Masyarakat Demokrasi

Masyarakat Demokrasi

Pendidikan pancasila memberikan kita pandangan dalam kehidupan berkebangsaan, bernegara, bermasyarakat, dan berkeluarga. Dimana dalam pendidikan ini kita dikenalkan akan cara bermasyarakat dalam suatu Negara. Memberikan pembelajaran berbangsa nan ditujukan kepada individu masyarakat Indonesia secara keseluruhan, guna mengenal dan saling memahami akan disparitas para individu masyarakat dalam mengaruhi kehidupan bersama, demi mencapai tujuan berbangsa dan bernegara nan baik dan benar.

Setiap warga negara nan baik niscaya mau mengamalkan nilai-nilai nan terkandung dalam Pancasila. Pengamalannya tersebut niscaya akan tercermin dalam kehidupannya sehari-hari. Dimana ia akan menghormati setiap disparitas nan ada, serta selalu menciptakan suasana nan kondusif dan nyaman.

Sudah seharusnya setiap warga negara dapat turut melaksanakan, memelihara, dan melestarikan Pancasila nan mengandung nilai luhur serta landasan bersikap ini. Warga negara nan cinta kedamaian serta taat hukum, niscaya bisa mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan baik.



Mengajarkan Tujuan Berbangsa dan Bernegara

Pendidikan Pancasila memberikan pembelajaran tentang Pancasila nan digunakan buat mengatur seluruh tatanan dalam kehidupan bernegara. Artinya, dengan pendidikan ini segala sesuatu nan berhubungan dengan ketatanegaraan Negara Republik Indonesia harus berdasarkan Pancasila. Hal ini pula berarti, pendidikan ini mengajarkan bahwa semua peraturan nan diberlakukan di Negara RI harus bersumber pada Pancasila.

Melalui pendidikan Pancasila, maka Pancasila dapat dijadikan etos dimana merupakan kristalisasi pengalaman-pengalaman hayati dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia nan telah membentuk sikap, watak, perilaku, tata nilai, moral, serta etika nan melahirkan pandangan hidup. Pendidikan ini memberikan arah bagi bangsa Indonesia dalam kegiatan dan aktivitas hayati di segala bidang kehidupan serta bisa dijadikan pandangan generik di berbagai bidang kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Melalui pendidikan ini, Pancasila menjadi dasar inspirasi, semangat, dan motivasi perjuangan bangsa Indonesia. Dimana dengan memahami pendidikan ini bisa memberi corak nan khas kepada bangsa Indonesia nan membedakannya dengan bangsa lain.

Melalui pendidikan Pancasila, terdapat nilai-nilai nan terkandung di dalamnya nan merupakan nilai-nilai luhur nan dicita-citakan dalam mewujudkan kehidupan nan sejahtera lahir dan batin. Hal itu tentu saja tak terlepas dari keagungan Allah jua, sebagai pencipta, serta orang-orang nan telah merumuskan Pancasila sehingga kita bisa memahami pendidikan ini nan kita jadikan wahana atau wadah perjuangan dalam kehidupan bersama.

Pendidikan ini mengajarkan tujuan nan hendak dicapai bangsa Indonesia, yaitu masyarakat nan adil dan makmur, merata secara material dan spiritual. Dimana Pancasila merupakan wadah atau wahana Negara Republik Indonesia nan merdeka, berdaulat, dan manunggal dalam suasana perikehidupan bangsa nan tenteram, tertib, damai, dan dinamis.

Pendidikan ini bisa dengan mudah dipahami, jikalau kita sebagai warga masyarakat nan berbangsa dan bernegara mereduksi dan mengaplikasikan segala kebaikan dan kemanfaatan nan termaktub dalam Pancasila dengan baik dan benar. Dimana Pancasila sebagai bahan pendidikan nan telah disepakati oleh pembentuk Negara. Pancasila memberikan pendidikan masyarakat dalam melaksanakan, memelihara, dan melestarikannya sebagai sumber dari segala sumber hukum.

Pancasila juga merupakan perjanjian luhur bangsa Indonesia, sumber nilai, dan kerangka berpikir pembangunan dimana mengandung konsekuensi bahwa dalam segala aspek pembangunan nasional kita berdasarkan pada nilai-nilai dari sila-sila Pancasila. Tentu saja kita tak mengkultuskan Pancasila secara berlebihan, namun sebagai pandangan generik dalam bermasyarakat atau pengejawantahan hukum Illahi atau Ketuhanan nan telah terlebih tercipta dan lebih abadi.



Karakteristik Pendidikan Ideologi Pancasila

Pendidikan Pancasila mengantarkan masyarakat Indonesia ke dalam masyarakat demokrasi nan majemuk, terdiri atas berbagai macam ragam suku bangsa, agama, ras, dan golongan nan berbeda dengan berbagai kepentingan nan berbeda pula.

Oleh sebab itu, penghidupan dan kerakyatan bagi seluruh rakyat Indonesia memang sahih adanya, guna pencapaian tujuan hayati bersama. Pendidikan ini mengajarkan bahwa Pancasila sebagai ideologi memiliki kekhasan karakteristik atau ciri diri nan membedakan dengan lainnya, diantaranya:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa, mengajarkan bahwa bangsa Indonesia mengakui dan menyembah kepada Allah Yang Maha Esa. Bangsa Indonesia merupakan umat nan beragama dan taat kepada Allah nan dilandasi rasa humanisme nan adil dan mudun sehingga dengan pemahaman pendidikan ini diharapkan mampu mewujudkan suasana kehidupan religius atas dasar kerukunan dan kedamaian di antara pemeluk agama lainnya.
  1. Pendidikan Pancasila mengajarkan Pancasila sebagai humanisme nan adil dan beradab, artinya bangsa Indonesia menghargai nilai-nilai humanisme atas dasar prinsip persamaan derajat, hak, dan kewajiban. Hal tersebut bisa diartikan bahwa pemahaman pendidikan ini, yaitu dengan melakukan penghargaan kepada umat manusia apapun suku dan bahasanya nan memiliki hakikat nan sama di hadapan Allah Yang Maha Esa. Adil ialah pemberlakuan nan sama terhadap sesama manusia. Mudun ialah pemberlakuan nan sama itu sinkron harkat, martabat, dan derajat kemanusiaan. Atas dasar inilah, bangsa Indonesia menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia secara seimbang dengan kewajiban-kewajiban asasi manusia.


Masyarakat Demokrasi

Dalam kehidupan keseharian, kita sering mendengarkan kata demokrasi melalui berbagai media. Etimologis mengartikan, demokrasi berasal dari kata demos dan kreto s, berasal dari bahasa Yunani. Dalam pengejawantahan pendidikan Pancasila , demokrasi diartikan sebagai pemerintahan rakyat atau rakyatlah nan berkuasa. Di dalamnya terkandung makna bahwa rakyatlah nan memegang peranan krusial dalam pemerintahan suatu negara.

Masyarakat demokrasi memberikan kebijakan nan absolut, namun dalam fenomena memang tak ada kebijakan absolut, kecuali kebijakan Allah sebagai pencipta. Secara individual, masyarakat diharapkan mampu membangun dan mengusahakan segala hal dalam proses pemebenahan dan aplikasi kehidupan bernegara dan berbangsa. Tentu saja dengan mengabaikan anggaran main nan telah dibuat bersama, tanpa saling merugikan dan menyakiti.

Pendidikan Pancasila meyakinkan kita akan keamanan dan ketertiban dalam aplikasi pengejawantahan Pancasila dengan tak mengkultuskan dan menyerupakan Pancasila tersebut. Sebagai pandangan generik dalam bernegara dan berbangsa, nan terpenting lagi ialah pendidikan ini mengajarkan bahwa demokrasi masyarakat bisa dipergunakan buat kelajuan kehidupan bersama. Dalam pendidikan ini, demokrasi masyarakat bisa terlaksana secara langsung maupun tak langsung.

  1. Secara langsung. Pendidikan ini berdasarkan demokrasi langsung, dimana corak pemerintahan nan dilakukan secara langsung oleh semua warga Negara, misalnya dalam membuat keputusan politik. Hal ini sangat dimungkinkan dalam suatu negara kota, seperti nan pernah terjadi di Athena sebab jumlah penduduknya nan nisbi sedikit. Dalam pendidikan ini, demokrasi secara langsung dimana warga bisa menyalurkan langsung kehendak mereka dan pemerintah pun menanggapinya secara langsung.
  1. Secara tak langsung. Pendidikan inimengajarkan bahwa demokrasi tak langsung merupakan suatu paham demokrasi nan dilaksanakan melalui system perwakilan, yaitu rakyat menyerahkan kedaulatannya kepada para wakil nan mereka pilih dan percaya. Dalam pendidikan ini menyakinkan bahwa rakyat dalam segala kehendak dan kepentingannya akan diperhatikan oleh wakil rakyat dalam melaksanakan kekuasaan Negara.

Dalam pemahaman pendidikan Pancasila saat ini, aplikasi demokrasi tak langsung banyak dikenal di negara-negara modern sebab dalam demokrasi perwakilan, aspirasi rakyat disalurkan melalui lembaga-lembaga perwakilan rakyat. Pendidikan ini menciptakan masyarakat demokrasi buat aplikasi kehidupan berbangsa dan bernegara nan lebih sehat, dinamis, dan maju.

Pendidikan demokrasi Pancasila mengandung pengertian demokrasi Pancasila nan dijiwai, disemangati, diwarnai, dan didasari oleh falsafah Pancasila. Pendidikan Pancasila menghasilkan demokrasi masyarakat nan secara aktif menjalankan roda pemerintahan nan melakukan pengawasan, penelitian, dan pengembangan diri dalam bermasyarakat guna tercapai cita-cita luhur bersama, menuju kehidupan nan layak dan dinamis.

Pendidikan Pancasila mengajarkan kebaikan dan kemanfaatan diri dalam berkarya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keterikatan diri dalam berpendidikan Pancasila bisa mengaplikasikan semangat dan patriotisme kehidupan nan akan membawa pada pahamnya diri kita akan hayati ber-Pancasila.



Nilai-nilai dalam Pendidikan Pancasila

Pancasila merupakan salah satu karakteristik khas nan dimiliki oleh bangsa Indonesia. Oleh karenanya, setiap orang harus dapat memahami materi nan terdapat dalam setiap pendidikan Pancasila agar dapat menuntun manusia ke arah kehidupan nan lebih baik lagi.

Ada beberapa nilai dalam pendidikan Pancasila nan dapat bermanfaat bagi manusia indonesia. Beberapa nilai tersebut di antaranya adalah:

Adanya nilai ketuhanan dalam Pancasila nan harus menjadi landasan seluruh manusia Indonesia dalam menentukan pola konduite dan kehidupan mereka sehari-hari.

Ajaran buat mengedepankan toleransi dalam setiap permasalahan dan disparitas pendapat. Dengan toleransi diharapkan dapat menjadi salah satu cara buat meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Dalam Pancasila terdapat tuntunan buat menyelesaikan setiap masalah dengan cara buat mufakat, dan bukan dengan cara unjuk kekuatan. Sebab, dengan mengedepankan cara mayoritas hanya akan menyebabkan ketidakpuasan dari sebagian pihak, khususnya kalangan minoritas.

Dengan Pancasila, manusia Indonesia diajarkan buat dapat berbuat adil bagi seluruh manusia tanpa pandang bulu. Keadilan ini didasarkan pada tatanan hukum nan sudah dijadikan kesepakatan dan pandangan hayati masyarakat.