Cara Menanggulangi Penyebaran Bakteri

Cara Menanggulangi Penyebaran Bakteri

Gangguan pencernaan nan timbul pada lambung dapt mengakibatkan Anda mengalami penyakit diare. Mulkosa nan terjadi rangsangan luar biasa nan menyebabkan gerakan oto usus meningkaydari berbagai zat nan masuk ke dalam tubuh Anda. Anda harus tahu bakteri penyebab diare

Buang air besar lebih dari 3x dalam sehari nan berbentuk encer itu ialah diare. Jadi suatu kondisi nan melebihi batas normal pada saat buang air besar nan disertai atau tak diserati lendir maupun darah sebab lambung nan mengalami proses inflamasi ini ialah diare.

Diare itu terdapat 2 macam diantaranya ialah :

  1. Diare Akut : Anak nan sebelumnya sehat bugar tiba-tiba mendadak mengalami diare
  2. Diare Kronik : intensitas waktu diare nan lebih dari dua minggu, nan dapat mempengaruhi anak Anda dalma hal berat badan.

Makanan nan tak dapat di serap dengan baik menyebabkan terjadi pergeseran elektrolit dan air ke dalam rongga usus sebab tekanan osmotic dalam rongga usus nan meningkat ialah penyebab dari timbulnya diare. Kehilangan elektrolit dan air nan merupakan dampak dari penyakit diare akan mengakibatkan, gangguan sirkulasi darah, gangguan asam basa dan gangguan gizi hipoglikemia.

Penyakit diare ini prioritasnya lebih banyak menyerang anak nan masih balita atau mungkin umur 15-29 tahun yaitu orang dewasa.Jadi bisa disimpulkan bahwa diare ini menyerang pada usia nan produktif. Maka dari itu kita harus menghindari hal-hal nan bisa menyebabkan diare. Sedangkan buat anak-anak nan balita ini bisa mengganggu mereka dalam masa pertumbuhan. Waspada berbagai bakteri diare agar Anda dan keluarga terhindar dari diare



Bakteri-bakteri Penyebab Diare

1. Shigella Dysentriae

Bakteri ini berbentuk batang dan tak bergerak. Bagian tubuh manusia nan dipengaruhi bakteri ini ialah saluran pencernaan, terutama pada bagian ileum nan fungsinya buat penyerapan, dan pada usus besar.

Tanda kita terinfeksi ialah sakit perut, feses (kotoran) darah, dan lendir. Bakteri ini biasanya menyebar melalui tangan nan tak dicuci setelah buang air besar. Dapat juga disebarkan oleh lalat nan sebelumnya hinggap di kotoran.



2. Salmonella Spp

Bakteri ini memiliki bentuk batang dan tak membentuk spora. Terdapat di dalam tubuh unggas dan babi. Organisme ini muncul pada tanah, air, bagian luar pabrik, permukaan dapur, dan lain-lain.

Bagian nan diserang yaitu saluran pencernaan, tepatnya rongga perut, masuk ke usus halus, kemudian meradang. Bakteri ini beroperasi ketika kita keracunan makanan ( salmonelosia ).



3. Compylobacter Jejui

Bakteri ini berbentuk batang ramping. Untuk perkembangannya, bakteri ini membutuhkan kadar oksigen rendah. Ini ialah penyebab diare tersering dibanding bakteri lainnya. Biasanya, feses berair atau lengket dan memungkinkan mengandung darah dan sel-sel darah putih. Bakteri ini terdapat pada ayam mentah, susu mentah, atau pada air mentah.



4. Escherichia (E. Coli)

Bakteri ini berbentuk batang nan termasuk ke dalam famili Entrobacteriaceae. Sebagai penghuni feces nan dominan, ini ialah penghuni normal di semua usus, termasuk manusia.

Diare nan disebabkan oleh bakteri ini ditandai dengan kram perut parah. Awalnya, feces berair. Kemudian, mengandung banyak darah. Biasanya, bakteri ini ada pada hamburger dan hotdog mentah atau nan dimasak kurang matang.



5. Entamoeba Histolytica

Protozoa Entamoeba histolytica ini memiliki ukuran tubuh 100-300 mikron. Terdapat dalam loka berair, seperti selokan, waduk, laut, atau parasit di dalam tubuh organisme lain. Bagian nan dihuni oleh bakteri ini ialah usus besar. Jika menginfeksi tubuh manusia, ditandai oleh sakit perut dan feses nan cair.

Bakteri-bakteri ini, jika masuk ke tubuh manusia, melakukan pembelahan setiap 20 menit. Agar tak semakin menyebar, hendaknya segera ditanggulangi. Pertumbuhannya dipengaruhi oleh ketersediaan makanan, suhu, pH, oksigen, serta konsentrasi ionik.



Cara Menanggulangi Penyebaran Bakteri

Menjaga kesehatan diri dan kebersihan lingkungan merupakan hal nan krusial buat menghindari bakteri penyebab diare

  1. Lingkungan harus tetap terjaga kebersihannya
  2. Menjaga kesehatan diri sendiri dari mulai hal kecil. Yaitu mencuci tangan dan selalu mandi tiap hari
  3. Olahragalah secara teratur
  4. Makanan nan banyak gizinya nan harus kita konsumsi
  5. Gunakanlah waktu istirahat dengan sebaik-baiknya
  6. imunisasi.Un

Untuk itu kekebalan nan timbul dari mikroorganisme yaitu bakteri harus dilakukan pencegahan yaitu dengan imunisasi. Cara buat mencegahnya adalah melemahkan mikroorganisme pathogen.

Suatu imunitas atau imunisasi mempunyai tujuan yaitu mencegah peningkatan korban dari berbagai penyakit nan sangat berbahaya bagi tubuh nan dapat saja menyebabkan kematian. Banyak penyakit nan bisa dicegah dengan imunisasi diantaranya adalah: tbc , tetanus, polio, hepatitis B, cacar air, polio, gondongan, batuk rejan , tetanus dan masih banyak nan lainnya



Penggolongan Obat Diare
  1. Kemoterapeutika buat terapi kausal yaitu memberantas bakteri penyebab diare seperti antibiotika, sulfonamide, kinolon dan furazolidon.
    1. Racecordil
      Anti diare nan ideal harus bekerja cepat, tak menyebabkan konstipasi, mempunyai indeks terapeutik nan tinggi, tak mempunyai imbas jelek terhadap sistem saraf pusat, dan nan tidak kalah penting, tak menyebabkan ketergantungan. Racecordil nan pertama kali dipasarkan di Perancis pada 1993 memenuhi semua syarat ideal tersebut.
    2. Loperamide
      Loperamide merupakan golongan opioid nan bekerja dengan cara memperlambat gerak saluran cerna dengan mempengaruhi otot sirkuler dan longitudinal usus. Obat diare ini berikatan dengan reseptor opioid sehingga diduga imbas konstipasinya diakibatkan oleh ikatan loperamid dengan reseptor tersebut. Imbas samping nan sering dijumpai ialah kolik abdomen (luka di bagian perut), sedangkan toleransi terhadap imbas konstipasi sporadis sekali terjadi.
    3. Nifuroxazide
      Nifuroxazide ialah senyawa nitrofuran memiliki imbas bakterisidal terhadap Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Streptococcus, Staphylococcus dan Pseudomonas aeruginosa. Nifuroxazide bekerja lokal pada saluran pencernaan.
      Obat diare ini diindikasikan buat dire akut, diare nan disebabkan oleh E. coli & Staphylococcus, kolopatis khusus dan non spesifik, baik digunakan buat anak-anak maupun dewasa.
    4. Dioctahedral smectite
      Dioctahedral smectite (DS), suatu aluminosilikat nonsistemik berstruktur filitik, secara in vitro telah terbukti bisa melindungi barrier mukosa usus dan menyerap toksin, bakteri, serta rotavirus. Smectite mengubah sifat fisik mukus lambung dan melawan mukolisis nan diakibatkan oleh bakteri. Zat ini juga bisa memulihkan integritas mukosa usus seperti nan terlihat dari normalisasi rasio laktulose-manitol urin pada anak dengan diare akut.
  2. Obstipansia buat terapi simtomatis (menghilangkan gejala) nan bisa menghentikan diare dengan beberapa cara:
    1. Zat penekan peristaltik, sehingga memberikan lebih banyak waktu buat resorpsi air dan elektrolit oleh mukosa usus seperti derivat petidin (difenoksilatdan loperamida), antokolinergik (atropine, ekstrak belladonna)
    2. Adstringensia nan menciutkan selaput lendir usus, misalnya asam samak (tannin) dan tannalbumin, garam-garam bismuth dan alumunium.
    3. Adsorbensia, misalnya karbo adsorben yanga pada permukaannya bisa menyerap (adsorpsi) zat-zat beracun (toksin) nan dihasilkan oleh bakteri atau nan adakalanya berasal dari makanan (udang, ikan). Termasuk di sini ialah juga musilago zat-zat lendir nan menutupi selaput lendir usus dan luka-lukanya dengan suatu lapisan pelindung seperti kaolin, pektin (suatu karbohidrat nan terdapat antara lain sdalam buah apel) dan garam-garam bismuth serta alumunium.
  3. Spasmolitik, yakni zat-zat nan bisa melepaskan kejang-kejang otot nan seringkali mengakibatkan nyeri perut pada diare antara lain papaverin dan oksifenonium.


Tip Mengobati Diare
  1. Perbayak minum air putih. Karena tubuh kita kekurangan banyak air, usahakan setelah buang air besar, minumlah 1-2 gelas.
  2. Istirahat nan cukup. Ini diperlukan buat memulihkan kondisi tubuh nan lemas sebab agresi diare.
  3. Hindari makanan berserat dan pedas. Makanan berserat dan pedas akan membuat diare Anda semakin menjadi. Oleh sebab itu, hindari saat Anda diare.
  4. Makan makanan nan mengandung garam sebab garam dipercaya bisa menghentikan diare Anda.
  5. Minum obat dengan tepat dan teratur. Ada baiknya, Anda minum obat dengan tepat dan tak sembarang obat. Usahakan minum dengan waktu dan anggaran nan sinkron agar pengobatan berhasil. Dan terhindar dari bakteri penyebab diare