Cara Sederhana nan Ampuh Menangani Kram Perut Saat Hamil

Cara Sederhana nan Ampuh Menangani Kram Perut Saat Hamil

Apakah Anda seorang ibu nan sedang hamil muda? Ataukah sedang hamil tua? Tentunya jika Anda seorang wanita nan sedang hamil atau ibu nan pernah hamil dan melahirkan niscaya pernah mengalami nan namanya kram perut saat hamil. Kenyataan ini biasa terjadi pada seorang ibu hamil.

Umumnya wanita nan sedang hamil niscaya pernah mengalaminya entah itu hanya sekali, sporadis ataupun malah dapat dibilang sering pada saat masa kehamilan. Rasa sakit nan ditimbulkan pun bhineka pada setiap ibu hamil. Ada nan menimbulkan rasa sakit nan luar biasa hingga jangka waktu nan lama dan berkepanjangan, ada pula nan hanya sekali.

Tentunya hal ini juga tak dapat dianggap remeh dan dibiarkan begitu saja. Apalagi jika sakit tersebut berlangsung lama dan berlarut-larut. Tentu sangat menyiksa dan mengganggu bukan? Apalagi jika hal itu bisa menyebabkan terganggunya kesehatan ibu dan janin, nan mungkin hingga bisa menyebabkan keguguran. Tentunya kita harus waspada.

Sebelum menginjak ke pembahasan lebih lanjut sepertinya lebih baik kita perjelas dulu apa itu kram perut saat hamil. Ternyata jika kita menilik dalam istilah global kedokteran, istilah kram perut saat hamil itu tak ada. Dalam global medis nan ada ialah kontraksi saat hamil.

Hal ini merupakan sebuah kewajaran sebab di dalam rahim sang ibu sedang tumbuh benda lain nan hayati yakni si janin. Jika ada kontraksi di perut saat mengalami kehamilan, maka itu biasa sebab menandakan si janin sedang tumbuh dan berkembang.

Perut ibu hamil nan membesar disebabkan oleh janin nan tumbuh. Hal ini akan menyebabkan kontraksi pada perut. Inilah nan biasa terjadi pada ibu hamil. Biasanya kontraksi saat hamil mulai dirasakan seorang ibu pada trisemester kedua dan itu hanya belangsung sekali.

Jika kram perut atau kontraksi nan terjadi berlanjut harus segera diwaspadai sebab hal itu bisa berpengaruh pada kesehatan ibu dan janin. Kram ini dapat menyebabkan kelahiran prematur atau bahkan keguguran. Tentunya hal-hal seperti ini tak kita inginkan bukan?

Setiap ibu hamil niscaya akan mengalami gejala-gejala aneh nan tak ia alami semasa sebelum kehamilan. Umumnya gejala nan biasa menyertai ibu hamil sebagai berikut.

  1. Mual-mual. Apalagi di awal-awal kehamilan, biasanya intensitasnya lebih tinggi. Sedikit-sedikit mual, namun jangan risi sebab ini normal dan hampir semua ibu hamil mengalaminya.
  1. Lemah, mengantuk dan capek. Bawaan orang hamil biasanya memang malas sebab merasa capek, mengantuk dan lemah. Hal ini sebab adanya peningkatan hormon progesteron selama masa kehamilan.
  1. Pusing. Ini juga wajar namun perlu diperhatikan juga bahwa pusingnya bukan sebab terkena anemia. Jika memang kurang darah maka segera hubungi dokter.
  1. Cemas dan stres. Para ibu hamil memang akan lebih cemas semasa hamil daripada sebelum masa hamil. Apalagi pada kehamilan pertama lebih merasakan cemas nan berlebihan. Cemas sebab takut mengalami keguguran apalagi diawal trisemester pertama, masa-masa rawan keguguran.
  1. Susah makan. Sebenarnya pada kasus susah makan ini tak semua ibu hamil mengalaminya, bahkan ada nan ketika hamil nafsu makannya semakin bertambah. Jika memang Anda susah makan maka harus dipaksa sebab asupan nutrisi harus tetap terpenuhi demi kesehatan janin.
  1. Kram perut saat hamil. Ini hal nan lumrah dan biasa terjadi pada ibu hamil. Namun, seperti sudah disinggung di atas bahwa sakit nan berkepanjangan jangan dianggap remeh sebab bisa menimbulkan keguguran.


Apa Penyebab Kram Perut Saat Hamil ?

Ada beberapa hal menyebabkan kram perut saat hamil, di antaranya :

  1. Adanya pembesaran perut dampak pertumbuhan janin. Inilah nan biasanya menyebabkan kontraksi pada perut ibu hamil nan menimbulkan rasa sakit.
  1. Kekurangan asupan oksigen ke rahim menyebabkan gangguan nan menimbulkan rasa kram. Dengan begitu, jika asupan oksigen ke dalam rahim tak lancar maka itu berarti genre darahnya pun tak lancar. Hal ini nan menyebabkan sakit pada kasus kram perut saat hamil . Kurangnya asupan oksigen pada ibu hamil dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya :
  • Faktor emosi dapat berpengaruh pada ibu hamil. Kesehatan jiwa harus senantiasa dijaga. Jika ibu hamil mengalami stres nan hiperbola maka akan berpengaruh pada asupan oksigen nan ada. Faktor stres bisa memicu berkurrangnya asupan oksigen pada tubuh.
  • Aktifitas ibu hamil nan hiperbola bisa menyebabkan asupan oksigen kurang. Saat kehamilan memang disarankan buat mengurangi aktivitas apalagi aktivitas nan berat.
  • Kurang tercukupinya nutrisi dan asupan gizi. Minimnya asupan gizi bisa menjadi penyebab berkurangnya energi nan digunakan oleh darah. Energi ini digunakan buat mengantarkan darah dan oksigen dari jantung ke rahim.

Kram perut saat hamil dapat saja terjadi diawal kehamilan maupun diakhir kehamilan menjelang persalinan. Sakit pada awal kehamilan inilah nan perlu diwaspadai, sebab berisiko keguguran. Jika umur kandungan kurang dari 20 minggu.

Kram perut akan dianggap normal jika usia kandungan sudah memasuki minggu ke-37 sampai minggu ke-40. Hal ini sebab kontraksi penyebab kram tersebut diakibatkan sebab menjelang persalinan.

Jika kontraksi terjadi sebelum minggu-minggu itu masih dapat dianggap wajar jika hanya berlangsung singkat atau dalam 1-3 menitan saja. Namun, jika kram perut saat hamil terjadi dalam jangka waktu nan panjang melebihi batas tadi, segeralah periksakan ke dokter.



Macam-Macam Kontraksi nan Terjadi

Ada dua jenis kontraksi penyebab kram perut saat hamil, yakni :

  1. False Labour atau kontraksi Braxton Hicks

Sesuai namanya pada kontraksi ini sering menipu ibu hamil. Ketika kontraksi ini akan dikira sebagai kontraksi saat menjelang kehamilan. Namun, kontraksi ini biasanya terjadi hilang dan timbul lagi.

Jeda antara kontraksi sebelumnya dengan kontraksi nan akan datang tak semakin dekat. Biasanya mulai dirasakan pada trimester ke-3 atau minggu ke-26 sampai 40 kehamilan. Bila digunakan buat berjalan sakit nan ditimbulkan tak semakin menguat dan meningkat.

Bisa dibilang false labour atau kontraksi braxton hicks ini merupakan kontraksi nan tak teratur dan tak tetap. Sebagai ibu hamil nan cerdas, harus tahu dan paham jenis kontraksi apa nan Anda alami. Dengan begitu, ketika hal itu terjadi Anda tak perlu panik dan bisa segera diatasi dengan bijak.

Cara efektif buat menenangkan diri sebab kontraksi ini dapat dengan mandi air hangat serta selalu menjaga agar tak kehilangan cairan tubuh dengan cukup minum air sinkron anjuran dokter. Jadi, Anda tak perlu takut jika kram perut saat hamil melanda.

  1. True Labour

Kontraksi jenis ini berbeda dengan false labour nan cenderung tak tetap. Kontraksi nan terjadi teratur dan dalam selang waktu 30-70 detik. Jeda antara kontraksi satu dan lainnya pun semakin dekat. Pada awal kontraksi akan terasa pada bagian punggung lalu terus menjalar hingga ke perut.

Kontraksi ini tak akan berhenti meskipun Anda berusaha buat mengubah tubuh dengan berbagai posisi nan nyaman. Rasa sakit ini akan terasa semakin menguat hingga persalinan. Pada kontraksi ini merupakan gejala bahwa Anda akan melahirkan. Kontraksi ini terjadi pada saat menjelang persalinan.



Cara Sederhana nan Ampuh Menangani Kram Perut Saat Hamil

Ketika rasa sakit itu tiba-tiba mendera Anda, maka jangan panik. Segeralah buat menghentikan pekerjaan nan Anda lakukan apapun itu. Istirahatlah dan tariklah nafas dalam-dalam dan rilekskan tubuh anda. Seorang ibu nan sedang hamil memang tak dianjurkan buat melakukan aktivitas nan berlebihan. Ia sangat dianjurkan buat banyak istirahat serta makan-makanan nan bergizi.

Aktivitas nan banyak hanya akan menyebabkan kelelahan. Tanpa aktivitas nan hiperbola pun seorang nan sedang hamil mudah capek dan lelah. Bertumpuknya aktivitas nan dilakukan Ibu hamil hanya akan menyebabkan ketegangan dan rasa capek bahkan stres. Halitu tak baik buat kesehatan ibu dan janin.

Olahraga nan teratur juga sangat dianjurkan sebab dengan olahraga maka tubuh akan menjadi bugar dan sehat serta memperlancar peredaran darah. Dengan catatan olahraga nan dilakukan bukan jenis olahraga berat, cukup dengan jalan-jalan pagi atau senam hamil.

Jangan lupa buat terus memeriksakan kandungan pada dokter kandungan serta inspeksi CTG secara teratur. Dapat juga dengan pemberian vitamin dan obat-obatan buat memperlebar pembuluh darah agar risiko kram perut saat hamil dapat diminimalisasi.