Tujuan Penelitian Pendidikan

Tujuan Penelitian Pendidikan

Penelitian ilmiah dan skripsi merupakan dua contoh nan dapat disejajarkan dengan nan namanya penelitian pendidikan . Siswa dan mahasiswa tak dapat begitu saja melakukan sebuah penelitian pendidikan. Terdapat hal atau syarat-syarat eksklusif buat dapat melakukan penelitian pendidikan. Kabar buruknya, syarat dan ketentuan inilah nan kerap kali membuat pelajar dan mahasiswa jatuh mental.

Ya, bagi pelajar dan mahasiswa nan belum memahami konsep penelitian pendidikan, ketika mereka dihadapkan dengan keharusan membuat penelitian pendidikan, mental mereka akan langsung down , takut ini lah, takut itulah, dan banyak lagi ketakutan-ketakutan lainnya. Berbeda dengan mahasiswa nan sedikit banyak telah memahami konsep penelitian pendidikan, tak ada beban nan terlalu berat buat melakukan penelitian pendidikan ini.

Untuk itu, guna menghindari adanya ketakutan-ketakutan nan muncul terkait dengan penelitian pendidikan, ada baiknya pelajar dan mahasiswa harus mulai mengenal lebih jauh tentang penelitian pendidikan. Nah, sehubungan dengan itu, dalam artikel kali ini penulis akan mengajak para pelajar atau mahasiswa buat memulai usaha taaruf terhadap penelitian pendidikan itu sedari sekarang.

Akan sulit rasanya melakukan sebuah penelitian pendidikan jika kita tak atau belum benar-benar memahami konsep penelitian pendidikan itu secara matang. Ketika dihadapkan dengan sebuah keharusan buat membuat penelitian pendidikan, kita tentu akan bingung, apa dan bagaimana penelitian pendidikan itu. Untuk itu, konsep dasar penelitian pendidikan ialah suatu hal nan wajib diketahui sebelum memulai penelitian pendidikan.

Lantas, apa sajakah nan termasuk ke dalam konsep dasar penelitian pendidikan itu? Sulitkah buat dipelajari mengingat banyak pelajar dan mahasiswa nan seakan menghadapi kiamat ketika mendapat tugas buat membuat penelitian pendidikan?

Sebenarnya, konsep penelitian pendidikan tidaklah sesulit nan dibayangkan. Bahkan, jika disederhanakan, kita hanya akan mendapati dua konsep dasar saja, yakni hakikat dan tujuan generik dari penelitian pendidikan itu sendiri. Berikut ialah klarifikasi kedua konsep penelitian pendidikan nan dimaksud.



Hakikat Penelitian Pendidikan

Sebelum memulai pembahasan mengenai hakikat penelitian pendidikan, ada baiknya kita pahami dulu beberapa hal lainnya. Salah satu sifat dasar manusia ialah rasa keingintahuan nan tinggi. Dengan sifat dasar tersebut, manusia terdorong buat mencari tahu dengan cara bertanya agar mendapatkan pengetahuan tersebut. Pada dasarnya, setiap manusia nan berakat tentu sudah memiliki pengetahuan tentang suatu objek, baik berupa fakta, prinsip, mekanisme maupun konsep objek tersebut.

Pengetahuan nan dimiliki manusia tersebut tentu bukan datang dengan sendirinya, tapi didapat melalui pengalaman dan hubungan manusia dengan lingkungan loka tinggalnya. Pengetahuan nan didapat tersebut selanjutnya akan berkembang menjadi sebuah ilmu. Ilmu pengetahuan ini ternyata hanya dapat didapat setelah sebelumnya dilakukan penelitian.

Dalam ilmu pengetahuan, terdapat dua teori krusial nan sekaligus menjadi dasar pijakan suatu pengetahuan, yakni teori koherensi dan korespondensi. Koherensi ialah teori nan menyatakan bahwa sesuatu pernyataan dikatakan sahih jika pernyataan tersebut konsisten dengan pernyataan sebelumnya. Sementara korespondensi ialah teori nan menyatakan bahwa suatu pernyataan dikatakan sahih jika pernyataan tersebut didasarkan atas fakta atau realita. Lantas, apa interaksi ilmu, teori koherensi dan korespondensi ini dengan penelitian pendidikan? Apa pula hakikat dari penelitian pendidikan ini?

Koherensi dan korespondensi merupakan dasar buat mengetahui apakah suatu ilmu itu sudah mengandung kebenaran atau tidak. Jika sudah mengandung kebenaran, tentulah ilmu itu sudah diuji melalui sebuah penelitian nan salah satunya tentu saja melalui penelitian pendidikan.

Sementara hakikat penelitian pendidikan itu sendiri tergambar dari definisi nan menyebutkan bahwa penelitian ialah kegiatan nan dilakukan secara sistematis melalui proses pengumpulan data, pengolah data, serta menarik konklusi berdasarkan data menggunakan metode dan teknik tertentu. Kegiatan-kegiatan dalam penelitian nan tadi disebutkan tak lain dan tak bukan merupakan hakikat penelitian pendidikan.



Metode Penelitian Pendidikan

Setelah mengetahui hakikat penelitian pendidikan , mari kita pelajari juga metode-metode nan biasa digunakan dalam penelitian pendidikan. Setidaknya terdapat empat metode ilmiah nan biasa digunakan sebagai langkah memulai pembuatan penelitian pendidikan. Keempat langkah tersebut ialah sebagai berikut.

  1. Merumuskan masalah. Jika dalam kehidupan sehari-hari manusia enggan berhadapan dengan masalah, tak demikian dengan nan terjadi saat hendak melakukan penelitian pendidikan. Masalah merupakan hal pertama nan harus dicari oleh peneliti. Tanpa adanya masalah, mustahil dapat dilakukan penelitian pendidikan. Masalah ini, selanjutnya akan dicari jawabannya. Dalam penelitian pendidikan, rumusan masalah akan disajikan dalam beberapa daftar pertanyaan.

  2. Mengajukan hipotesis. Hipotesis ialah jawaban sementara atas beberapa masalah nan sebelumnya dipertanyakan. Hipotesis ialah jawaban nan masih bersifat dugaan sementara sehingga perlu dilakukan penelitian unyuk membuktikan kebenaran hipotesis tersebut. Hipotesis ini biasanya akan diperoleh setelah peneliti mengkaji berbagai teori nan berkaitan dengan bidang ilmu nan dijadikan dasar rumusan masalah.

  3. Verifikasi data. Pembuktian data ialah proses pengujian data-data nan terkumpul menggunakan pisau analisis nan sudah dipilih sehingga kemudian diketahui kebenaran hipotesisnya. Untuk melakukan proses pembuktian data ini, peneliti harus menentukan terlebih dahulu jenis data, asal-usul data, serta teknik buat memperoleh data tersebut.

  4. Menarik simpulan. Metode terakhir dalam penelitian pendidikan ialah menarik sebuah simpulan. Proses penarikan simpulan ini dilakukan dengan cara menentukan jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan nan diajukan dalam rumusan masalah. Dari jawaban inilah, hipotesis penelitian pendidikan dapat diketahui kebenarannya. Simpulan penelitian pendidikan ini kemudian disusun dalam bentuk pernyataan nan kebenarannya sudah benar-benar teruji.


Tujuan Penelitian Pendidikan

Suatu penelitian, termasuk di dalamnya penelitian pendidikan, tentu memiliki sebuah tujuan nan ingin dicapai. Apa sajakah tujuan-tujuan nan ingin dicapai dari sebuah penelitian pendidikan? Setidaknya ada tiga tujuan penelitian pendidikan, yakni sebagai berikut.

  1. Tujuan Eksploratif; ialah penelitian pendidikan nan dilakukan buat menemukan ilmu pengetahuan baru dalam bidang pendidikan. Dengan demikian, agar tujuan penelitian ini tercapai, penelitian pendidikan nan dilakukan harus benar-benar penelitian terbaru. Artinya belum pernah ada penelitian serupa nan sudah dilakukan sebelumnya.

  2. Tujuan verifikatif; ialah penelitian pendidikan nan dilakukan buat menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan nan telah ada sebelumnya. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, data nan diperoleh dalam penelitian pendidikan nan dilakukan akan digunakan buat membuktikan bahwa masih ada keraguan dalam penelitian pendidikan sebelumnya.

  3. Tujuan pengembangan; ialah penelitian pendidikan nan dilakukan buat mengembangkan suatu ilmu pengetahuan nan sebelumnya sudah ada. Untuk mancapai tujuan ini, peneliti berusaha buat menemukan data nan mampu mengembangkan atau memperdalam pengetahuan nan telah ada itu.

Nah, itulah beberapa hal harus dikenali oleh calon peneliti agar dalam membuat penelitian pendidikan tak merasa kesulitan. Setelah mengetahu konsep, metode dan tujuan penelitian pendidikan, calon peneliti sudah dapat memperkirakan akan seperti apa penelitian pendidikan nan dilakukannya itu. Semoga bermanfaat.