Perawatan Murai Batu

Perawatan Murai Batu

Bagi penggemar burung, akan betah duduk dan berdiri berlama-lama ketika di sekitar tempatnya berada, ada burung nan berkicau. Para penggemar sejati burung akan dengan gampang menebak apakah itu burung jantan atau betina, hanya dari suaranya. Begitu pula ia akan dengan gampang mengenali apakah nan sedang berkicau itu Murai Batu , anis atau cucak rawa, hanya dari suara lengkingan dan panjang pendeknya suara kicauan.

Dari sekian jenis burung, burung Murai Batu termasuk burung cerdas dan berkicau merdu. Tidak mengherankan apabila burung dari keluarga Turdidae ini senantiasa banyak diburu orang sebab suaranya nan menakjubkan. Apalagi menurut para penggemar burung, Murai Batu termasuk gampang dan mudah dalam hal perawatannya.

Boleh dikata dengan kemerduan suaranya, Murai Batu termasuk salah satu burung penyanyi terbaik dibanding burung lainnya. Di kalangan penggemar Murai Batu, ada bebera jenis Murai Batu sinkron dengan habitat dan asal burung Murai Batu tersebut, seperti misalnya Murai Batu Lahat, Murai Batu Aceh, Murai Batu Medan, Murai Batu Borneo, Murai Batu Lampung, dan Murai Batu Jambi.

Bagi Anda nan mulai terpikat dengan suara merdu burung Murai Batu dan berniat memeliharanya, ada beberapa hal krusial nan perlu Anda ketahui. Tentu saja hal ini berhubungan atau berdampak terhadap suara dari burung Murai Batu nan akan anda pelihara nanti. Jangan sampai kalah merdu suaranya dengan Murai Batu punya tetangga, hanya sebab Anda galat memberi pakan misalnya.

Dari beberapa karakter khas Murai Batu, sebenarnya tidak ada nan sulit ketika Anda akan memeliharanya. Murai Batu terkenal sebagai burung nan gampang beradaptasi dengan perubahan lingkungan sehingga ketika Anda memperoleh Murai Batu dari alam bebas kemudian disarangkan, tidak akan ada akibat negatif nan mengkhawatirkan.

Salah satu khas dari Murai Batu kenapa banyak dipelihara ialah selain suara nan memang merdu, burung ini termasuk penyabar. Karakter khas dari Murai Batu ini terlihat manakala ia bertarung dengan Murai Batu lainnya. Burung jenis ini tidak gampang naik darah. Ketika mendengar burung Murai Batu lain bernyanyi, semangatnya buat bersaing sangat tinggi.

Burung Murai Batu termasuk burung nan jinak, tak mengherankan bila Murai Batu semakin banyak dipelihara orang. Namun, satu hal nan harus Anda ketahui ketika akan memelihara Murai Batu ialah berahi burung Murai Batu termasuk cepat naik. Menurut pengakuan penggemar burung Murai Batu, beberapa penyebab nan menjadi biang keladi menaikkan berahi burung Murai Batu ialah faktor makanan dan lama penjemuran.

Bila pemberian EF atau ekstra fooding hiperbola dan atau dijemur berlebihan, Murai Batu akan dengan cepat naik berahinya. Begitu pula bila ia sering melihat Murai Batu betina.



Panduan Memilih Murai Batu

Setelah telanjur suka dengan suara dan kicau burung Murai Batu, lalu Anda berniat membudidakayannya atau sekadar melatih dari kecil hingga benar-benar dapat berkicau indah, memang tidak keliru. Rata-rata nan berternak burung Murai Batu berasal dari hobi. Telanjur cinta pada burung Murai Batu ini kemudian berubah menjadi semakin menyenangkan, sebab ternyata dari bakalan burung nan baik, akan lahir murai batu nan baik pula. Murai Batu nan baik dengan suara nan merdu dan kicauan nan indah, akan dengan gampang mengalirkan uang ke dompet Anda.

Memilih bakalan burung Murai Batu buat dilatih, perlu memerhatikan beberapa hal krusial ini. Menurut para penggemar burung Murai Batu, buat memilih bakalan, lebih baik dipilih nan berkelamin jantan. Sejak kecil burung Murai Batu jantan dapat terlihat dan disparitas bulu dan ekornya. Murai Batu jantan biasanya bulunya hitam mengkilat. Begitu pula ekornya, burung Murai Batu jantan terlihat lebih panjang dibanding dengan nan betina.

Yang tidak kalah pentingnya ialah memerhatikan bentuk paruh Murai Batu. Untuk dijadikan bakalan, lebih baik memilih paruh nan tebal, besar, panjang dan lebar. Lebih khusus lagi, paruh bagian bawah lurus dan lubang hidung harus nan dekat dengan posisi mata. Ini akan berkaitan dengan suara nan dihasilkan nanti.

Ciri fisik lain nan dapat diperhatikan agar memiliki burung Murai Batu nan benar-benar petarung dan siap mental setiap adu suara nanti, ialah dengan memerhatikan bentuk kepala dan mata. Burung Murai Batu nan memiliki mental kuat buat jadi petarung, terlihat dari bentuk matanya nan berbentuk kotak, serta mata nan melotot dan bulat besar.

Bakalan burung Murai Batu nan baik dan bermental kuat buat dijadikan petarung, terlihat dari kelincahan dan nafsu makan nan besar. Bahkan bila Anda perhatikan, panjang ekornya pun seimbang dengan postur badannya. Sementara itu, kekuatan suara nan dihasilkan dari burung Murai Batu, dapat dilihat dari bentuk lehernya nan panjang, padat, dan berisi.

Membentuk bakalan Murai Batui batu juga tidak terlepas dari bagaimana Anda memberi pakan atau nan dikenal dengan nama voer. Tak ada agunan voer nan mahal akan cocok buat dikonsumsi bakalan burung Murai Batu Anda. Yang akan menentukan kualitas dari bakalan burung Murai Batu itu ialah kadar protein nan tak terlalu rendah, tapi juga tak terlalu tinggi.

Dari beberapa sumber disebutkan, buat membentuk bakalan nan baik, usahakan memberikan voer dengan kandungan protein antara 12-18%. Sementara itu, EF atau ekstra fooding nan baik diberikan kepada bakalan Murai Batu sebagai makanan tambahan antara lain cacing, kroto, ulat hongkong, jangkrik, orong-orong, ulat bambu, belalang, dan kelabang.

Pemberian makanan ini harus diperhatikan sahih takarannya agar tak berlebihan. Seperti telah disinggung di awal tulisan ini, pemberian makanan tambahan nan terlalu banyak, dapat mengakibatkan burung Murai Batu meningkat berahinya.



Perawatan Murai Batu

Sekalipun perawatan burung Murai Batu tak rumit, tapi Anda harus tetap telaten. Ada beda bentuk dan perlakuan perawatan antara burung Murai Batu sedang drop , sehabis berlomba atau ketika burung Murai Batu sedang meningkat berahi. Namun, dengan perawatan telaten dan penuh cinta, pasti anda akan memiliki burung Murai Batu nan merdu suara dan diburu penggemar lain.

Pada saat inilah Anda memiliki posisi tawar nan tinggi. Namun, sebelum impian itu tercapai, hal nyata nan harus anda lakukan ialah menyediakan bakalannya dan merawat Murai Batu dengan baik dan benar.

Secara generik perawatan burung Murai Batu dapat dimulai sejak pagi dengan diangin-anginkan di teras. Setengah jam setelah diangin-anginkan, Anda dapat mulai memandikannya. Caranya memandikan tergantung kebiasaan, mau disemprot dengan kerambanya atau hanya burungnya saja. Setelah itu Anda juga harus mengganti voer maksimal setiap dua hari sekali, disimpan di dalam stoples di dalam kandang, membersihkan kandang secara teratur setiap hari, dan menyedikan makanan tambahan pada cepuk lain.

Menjemur burung setiap hari antara jam 8-11 memang disarankan. Tapi selama dijemur, disarankan tak melihat burung sejenis. Setelah proses penjemuran, angin-anginkan kembali burung Murai Batu Anda, sebelum akhirnya sangkar dibungkus kain kembali kembali. Proses mengangin-anginkan setelah penjemuran ini dapat dilakukan sekitar 10 menit.

Selama membentuk bakalan ini, Anda juga harus rutin melatih suara burung bakalan anda. Melatih suara burung atau dikenal dengan istilah me- master yaitu memperdengarkan rekaman suara burung Murai Batu nan dijadikan master . Pada sore hari dapat anda mandikan kembali sinkron dengan keperluan. Dari jam 6 sore bakalan burung Murai Batu Anda dapat diperdengarkan kembali suara master sampai istirahat selesai.

Untuk menangani burung Murai Batu nan over ereksi nan ciri-cirinya antara lain tingkah lakunya agresif, sering mematuk-matuk sangkar dan bulu sayap turun. Bila kondisinya seperti ini, kurangi memberikan makanan tambahan menjadi setengahnya. Ada baiknya buat mengatasi burung nan over berahi dengan memberikan porsi mandi lebih sering dari biasanya, pemberian cacing dua kali seminggu masing-masing 2 ekor atau lakukan pengembunan setiap jam setengah enam pagi. Dan nan tidak kalah pentingnya ialah mengurangi waktu penjemuran menjadi setengahnya.

Berbeda kebalikannya dengan menangani bakalan burung Murai Batu nan sedang drop yakni menambah pemberian jangkrik, kroto, kelabang, dan mandi disarankan cukup 2 kali sehari saja. Bakalan Murai Batu nan sedang drop , disarankan dengan mengisolasinya yaitu menghindari mendengar suara burung Murai Batu lain atau bahkan melihatnya.