Kisah Kejam di Balik Dongeng Snow White

Kisah Kejam di Balik Dongeng Snow White

Anak kecil mana nan tak mengetahui cerita dongeng Snow White ? Rasanya mustahil jika anak kecil, khusunya nan telah menginjakkan kakinya di sebuah sekolah, baik itu TK atau pun SD nan tak pernah mendengarkan dongeng Snow White. Kita tahu, dongeng ialah cerita khayal nan sudah sangat akrab dengan kehidupan masyarakat dunia. Sebagian besar, tokoh primer dari dongeng tersebut ialah putri-putri cantik. Salah satu tokoh putri nan tercantik dan hanya hayati di global dongeng adalah Snow White.

Dongeng Snow White berakar pada kebudayaan masyarakat Jerman. Kemudian berkembang hingga seluruh negara nan ada di Benua Eropa. Dongeng ini pertama kali diciptakan oleh dua kakak beradik, masyarakat Jerman mengenalnya dengan sebutan Brothers Grimm. Jacob Grimm dan Wilhelm Grimm ialah dua orang terpelajar dari Jerman nan banyak melahirkan cerita-cerita rakyat dan dongeng.

Jacob dan Wilhelm Grimm lahir pada tanggal dan tahun nan berbeda. Jacob lahir pada 4 Januari 1785 dan mati pada 20 September 1863, sementara Jacob Grimm lahir pada 24 Februari 1786 dan mati pada 16 Desember 1859.

Snow White pertama kali diciptakan pada 1937. Cerita ini mengangkat tema kehidupan seorang putri cantik bersama teman-temannya. Teman buat tokoh putri dalam cerita dongeng nan diciptakan oleh Brothers Grimm pun berbeda. Mereka memilih kurcaci sebagai tokoh pendamping dalam cerita Snow White ini. Jumlah kurcaci nan diciptakan pun tak hanya satu atau dua, tapi tujuh.



Cerita Snow White Pun Dimulai

Snow White ialah anak dari seorang ratu. Suatu hari, ratu nan hobi menjahit tengah duduk menjahit di depan jendela. Saat tengah asyik menjahit, tiba-tiba jari tangannya tertusuk jarum dan mengeluarkan darah. Darah nan berasal dari luka sang ratu kemudian jatuh di atas salju nan saat itu tengah turun dan mengendap di depan jendela.

Sembari memandangi tiga tetes darahnya nan terjatuh di atas salju dan menyebabkan salju menjadi merah, sang ratu kemudian berbicara dalam hati. Sang ratu nan belum diberikan karunia seorang putra maupun putri kemudian bergumam.

Ratu menginginkan putrinya kelak akan memiliki kulit seputih salju, bibir merah layaknya tetesan darah, dan rambut nan hitam terurai sehitam eboni. Sesaaat setelah mengucapkan keinginannya tersebut, sang ratu kemudian hamil dan melahirkan seorang putri nan sangat cantik. Putri nan sinkron dengan keinginannya tersebut. Kebahagiaan ratu ternyata tak berlangsung lama. Ratu meninggal global sesaat setelah melahirkan putri nan sangat dinantinya.

Kebahagiaan pun lantas berubah alur menjadi malapetaka. Raja, memutuskan buat menikah lagi dan memberikan sosok ibu baru bagi Snow White. Semua cerita menyedihkan pun dimulai. Ibu tiri Snow White ialah wanita nan licik. Ia merasa sangat cantik dan takingin kecantikannya tersebut tersaingi oleh siapapun.

Diceritakan bahwa The Queen, ibu tiri Snow White, memiliki sebuah cermin ajaib. Cermin itu ialah sahabatnya nan paling setia. The Queen selalu menanyakan pada cermin ajaib itu bahwa siapalah nan paling cantik di global ini. Cermin ajaib pun selalu menjawab bahwa The Queen lah wanita paling cantik di global ini.

Snow White pun tumbuh menjadi gadis nan sangat cantik. Kecantikan Snow White membuat cermin ajaib terpesona. Suatu saat, ketika The Queen kembali menanyakan hal nan sama, cermin ajaib mengatakan hal nan membuatnya terkejut. Cermin ajaib mengatakan bahwa Snow White lah wanita nan paling cantik. Mendengar hal itu, The Queen marah dan mulai melancarkan aksi-aksi jahatnya.

Snow White kemudian dilarikan ke dalam hutan.The Queen memerintahkan beberapa pengikutnya buat membunuh Snow White di dalam hutan. Snow White pun berusaha buat melarikan diri, hingga sampailah ia di sebuah rumah nan ternyata ialah rumah dari para kurcaci.

Usaha nan dilakukan The Queen buat membunuh Snow White terus dilakukan, namun nyawa Snow White masih dapat diselamatkan oleh ketujuh kurcaci tersebut. Hingga suatu hari, The Queen menyamar sebagai penjual apel, dan Snow White pun memakan apel beracun tersebut. Snow White pun tak sadarkan diri.

Para kurcaci merasa kehilangan, mereka menempatkan Snow White di sebuah peti mati. Hingga suatu hari datanglah pangeran tampan. Pangeran itu terpesona dengan kecantikan alami dari Snow White, dan ia pun jatuh cinta. Pada akhirnya, sang pangeran tampan itulah nan kemudian sukses menghidupkan kembali Snow White. Mereka pun menikah dan senang selamanya.



Kisah Kejam di Balik Dongeng Snow White

Ucapan terima kasih nan sebesar-besarnya perlu kita sampaikan kepada duo Grimm bersaudara dan tentu saja Tim Waly Disney nan telah menghadirkan dongeng nan begitu menyentuh hati. Selain itu, berkat kejelian mereka mengemas cerita, anak-anak global dapat menikmati dongeng nan pas buat psikologi dan perkembangan jiwa anak.

Tanpa peran mereka, mungkin saja anak-anak di seluruh global tak akan menikmati sebuah kisah nan menyentuh hati seperti nan dialami Snow White. mengapa? Karena sebenarnya, di balik kisah Snow White nan mengharukan tersebut ada perbuatan kejam nan memang tak pantas buat diketahui oleh anak-anak kecil di belahan global manapun.

Ya, ada perbuatan kejam nan jauh dari kesan bijaksana nan dilakukan oleh Snow White terhadap sang ratu. Terlepas dari sahih atau tidaknya, ada beberapa sumber nan mengatakan bahwa kisah kejam di balik dongeng Snow white memang diceritakan dalam versi terdahulunya.

Sebelum duo Grimm dan Walt Disney menghadirkan Snow white dalam kemasan baru, kisah Snow White sebenarnya sudah beredar di Jerman. Kisah tersebut sangat berbeda dengan kisah Snow White nan kita dan anak-anak global ketahui saat ini.

Berdasarkan cerita nan dikemas oleh duo Grimm, kita semua tahu bahwa cerita Snow white bermula ketika ayah Snow White nan merupakan seorang raja menikah lagi dengan perempuan lain. Istri baru raja sekaligus ibu tiri putri salju tersebut sangat licik dan kejam. Ia memiliki sebuah cermin ajaib nan selalu memujinya sebab ia ialah wanita tercantik di dunia.

Sampai suatu hari, cermin ajaib tersebut mengatakan bahwa wanita tercantik tersebut bukan lagi dirinya, melainkan anak tirinya, Snow White. Singkat cerita Snow White dibuang dan dibunuh di hutan. Di dalam hutan Snow White tinggal dengan tujuh kurcaci nan baik hati. Setelah sekian lama, sang ratu tahu bahwa Snow White masih hidup, sehingga timbul niat sang ratu buat meracuninya.

Snow White tewas dan sukses hayati kembali berkat ciuman pangeran tampan. Mereka berdua lantas menikah dan hayati senang selamanya. Lantas, bagaimana nasib sang ratu? Duo Grimm tak pernah menceritakan nasib sang ratu dursila itu lagi.

Namun, berdasarkan kisah Snow White terdahulunya, kisah hayati sang ratu kejam sebenarnya diceritakan. Bagaimana nasibnya? apakah dia dimaafkan oleh Snow White nan baik hati? Rasanya jauh panggang dari api. Karena snow White justru memperlakukan ibu tirinya dengan sangat kejam, bahkan jauh lebih kejam dari nan pernah dilakukan ratu kepada dirinya.

Sekembalinya Snow White ke istana bersama pangeran tampan nan sukses menghidupkannya lagi, Snow White memerintah kerajaan. Sang ratu nan dulu sangat kejam kepadanya dihukum dengan jauh lebih kejam. Kaki sang ratu dirantai dan dipasung dengan sepatu besi. Ia disuruh menari hingga wafat hanya buat menghibur Snow White. sungguh kejam, bukan?!

Namun, alangkah beruntungnya kita dan anak-anak global lainnya sebab cerita Snow White nan kita tahu tak sampai sejauh itu. Tentang kebenaran kisah kejam di balik cerita Snow White itu masih menjadi pertanyaan.

Benarkah demikian? Atau nan menyebarkan cerita itu hanya mengarang dan hendak menjatuhkan cerita Snow White nan sudah melegenda tersebut? Tampaknya, jawaban sebenarnya hanya dapat diungkap oleh duo Grimm bersaudara nan telah lama meninggal.