Mengingat Olyimpiade

Mengingat Olyimpiade

Zeus ialah salah satu dewa dalam mitologi Yunani. Dalam sebuah Theogonia atau puisi nan ditulis puluhan abad lalu oleh seorang penyair bernama Hesiodos, diceritakan bahwa Zeus ialah ayah dari dewa-dewa nan ada pada cerita mitologi Yunani. Puisi karya Hesiodos inilah nan kemudian dipercaya menjadi dasar cerita mitologi Yunani kuno. Cerita mengenai keberadaan Zeus lantas menginspirasi seorang pakar pembuat patung buat memahat gading dengan bentuk tubuh dan paras sinkron dengan Zeus.

Selesai dibuat, patung Zeus lantas diletakkan di sebuah kota nan ada di Yunani, Olympia. Dalam puisi Hesiodos, diceritakan bahwa Zeus ialah putra dari Kronos dan Rea. Zeus lahir di tengah pertempuran nan terjadi dampak ulah ayahnya, Kronos. Bayi Zeus nan masih dalam keadaan kudus lantas diselamatkan oleh dewa-dewa nan ada di Kreta. Oleh dewa-dewa di Kreta, bayi Zeus kemudian diserahkan kepada bidadari dan perihutan.



Kisah Tentang Zeus

Bayi Zeus nan lucu membuat para perawatnya sangat menyanyanginya. Ia ialah Amaltea, seekor kambing suci. Suatu hari, ketika Zeus tengah asik bermain dengan Amaltea, tanpa sengaja ia mematahkan tanduk Amaltea. Untuk menghiburnya, Zeus berjanji bahwa tanduk Amaltea nan patah akan berubah menjadi tanduk nan penuh keajaiban dan kelimpahan. Hal itu sahih terjadi, setiap Amaltea mengayunkan tanduknya, ia menghasilkan berbagai macam buah dengan rasa nan sangat manis.

Zeus tumbuh di dalam hutan. Jauh dari pengaruh dan didikan kedua orang tuanya. Cerita kejahatan nan dilakukan ayahnya, Kronos, perlahan membuat Zeus membenci ayah kandungnya sendiri. Ia kemudian menyusun planning buat menurunkan Kronos dari tahta. Zeus bersama para saudaranya manunggal melawan Kronos nan jahat. Perang melawan Kronos berlangsung lama dan mencekam.

Akhirnya, peperangan tersebut berakhir dengan kemenangan di pihak Zeus dan kerabat-kerabatnya. Zeus pun mendirikan sebuah kerajaan baru di Gunung Olympus bersama istrinya, Hera. Dalam kepemimpinannya, Zeus membagi global menjadi tiga kepemimpinan. Ia memerintahkan Poseidon buat menjadi dewa laut, Hades buat menguasai global bawah atau nan disebut global kematian, dan Zeus sendiri berkuasa atas langit.



Anatomi Patung Zeus

Zeus selalu identik dengan tiga hal. Petir, burung elang, banteng, dan pohon ek. Dalam beberapa patung nan diciptakan para artis Yunani, Zeus selalu digambarkan dalam posisi berdiri atau duduk ditahtanya dengan memegang petir di tangannya. Seorang pemahat patung asal Athena bernama Pheidias menjadi orang pertama nan sukses menciptakan patung Zeus dalam bentuk nan sangat besar.

Patung Zeus berukuran 45 kaki itu disimpan di sebuah kuil nan terletak di Olympia. Patung berbahan dasar gading itu dibuat sekitar 435 tahun sebelum almanak Masehi. Lengkap dengan simbol-simbol kebesaran Zeus, seperti tongkat petir dan burung elang, nan masing-masing berada ditangan kanan dan kiri dewa Zeus.

Sebuah karya, setingi 23 kaki dan lebar 40 meter, maka tidaklah salah apabila patung Zeus digambarkan agung, pun Zeus sendiri merupakan raja dari para dewa dalam mitologi Yunani. Sehingga patungnya ini dibangun menunjukkan Zeus duduk di atas kekuasaan bertahta gading dan emas.
Banyak orang mungkin berpikir bahwa Olimpiade ialah sesuatu nan telah diciptakan oleh generasi nan lebih modern manusia, apa nan mereka tak tahu ialah bahwa Olimpiade telah ada selama ratusan tahun. Kembali di Yunani antik ada sebuah festival nan diselenggarakan buat menghormati para dewa, nan lebih krusial raja para dewa, Zeus.



Mengingat Olyimpiade

Festival ini disebut olimpiade, mereka diadakan setiap empat tahun, itu ialah acara terbesar di masa itu. Perjanjian perdamaian dibentuk dan perjalanan nan kondusif di guarantied kepada semua pihak nan ingin berpartisipasi dalam olimpiade, ini tak menjadikan Yunani manunggal dan membawa orang lebih dekat satu sama lain.

Permainan diadakan di sebuah loka bernama Olympia (maka nama: Olimpiade) dan mereka bermain di sebuah stadion besar, di samping stadion ialah loka nan memiliki kuil sehingga orang dapat pergi sembari beribadat. Masalahnya ialah bahwa sebagai permainan dalam popularitas, orang mulai menyadari bahwa candi ini tak cukup baik buat menggambarkan keagungan Zeus. Yang baik, lebih baru hanya harus dibangun, mereka tak mau mencemarkan nama Zeus di depan semua orang nan datang.

Mereka mulai membangun kuil nan baru sekitar 470-460 SM, dan itu harus latif buat dilihat, sebuah karya nan dapat membuat mereka bangga. Pada akhirnya kuil tersebut di beri namaKuil Zeus. Masih ada masalah, banyak orang masih menganggap bahwa kuil baru itu terlalu kosong, terlalu biasa, sebab itulah, mereka memutuskan buat membuat interior dengan patung, nan akan menjadi salah satu Tujuh Keajaiban Global Kuno.



Phidias Sang Pematung

Mereka memilih seorang pria bernama Phidias, ia memiliki pengalaman dalam membangun dan kuil-kuil dekorasi, salah satu kuil nan ia dihiasi ialah Parthenon di Athena, ia membangun sebuah patung empat puluh kaki dewi Athena, dan dia telah melakukan banyak pekerjaan eksterior juga.

Setelah dipanggil ke Olympia buat suatu tugas nan besar, ia berangkat dengan segera buat memulai karyanya, patung Zeus. Patung ini lumayan besar, itu ditempatkan di ujung barat kuil dan itu 23 meter lebar dan 40 meter, ini patung rumit nan latif menggambarkan Zeus duduk di singgasana nan besar. Dan pula telah dikritik sebab begitu besar, mereka mengatakan bahwa patung itu begitu besar sehingga kepalanya menyerempet atap candi. Salah satu sejarawan menggambarkan bahwa jika Zeus mencoba buat berdiri maka kepalanya akan mebembus atap candi.

Terbukti beberapa orang berpikir bahwa Phidias tak membayar mengindahkan proporsi nan sahih dalam membuat Patung hampir sebesar candi itu sendiri, nan lain mengatakan bahwa itu ialah hal nan luar biasa nan ia lakukan dalam membuat Zeus lebih besar daripada kehidupan, mereka mengatakan bahwa itu memberikan Kesan dari kekuatan nan dimiliki Zeus.

Ketika Phidias kembali ke rumah, ia masuk ke beberapa masalah nan mendalam, sebab Phidias ialah teman dekat dengan penguasa Athena, musuh-musuh penguasa nan mengeluarkan teman-temannya sebab mereka tak dapat sampai ke penguasa sendiri. Phidias ditangkap sebab mencuri emas nan dimaksudkan buat digunakan pada patung di Athena ... satu-satunya masalah ialah tuduhan ini tak menempel, mereka tak memiliki bukti. Jadi mereka datang dengan sesuatu nan lain, mereka mengaku bahwa ia telah mengukir wajahnya ke patung di Parthenon. Phidias dijebloskan ke penjara dan ia segera meninggal menunggu persidangan.



Keabadian Karya

Master Phidias mungkin telah meninggal tetapi karyanya tidak, patung Zeus tetap pada takhtanya selama bertahun-tahun, mencari setelah Olimpiade nan membawa bangsa bersama-sama.

Kemegahan patung berbahan gading ini membuatnya menjadi salah satu dari tujuh keajaiban global kuno, bersama dengan taman gantung Babylonia dan Piramid Agung Giza. Kini, patung raksasa Zeus memang sudah hancur dampak kebakaran nan terjadi di kuil loka penyimpanannya. Namun, sejarah tentang Zeus dan berbagai upacara tradisi masyarakat-masyarakat Yunani buat mengunjungi kuil tak lantas ikut hangus terbakar.

Di Eropa, patung Zeus sudah banyak diciptakan. Meskipun tak dalam bentuk nan besar, jiwa dari Zeus seolah hadir dalam setiap patungnya. Di antaranya, patung Zeus nan ada di Saint-Come, Lot-et-Garonne, Perancis, patung nan ada di museum Prado, Spanyol, patung di Saint Pettersburg, Rusia, dan patung nan ada di museum Louvre, Prancis.