Mendiagnosa Hamil Anggur

Mendiagnosa Hamil Anggur

Seorang perempuan baru saja menikah, dan satu bulan kemudian perempuan tersebut merasa mual-mual, muntah, denyut nadi terasa lebih cepat, lebih gampang capek, dan berkeringat. Meski demikian, sang perempuan tersebut merasa sangat senang. Begitu pula dengan suami dan keluarganya. Karena dengan gejala-gelaja semacam itu, perempuan itu bisa dipastikan sedang hamil anak pertama.

Semakin lama, perut sang perempuan semakin membesar, hingga pada suatu hari, perut wanita tersebut terlihat lebih kemps, dan setelah diperiksakan tak ditemukan janin pada kandungannya. Perempuan, suami, beserta keluarganya pun bingung, kenapa perginya janin nan telah dikandungnya. Kemudian seorang tetangganya berkata, “Mungkin hamil anggur.”

Apakah nan terjadi pada perempuan tersebut? Kemana perginya sang janin? Kenapa perempuan tersebut merasakan gejala-gejala seperti wanita hamil? Sebenarnya, perempuan tersebut tak kehilangan janinnya, sebab memang perempuan tersebut tak pernah mengandung. Wanita tersebut mengalami hamil anggur. Disebut demikian sebab menyerupai buah anggur nan bergerombol.

Hamil anggur mempunyai istilah medis Mola Hidatidosa, yakni kehamilan nan tak normal, dimana sel telur nan telah dibuahi tak tumbuh dan membelah sebagaimana mestinya. Hamil ini sendiri sendiri ialah suatu bentuk tumor jinak dari sel-sel trofoblas (yaitu bagian dari tepi sel telur nan kelak terbentuk menjadi ari-ari janin) atau merupakan suatu hasil pembuahan nan gagal.

Dalam hamil anggur, hasil pembuahan sel sperma dan sel telur gagal terbentuk dan berubah menjadi gelembung-gelembung nan bergerombol berbentuk menyerupai buah anggur. Semakin hari pertumbuhan gelembung semakin banyak bahkan dapat berkembang secara cepat.

Maka dari itu, perut perempuan nan tiba-tiba mengempes dalam ilustrasi di atas bukan disebabkan sebab kehilangan janin, tapi sebab ada proses pembuahan nan gagal. Meskipun hamil anggur mempunyai nama medis Mola Hidatidosa, namun nama Mola Hidatidosa tak dikenal secara umum, bahkan mungkin banyak nan tak tahu apa itu Mola Hidatidosa.



Penyebab Hamil Anggur

Faktor langsung penyebab hamil anggur ini hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti. Karena Mola Hidatidosa dapat terjadi pada siapa saja, terutama pada calon-calon ibu nan sedang hamil buat pertama kali. Meskipun begitu, tetap ada faktor-faktor nan bisa mengakibatkan hamil anggur, yakni:

  1. Mutasi genetik (buruknya kualitas sperma atau gangguan pada sel telur atau buruknya kualitas sperma dan juga ovum) nan mengakibatkan kehamilan nan mana janin akan wafat dan tidak berkembang.
  2. Kekurangan vitamin A. kekurangn vitamin A ternyata juga merupakan penyebab terjadinya hamil nan tak biasa ini. Oleh sebab itu, sangat krusial menjaga kesehatan dan juga asupan makanan, seperti makanan nan mengantung vitamin, serat dan mineral, sehingga kondisi tubuh berada dalam kondisi sehat dan seimbang.
  3. Darah tinggi. Hati-hati bagi calon ibu nan menderita darah tinggi, sebab bagi ibu nan menderita darah tinggi, bisa lebih banyak kemungkinan mengalami hamil anggur dibandingkan dengan nan tak mempunyai riwayat darah tinggi.
  4. Faktor gizi. Faktor gizi nan kurang baik juga bisa menyebabkan terjadinya hamil anggur . Maka dari itu, setiap orang perlu memerhatikan makanan nan seimbang juga pola hayati nan sehat.
  5. Wanita dengan usia dibawah 20 tahun atau diatas 40 tahun juga berada dalam risiko tinggi.


Mitos Tentang Hamil Anggur

Meskipun kini sudah diketahui secara medis mengenai apa sebenarnya nan terjadi kepada wanita nan hamil dan kemudian tiba-tiba kehilangan janinnya. Namun di tengan-tengah masyarakat, masih beredar mitos tentang kejadian nan tak biasa ini.

Ada nan beranggapan bahwa wanita tersebut kehilangan janinya bukan sebab penyakit, tapi sebab janin tersebut diambil oleh seseorang. Alasan pengambilan janin sinkron mitos nan telah berkembang di masyarakat ialah sebab buat tumbal seseorang sebab telah mengadakan perjanjian dengan makhluk lain.

Selain itu, sinkron mitos, kehilangan janin dalam kandungan disebabkan sebab ada nan menginginkan kehadiran seorang anak, namun tak dapat hamil. Cerita nan dipercaya adalah, janin nan membesar dalam kandungan tersebut diambil oleh orang lain secara mistik buat dipelihara dan dirawat.

Meski demikian, kita tak bisa membenarkan ataupun menyalahkan opini tersebut. Karena masyarakat, terutama di daerah-daerah tertentu, kental sekali dengan mitos, dongeng, ataupun kepercayaan-kepercayaan nan lain.



Mendiagnosa Hamil Anggur

Ada hal-hal spesifik nan perlu diperhatikan ketika seseorang mengalami tanda-tanda kehamilan pada umumnya. Jangan langsung gegabah mendiagnosa jika orang tersebut sedang hamil, sebab jika nanti dalam pikiran sudah terbentuk suatu kehamilan, apalagi anak pertama nan begitu diinginkan, seluruh anggota keluarga akan merasakan kecewa.

Hal-hal nan perlu dilakukan ketika seseorang mengalami tanda-tanda kehamilan ialah jangan terlalu percaya dengan alat pendeteksi kehamilan. Ini sebab hamil anggur memiliki ciri-ciri nan sama dengan kehamilan nan sebenarnya. Jadi saat seseorang menggunakan alat tes kehamilan buat mengetahui apakah ia hamil atau tidak, alat tes akan memberikan hasil nan positif jika ia hamil anggur ataupun hamil nan sebenarnya, sehingga kadang-kadang akan mengecoh.

Selanjutnya, nan perlu diperhatikan apakah ada gerakan di perut nan mendadakan adanya janin nan ada di dalam. Dengan adanya gerakan-gerakan di perut, dapat semakin menyakinkan jika memang hamil sungguhan.

Tidak hanya cukup merasakan gerakan-gerakan nan ada di perut, harus diperhatikan pula perkembangan pembesaran perut. Karena biasanya, orang nan sedang mengalami Mola Hidatidosa akan mengalami pembesaran perut nan lebih cepat daripada orang hamil pada umumnya.

Misalnya, pada perempuan nan kehamilannya memasuki bulan kedua, perutnya akan membesar seperti seperti umur kehamilan empat atau lima bulan. Biasanya bila hal ini terjadi, perempuan tersebut diprediksi sedang mengandung hamil kembar, sehingga perut lebih cepat membesar.

Selain itu, ada juga nan beranggapan bahwa ibu hamil tersebut memang gemuk dan mempunyai perut tebal, sehingga janin nan dikandungnya tampak lebih besar daripada umur sebenarnya. Padahal, kejadian tersebut dapat juga sebab memang tak pernah ada janin nan berada di dalam rahim. Hamil anggurlah si biang keroknya. Pendarahan nan bersamaan dengan keluarnya gelembung cairan nan mirip buah anggur juga merupakan penaksiran seseorang mengalami Mola Hidatidosa.

Jika masih ragu-ragu dengan tanda-tanda di atas, bisa dilakukan inspeksi kembali buat kembali menegaskan ataupun mencari kebenaran, yakni dengan cara inspeksi USG. Dengan melakukan inspeksi ini, akan jelas terlihat apakah ada tulang janin di dalam rahim.

Jika tak ada tulang janin di dalam perut, dan nan ada hanyalah gambar nan mirip sarang lebah, maka dapat dipastikan perempuan tersebut tak sedang hamil. Bisa pula dilakukan tes buat mengetahui apakah ditemukan denyut jantung di dalam perut si ibu, dan bisa pula dilakukan tes di laboraturium buat mengetahui hormon nan terdapat dalam cairan nan keluar tersebut.

Jika memang mengalami tanda-tanda di atas, bisa dipastikan bahwa si ibu mengalami hamil anggur dan harus segera ditidaklanjuti agar tak membahayakan. Tindak lanjut tersebut dapat dilakukan dengan pembersihan rahim bagi ibu nan ingin kembali hamil, atau pengangkatan rahim bagi nan tak ingin hamil kembali.