasuk produk furniture favorit, mulai dari lemari display , lemari TV, dan lemari pakaian.

Meskipun begitu, kita harus tetap melakukan perawatan terhadap furniture tersebut buat menjaga fungsi dan ketahanannya. Untuk merawat furniture berbahan kayu jati cukup mudah. Cukup dilap menggunakan minyak jati ( teakoil ) atau pledge .

Minyak jati ini dapat didapatkan di toko bahan bangunan, pledge tersedia di harta benda dan supermarket. Perawatan dengan minyak spesifik ini dapat dilakukan setiap enam bulan sekali. Namun, sehari-hari cukup melapnya menggunakan lap basah saja.

Di Jerman, seperti nan dikutip dari Mirror , kayu jati bahkan dimanfaatkan buat bahan standar replika mobil. Hal ini dilakukan oleh pengrajin Jerman. Replika mobil kayu jati tipe Mercedes Benz 300SL tahun 1955 ini dijual seharga 5.000 poundsterling atau sekitar Rp73 juta.

Mobil kayu jati nan dibuat dari ukiran tangan itu juga dipamerkan di kota Duisberg, Jerman. Joknya disesuaikan dengan gaya mobil asli. Dashboard dan interiornya juga tampak sangat rinci. Replika itu berukuran sama besar dengan mobil aslinya dan dilengkapi dengan roda kayu.

Ranting-ranting jati nan tidak lagi bisa dimanfaatkan buat mebel, masih dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar kelas satu. Kayu jati menghasilkan panas nan tinggi, sehingga dulu digunakan sebagai bahan bakar lokomotif uap. Sebagian besar kebutuhan kayu jati global dipasok oleh Indonesia dan Myanmar.